versi ringkas.
Pendahuluan
Padahal banyak (tafsir) sejarah yang selama ini jadi rujukan kita,
membingungkan dan tidak cocok dan tidak konsisten satu sama lain. Baik itu
sejarah peradaban manusia secara umum maupun fakta fakta sejarah yang di
ungkap Alkitab juga Al Quran, yakni apa yang di tafsirkan sebagai lokasi kisah
nabi nabi yang ada di kitab suci, sering kali tidak sesuai satu sama lain.
Dan banyak naskah dan sumber sejarah asli nusantara yakni prasasasti dan
naskah naskah kuno peta peta kuno yang mengindikasikan Nusantara adalah
pusat awal sejarah peradaban manusia. Peta peta kuno selama ini di anggap
berasal dari sumber barat paling awal abad 14. Peta peta kuno jga sumber
awal membangun/memahami konstruksi sejarah baru, krn peta peta kuno
tersebut sebagian besar membawa data timeline sejarah. Jd tidak hanya
kondisi geografis. Tapi secara tidak langsung membawa time line. Krn
perubahan garis pantai yang sangat akurat konsisten. Juga nama nama tempat
yang sangat kuno misalnya sumatra di sebut Taproba atau saba. Nama yang
hanya exist pada periode sebelum masehi.
Masuknya penjajah barat juga menjadi hambatan krn konstruksi sejarah yang
telah ada di tengah masyarakat sedikit banyak akhirnya mengikuti
rekonstruksi sejarah yang di bentuk Barat. Barat dgn sengaja menyimpulkan
sendiri asia dan amerika apa lagi afrika adalah peradaban yang inferior dan
terbelakang dari dahulu. Diantara hilang nya pengetahuan sejarah ini adalah
di lupakannya Tambo, kisah hikayat yang sudah umum di ketahui masyarakat
dari zaman nenek moyang dahulu. Hampir tiap daerah memiliki hikayat hikayat
seperti ini yang bahkan di jadi kan panutan hidup dan bermasyarakat.
Kehilangan informasi sejarah ini tidak melulu krn pengaruh Barat, namun juga
krn hilang nya informasi setelah berjalannya waktu. sumber sumber sejarah
yang di tulis ulang, tradisi lisan yang di tulis jauh dari waktu kejadian
sebenarnya. berubahan bahasa, alih bahasa. perubahan aksara alih aksara
jaga mengakibatkan pergeseran arti dari sumber awal tulisan sejarah yang di
maksud.
Contoh adalah istilah Sarasen yang sama sekali tidak di pahami atau di
salahpahami sejarawan Nusantara apalagi barat. Awalnya barat menemukan
pulau sarasen di natuna dekat kuching sebagai pulau barbar dan primitif.
Entar bersumber dari mana Barat malah kemudian menunjuk umat Islam
sebagai orang Sarasen. Sarasen ini istilah zaman awal colonial yang di
denigrate (di rendahkan seperti kata niger). Litaratur barat mengatakan
sarasen itu irak (lagi lagi penipuan sejarah). Padahal istilah Sarasen adalah
istilah yang sudah ada sejak abad ke 18 SM dan sangat sentral dalam sejarah
Nusantara bahkan dunia. Krn Sarasen itu adalah Chersonese alias Nusantara
yang merupakan awal peradaban manusia.
Contoh lain adalah istilah samarahan, bahwa sarawak berasal dari kata
samarahan, yakni begitu negeri sarawak dan kalimantan di panggil dahulu.Ini
juga fakta yang mestinya penjajah sudah ketahui namun sengaja di tutup
tutupi. Di wiki di sebutkan sejarah sarawak/samarahan mulai tercatat era
kekuasaan Inggris. Padahal banyak prasasti dan catatan sejarah yang
menunjukkan samarahan merupakan awal dan pusat sejarah manusia dimuka
bumi. alias sebelum 1000 SM. Dan masih banyak salah paham geografis
sejarah lainnya terkait Nusantara sebagai pusat awal peradaban the Craddle of
Civilization ( La d’ Cara –Sura-Khuru La Saba di sa).
Sekarang ini sejarah Sumeria dan Atlantis menjadi topik yang sangat menarik
perhatian mengingat telah di temukan 500 ribu tablet (lempung ) dgn total 30
ribu sudah di pelajari, semakin membuka sejarah Nusantara krn kerajaan dan
peradaban besar dalam catatan sumeria adalah berpusat dan berasal dari
Nusantara.
Sejarah adalah tentang peradaban dan warisan tertulis manusia. Begitu juga
agama dan Nabi nabi warisan utamanya adalah dalam bentuk tulisan atau
Kitab suci. Dan pesan dalam kitab suci sangat sentral uraian sejarah agar
manusia mengambil pelajaran dari peristiwa masa lalu masa kini dan masa
depan. Sekularisasi sejarah merupakan pondasi peradaban barat 3 abad
terakhir ini. Untuk semua isi sejarah yang berisi pesan pesan agama dan
catatan sejarah Agama harus di hapuskan atau setidaknya di tekan seminim
mungkin. Untuk itu barat membangun Frame sejarah dimana mereka dengan
sangat teliti berusaha menemukan secara ilmiah time line yang betul dari
peristiwa sejarah, namun dengan paksa memindahkan lokasi lokasi geografis
sesuai dengan kepentingan barat. Cara yang mereka lakukan adalah memcuci
otak ahli sejarah timur bahwa peradaban timur di mulai 2000 tahun setelah
beradaban barat. Jadi time line peradaban timur mereka geser 2000 tahun
lebih akhir dari seharusnya. Dan barat mengisi kekosongan tersebut dari
bahan bahan yang mereka temukan di timur. Pembodohan yang sederhana
dan sempurna.
Sudah sangat jelas pihak Barat sudah mengetahui dari awal Nusantara adalah
Atlantis Land of Punt (Tanah Tuhan) itu, negeri para Nabi Negeri tempat asal
Kerajaan Achaemenid. Karena peta yang mereka bawa - peta yang di akui peta
Ptolemy/Barat- adalah peta yang berasal dari dinasti achaemenid atau minang
kabau (dua tanduk). Bukan kebetulan catatan Pires portugis berfokus di
Minang kabau. Dan bukan kebetulan Portugis sangat tertarik dgn pusat
kekuasaan raja raja sunda di bekasi yang merupakan pusat kerajaan di
Nusantara dalam periode awal Masehi. Atau justru sumber sumber portugis
itu adalah catatan sejarah kita sendiri (Kerajaan Bartogi bartuge) yang di akui
sebagai milik portugis.
Jebakan frame sejarah yang di buat bangsa barat kita pakai begitu saja.
Menjadi agama baru yang membuat kita masuk dan tersesat di rimba sejarah.
Kita tidak bisa serta merta menyalahkan pihak barat yang menggiring kita
kepada frame sesat sejarah tersebut. Kita juga yang menyediakan diri di cuci
otak. Sejak pusat peradaban di pindahkan dari Nusantara ke Bagdad.
Nusantara masuk kedalam fase penurunan peradaban yang parah. Malas
berpikir , tidak kritis mengikuti aliran berpikir orang lain, membebek.
Kepindahan khalifah dari Ray di Nusantara ke Bagdad juga akibat
berkembangnya aliran Qoramah yang arogan. Muncul peristiwa
penghancuran Ka’bah oleh para pengikut Qaramah ini. Sehingga Hajar Aswad
mereka bawa lari mereka pecahkan. Mereka juga menantang Tuhan dan
merasa bisa membuktikan Tuhan sudah tidak di perlukan. Selama 22 tahun
ibadah haji terpaksa tidak bisa dilangsungkan krn kaum Qaromah ini
menguasai semua jalur ke Mekah. Walau pun anti Tuhan kaum Qaramah
sangat mencintai dan menjunjung penyembahan kuburan. Ritual ini menurut
mereka adalah bentuk menjunjung kemuliaan dan kecerdesan nenek moyang
kita.
Tentu bisa diduga kemalasan berpikir ini lah yang mendorong kejumudan
Nusantara. Pemuliaan atas apa yang telah di capai nenek moyang kita secara
salah. Akibatnya kitab kitab warisan kebesaran masa lalu nenek moyang kita
menjadi terabaikan. Kitab kitab hanya tinggal di lafalkan saja. Berpikir
merupakan kejahatan yang di anggap mengganggu ajaran nenek moyang.
Kemudian di tambah pada abad ke 16, pencurian besar besaran warisan kitab
kitab nenek moyang kita oleh bangsa barat. Lalu di ikuti penghambaan
terhadap apa apa yang di bawa bangsa barat pencuri ini makin membuat
Nusantara terpuruk. Lengkap lah sudah bangsa barat lalu meninggalkan frame
sejarah yang lebih merupakan penipuan sejarah kasat mata. menjadi agama
baru bagi sejarawan, ahli agama kita.
Contoh yang paling konyol baru baru ini adalah ketika Candi padang di
temukan fakta berasal dari 3000 tahun silam. ahli arkeologi mainstream
nusantara marah dan minta di lakukan penelitian ulang. hasilnya justru makin
tua . sudah empat kali carbon dating di lakukan tetap saja hasilnya
menunjukan bangunan Candi padang adalah bangunan yang berasal dari
sebelum 600 SM. Sekarang yang konyol adalah muncul nya angka angka
proposal dengan nilai rupiah fantastis yang jelas punya maksud menghambat
penelitian serius mengenai Candi Padang.
Ada tiga informasi utama yang tersedia dan itu adalah dasar dan awal dari
semua ilmu pengetahuan modern, dasar sejarah modern sekarang serta
sejarah pembukuan kitab suci agama agama besar skr. Milestone penting dari
sejarah peradaban manusia modern adalah 586 SM yakni ketika Zulkarnain (
cirrus the great) menaklukan Eropa dan Asia sekaligus. Menurut referensi
Barat Cirrus the great yang berkuasa di Eropa, Saka, dan Nusantara sekaligus
adalah satu orang dalam periode yang sama 586 SM-530SM. Namun kita akan
memperlihatkan dalam tulisan ini bahwa ternyata Cirrus the great itu adalah
tiga raja adik kakak yang merupakan anak dari raja Nusantara. Dan kerajaan
Cirrus the great yang di sebut achaed menid tidak lain kerajaan minang
kabau atau achem=Acheh atau Assien (Asia) . Adapun raja Cirrus yang di
makamkan di Iran ( di Pasargadae) adalah putra pertama raja Adityawarman.
Kakak dari Sri Maharaja Dipang yang berkuasa di Saka. Dan kakak dari Sri
Maharaja Diraja yang berkusasa di pusat kerajaan yakni nusantara.
Satu hal yang sangat penting adalah memahami bahwa tahun 1 Saka adalah
560SM, yakni ketika Saka di kuasai Cirrus (Zulkarnain). Dan bukan 78M
seperti yang di pahami sekarang ini. artinya ada perbedaan 600 tahun
melenceng dari angka yang benar. Sehingga timeline sejarah yang kita
pahami selama ini keliru secara mendasar dan serampangan. Sebelum itu
catatan sejarah nusantara umumnya memakai sistem saka yang lebih tua lagi
yakni caka 1841 SM.
Sumber sumber sejarah serta time line yang berasal dari India dan China
tidak berbeda jauh dengan sumber sejarah nusantara seringkali tidak akurat
serta serampangan dalam menafsirkan tarich peristiwa sejarah terkait. Namun
sangat di sayangkan sejarawan kita secara serampangan mengacu kepada
sumber sumber ini sebagai bahan sejarah yang valid tanpa repot repot
meneliti kembali. Bahkan kisah majapahit juga mengacu kepada sumber mitos
ini dalam menentukan tarich dan tempat, yang justru berakibat kekacauan dan
manipulasi sejarah.
Tabproba (Sumatra) setelah terpisah dari Caldea (atau sebaliknya Ebla/Caldea terpisah
dari Tabroba) dan mendekat ke Evra/EuraCher Nusantara
peta lain taproba Ptolemy
Sumatra itu Taproba. Chersonese itu Sabah/Kalimantan, Saba-ra dan Saba-na di Aura
Cherson (Malaka)
Tamala (te) di Sabara, sabardise is, Nagadewa, Barussco, Argyre,Jabadia, Sindi Is,
Maniolie,Salina, Bazacata, Balonga, Perimula, Argenten,Sadus, Arvarni (Suvarna). Vindius
(Hindu), Arabius, arbeta (rawa) mons. lamedorum mons. Indra Ruhum dan Syura
Ruhum (Indra Gangem dan Extra Gangem).
Peta RUM: RVM IMAMPRIMV , menunjukan sangat jelas Pusat RVM di timur, dgn
penguasa Circvla (La Sirrus) dengan negeri di sebut Imaprimv (Ibrahimu). Negeri
Sacv dibaca Sara. Sangat jelas Cirrus adalah Raja Ibrahimic pengikut ibrahim. begitu
juga Saca adalah Sara bangsa dengan ibu Sara.
Banyak sekali peta kuno yang jelas bukan peta barat. yang di maksud peta
barat adalah peta yang di buat terutama setelah 1500 Masehi di negeri Barat.
Sayangnya semua peta kuno sebelum 1500 M di klaim sebagai peta barat.
Kita bisa bedakan dengan peta kuno (sebelum 1500 M) dengan sangat jelas
yakni:
-Label peta yang jelas menunjukan tahun dan penamaan negeri yang sangat
bertentangan dengan pelabelan barat. misalnya negeri RVM (Rum) pada
contoh peta di atas berpusat di Malaka. dan antara jazirah Arab sampai ke
Nusantara di sebut negeri IMAPRIMV yang berarti IBRAHIMIC. Saka di tulis
SECA yang di baca Sera atau Sara, yakni nabi Ibrahim artinya bangsa Seca
atau Saka adalah bangsa anak anak Sara atau Bani Israel. sementara barat
sangat memusuhi Sara (Sarasen). Cirrus di tulis Circula yakni La Sir-Ru
jelas bahasa Arab/semit merupakan dasar dari label Rum (Romawi).
-Peta yang di ambil atau di crop dari peta utama yang jelas menunjukan
tahun. misalnya adanya binatang binatang yang berasal dari periode 4000-
5000 tahun lampau yang sudah punah.
-Peta peta kuno tersebut di klaim tidak akurat dan keliru krn tidak sesuai
dengan garis pantai skr. ini justru sangat tidak tepat. Peta tersebut akurat
justru garis pantai pada era itu tidak sama dengan sekarang. Peta peta
karangan barat yang tidak akurat sangat mudah di kenali dan di bedakan
dengan peta kuno.
Dalam sejarah barat peradaban Merha /Mergha dan Saba yang merupakan inti
bangunan sejarah manusia sejak 8000 tahun lalu sampai skr justru di
hapuskan sama sekali oleh sejarawan barat. Peradaban Merha/Mergha bila
mengacu kepada catatan astronomi adalah sebutan bagi era sejak 8000 tahun
lalu. Semua nama nama bintang utara sejak itu mengacu ke peradaban
Mergha/merha/Merhu.
Peradaban Merha terkenal juga sebagai peradaban bangsa laut dalam litaratur
sejarah Egipth. Apa yang di kenal sebagai eGypth, Kubu, Kaba adalah
peradaban Merha. Sebutan lain peradaban merha adalah Kerajaan Pharao
(Firaun), (em)bhayarai (emphero). Peradaban Purba (Pharawoa), Raba , Kaba.
Kawi. Rawi.
Peradaban Merha lalu di kenal sebagai peradaban Khoreshian, Karesian, Rsi.
Juga di kenal sebagai perababan Mayo atau Ajjam.
Merha atau Maka adalah Mekah dan Makasura (Makasar). Mayo dari
Madagaskar hingga Maya di Amerika Selatan. Juga Manda (mada) dari
Nusantara hingga amerika (Manda). Padura/Paduka dr Mesir (Badr ) hingga
Bandar di Amerika. Semua merupakan peradaban laut.
Ahli sejarah buta peta geografis , Terlalu lokal atau terlalu Global ?
Sebagaimana peradaban primitif yang lokal, ahli sejarah (barat) skr ini berada
pada fase berpikir primitif krn menafsirkan sejarah secara lokal dgn berlindung
di balik istilah atau dalil lokal jenius. Bahwa kemipiripan candi di nusantara, di
amerika selatan , piramid mesir hanya kebetulan saja atau lokal jenius. Ini
adalah cara pikir primitif, sebagai peradaban awal yang masih bersifat lokal.
Peradaban candi, pirimad sudah berada pada fase global jenius, yakni saat
peradaban tersambung secara global. Begitu lah ahli sejarah saat ini masih
berpikir pada fase primitif krn mengganggap peradaban masa lalu primitif,
alias tidak terhubung satu sama lainnya.
Secara keliru ahli sejarah kita mengikuti Sistem Kalender India yang secara
salah kaprah menganggap 78 Masehi sebagai awal tahun Caka/Saka.
Bagaimana mungkin India yang mengklaim sebagai tempat lahirnya agama
agama tertua di dunia memakai kalender yang mengikuti Masehi alias 1 saka
78 Masehi. jelas ini adalah kekeliruan besar. Dan bisa di simpulkan India juga
tidak punya atau kehilangan jejak sejarah sebelum 78 Masehi. karena
sejarahnya di mulai pada 78 Masehi. India sendiri sekarang secara diam diam
juga melakukan koreksi awal saka 78 Masehi menjadi sekitar 400 SM. Dan
diam diam juga melakukan koreksi listing raja raja yang dimulai sekitar 1900
SM. Begitu China. Jadi koreksi kalender diam diam telah di lakukan sejarawan
barat, yang di maksud diam diam, tentu ini akan di publish lebih luas bila
tuntutan koreksi kepalsuan sejarah barat makin meluas.
Candi dan Piramid umpanya Piramid mesir di anggap tua yakni sebelum
masehi 2000SM-1000 SM. Piramid di Cina, Nusantara dan maya inca di
tafsirkan periode 1000 masehi. padahal faktanya sebagian besar berasal dari
kurun yang sama dan peradaban yang sama yakni kurang lebih 1000 SM.
Mengapa barat sangat semangat dengan tua nya Mesir, tentu untuk
mendukung tafsir bahwa peradaban barat adalah peradaban tua dan
peradaban awal sejarah.
Kerancuan India ini terjadi sama seperti Nusantara krn mengikuti begitu saja
tafsir sejarah yang di tanamkan pihak barat. Aria Battia misalnya yang
merupakan bapa Astronomi dunia menurut sejarawan india berasal dari 500
masehi. padahal Aria Sidanta berasal dari 1420 SM alias 2000 tahun
sebelumnya. Dan Aria Battia adalah satu satu nya orang yang mencatat awal
tahun Kala adalah 5021 SM yakni 3600 tahun sebelum era Aria Battia.
Kegagalan orang India memahami warisan sejarah masa lalu ini berlaku juga di
Indonesia.
Selain saka lama 1841 SM sumber sumber sejarah kita seperti naskah
Wangsakerta memakai saka baru yakni 560 SM (yakni era ketika Cirrus -
Surya) berkuasa di Saka yakni empat benua.
Para ahli mengasumsikan bentuk garis pantai relative tetap sepanjang sejarah
peradaban manusia . Bila di perhatikan peta peta kuno cukup jelas terdapat
perbedaan bentuk daratan dan garis pantai yang signifikan dgn kondisi
sekarang, perubahan ini berlangsung dalam beberapa periode sejarah (3000
SM sampai skr). Perubahan bentuk daratan ini di abaikan oleh para Ahli
sejarah krn dua faktor, pertama teori tektonik menyatakan pergeseran besar
daratan terjadi dalam rentang jutaaan tahun bukan dalam rentang ribuan
tahun (rentang sejarah). kedua di asumsikan dan di simpulkan peta peta kuno
yang berbeda bentuk garis pantai dengan kondisi daratan sekarang adalah
peta yang salah (asumsinya bentuk daratan tidak berubah dalam kurun
sejarah).
bentuk Pulau Amar, Tabproba dan Chersosene yang merupakan cikal bakal Nusantara
awal sejarah, berbeda dari bentuk sekarang dengan posisi lebih dekat di mulut muara
sungat Ur (Eura/Efrat/L.orient)
Taproba menjadi pusat paling utama dalam peta peta awal peradaban manusia
dan Nusantara The Craddle of Civilization. Taproba di kenal sebagai Sajroba,
Tabone, Persis terletak di muara timur Sungai Eufrat/Eura yang merupakan
pusat lintas peradaban. di sebelah timur Taproba terdapat Amar. Dalam peta
lain Tabroba di sebut sebagai Sumatra juga Camatra (Samatra)
Taproba bisa juga di baca Tsaproba yang mungkin di sebut sebagai Sampura
(sun) di Sunda atau Tamboro (La ngit) di lontara Makasar. Tsamboro
mengisahkan tentang ledakan gunung api yang merubah bentuk Nusantara.
Tabroba juga Tsamboro bisa di baca sebagai Samudra atau Samuara
(Sumatra). Dalam Tambo minang di sebut juga wilayah di Sabungombok
yang selama ini tanpa di mengerti maknanya. kemunkinan Sabungombok dari
Saburro-mua atau Sam-burro-mua Sam besar di mu, atau Pura Sam di Mu.
kemungkinan ini lah asal muasal kata Taproba
Taproba juga di kenal sebagai Tapbone atau bisa di baca sebagai Tuban juga
Toba. Tuban bukan hanya kota di jawa timur. yang juga muncul di peta peta
kuno. Namun Tubhan juga adalah penanda sejarah ilmu perbintangan. Tubhan
adalah sebutan konjungsi bintang Utara sekitar 2200 SM. Dalam Lontara dan
juga catatan sumeria ini adalah deskripsi yang mengarah ke Taproba yakni
Daratan yang pecah dan terbentuk akibat letusan Gunung Api yang sangat
dasyat. AlQuran menyebut sebagai Gunung yang di lempar dan dibalik yakni
atas di bawah bawah menjadi atas. Ini lah yang di alami Taproba Pulau
Arab/Barat/Erupa yang ada di Timur, Pulau barat yang bergeser ke timur
mengakibatkan peradaban Timur bergeser ke barat dn sebaliknya.
Persis di ujung utara Taproba berada P Agriye yang juga sangat terkenal. Agriye
di kenal sebagai Perak atau Merak. Agriye dari akar kata adalah Arriye atau
Aria. sementara Pera sendiri bermakna anak Ra. wilayah ra bisa di sebut
sebagai Rawa yakni Tau – rawa (Raba rapa)
Selain bermakna Pulau di muara Ur (Eura/Efrat atau Laut Orient), akar kata
Taproba juga bermakna Rapa atau di arapa atau araba (ta-urapa). Jadi
Taproba memang menjadi akar peradaban di Mesir (barat) dan di Nusantara
(Timur) . Legenda Jaka Tarub (Tapruba) juga Tangkuban (Tahruba) juga
menunjuk kepada Taproba yang bermakna barat. Tanah arapa atau araba
menjunjukan asal tanah Taproba adalah dari pecahan jazirah Arab.
Juga Coban rondo mungkin yang di maksud juga sajroban atau Saburrombok
dalam Tambo. Coban Rondo dari Rantho (Ranah atau Rantau atau Randah-an)
yakni tanah Coban/Toban.
Sampai pada era Darius ( 400 SM seperti di ungkap Herodotus), semua lebih
terpusat di Taproba. Bahkan Itali (Tala jauh) yang di maksud adalah selatan
itali atau Venesia (bin Asia). Itulah sebabnya Herodotus walau di sebut sebagai
Bapak sejarah dunia, tetap sering di serang sebagai tidak akurat dalam
mendeskripsi Asia,Persia. Krn sebetulnya kebanyakan geografis yang di
sebutkan justru berkutat di Asia dan Nusantara. Sebagaimana Medes dan
Atlantis jelas Pulau pulau nusantara. Juga Qibt (Qabu Kubu Gupt, Libya
(Lawaya Tatar Sunda), Lidya (Dayak) justru deskripsi wilayah Nusantara.
Kerajaan Bakula pura dan Salanka Pura sejatinya merupakan kerajaan awal
peradaban manusia yakni sekitar 1500 SM. Bakula la Baru Pura bisa juga di
sebut sebagai ta purabaru alias Taproba. begitu juga Salanka Pura adalah La
sarana pura alias Chersona Ur. Sejarah Nusantar menjadi terpendam di
dasar laut hanya karena salah mengenali kalender Saka yang seharusnya 1
saka 1841 SM di asumsikan 78 M.
Arti di balik ungkapan tulisan sejarah kuno yang di salah pahami
Begitu juga ungkapan Tambo, Lontara, Primbon yang sudah tidak di mengerti
lagi makna seutuhnya mesti kita dalami lagi agar terungkap maksud
sebenarnya.
Tambo Padang banyak mengungkap bait sangat sederhana namun bila kita
dalami ternyata mengandung arti yang lebih jauh. seperti ungkapan Tambo
Padang berikut ini. ungkapan bait yang sangat sederhana ternyata
menggambar kan era Tabroba
Mako
Andak iyo ra andariyo ra Orang Andariya (andalas atlantis)
magrib barat
Mako,
tarabit api terbit atau tawrabi (Taproba)
antara laut antara Lawu atau selat
sabuang ombak sambuaro bura Taproba besar
Mako, Maro
Andaklah La Anda
Daulat yang Pituan La Dawa Jarru Badawa Tuan La dauyarib Yang Tuan Daut
akan berlayar Rang La Baya (besar)
Ungkapan Tambo yang selama ini cuma di anggap kalimat pembuka ternyata
mengandung arti sejarah dan geografis. Jarru Ba Dawa adalah Dawa
(kerajaan) Jarruba (Taproba) bait ini mengungkapkan Orang Besar Kerajaan
Taproba . begitu juga ungkapan Sabung ombok yang ternyata bermakna
Sambura bura (Samboro besar) . Tangkuban atau Tarruban juga bermakna
Taproba. Begitu juga gelar Papatih nan Sabatang ternyata bermakna Saba
ta ( negeri Saba). juga Sabatang Kayu tentang Papatih nan Sabatang, arti
sebenarnya adalah negeri Sabata Raya.
Namun karena persoalan bahasa ini juga yang mengakibatkan orang barat
menterjemahkan tulisan Herodotus sesuai dengan imaginasi geografisnya
sendiri. Untuk itu keabsahannya harus di liat dari kontek dan juga bait baik
sebelum dan sesudahnya. Misalnya deskripsi Herodotus tentang Labaya
(Libya) yang di gambarkan sebagai negeri pulau yang di kelilingi laut jelas
keliru bila di terjemahkan sebagai Libya. begitu juga Gipty yang di
terjemahkan sebagai Mesir oleh penulis barat jelas keliru karena Herodotus
mendeskripsikan pantai Gipty justru menghadap ke barat bukan ke utara
sebagai mana Mesir skr.
Akan banyak sekali kita jumpai kekeliruan penulis/sejarawan barat dalam
menterjemahkan karya Herodotus.
Begitu juga peninggalan peta peta wangsa Andariya (andalas atlantis) yang
banyak di klaim sebagai peta peta belanda.
Teks Prasasti
artinya:
saba si sri saka barsa tita 605 (1236 SM) era da sisu
klapa kesa ( Lawa Kesa Kaisar Kaba) wulan (Lawu) ba-isaka dawua hiya nayiri
d samwau maralawsida dhaya d ra di saba sura parsa wula jye sha dawu dahiya
mara pasa ri minanga (minarqi) damuwa mamawayamua la dewa la kesa daran ro
duwa
ra du sakara d samwau daraaniya lan sariwu d lura dsabu lu duwa wa narana datami
mada yapasura sitha di bansa surapahesa (Sura Basa) wula
larhumuha datammarwua dbanua sriwijaya jaya
si ddhaya dra subhi kesa
Kerajaan (Si) Saba Sri Saka Para sya (Para Raja) 1236 SM Era D Si-Su
Kaisar Kabawu Baisaka Dawu ( Nabi Bai Saka-Ibrahim) Nayiri ( hilir)
di Samawi MaraLawa Si di Haya ( Tanah Haya -Yahu-di) di Saba Sura Parasawu
(Sah Paraohwu) La Yesha Dawu Dahiyamara ( tanah Yama besar Nabi Yesha-
Ishak ) Basa di Minanga (minarqi-kerajaan) Tengah (Damwu) Mayawo ( Yawa
Besar-Mayo) La Dewa ( Raja) La Kesa (Kerajaan) Daran ru Dowa ra( tanah
Raja/Dewa Ra) D Saka ra tanah Saka di Samawu ( di Samawi) Daraniya (daerah
baru) Sara Wu (Sura-Sarak) Lura Sabu/Saba L Duwa wanara dataran tengah ya
Basura (kerajaan Sura Sura Jawa) Sha (raja) di bangsa Sura basa ( Sura Besar)
Pulau Rhuma (Rum) dataran Mara (Merah) banua/benua Sriwijaya Jaya Si (raja)
D Haya (Yahu-di) d ra Subhi ( tanah Saba) Kesa (Kaisar)
Kontroversi tentang Iskandar Zulkarnain, Cirrus the great dan Alexander the
great, serta adakah hubungan antara ketiga tokoh raja terbesar di dunia
tersebut.
Orang sering membanding kan manakah raja terbesar dalam sejarah manusia
Alexander the great atau Cirrus the great.Sejarah mencatat Cirrus the greatlah
raja terbesar yang pernah ada di dunia ini. Dan ada kesinambungan antara
Alexander the great (Eudomos) dgn Cirrus the great yang berkuasa selama
200 tahun sebelumnya. Dan kerajaan Cirrus melingkupi 4 benua dgn belasan
bahasa yang berbeda. Adapun Alexander merebut kekuasaan dari Cirrus
hampir 2 abad kemudian serta mewarisi kebesaran Cirrus. Namun Alexander
sekaligus memanfaatkan dan mengakui kebesaran Cirrus sebagai peninggalan
nya. Alexander meneruskan tradisi penulisan kitab kitab dari era Cirrus dan
sekaligus memanipulasi penulisan agar bisa menekan pengaruh Cirrus
(Alexander) the great yang terdahulu.
Ptolemy yang dikenal juga di barat sebagai pengumpul dan melakukan
penulisan serta penterjemahan kitab suci secara sistimatis merupakan dinasty
Alexander( menaklukan kerjaan Cirrus di Eropa 2 abad kemudian). Sementara
Cirrus di kenal sebagai pembawa paham Aramaic atau Hellenistic yang di
anggap sebagai dasar ilmu modern dan peradaban barat. Hellenistic atau
Gallo lebih sesuai di lekatkan ke dynasty Eudomus (Alexander III). Pencatatan
dan alih bahasa tersebut dari satu sisi menguntungkan namun di sisi lain
menggeser seakan akan barat menjadi pusat baru munculnya agama agama.
Eudomus lebih patut di persalahkan krn mencatut nama Iskandar/Alexander
dan Ptolemy. Dan salah satu faktor yang membuat kacau soal nama
Alexander III (3 abad setelah Cirrus) ini memang namanya sama dgn
Zulkarnain Cirrus yang juga bernama Alexander, dan Alexander III (the great)
juga mengaku pengagum Alexander Cirrus Zulkarnain the great.
Penurut penulis, Cirrus lah tokoh utama di 4 belahan benua meletakan pondasi
sejarah modern, peralihan penyampaian Agama dari bentuk lisan ke bentuk
tertulis. Menimbulkan “kelahiran kembali” hampir semua agama besar yakni
Katolik, kristen, Yahudi, Budha, Hindu bahkan Kong hu cu juga terkait dgn
perubahan tradisi lisan menjadi tertulis sejak era Cirrus. Karena Cirrus di eropa
dan Cirrus di China/Saka serta Cirrus di Nusantara adalah anak anak raja
Zulkarnain. Dan Raja Zulkarnain adalah pewaris Raja Sulaiman dimana
jejaknya sangat sulit kita temui skr krn tenggelamya pusat kerajaan di
Nusantara. Nusantara bukan hanya negeri Nabi nabi melainkan tempat
lahirnya agama agama besar di dunia sebelum era Islam.
Selain tercatat dalam sejarah penulisan kitab suci Dinasty Ptolemy juga
melahirkan peta peta kuno yang sangat akurat menggambarkan Dunia sejak
2000 SM. Besar kemungkinan peta peta ini bukan berasal dari dinasty
keturunan Alexander III (Eudomus) melainkan dari dinasty besar era Iskandar
Zulkarnain dan sebelumnya. Besar kemungkinan nama Ptolemy yang
dimaksud justru adalah Dinasty Iskandar Zulkarnain atau sebelum Alexander
III.
Salah satu sebab Raja Iskandar Zulkarnain tidak di kaitkan namanya dengan
Nabi Sulaiman adalah di sebabkan tumbang kan kerajaan oleh Alexander III,
Iskandar juga yang di kenal zalim. Alaxander III ini di kenal juga sebagai
Eudemus ( Mude)
Dan Eudemus ini lah yang ketika merebut kekuasaan mengubah wajah
kerajaan Iskandar Zulkarnain menjadi kembali kepada pemerintah yang zalim
di tahun 300 SM.
Adapun Alexander III (Eudomos) itu identik dengan Iskandar Muda (Eudomu=
mudo)
Awal Saka adalah 560SM dan bukan 78M seperti yang di pegang
selama ini.
Ptolemeus merupakan Bapak dasar ilmu ilmu modern zaman ini. Bahkan
agama agama sebelum Islam mengacu kepada dinasti Ptolemy. Atau agama
agama bangsa barat.
Namun Ptolemeus sebagai mana nama Iskandar (Alexander) telah ada jauh
sebelum dynasty Alexander III (Eudomus) berkuasa. Ptolemeus bisa di baca
Solemeus atau Solomo atau Nabi Sulaiman. Apalagi kebesaran ilmu
pengetahuan Ptolemy yang luar biasa. peta peta yang sangat akurat tentu di
sandarkan positioning dan matematik yang luar biasa yang berdasarkan ilmu
astronomi yang tetap jd sumber ilmu sampai sekarang.
Zulkarnain tidak lain adalah putra Nabi Sulaiman (kita akan bahas
kemudian). Yang tidak lain adalah Cirrus the great pendiri dinasty
achaedmenid atau hexamenid atau aramaic abrahamaic dan di Indonesia di
sebut minangkabau, sedangkan aramaic sendiri berasal dari abrahamic.
Menurut tambo minang yang mengakui Zulkarnain asal muasal raja minang.
Zulkarnain itu memiliki tiga putra yakni Zulkarnain 1,2 dan 3. Zulkarnain 1
itu di utus (kembali ) ke ruhum (roma eropa/egypt) zulkarnain dua ke Saka
(China) dan zulkarnain 3 tetap di Nusantara atau di priangan atau
parahyangan.
3. Dasar penulisan kitab suci agama agama timur seperti Hindu dan
Budha bahkan juga Shinto.
Cirrus the great menaklukan syin atau Saka pada tahun 530SM.Penakluk
Saka tidak lain adalah Adityawarman tokoh yang hampir muncul dalam
banyak prasasti dan catatan sejarah kerajan2 Indonesia, adalah Bapak raja
saka pertama setelah di taklukan Cirrus atau mungkin Cirrus itu sendiri. Dan
Budha tidak lain dari Adityawarman atau Cirrus.
Periode raja raja atau Nabi Nabi agama samawi juga mengacu kepada
pencatatan ptolemy.
1. Periode sebelum Ptolemy terutama sejak Nabi Musa dan Nabi Daud,
krn standarisasi pencatatan kitab Musa dan Daud di lakukan oleh Ptolemy
2. Periode setelah Ptolemy yang tidak lain adalah Alexander the great
yang merebut kekuasaan dari Cirrus the great 2 abad setelah Zulkarnain
(Cirrus the great).
3. Periode setelah Nabi Isa
4. Periode setelah Nabi Muhammad
5. Periode setelah kolonialisme barat.
Adityawarman di kenal juga sebagai Sri uda adityawarman. Bapak dari Sri
Cudamani warmadewa.
Sebelum kita tau siapa Adityawarman kita perlu tau Cirrus the great,
penguasa empat benua, eropa persia, Saka dan Nusantara. Semua di
taklukan sekitar periode 580-530SM.
Faktor utama tersebar nya pencatatan raja raja terjadi karena pusat kerajaan
Zulkarnain(Cirrus the great) yang berdiri di pusat nusantara yakni paparan
sunda telah tenggelam persis ketika periode Zulkarnain pertama sekitar
tahun 580SM akibat meletusnya gunung krakatau yang mengakibatkan
Istana dan pusat kerajaan tenggelam.Pada masa itu sumatra masih bersatu
dgn jawa dan belum ada selat sunda. Selat sunda itulah lokasi krakatau
sebelum meletus.Sumatra Kalimantan dan Jawa masih di pisahkan oleh sungai
besar (Mesopotamia artinya negeri di belah sungai). Letusan tersebut
demikian hebat hingga membelah Jawa dan Sumatra bahkan membenamkan
paparan sunda.
Litaratur menyebutkan kebesaran Kerajaan Cirrus the great akhir nya jatuh
dan di taklukan Alexander the great yang merupakan dinasty Ptolemy 2 abad
setelahnya. Alexander III sendiri mengaku pengangum Cirrus the great (yang
juga bernama Alexander) Artinya ada kesinambungan antara Cirrus the great
dan Alexander the great (Ptolemy). Itulah sebabnya Ptolemy menggambarkan
peta nusantara sebelum tenggelam secara sangat akurat. Ptolemy sendiri
masih menggambarkan kota kota alexander sebelum Nusantara tenggelam
Kekuasan Cirrus the great di akui sebagai kerajaan terbesar yang pernah ada
di dunia yang membentang di 4 benua. Cirrus menurut penelurusan penulis
adalah ketiga anak anak Zulkarnain. Itu lah sebabnya Cirrus di kenal
menaklukan 4 benua hanya dalam waktu sangat pendek.
Pusat kerajaan di Nusantara baru bisa dibangun lagi pada periode Zulkarnain
(Adityawarman) dan putra ketiganya di kenal sebagai Sri Maharaja Diraja .
Begitu juga kerajaan Tarumanegara itu mengacu kepada So-lo-mo atau Ta-ru-
ma atau d-ruma negara. Tidak mengherankan prasasti yang di kenal sebagai
catatan peninggalan kerajaan Taruma sangat jelas mencantumkan kerajaan
Taruma periode Suryamarnan itu persis sama dgn periode Saka dan persis
sama dgn massa Cirrus the great. Krn mengacu ke orang yang sama yakni
Adityawarman hingga putra Adityawarman.
Sementara sosok yang di sebut barat sebagai Nebukadnesar tidak lain sosok
Cirrus the great / Zulkarnain/ Sri Maharaja Diraja. Nebu kad (kar) nesar sorna
(Malaka Nusantara) artinya Raja Nusantara. Tentu ini perlu kita periksa lagi
dgn fakta fakta dan data data terkait. Mengingat kerajaan Babilonia terakhir
itu sekitar 1300 SM yakni era Raja Daud. Jadi sangat aneh kalau pihak barat
memaksakan konsep kerajaan Asyur Baru dan Babilonia baru pada kurun
700SM-600 SM ( Nebukadnezar ). Babli atau atau Bab Biil (baal) atau
babilonia itu identik dgn penyembah berhala Baal. Padahal pada periode yang
sama baik di Mesir maupun di Nusantara justru kekuasan Sulaiman dan
Zulkarnain sedang di puncaknya. Dan kerajaan Baal penyembah berhala sudah
sangat kecil kekuasaannya.
Yakni Sumatra dan Kalimantan (kala itu di pisah oleh sungai besar) atau
Taproba ( Sumatra, jawa, kalimantan) dan Sorna (Malaka). Kerajaan Babilonia
menjadi salah satu peradaban pertama di muka bumi. Babilonia juga berarti
babili atau bab biil “ tembok dari Tuhan” atau kota penyembahan berhala
Baal atau biil merupakan kota dari masa lalu Mesopotamia (sopotam,
sabatam- ma-saba-di mais), yang lazim di sebut summer dan Akkad (Akh). Di
belah oleh sungai. Summeria itu Samara atau Day Akh (Dayak), Akh itu Bat
Akh atau batak atau Sumatra. Jadi Mesopotamia mengacu sumatera dan
kalimantan (sarawak atau samarahan) sewaktu masih di belah oleh sungai
(sekarang menjadi selat malaka dan selat karimata) . Bukti terkuat Babilonia
atau mesopotamia itu Nusantara adalah di temukan banyak candi
(penyembahan) Marduk di Nusantara. Babilonia terakhir adalah sekitar 1300
SM. Namun betulkah Nebukadnezar 2 (600SM) masih merupakan raja
Babilon (baru) yang membangun Istana gantung merupakan penghancur
Yerusalem? Tinjauan kritis sumber barat juga perlu kita lakukan. Tentu juga
menarik menganalisa situasi Babilon dan mesopotamia periode Namruz atau
Nabi Ibrahim seribu tahun sebelumnya (sebelum 1300SM).
Munculnya peta peta Nusantara yang di akui dari era Ptolemy yang masih
mengacu kepada keadaan sebelum Sumatera dan Kalimantan terpisah jauh
akibat tenggelam (Sumatera dan kalimanta Cuma di pisahkan Sungai) dari era
Alexander III membuktikan peta Ptolemy berasal dari era lebih awal lagi.
Karena 2 abad sebelum Alexander III Sumatera dan Kalimantan sudah terpisah
jauh. Jelas Alexander III mengklaim secara tidak sah peta peta era Zulkarnain
2 abad sebelum kekuasaanya yang masih berkuasa saat terjadi Tsunami besar
yang menenggelamkan pendahulunya Sulaiman. Penamaan kota kota
alexander di peta Nusantara justru mengacu kepada Iskandar Zulkarnain.
Sangat tidak mungkin Alexander membangun kota kota di Nusantara yang
saat itu sudah menjadi lautan. Jelas Alexander yang membangun adalah
Alexander yang sebelumnya yakni Cirrus (Alexander Zulkarnain) the great
yang juga dalam bahasa Yunani di kenal sebagai Alexander juga.
“Dalam semua negeri (asing) yang …. Aku menerima pembayaran dari kustaspi dari
negeri kummuhu, Uri(ki) (Karo?), dan negeri Que, Sibitti-biil- sabata di dari kota Byblos
(babil hanya kerajaan kecil), Hiram dari negeri Tirus, Pisiris dari kota Karkhemish
(karimun? Karimata?), Enij-il dari negeri Hamath, Panammu dari kota dari kota Sama-al
(sama-dra sumatra, Semeu-lu atau Sama-lu-ur / samalungun), Tarbulara dari kota
Gurgum, Sulu-mal dari negeri Melid (menid, Achaemenid minang kabau? Melid la meda
), Dadilu dari kota Kaska, Ulassurme dari negeri Tabal (tuban?), ushitti dari kota Tuna
(Natuna?Dana=dunia) , Urballa dari kota Tuhana, Tuham-mi dari kota Istunda (P Tunda?
Utara Serang) , Urimmi dari kota Hbisna Mattan biil (kalimantan) dari kota arvad,
Sanipu dari bit-ammon ( Sri Amman Sarawak soan dari batam) , Salamanu dari negeri
Moab (Salamanu 1, Bawean) , Mijtinti dari Ashkeleton, Yeho ahas dari negeri Yehuda,
Qaus Melaka dari negeri edom, …
Dalam zaman Pekah, Raja Israel, datanglah Tiglat-Pileser (tilgat pilezar) , raja Asyur
(Medan), di rebutnyalah ion, Abel-bet Maakha (Mukah), Yanoah, Kedesh (Kedah?) dan
Hazor (Zahor= johor?) , Gilead dan Galilea (sumut?), seluruh tanah naftali (Tapanuli?),
lalu di angkut penduduknya ke Asyur (samarahan) ke dalam pembuangan.
Maka Allah Israel menggerakkan hati Pul, yakni Tilgat- Pilneser, raja Asyur lalu raja itu
mengangkut mereka ke dalam pembuangan, yaitu orang ruben, orang Gad dan
setengah suku Menasye, Ia membawa mereka ke Halah, Habor, Hara dan sungai negeri
Gozan-Raya, demikianlah mereka ada di sana sampai hari ini
Yang kita kita ketahui dalam periode tersebut berkuasa Raja Daud. Dan dalam
periode tersebut terjadi pemindahan besar besaran bani Israel yang masih
menyembah Baal ke seberang (yakni ke kalimantar/Samarahan) Jelas Tilgat
Pilneser itu tidak lain Raja Daud. Yang membuat Tilgat Pilneser itu disebut raja
Asyur baru krn memang terjadi perpecahan kerajaan Israel yakni Israel Utara
dan Selatan dan bersumber dari sumber Israel selatan. Yang menolak
bergabung dgn utara. Dalam tablet diatas sangat jelas 733 M kerajaan
Babilon tinggal kerajaan kecil yang tunduk kepada Raja Asyur (Daud?). Adapun
Raja Salamanu yang di sebut bukanlah Raja Sulaiman (Sulaiman V) melainkan
Salamanu 1 raja yang masih di bawah pengaruh Babilon. Jelas sangat rancu
tiba tiba muncul “Asyur baru” dan “Babilonia Baru” pada periode setelah
1000SM seperti yang di percaya sejarawan Barat skr ini.
Yang masalah bila kita menelusuri kerajaan Asyur dan Babilonia dengan
wilayahnya bisa di tafsirkan tumpang tindih dgn kerajaan kerajaan Nusantara .
Maka lagi lagi kita mendapati adanya kerajaan yang ganda dan dan rancu,
bahkan lucunya di anggap berperang dgn dirinya sendiri. Misalnya Raja Ashur-
ubalit II (dari catatan surat menyurat dgn raja firaun mesir) yang di anggap
sebagai raja dari kerajaan Assyiria baru (623 -612 SM) ini adalah periode
Zulkarnain/Cirrus. Di sebutkan Ashur ubalit II mengambil nama raja Asyur
pertama Ashur ubalit 1 yang menggulingkan kekaisaran Mittani. Perhatikan
Mittani tidak lain mengacu ke Medan (Mittan) Jadi yang di sebut Asyur baru
yaitu kerajaan Israel yang baru berdiri. Ashur ubalit 1 tidak lain adalah Raja
Thalut yang mewarisi Musa yang merintis kerajaannya dari Medan (Mittan) jadi
keliru kalau di katakan Ashur ubalit 1 adalah kerajaan Asyur yang memerangi
raja Israel yakni Thalut krn pada masa itu yang menjadi raja Israel ya tidak lain
adalah Thalut. Artinya dalam skala global terdapat juga beberapa raja dan
kerajaan yang di dudukan secara salah kaprah. Yakni raja dan kerajaan yang
sama di anggap sebagai raja dan kerajaan dari tempat lain. Dan yang fatal
raja yang sama seolah olah berperang dgn sosok dia sendiri yang di tafsirkan
berkuasa di wilayah lawan. Walau beroperasi di daerah yang sama dn skenario
yang sama namun seolah olah berasal dan dari pihak lain. Dapat kita
simpulkan terdapat kerancuan besar mengenai nama nama dan tempat dari
kerajaan Asyur, Midian, Mittani, Babilonia, Kerajaan Israel, Mesir juga kerajaan
kerajaan2 Nusantara yang juga berlangsung dalam periode dan tempat yang
sama. Kerancuan ini muncul krn Kitab Kitab suci tidak menerangkan secara
persis tahun dan tempat berkuasanya Raja raja. Sementara Kerajaan kerajaan
tersebut sejak Nabi Musa bahkan sejak periode Nabi Ibrahim jejak sejarahnya
lintas benua. Terutama jalur laut Nusantara-Mesir.
Dengan demikian apa yang di sebut oleh pihak barat sebagai kerajaan Asyur
baru dan Babilonia baru sebetul nya kerajaan Daud sampi ke Sulaiman
termasuk Nabukadnezar sebetulnya Zulkarnain. Pihak barat tidak mau
mengakui kalau sejak era Raja Daud (1330SM) sebetulnya kerajaan berhala
(Baal/Babilon) telah pupus dan lemah kekuasaannya.
Di awal awal Akkadian (Akh bat-ach batak) penduduk Huri (Kuru – Karo), tinggal
di bagian timur sungai Tigris (selat Malaka) di bagian utara Mesopotamia, di
lembah khabur (Kabu Lawa=Minang Kabau/Tatar Sunda/Kanaan/Atlantis).
Kelompok yang kemudian di sebut sebagai Mittani perlahan pindah ke selatan
Mesopotamia (Jawa) sebelum abad 17 SM.
Penguasa Mesopotamia atas dgn nama Amurru (Amorite) dan nama Huru. Atau
juga di kenal dgn Urshum dan Hashshum. Raja awal Mittani adalah Kirta lalu
Shutarna. Yang di maksud dgn Mittani adalah Medan skr ini. Huru atau Kuru
itu tidak lain Karo atau Gayo. Namun hampir tidak ada sisa sisa kerajaan
Mittani yang dapat di temukan menurut pihak sejarawan Barat. Itu krn mrk
hanya mencari di seputar Irak saja. Padahal bukti bukti keberadaan Mittani
dgn mudah kita temukan di Sumatra dan Kalimantan seperti adanya Candi
Bahal di Portibi. Namun patut di duga kekuasaan Mittani sudah kurang
berpengaruh pada saat era kedatangan Musa di Medan.
Bagaimana dgn Raja Kirta apakah ini terkait dgn Raja Kerta dalam peninggalan
batu prasasti di beberapa tempat di Jawa. Ini lebih masuk akal dari pada
interpretasi skr tentang prasasti kuduku yang di tafsir kan sebagai periode
1200 Masehi (yakni versi 1 saka 78 Masehi, menurut versi resmi semasa dgn
era Kubilaikhan dan marcopolo, sementara Khubilaikhan marcopolo sendiri
juga bisa di fiksi ketimbang sejarah). Ini sesuatu yang tidak masuk akal era
kubilaikhan kalau pun ada tidak lagi di tandai dgn prasasti batu. Melainkan
1500 tahun sesudah lahirnya budaya tulisan dalam bentuk lembaran bukan
lagi prasasti.
Prasasti batu tulis kududu (Singasari) justru lebih tepat mengacu pada periode
kerajaan Mittani ini yakni sekitar 2000 SM dimana kemungkinan terjadi juga
Tsunami yang lebih dasyat dari pada periode 580SM yang menenggelamkan
hampir semua tatar Sunda.
Mungkinkah periode Mittani ini di awali dgn Banjir Nabi Nuh 5021 SM. Atau
banjir era Nabi Luth yang juga mengacu kepada meletusnya Gunung Tubba
(Toba) di medan yang juga memicu Tsunami yakni sekitar 2000 SM. Terdapat
juga Tsunami sekitar 5500 SM. Yakni dgn estimasi periode Eustasi mungkin
makin merapat (deret luruh /exponential turun) dan tidak tetap. Jadi kalau kita
ambil estimasi banjir eustasi terdekat yakni 5500SM, mungkin ini adalah
periode yang mendorong lahirnya kerajaan Firaun juga mendorong migrasi era
Nabi Ibrahim. Sementara Periode yang melahirkan (dan menyebarkan)
kerajaan Mittani juga kerajaan Kar-dunia atau periode migrasi akibat adalah
banjir besar atau letusan gunung (toba) sebelum 5500SM tentu lebih sulit lagi
di ketahui.
Kerajaan Mittani juga terkait dengan Hurru atau Urung dan Amurai . Urung
dan dolok amurain bisa kita temukan sebagai nama tempat di kepulauan
Simelaeu di tepi barat Sumatra (yang di masa lalu terkait dgn barus dan
padang membentuk tanduk sumatra) . Salah satu marga karo Berahami
kemungkinan terhubung langsung dgn Nabi Ibrahim. Mungkin periode
sebelum 2000SM Pulau Simeulu masih merupakan dataran Luas yang
terhubung dgn Sumatra dan merupakan ujung tanduk Sumatera (Tanduk
Dzulkarnain). Terdapat juga P. Resam (Resin raja). Adanya penemuan
cunioform Mittani di Irak dan mesir menunjukkan pusat kerajaan Mittani sudah
exodus ke jauh sekali dari Mesopotamia sesungguhnya. Mungkinkah
Peninggalan kerajaan Mittani juga sulit di temukan krn nasib nya sama dgn
pusat kerajaan Sulaiman yang tenggelam. Krn pusat pusat lokasi kerajaan
Mittani sama dgn lokasi lokasi pusat kerajaan Sulaiman. Kemungkinan Kerajaan
Mittani sudah lebih dulu mengalami Tsunami lebih besar dalam periode
periode sebelum kerajaan Sulaiman.
Kisah nenek moyang orang Karo juga menarik yakni ketika 300 orang karo
bentrok dgn 400 orang batak, mungkin ini menggambarkan awal kedatangan
Nabi Musa yang di wakili orang karo dan orang midian (madyan) yang di wakili
orang batak. Perdamaian setelah bentrok ini mungkin terkait dengan Sila atau
(UUD) Hammurabi yang juga berlangsung di Mittani. Suatu Sila bernegara yang
pernah tercatat paling awal dalam sejarah pemerintahan di muka bumi.
Juga apa yang di anggap sebagai sumber sejarah Indonesia dari China,
Portugis, Belanda, Romawi , Yunani, Ptolemy, Herodotus, Sumeria. Harus di
teliti lagi secara cermat. misalnya Rum dgn Roma di Barat. Portugis dgn
Bugueses atau Bartunggu. Galuh dgn Portogaluh , juga Bin Gala (Benggala).
Belanda (Holand) dgn Holanda (Golanda Daerah Gola/Cola), Indra Gangem
(Indra Ruhum), Extra Gangem (Syura Ruhum) Ptolemy (Sulami phtolomai
padoho lo maya ) , China dan Chin Hua/Chin Kuak, Greek (Giri) Iona dan Iowa
(iova/jawa), Yunan dgn Syene/Chien. Yang di anggap sebagai sumber sejarah
Barat/Asing sebetulnya sumber sejarah Nusantara sendiri yang telah kita
lupakan dan di plesetkan Barat. atau kah memang Holanda dan Portogalu
memang keturunan dan penerus Raja Raja Cola/Gola. Sebagaimana yang kita
ketahui Raja Raja Calah/Nimrod/Namruz adalah Raja raja kuno yang harus
darah. meminum darah manusia/rakyat untuk menambah kekuatan (magis)
dan kekuasaannya. Mungkin sifat ini yang di warisi peradaban Barat.
Sementara kalau kita dalami tulisan Herodotus tentang Atlantis Atlas, jelas
sekali deskripsi nya di Nusantara. Atlantis umpanya adalah Anda, La-Anda,
Andalanda ( Andalas). begitu juga istilah Balanda merupakan istilah yang
berasal dari kata Anda, istilah yang sdh di pakai oleh bangsa andalas di awal
peradaban manusia.
Tambo dengan tegas menyatakan Dinasti Cina adalah Dinasti yand didirikan
raja raja Nusantara begitu juga kerajaan kerajaan di eropa yakni di dirikan
oleh Anak Raja Zulkarnain.
Mako,
Baranak iyo tigo urang,
Lelaki katigonyo,
Nan saurang banamo Sutan Maharajo Alif,
Nan saurang banamo
Sutan Maharajo Dipang,
Nan Saurang banamo
Sutan Maharajo Dirajo,
Maka Zulkarnain memiliki tiga orang putra,laki laki semua, Seorang bernama Sutan
Maharajo Alif, satu bernama Sutan Maharaja Dipang, yang satu bernama Sutan
Maharajo Dirajo.
Dirajo di Rayo di Ray . Di Pang Di Wang Di War.
Mako,
Sarentak tarsaren ( tersiar))
Akan berlayar ran la baya
Iyolah nan barnamo
Sri Maharajo Dipang,
Iyolah nan jatuah dia yang menjadi jadawa (raja)
Ka banua Cino di benua cina
Maka, serentak akan berlayar yang bernama Sri Maharaja Dipang, dia yang ke benua
Cina. Kuda emas akan kerajaannya melompat lompat lalu ke utara.
Kuda Ameh Daruameh Daru ruHum kerajaannya.
Yang seorang li rumua ( sang rama) ke Tanah Eropa. Dia lah yang menguasai Cuki,
Tapawi, Paranci dan Anggari dan Ulondo Syetan (Eropa termasuk Perancis Inggris dan
Belanda setan)
Jadi sangat jelas di bait terakhir bahwa Anak Iskandar Zulkarnain atau Cirrus
lah yang mengembangkan kerajaan kerajaan di eropa termasuk ulanda,
inggris dan perancis dan terutama spanyol yang masih di kenal juga sebagai
Andalusia. Jadi besar kemungkinan peta peta “Belanda” yang sangat kuno
dengan isi peta menunjukan era sebelum masehi adalah peta peta era
Ulando lama alias Cirrus.
Karena fakta penting kerajaan Cirrus adalah berasal dari Nusantara. Maka fakta
bahwa Belanda (Bar landa) Partugi adalah kerajaan yang di kembangkan
Cirrus dari Nusantara pada 600-300 SM.
Itu lah sebabnya peta peta tersebut dari segi konten 2000 tahun lebih tua dari
peta skr. Dan peta peta tersebut justru secara akurat menggambarkan garis
pantai saat itu.
Merupakan juga masa masa Nabi Ibrahim dan membentukan awal adat
budaya masyarakat di Nusantara dan Dunia.
Tidak hanya puluhan kota kota peradaban Sumeria yang berlokasi di Sumatra
dan menyebar ke seluruh Nusantara. Namun bila di telusuri catatan adat
minang kabau sangat jelas menunjukan La-wa, Ka-wa, Kubu, sumaya
merupakan bagian bahkan kemungkinan pusat dari peradaban sumeria yang
luar biasa tersebut.
Bila di telusuri Tambo Padang sangat jelas yang di maksud suku bangsa
Minang Kabau adalah bangsa La-wa. yang di topang oleh Saba dan Sumeria
( papatih sabatang dan katamenggungan rata mehru ran atau daratan
sumeria). Sabata raya dan Meruran (sumaya). Makna Meru sendiri adalah
api atau amar yang merupakan akar kata sumeria. Penyatuan Saba dan
Meru ini di sederhanakan sebagai Lawa Jawa alias Wawa. Dalam Tambo yang
di maksud dengan Ra-Mara tidak lain adalah Peradaban awal Su-ma-ra atau
Sumeria. Jadi Fase Sumeria adalah kelanjutan dari fase Ra-Mara.
Dari sini menurun lagi ke bawah, membuat tempat kediaman, dan terjadilah
dua buah Nagari yang bernama Pariangan dan Padang-panjang.
Ini adalah periode awal yang kita percaya selama ini sebagai Penyebaran
Sunan Sunan.
14.Rajo Alam
RajoHa laMa
15.Rajo Duo Selo a. Rajo Adat di Buo
b. Rajo Ibadat di Sumpur Kudus
14 dan 15 disebut Rajo Tigo Selo
Du-wo Seho (Chen-Ho?) , Wo Sho , Basha. Sumwurhu
16.Basa Ampek Balai
Basahamwe Kaba laya
a. Titah di Sungai Tarab (Pamuncak Alam)
b. Indomo di Suruaso (Payuang Panji)
c. Makudum di Sumaniak (Aluang Bunian)
d. Tuan Khadi di Padang Gantiang (Suluah Bendang)
17. Langgam Nan Tujuah ( Ilia/Pilliang):
a. Labuatan Sungai Jambu, pasak kungkuang
b. Tuan Gadang Di Batipuh,Harimau Campo
c. Makudum di Sumaniah, Aluang Baniah Koto
d. Simawang jo Bukik Kanduang perdamaian
e. Silungkang Padang Sibusuak,Gajah Tungga
f. Tanjuang Bukik jo Sulik Aia. Cumati
g. Singkarak jo Saniangbaka, Camin Taruik
Diangkatkan dua orang Penghulu yang bergelar Datuk Bandaro Kayo untuk
koto Pariangan dan Datuk Maharajo Basa untuk koto Padangpanjang oleh
Datuk Sari Dirajo.
Luhak Agam bermula dari puncak Gunuang Marapi yaitu dari Pariangan (Jawa)
Padangpanjang (Sumatra, Daratan Luas di tengah Nusantara=Padang atau Pa-
Daha ) yang disebut Tampuak Tangkai Alam Sumeria- Tambu-ara-tan-Kara –la .
Dari situ asalnya perkembangan penduduk dan dari situ asalnya perluasan
Wilayah dan dari situ bermulanya Adat Sumeria/sumaya/Sumbaya/Saba.
Mula-mula diturunkan empat kaum atas empat rombongan yang menuju lereng
Gunung Merapi yang sebelah sana yang kemudian benama Luhak Agam.
Dimana pada suatu tempat dibuatlah 4 buah Nagari yaitu Agam Biaro- Ara bia,
Balai Gurah- AiguBa , Lambah- Lambuah -Lembang, Panampuang- Panampara
.
Kemudian menyusul lagi 4 perangkatan dan membuat Nagari pula 4 buah
yakni Lasi, Canduang Koto Laweh, Kurai dan Banuhampu; La-Si, Candu-ara,
Da-ra La-wa, Khuru dan Bone-anMu.
Fertile Cressent adalah sebutan peradaban awal /mula manusia yang menurut
ahli sejarah barat melingkupi levant dan itali. Namun dari bahasa Fertile
Cressent adalah La parata Cherson atau rawa cherson. menunjukan area tidak
hanya di levant melainkan sampai dan melingkupi di timur Nusantara. yang
memang pada mulanya berupa wilayah rawa di muara besar sungai raksasa
Ur. Jadi Fertile Cressent adalah La-Bara Khurasan, atau La Barsi Santara.
Namun krn asumsi sejarawan barat garis pantai itu fix sepanjang sejarah.
maka peta peta lama yang mengambarkan sejarah perubahan garis pantai
justru di abaikan. Perubahan garis pantai dalam sejarah peradaban manusia
adalah fakta yang sah dan tidak bisa di bantah. Bahkan oleh para ahli
pergeseran tektonik sekalipun yang mengklaim perubahan garis pantai
/pergerekan lempeng skala besar hanya terjadi dalam periode jutaan tahun.
Teori yang tidak sesuai dengan kenyataan. Bahkan Aria Basha sebelum 1420
SM telah menyebutkan bayangan angin (Medan energi) asterism yang
mendorong laut (dan daratan) dalam pola yang di gambarkannya secara detil
dengan sumbu Meru dan Lanka yang tidak lain adalah Nusantara. Yang di
maksud bayangan angin medan asterism (bintang) tidak lain adalah bayangan
black hole galaxy yang membentuk permukaan daratan bumi mengikuti pola
gerakan putaran galaxy (dengan periode 24 ribu tahun ). pusat Black Hole
galaxy ini lah yang di catat sebagai sumbu bintang Utara (atau bintang Timur).
Peta Tanah Ra-wa (Eb-la La-wa) Merupakan daerah randahan (Kanaan) atau La-wa
(Luwas) yang menghubungkan Jazirah arab dan Cherson (saba) di timur. semuanya
berada di muara sungai Ur (Ebla=Rawa) di sebut juga Fertile Cressent = La Para
(Rawa) Cherson
Titik kutub magnetik utara bumi tidak lah tetap. dan bintang utara juga
bergeser secara periodik selama 24 ribu tahun ( menurut kitab kitab kuno), 26
ribu tahun menurut ilmu astronomi modern. Bintang utara tidak hanya
menjadi datum penunjuk arah (dan waktu) namun juga berkaitan dengan
perubahan yang terjadi di daratan dan lautan di bumi hanya lah refleksi
(bayangan asterism) dari apa yang terjadi di putaran galaxy.
Dimanakah Ilmu astronomi modern lahir yakni ilmu matahari atau ilmu
perbintangan dan kapan. Ilmu perbintangan lahir 2500 tahun lalu kalau
mengikuti Surya Sidanta. Kalau merujuk kepada Aria Batta bermula 4000 tahun
lalu. Ilmu matahari dan perbintangan warisan nenek moyang kita 2500 tahun
lalu sangat luar biasa. dan itu muncul dari tempat yang di sebut romaka-city
dan tempat kelahiran Sun (cirrus) di tengah yavanas (manusia jawa).
Penterjemah inggris yang mencoba memahami apa apa yang di tuliskan dalam
buku besar ilmu astronomi 2500 tahun lalu menjadi kebingungan krn hal hal
yang sangat mendasar dan sebetulnya sangat simpel . Ilmu perbintangan itu
di wariskan seperti tertulis di buku kuno tersebut. berasal dari :
-romaka city
-tidak jauh dari equator (tera madya)
- tempat kelahiran Sun (Cirrus)
- ditengah yavanas (manusia yawa)
- Merhu,Ujjain,rode dst ( dan tempat tempat lain yang di jadikan datum oleh
Aria Batia)
Dimana kah Romaka City. Romaka city yang sebenarnya tidak lain adalah I
bhumi Mataram Mataram harusnya di baca Maha Rum yakni Rum Besar atau
Mada rum atau Rum tengah. seperti yang tertulis di inkripsi inkripsi di jawa.
misalnya inkripsi Anjungladang (869 saka= 972 SM) yakni 4 abad sebelum
puncak peradaban era Cirrus (Matahari) 560 SM. Kita prasidha mangkakpa
kadahwan rahyang I ta I mdan I Bhumi Mataram . di sebut medan di bhumi
mataram. medan atau Madyan Mata ram atau Maha rum. Jadi pada era 972
SM jawa sudah di sebut sebagai Madya dan Maha rum. Sementara, dalam
tambo padang juga di sebutkan Rum adalah deket Si guntang guntang
Mahameru yakni tidak lain Semeru. Pada periode itu Medan lama atau Medan
kamulan atau Medan Ramu-la , La-Ruma itu mengacu ke pada lokasi awal
kerajaan yakni di kota Medan (1400 SM).
Lalu apa yang di maksud dengan yawanas manasia yawa. itu sudah jelas
manusia jawa. dan bukan manusia yunani seperti yang di pahami selama ini.
Karena Yunani adalah iona yang berarti baru (newe) yakni lawan dari iawa.
Yang di sebut sebagai pusat peradaban lama bukanlah iona melainkan Data
atau Ta-na yang tidak lain pusat (dunia) Jawa/Iowa.
Surya Sidanta yakni kitab yang di tulis sekitar 500 SM juga Aria Sidanta yakni
di tulis oleh Aria Basha pada 1420 SM. juga menerangkan pola bayangan
angin asterim ini. salah satu aplikasinya adalah kita mengetahui pola angin
yang di manfaatkan nenek moyang kita berlayar memutari bumi 4000 tahun
lalu. Perhitungan mereka sangat lah exact dan akurat bahkan detik astronomi
kuno bahkan hanya 0.02 detik kesalahan dalam setahun (dibandingkan jam
atom). Ilmu astronomi kuno juga mencatat pola putaran galaxy yakni dgn
periode selama 24 ribu tahun dan setiap perubahan terefleksi langsung dan
mengubah garis pantai. pergeseran relatif 15 derajat daratan dan lautan di
bumi, selama 1000 tahun merupakan refleksi langsung perubahan posisi
galaxy 12 ribu tahun 180 derajat (setengah putaran).
Dan ini pusat pergeseran daratan/lautan tersebut adalah Nusantara, hal ini
sangat jarang di ungkap oleh ilmuwan. Namun di ungkap secara tersirat dan
tersurat dalam berbagai litaratur kuno dan juga kitab suci. Nusantara di
sebut juga puser bumi, Lubang alam dll dll. Aria Basha dan sumber sumber
lain mengungkapkan secara tersirat Nusantara pusat pergeseran daratan
tersebut. dan hal ini bisa di liat dari data data yang tersedia sekarng yakni,
pola pergeseran dan trenches.
Naskah memuat juga kumpeni rumueni adalah Romani yang merupakan kerajaan
pada era 1400 saka di Nusantara / Malaka.
ing bahi marha saka prah di Mbahe merha (kerajaan) bangsa Saka Paraoh
bahi marha , ibrahima
Kobo Kabau/Gawa/Jawa/Kawa/Kabuyuh
Mangkono karsaning Pangeran,
Wong Jawa kongsi kari separo,
Cina landa kari sajodho.
Mangro karasa ing Bagera
Wonrh Yawaro Gsi kari saba-ro
Cina handa kari syawodho
wonrhyawaro baryabaro
Gsikari Saba-ro Kasihri (Karesi) Saba-ro
Cina gri saba daha
BAB II.
Salah satu peristiwa besar yang mengubah sejarah kerajaan Nusantara adalah
peristiwa Banjir Besar pada sekitar tahun 580SM. Yakni terjadi pada zaman
Zulkarnain. Atau di dunia di kenal sebagai Cirrus the great, Cirrus sendiri
sebetulnya juga di kenal sebagai Alexander. Kota kota yang di dirikan nya di
kenal juga sebagai kota Alexander. Namun dua abad kemudian di rebut oleh
Alexander yang lain yang di kenal sebagai Alexander the great atau sebagai
dinasti Ptolemy (menurut Barat).
Apakah banjir besar ini tidak tercatat di sejarah Nusantara?. Banjir besar yang
menenggelamkan benua atlantis itu terjadi pada masa Cirrus the great (600
SM). Yang kekuasaannya kemudian di ambil alih oleh Alexander the great
atau Ptolemy menurut tafsir sejarah barat (300 SM, Ptolemy sendiri
kemungkinan dinasti “Mesiran” yang jauh lebih awal). Tidak heran Ptolemy
memiliki peta nusantara yang sangat akurat sebelum dan setelah tenggelam.
Dan dinasty Ptolemy memiliki peta Nusantara setelah tenggelam juga dgn
sangat akurat. Krn Dinasty Ptolemy (IX dst) berkuasa hingga beberapa abad
kemudian. Ptolemy sendiri sebetulnya jauh lebih awal yakni Ptolemy – Bhata-
le-mayos I sekitar 878 SM. Dan Alexander III tetap mengklaim sebagai
pewaris kebesannya walau merebut kekuasaan secara tidak sah.
Banjir besar sebetulnya terekam dalam catatan sejarah Taruma negara yang
tidak lain mengacu kepada periode Sulaiman-Zukarnain dan di sebut jelas
terjadi letusan besar Krakatau yang berlanjut dgn Tsunami. Dan di kisahkan
dalam Tambo Minang Air menyusut dalam periode yang cukup lama pada
periode tersebut. Namun demikian warisan Alexander juga patut kita cermati
krn sebagai penakluk Cirrus tentu dia juga berkepentingan menafikan
kekuasaan dan peninggalan Cirrus. Peta dunia yang di kenal barat sekarang
sebagai peta Ptolemy jelas berasal dari era Cirrus-Zulkarnain-Sulaiman krn
banyak sekali peta Ptolemy menggambarkan Nusantara masih utuh bahkan
masih bebentuk negeri dua sungai. Era Ptolemy sendiri (300 SM) seharusnya
bentuk pulau pulau Nusantara sudah seperti bentuk sekarang (yakni 4 pulau
kecil di laut Jawa dan karimata sudah tenggelam 600 SM)
Sumatra=Taproba, Malaka = Taproba & Chersones join. Captenga
(Katanka=Kaptenga=Kudungga=Kadunka). Cincon (Sinkuang) ou Circou Circus
Bachan ou Bathan Sicker Bau (si Kurwau Karbao kar=Raja Bao=Besar Prabao
(taprobao)) . Pasaman Pasaeman (orang Pasae) . Ticou=
Circou(Circus=Cirrus=Sinkuang). Labo Susyou (Lawo Suse) . B(ave) de storm (Si-
tarum besar) Tiger de Stroom. Romania ou Cingapura . Pra ou Pera ou at Parao
(pro-bao). Roi de Achem (Ache menid) . de strait de brouwer (proba). Malaka porto
1690 ( 151 SM) . Canal de cog 1633 ( 208 SM). Malaka ou Sorna (Sur baru Assur
baru) . Circou=Chersou(nes) . Illia atau Pillia atau Delli. Captenga Sabhemrha (Sabhe-
rha) = Sa Pderha.
Adapun dataran yang tenggelam ini di barat di kenal sebagai atlantis tanah
dewa, itu tidak lain terjemahan dari parahyangan atau pariangan ( para
hyang, hyang dewa/Nabi). Tambo minang menyebutnya sebagai pariangan.
Yang juga berarti tanah dewa. Tentu yang di maksud adalah Tanah Nabi nabi,
krn semua bersumber kepada Cirrus pembawa paham aramaic, atau
hexamenid atau achedmenid (skr di kenal dgn minangkabau). Kata kata
aramaic ini sebetulnya berasal dari kata abrahimic agama Nabi Ibrahim.
Aramaic atau Helenistic ini lah yang di kenal di barat sebagai paham dasar
ilmu pengetahuan modern sekarang. Itu tidak mengherankan krn Zulkarnain di
AlQuran merupakan Bapaknya ilmu pengetahuan.
Kerajaan Nusantara di bangun ulang Zulkarnain yang di kenal sebagai raja
minang/melayu, di kenal di dunia sebagai Cirrus the great. Wilayah nya di
Nusantara di beri nama pariangan atau parahyangan. Pusat kerajaan dapat di
pastikan di pariangan padang panjang (Pariaman) dan Candi Padang cianjur
(atau salah satu dari keduanya atau keduanya). Bukan tanpa alasan
masyarakat menamakan sebagai gunung Padang krn rajanya berasal dari
padang tempat Nabi Zulkarnain atau Cirrus the great berasal dan akhirnya di
makamkan (pasargadang).
Di wiki di sebutkan makam cirrus the great adalah di Pasargadae itu adalah
pasargadang. Begitu juga kota Pariaman masyarakat menyebutnya sebagai
kota paris kata lain dari parsi. Padang tidak lain dari kota Faran yang terkenal
itu.
Patut kita meragukan pusat kerajaan Cirrus the great di tanah persia dan
pasargadae itu ada disana (Iran). Namun itu bisa saja terjadi memang Sri
Maharaja Alif (Liba-Liwa-Levant) memang berkedudukan di Persia Baru (Iran).
Dan karena sebagai mana yang kita akan bahas kemudian setiap kali pusat
kerajaan nusantara berpindah pusat lama mengalami kemunduran dan di
lupakan sejarah tidak mengherankan peninggalan kerajaan justru lebih mudah
di temukan di Persia Baru.
Raja raja nusantara bukanlah kekuasaan yang sama sekali terpisah satu sama
lain malah sangat terhubung satu sama lain dan penghubung itu adalah
Zulkarnain. Siapakah Zulkarnain itu? Dia tidak lain adalah raja yang namanya
hampir di temui di setiap prasasti raja raja nusantara skr.
Dia tidak lain adalah raja saka pertama yani anak Zulkarnain. Zulkarnain ini di
kenal dalam banyak prasasti sebagai atau di kaitkan dengan Adityawarman
(tentu dgn dasar koreksi kalender Saka dll) . Tentu sulit menyimpulkan fakta
Zulkarnain itu tidak lain adalah adityawarman, krn ahli sejarah kita tidak
mencoba melihat semua data data sejarah sebagai sesuatu yang saling
berhubungan. Dan ahli sejarah tidak menyadari kekuasaan Zulkarnain atau
cirrus the great ini membentang di empat benua dgn minimal 12 bahasa yang
berbeda. Sehingga tidak dianggap sebagai satu kesatuan.
Bila mengacu ke Tambo Minang, sudah sangat jelas apa yang menjadi
keraguan Barat mengenai hubungan antara Alexander the great dan Cirrus the
great. Alexander the great adalah adalah penguasa kerajaan setelah
menaklukan kerajaan Cirrus dua abad kemudian. Sedangkan Cirrus sebetulnya
tidak lah satu orang melainkan ketiga anak Zulkarnain. Yang tertua Sri
Maharaja Alif (Ptolemy) meneruskan kekuasaan di Eropa, yang kedua
menguasai Saka (utara) Maharija Dipang adapun yang ketiga Sang
MaharajaDiraja berkuasa di Nusantara atau Parahyangan yang saat itu justru
pusat kekuasaan. Penguasaan anak raja yang berlangsung serentak di
Eropa,China dan Nusantara (560SM-530SM) lah membuat Cirrus di anggap satu
orang.
Mako,
Malaikat itu pun
Manurunkan Adam itu
Ka Bumi yang suci
Antara Piagu dan Pasinggung, antara Timur dan Selatan, antara Bukik Siguntang
guntang Mahameru…., tempat itu akan di namakan Tanah Rum.
Apakah tanah Rum ( tana hrum) yang di maksud merupakan pusat pusat eden
atau Nusantara. Atau malah di tanah Roma yang sekarang atau di persia pusat
kekuasaan Cirrus the great (Iran). Penulis cendrung lebih cendrung itu pusat
tanah Nabi nabi atau eden. Walau agak bertentangan dgn penugasan Sri
Maharaja Alif kembali ke tanah ruhum. Kita tau yang di maksud dgn Tanah Rum
tempat penugasan Sri Maharaja Alif atau Cirrus the great adalah persia atau
egypt. Atau berbeda antara Ruhum dgn Rum.
Apakah ini menggambarkan lokasi Tanah Rum? Apakah yang di maksud tanduk
itu adalah bentuk benua asia kecil/minor berbentuk Tanduk (kerbau) yang
kemudian pecah menjadi pulau berbentuk Mahkota dst dst.
Maruto Singgahano Maruha Maguh Megah Sirrahano Merhu Singha baru
Makuto Singgahano Singgahan Mekah/Megah. Sirrahano (Sirran ) besar
Lambang Labohari Lamuara La Bohari (Muara Laut) , Tudung Suji ? Dataran
suci, Pinang pasir ? di narawash (rawa baru=daratan baru syir narawa)
binara basa/Pasa Siriyahudar ta -muara ari ( sri yahudar di muara-ari )
tampak ari=damuansari gagangnya kuning (rarangnya kuning orangnya
kuning) daunnya merah dawannya merah (rajanya merah)
Iyolah barnamo
Zulkarnain,
Aratinyo,
Mempunyai duo
Kurun dunia dawa khuru & dunia
Aratinyo,
Masyrik dan Magrib Masya-ri (Syam) dan Mega-ri (Mau-ri)
Mako dinamai ulieh Malaikat Maro di namai Laya La Mare
Rajo Iskandar namonyo, Rajo Iskanda namonyo
Zulkarnaini, galarnyo Zulkarnaini, La garanayo ( ranaya Laga=Logos)
Dia bernama Zulkarnain yang berarti, berkuasa di dua bagian bumi, yakni
Timur dan Barat. Malaikat menamakannya Raja Iskandar dgn gelar Zulkarnani,
ra saba muara
Mako
Inilah
Barapo lamonyo Prabu La mojo maro
Mako,
Laut itu pun Pun Lawitu
Menyentak (Tsunamy) Mataren
Mako,
Ditumbuahkan Allah
Sagalo bukit bugih la Saga
Akan pasak bumi
… antaro laut
Di sabung ombok
bukit la saga(bugis saka sara gede) rana-wasar bumi (bumi tanah besar)
antara laut di sawu romuar (shura amuar) di tsabrombo (tabproba sabur ombo
ombo busa kdung ombo) saba romua (Saba di mu)
akan pasak bumi rang basar bumi
Di kaluarkan Allah
Unggas Nuri Zamzamilan
Dari dalam sarugo
Akan menentukan silang
Saluak dalam negeri
Unggas nuri rassu Nu (Nya) di lan zam zam
Dikeluarkan Allah burung Nuri Zamzamilan dari dalam surga, yang akan
memutuskan perkara di dalam negeri. Dari burung itu lah mendapat ilmu
semua hamba Allah di dalam negeri Roma.
Mako,
Baranak iyo tigo urang,
Lelaki katigonyo,
Nan saurang banamo Sutan Maharajo Alif,
Nan saurang banamo
Sutan Maharajo Dipang,
Nan Saurang banamo
Sutan Maharajo Dirajo,
Dia (Zulkarnain) memiliki anak tiga, laki laki ketiganya. Yang seorang bernama
Sutan Maharajo Alif, yang seorang bernama Maharajo Dipang, yang seorang
bernama Sutan Maharajo Dirajo.
Mako, Mara/Merhu
Mamandang Daulat Yang Pituan La Dawa Yang Bidawa. Jari bidwa .
(Jasrubaw) Mara Maman Dang La Daud Pun Yang
Ka Masyrik ke Timur
Tantang itu samoanya rakyatku Arah itu semua adalah rakyatku
Maka memandang Daulat raja ke Timur beliau mengatakan arah itu semua
rakyat ku
Mako,
Memandang iyo Maro Maman Dang Hiyora
Ka Magrib Barat
Mako tantang itu rakyatku Maro Tanah itu Rakayiah (Kerajaan )
Mako,
Memandang iyo
Ka Selatan
- tantang itu rakyatku
Maka memandang Raja ke selatan maka semua yang ke arah itu adalah
rakyatku
Mako
Memandang iyo
Ke Utaro
Mako tantang itu rakyatku
Maka memandang dia ke utara, maka semua yang arah itu adalah rakyatku.
Zulkarnain terkenal dan di akui sebagai raja yang berkuasa dari Barat (eropa )
hingga ke timur. Dimana pusat kekuasaan adalah di nusantara. Artinya
kerajaan yang di warisi dari ayahnya membentang hingga ke Timur Nusantara
yakni benua Amerika. Kerajaan yang akan di wariskan Zulkarnain kepada
ketiga anaknya. Anak yang pertama ke eropa, anak yang kedua ke Cina dan
Jepang. Maka anak ketiga Sri Maharaja Diraja ke Nusantara dan terus ke
Amerika selatan. Sebagaimana di gambarkan Ptolemy benua Amerika di
gambarkan tidak lah terlalu jauh dari Nusantara (yang ketika itu masih berupa
teluk besar / Asia minor.
Patut di duga di semua benua itu terdapat peninggalan Raja Sulaiman ( selain
di kitab suci tentunya) baik itu prasasti maupun Candi, apakah itu di Magribi
(Afrika Utara), Amerika Selatan, Asia Minor bahkan mungkin Australia.
Yang menarik dari Peta tua Ptolemy adalah daratan selatan masih terhubung
yakni antara afrika selatan skr dgn amerika selatan skr. Dan tempat tempat
tersebut pun di tandai dgn tanda tanda lokasi kota/pelabuhan. Jd penjelajahan
bumi bagian selatan justru lebih dulu ada ketimbang penjelajahan dunia utara
(barat).
Mako, Marho
Mufakatlah Mubarahlah-mbarahlahka
Katigonya di Pulau Langkapuri di rhoniya di Pulau Lanka
antara bukik purianhara burih
Siguntang Mahamiru sirunha ramahamiru
Iyolah dalam Sailan Hiyola dalama sayihan marho
Mako Saurha gsaurah
Saurang saurang andramahruho sangrahan
Andak Mangkuto Sanggahano
Maka ketiga nya sepakat di Pulau Langkapuri antara bukit Siguntang Mahamiru
yakni didalam Sailan. Maka seorang satu satu ingin menguasai mahkota
singgasana.
Maka Zulkarnain memiliki tiga orang putra,laki laki semua, Seorang bernama
Sutan Maharajo Alif, satu bernama Sutan Maharaja Dipang, yang satu bernama
Sutan Maharajo Dirajo.
Dirajo di Rayo di Ray . Di Pang Di Wang Di War.
Mako,
Sarentak tarsaren ( tersiar)) Sarenar atau Sonra
Akan berlayar ran la baya La bayariyo kini , (emp) bayariyo-empheyar
Iyolah nan barnamo Nan Paran namo dgn Nama Paran (Paraon)
Sri Maharajo Dipang,
Iyolah nan jatuah jadawa (raja)
Ka banua Cino
Maka, serentak akan berlayar yang bernama Sri Maharaja Dipang, dia yang ke
benua Cina. Kuda emas akan kerajaannya melompat lompat lalu ke utara.
Kuda Ameh Daruameh Daru ruHum kerajaannya.
Yang seorang kembali ke Tanah Eropa. Dia lah yang menguasai Cuki (Suri),
Tapawi, Paranci dan Anggari dan Ulondo Syetan ( Undo Syi – Andalusi -Eropa
termasuk Perancis Inggris dan Belanda setan)
Demikian lah Sri udayadityawarman sama sekali bukan utusan kerajaan kecil di
jawa timur abad ke 12. Melainkan Maharaja diraja yang berkuasa 560-530SM
( yakni 1500 taun sebelum era majapahit) yang kekuasaanya membentang
tidak hanya di Nusantara melainkan di 4 benua. Dialah yang di kenal sebagai
Cirrus the great raja terbesar di dunia yang pernah berkuasa.
Bagaimana keterangan tokoh tokoh era Ptolemy (yakni 2 abad setelah Cirrus)
inilah gambaran mereka tentang Parahyangan (Atlantis), yakni Nusantara pada
periode Zulkarnain 1 sebelum tenggelam.
Dari Herodotus :
Negeri persia (negeri asal dan pusat kerajaan Cirrus) terdiri dari suku suku
maraphi (marapi), pasargadae (pasar gadang),maspii(maspi). Suku lain
panthialaei (pantialas), darusiaei (Darus), Germanii (jermani natuna) Yang lain
Dai, Mardi,Dropici, Sagardi adalah suku nomadic
Menurut proclus :
Atlantis menjadi 7 pulau, 3 pulau besar besar (Jawa, Sumatra dan Kalimantan)
1 tanah suci untuk persephone. Dari 3 yang besar satunya tanah suci untuk
Pluto (jawa), kedua untuk ammon (samarahan/kalimantan), ketiga untuk
poseidon (sumatra)
Theopompus menyebut atlantis itu meropis (merapi)
Itu lah sebabnya Atlantis atau Parahyangan itu sangat terkenal di eropa era
Ptolemy karena Zulkarnain berkuasa di eropa persis di tengah tenggelamnya
Tatar Sunda/Parahyangan/Atlantis. Mereka adalah saksi hidup dan saksi tertulis
periode transisi besar peradaban Manusia. Suatu peristiwa yang mengubah
dunia secara besar besaran.
Planisfero (map) Pirrus de Noha=Prahu Nuh=Taproba
Kosmo=Kusuma Graphia (Rusuma=Sumaru Graphia)
Kerajaan Mittani dan sejarah lempeng tektonik Nusantara kurun 2200
SM-200 SM.
“seluruh tanah mittani hancur, terbentuk daratan As-syria dan daratan Al-shi
yang membagi kedua bagian (Pecahnya daratan Caldea dan Saba yang
kemudian menbentuk nusantara)
Pada masa ini terjadi lagi peristiwa tektonik dan gempa besar yang
mengakibatkan surutnya air laut (Musa) yang di lanjutkan dengan naiknya
muka laut secara permanen mengakibatkan sungai besar pemisah Sumatra
dan kalimantan berubah menjadi lautan/selat (Malaka dan Karimata) namun
masih terdapat dua pulau besar di antaranya (antara Sumatra-Samu-dra- dan
Kalimantan – Samarahan/Sarawak-)
Terdapat kisah mereka sempat berburu gajah di sungai nija namun tidak
menguasai permanen wilayah mittani. Namun wilayah Orontes tengah dan
Phoenisia (Padang) tetap jadi bagian wilayah Mesir.
di sebut dia kerajaan penting yakni Mittani (Kerajaan di antara dua sungai
atau Madani atau Al Madain atau madyan atau midian) dan pendiri kerajaann
di sebut sebagai Kirta.
Catatan sumeria akhir banyak di bawah oleh kaum Philia atau (hilir) atau Aram
atau Elam (elamite)
Ada dua hal utama para ahli kesulitan menemukan tempat asal bangsa
sumeria. pertama krn asumsi bahwa bangsa sumeria berasal dari tempat
tablet tablet itu di temukan (yakni irak jazirah arab dan sekitarnya). Kedua
krn pencatatan sejarah kita yang di gelapkan secara masif oleh kaum kolonial.
Namun kalau kita teliti sejarah kita dengan kritis sebetulnya sangat melimpah
data yang menunjukan Kerajaan Mittani dan Kirta (karatum) adalah kerajaan
Nusantara . begitu juga banyak kota kuno Sumeria lainnya.
Berikut kita ulas sedikit tentang kerajaan Parsia (Madya ) sejak 600 SM yakni
sejak Kanaka medinidra Raja Madya Adityawarman (Kanaka=Ken Aro Raja
Aru)
Kerajaan sendiri memasuki babak penyatuan pada era Raja Madya (Gaja
Mada) 658 SM. Namun sifat sifat dua lisme Bangsa kita tetap melekat seperti
yang tertera dalam Tambo Minang.
Menurut beberapa ahli sejarah asal penyebutan Rumbia (Rum) atau Ruyung
adalah krn ciri pagar istana yang di kelilingi Rumbia.
Perdamaian antara kerajaan Nusantara Utara dan Selatan. atau Barat dan
Timur. atau antara Tatar Sunda dan Aram (Jawa/Makasser/Asser). antara Hulu
dengan Hilir.
Digambarkan bahwa Pilliang (hilir) merupakan kekuatan laut atau bangsa laut
atau Phinisi atau Phoenician Punisia. Sedangkan Pepatih dan Nansebatang
mungkin berasal dari Sabath (yakni kepercayaan ahli Kitab/yahudi tentang
tidak boleh bekerja pada hari suci yakni Sabtu, artinya tempat asal Agama
Yahudi) Adat melarung Tabut ke pantai di sumatra barat tidak ada kaitannya
dengan Syiah sebagaimana yg di percaya selama ini melainkan kepada era
kedatangan Nabi Musa di Sumatra 1400 SM.
Detail Avrea Cher (Ebra) sebelum bergabung dengan Taproba. Di apit Saba-ra ( negeri
saba) dan Saba-na (baru)
bona bar-tuna asal kata tana/dana/dunia, bona=bani.
Satu pulau yang di temukan berada pada posisi yang relative berubah ubah
sepanjang kemunculannya di peta peta kuno adalah pulau terkenal yakni
Taproba (di sebut juga tapbone atau di baca Tauban, sajroba, ‘amar atau
merah) . Karena pergeseran posisi Pulau daratan besar tasroba. Tasroba
menjadi sumber perdebatan sejarah sendiri tentang posisinya skr. sebagian
besar ahli sejarah menyepakati dan menemukan Pulau Tasroba utamanya
menjadi bagian Sumatera sekarang.
Titik singgung Tauban (Daba/Dawa) dengan jazirah arab adalah Abu Dabhi
(Dabha Dawa) sekarang. Hal ini menjelaskan banyak misteri banyaknya
tempat tempat kembar di jazirah arab dan persia dan wilayah barat sumetera
seperti :