Ritual adalah sebuah acara yang di lakukan oleh komunitas setempat dari generasi
ke generasi dan telah menjadi tradisi atau perilaku. Tradisi atau ritual dalam
membangun rumah di aceh dipengaruhi oleh kebudayaan hindu dan islam, hal
tersebut ditandai oleh doa yang di ucapkan yang mengikuti aliran islam dan ritual
yang mempercayai tentang hal hal tak terlihat dan persembahan/tumbal.
Ritual yang dilakukan dalam tradisi membuat rumoh aceh di bagi dalam fase yaitu
ketika mencari material untuk membangun rumah, ketika membangun rumah, dan
sesudah membangun atau siap di tempati.
setelah selesai makan makan dan membaca doa, lalu orang orang yang akan
membangun rumah mengumumkan rencana atau tujuan di hadapan audiens, lalu
seluruh masalah yang akan terjadi dalam pembangunan dan setelah pembangunan
akan di setujui oleh kepa desa dan di sepakati
dalam ritual pembangunan rumoh aceh ada dua aktifitas yang harus di lakukan,
ritual pertama adalah tanom kurah dan yang kedua adalah peusijuk, ritual
tanom kurah adalah riual yang sekarang di namai groundbreaking atau selametan
pemotongan pita/pencangkulan ritual dinamai tanom kurah karena di dalam ritual
ini kurah di tanam persis di tengah tengah lahan yang akan di bangun rumah,
penanaman kurah dilakukan di malam hari yaitu pukul 24.00pm. menurut
kepercayaan masyarakat aceh ritual ini akan membawa kedamaian, kesenangan
kepada lingkungan dan khususnya untuk kenyamanan tidur di waktu malam
sementara ritual peusijuk dilakukan pada pagi hari oleh pemilik atau
perwakilan dari tgk.imam meusanah. Aktifiitas utama di dalam ritual ini adalah
penepung aall sites menawari lokasi yang akan di jadikan rumah , ataupun bisa di
implementasikan penepung menawarkan rumah yang telah diperbaiki yang telah di
persiapkan di lokasi, benda yang digunakan dalam penawaran penepung adalah on
sisejuk: atau (sineujuk) atau biasa di sebut daun sidingin adalah tipe rumput yang
mana daunnya lebar dan dingin, pelepah pisang di campur dengan bunga, dan
beberapa rumput atau naleung yang dinamai sambo adalah sebuah rumput
yang biasanya tumbuh dengan akar tanaman yang kuat dan sulit untuk dicabut,
rumput ini di gunakan sekaligus dengan akarnya, seluruh bahan dan benda ini di
satukan dan di taruh di tempat talam (mangkuk kecil yang terbuat dari tembaga)
yang di isi oleh air, di tempat yang berbeda di sediakan juga paddy dan nasi untuk
dicicipi.
Penawaran penepung dinyatakan selesai dengan mencelupkan akar dari
benda benda yang telah di ikat dengan air, dan mencipratkan nya ke sekitar rumah
atau lokasi yang akan di bangun, pencipratan diselesaikan dari tiang kurah
menghadap ke kanan sampai seluruh lokasi ikut terciprat oleh air, setelah
penawaran penepung selesai, lalu on sineujuk,naleung sambo dan anak anak
mereka menanam pohon pisang di bagian sudut utara dai rumah. Ritual ini
mempunyai tujuan untuk mendinginkan dan membuat nyaman rumah, ritual ini
biasa dilakukan di pagi hari, sebelum matahari naik, itu adalah sebuah simbol
kepercayaan dimana membawa berkah bagi lingkungan tersebut. Selanjutnya tiang
putri atau tameh putro ditanam di kanot tanoh. Kanot tanoh adalah sebuah area
di aceh yang mana pada masa aceh kuno seringkali di perkaya dengan emas dan
mayam dengan perak, area ini biasanya berada di area linge atau linga, dimana
area ini beradadi garis perbatasan antara utara dan aceh tengah, tetapi akhir akhir
ini sudah menjadi langka bahkan jarang dan tidak di urusi oleh masyarakat aceh,
selanjutnya menanam kanot tanoh akan di isi menggunakan beras atau turmeric
untuk dirasakan, menanam kanot tanoh bertujuan untuk membuat hidup para
penghuni di sekitar perumahan mempunyai kehidupan yang berkecukupan selali
terutama untuk kebutuhan primer. Setelah seluruh upacara itual peusijuk selesai
selanjutnya adalah mengatur tiang yang telah di di tetapkan menurut posisi dan
lokasinya, untuk memfasilitasi pengaturan tiang, tiang di pasang secara pararel
dengan tiang kayu sehingga naik . di bagian palign atas stake di ikat menggunakan
kayu berbentuk lingkaran dengan posisi yang longitudinal gunak lain rope (rattan )
towing pole. Jadi tujuan untuk kayu yang di taruh dalam posisis longitudinal tadi
adalah untuk memfasilitasi untuk membangun pillar pillar di dalam rumah, raja
berada di atas bangunan untuk memimpin dan mengatur towinng member yang
tidak terselesaikan, setelah sukses di bangun lalu pemasangan peg (pasak) atau
ruk, lheu,gase, lalu raja turun untuk memberitahukan bahwa pembangunan
dan ritual telah selesai dan bisa dikembangkan oleh anggota keluarga yang akan
menempati rumah tersebut.
Latar belakang :
Latar belakang pemilihan rumah adat aceh di karenakan ke unikan dan
kompleksitas pembangunan yang rumit membuat rumah adat aceh menjadi
sesuatu yang patut untuk dipelajari , rumah adat yang kuat dan tahan gempa serta
kearifan budaya lokal yang kaya diarasa perlu di pelajari dan di tinjau untuk
kepentingan pembangunan dan pelestarian di masa depan