Anda di halaman 1dari 11

SUKU ARFAK

Suku Arfak Papua adalah orang-


orang yang umumnya tinggal di
daerah Pegunungan lebih
tepatnya diwilayah Provinsi
Papua Barat. Sementara itu,
Provinsi Papua Barat adalah
bagian dari pulau Papua, dan
terletak di kepala burung pulau
papua

Suku arfak sendiri memiliki mata


pencaharian kehidupan sehari-hari
dengan cara berburu (bagi laki-laki) dan
bercocok tanam/berkebun (bagi
perempuan)
GEOGRAFI DAN LETAK TEMPAT SUKU ARFAK
Orang Arfak
tersebar di daerah
kabupaten
Manokwari dan di
lembah-lembah
serta lereng-lereng
pegunungan.
Pegunungan
tersebut bernama
pegunungan ARFAK
Kawasan tempat tinggal Suku Arfak masuk ke dalam wilayah yang artiya
Kabupaten manokwari yang berada di Pegunungan pegunungan besar
Arfak berketinggian 2.950 mdpl (meter dari permukaan laut). dan kemudian
kawasan ini berbatasan dengan Kabupaten Manokwari di sisi penduduk/suku
Utara, sedangkan di sisi Timur berbatasan dengan Kabupaten yang mendiami
Manokwari Selatan, sisi Selatan berbatasan dengan Kabupaten tempat tersebut
Teluk Bintuni, kemudian sisi barat berbatasan dengan Kabupaten dinamai suku arfak
Sorong Selatan

Jalan menuju pegunungan arfak Tampak Kejauhan pegunungan Arfak


PENDUDUK DAN SOSIAL SUKU ARFAK
Sensus penduduk pada akhir tahun 1989
dan awal 1990 mencatat sebanyak 6.774
jiwa, yang hidup dalam delapan desa .

Orang Arfak juga termasuk ras Melanesoid


dengan bentuk tubuh yang ramping dan
pendek tetapi tegap, seperti penduduk
daerah pegunungan tengah Papua pada
umunya. Tinggi badan rata-rata pria Arfak
Berkebun berpindah-pindah adalah mata adalah 1,58 meter dan wanita umumnya
pencarian pokok orang-orang Arfak 1,47 meter
di pegununggan Anggi. Kebun adalah hutan,
mereka biarkan menjadi hutan kembali
setelah satu atau dua kali panen.
Suku arfak hidup secara berkelompok , dan
bekerjasama dalam kehidupan sehari-hari
contoh saling membantu memanen ubi di
kebun

Bukan hanya berkebun tetapi suku arfak juga


berburu yakni seperti berburu babi hutan,
ayam hutan, dan bebagai hewan liar lainnya
yang dapat dikonsumsi akan tetapi jarang .
BUDAYA SUKU ARFAK

Tari Tumbu Tanahatau Dansa Tumbu


Tanamerupakan tari tradisional khas
masyarakatArfak yang tinggal diManokwari.
Tarian ini juga dikenal dengan nama tarian ular
karena formasi tarian ini membentuk seekor
Menurut adat, seorang pria yang telah menikah menetap di ular yang melilitkan badannya di atas pohon.
rumah orang tuanya di tengah-tengah para kerabatnya (yaitu Tari Tumbu Tanah biasanya dilakukan untuk
adat virilokal). Dengan demikian kelompok kekerabatan menyambut acara-acara penting, yaitu
yangterkecil dalam masyarakat sukubangsa Arfak adalah penyambutan tamu dari luar lingkungan
keluarga luas virilokal yang menghuni satu rumah (tumitsen), masyarakat Arfak, kemenangan perang, dan
terdiri dari sepasang suami istri bersama keluarga inti dari 3-5 perayaan pesta pernikahan. Tari Tumbu Tanah
anak pria mereka. merupakan jati diri masyarakat Arfak karena
semua gerakan, formasi, lagu pengiring, alat
Apabila daya tampung rumahnya terbatas, maka dengan musik, serta aksesoris dalam tari Tumbu Tanah
persetujuan ayah dari anak-anak pria tadi, dibangun rumah merupakan ciri khas masyarakat Arfak yang
yang baru. Satu umitsen biasanya mempunyai 3-5 membedakannya dengan tarian suku-suku lain
kamar,sebanyak pasangan suami istri yang ada di daerahPapua.
KEPERCAYAAN SUKU ARFAK
Orang Arfak yakin bahwa dunia dan alam diciptakan
oleh ajemoa, dewa yang tempatnyaberada di langit, dan
bahwa nenek moyang orang arfak adalah manusia
pertama ciptaan ajoema ,yaitu siba. Siba mempunyai tiga
orang anak yaitu dua laki-laki, Iba dan Aiba, dan
seorangwanita, Towansiba.

Kemudian Iba mellanggar suatu peraturan dari Ajemoa,


dia dikutuk dan harus hidup di dunia fana untuk selama-
lamanya. Ia mempunyai banyak keturunan yang tinggal
di daerah anggi, yang kemudian menyebar ke bintuni,
merdey, fakfak, wendamen, keseluruh bagian papua
barat. Keturunanya yang langsung adalah klan ahoran,
saiba, iyomusi dan mandacan. Dari klan-klan itulah
parapemimpin adat dan para kepala desa dipilih

Orang arfak juga menyakini adanya ruh-ruh orang yang


telah meninggal, yang menurut mereka masih melayang-
layang atau tinggal di sensenemes dan mengenyu, yakni
dua buah pegunungan keramat (karena semua orang
mati tinggal disana). Gunug itu masih tertutup olehhutan
lebat yang sangat sulit untuk dilalui, dan juga tidak boleh
dijelajahi, karena akanmenimbulkan bencana bagi orang
yang mencoba mendaki gunung tersebut
RUMAH ADAT SUKU ARFAK
Rumah suku arfak merupakan rumah adat dari
penduduk suku arfak dan disebut “RUMAH
KAKI SERIBU” atau “IBEYA CAWA”.

Dinamai rumah kaki seribu dikarenakan


mempunyai banyak pondasi atau tiang
penyangga dari rumah tersebut sehingga
terlihat baik dari kejauhan mapun dekat
tampak seperti hewan kaki seribu
Karena Rumah Adat Kaki Seribu tidak memiliki jendela, maka satu-satunya jalan untuk menciptakan sirkulasi
udara adalah melewati pintu. Rumah adat Kaki Seribu pada umumnya dipakai oleh penduduk yang tinggal di
daerah pegunungan dan berhawa dingin. Rumah ini dibuat berukuran tinggi untuk menghindari serangan
hewan buas. Rumah ini juga tidak memiliki jendela, hal ini dimaksudkan agar suhu di dalam rumah tetap
hangat. Rumah Adat Kaki Seribu merupakan warisan turun -temurun dari penduduk Suku Arfak.
Pembangunannya berdasarkan atas filosofi hidup masyarakat lokal, sehingga rumah adat tersebut hanya bisa
ditemukan di daerah Kabupaten Pegunungan Arfak dan sekitarnya

tampak depan tampak belakang tampak samping


DENAH RUMAH KAKI SERIBU

Didalam satu rumah suku arfak


terdapat 3-4 keluarga, didalam rumah
tersebut hanya memiliki 1 pemimpin
didalam rumah yakni orang tertua
atau kepala rumah tangga.

Rumah kaki seribu memiliki dua


pintu, yakni pintu depan dan pintu
belakang. Isi rumah tidak terbagi
menjadi kamar -kamar seperti rumah
modern tapi dibagi menjadi dua
bagian. Bagian kiri untuk kaum wanita
(ngimsi), sedangkan bagian kanan
untuk kaum pria (ngimdi). Di
dalamnya juga terdapat perapian
untuk menghangatkan seisi ruangan.
Sama dengan rumah panggung
Karena Rumah Adat Kaki Seribu tidak memiliki jendela,
tradisional lainnya,
maka satu-satunya jalan untuk menciptakan sirkulasi udara
adalah melewati pintu dan
KONTURKSI RUMAH KAKI SERIBU
Rumah Adat Kaki Seribu pada
umumnya memiliki ukuran 8 x 6
meter. Tinggi panggung jika diukur
dari dasar tanah yaitu sekitar 1 -1,5
meter. Tinggi puncak atap berkisar
antara 4,5 -5 meter. Untuk tiang
terbuat dari kayu berdiameter 10
cm. Tiang -tiang fondasi bangunan
rumah adat tersebut memiliki jarak
tampak depan dari rumah kaki yang sangat dekat antar satu tiang
seibu dengan tiang lainnya, yaitu berjarak
sekitar 30 cm.
pembuatan dari rumah kaki seribu
Untuk lantai dan dinding, dibuat dari
kulit kayu yang dilebarkan dan
diikat dengan rapat, lalu dibalut
dengan batang -batang kayu yang
berukuran lebih kecil. Sedangkan
untuk atapnya, dibuat dari daun
jerami/ilalang atau sagu yang
diikatkan pada penyangga yang juga
terbuat dari kayu. Sambungan kayu
tampak atas dari rumah kaki tiang, lantai, dinding, dan atap diikat
seribu dengan menggunakan tali serat
rotan dan serat kulit kayu. Dengan
demikian kesan yang ditimbulkan
potongan dari rumah kaki seribu adalah kuat dan alami
PERLINDUNGAN DAN PENGHAWAAN RUMAH KAKI SERIBU

Dengan arif, masyarakat tetap


mengusahakan adanya pergerakkan
dalam rumah. Tetapi pergerakkan
udara diatur hanya berada pada garis
utama rumah yaitu dari pintu depan ke
pintu belakang atau sebaliknya. Denah
ruang dibagi menjadi 2 area yaitu kiri
dan kanan dengan pintu depan dan
belakang sebagai pembagi. Nampak
pada ilustrasi gambar di samping.
FUNGSI RUMAH KAKI SERIBU

Rumah kaki seribu merupakan rumah panggung


yang berfungsi sebagai perlindungan terhadap
hewan buas dan banjir yang sering melanda
wilayah tersebut dikarenakan berlokasi dilereng
gunung
KESIMPULAN

Rumah tradisional kaki seribu (ibeiya) di provinsi papua barat memiliki kerifan lokal
yang beradaptasi dengan keadaan alam, geografis, dan budaya daerah iklim
pegunungan tropis khususnya pegunungan arfak sehingga, memunculkan potensi
untuk menjadi salah satu objek konservasi nusantara indonesia. Bentuk-bentuk
konservasi yang dapat dilakukan dapat berupa berbagai bentuk yang melibatkan
multi personal dari berbagai pihak

Anda mungkin juga menyukai