Anda di halaman 1dari 20

REFERAT SUB BAGIAN BEDAH DIGESTIF

BAGIAN / SMF BEDAH FK UNPAD- RSHS


OLEH : Hendra Cipta
PEMBIMBING : dr. Kiki Lukman, SpB-KBD
________________________________________________________________________

HEMORRHOID

I. Pendahuluan
Hemorhoid adalah pelebaran pleksus hemorrhoidalis yang tidak
merupakan keadaan patologik. Hanya jika hemorhoid ini
menimbulkan keluhan atau penyulit sehingga diperlukan tindakan.7
Kata hemorrhoid berasal dari kata haemorrhoides (Yunani) yang
berarti aliran darah (haem = darah, rhoos = aliran) jadi dapat
diartikan sebagai darah yang mengalir keluar. 7
Hemorhoid adalah pelebaran pleksus hemorrhoidalis yang tidak
merupakan keadaan patologik. Hanya jika hemorhoid ini
menimbulkan keluhan atau penyulit sehingga diperlukan tindakan.7
Hemoroid dapat menimbulkan gejala karena banyak hal. Faktor
yang memegang peranan kausal ialah mengedan pada waktu defekasi,
konstipasi menahun, kehamilan, dan obesitas.77

II. Anatomi
Canalis ani panjangnya sekitar 4 cm dan berjalan ke bawah dan
belakang dari ampulla recti ke anus. Kecuali defekasi, dinding
lateralnya tetap teraposisi oleh m.levator ani dan sphincter ani.1
Canalis ani dibatasi pada bagian posterior oleh corpus
anococcygeale, yang merupakan massa jaringan fibrosa yang terletak
antara canalis ani dan os coccygis. Di lateral di batasi oleh fossa
ischiorectalis yang terisi lemak. Pada pria, di anterior dibatasi oleh

1
corpus perineale, diafragma urogenitalis, urethra pars membranacea,
dan bulbus penis. Pada wanita, di anterior dibatasi oleh corpus
perineale, diafragma urogenitalis dan bagian bawah vagina.1
Bantalan hemoroid adalah jaringan normal dalam saluran anus
dan rectum distal Untuk fungsi kehidupan bersosial yang normal
dapat berfungsi sebagai Fungsi kontinens yaitu menahan pasase
abnormal gas, feses cair dan feses padat Fungsi lainnya adalah efektif
sebagai katup kenyal yang watertight1
Bantalan vaskuler arterio-venous, matriks jar. ikat dan otot
polos. Bantalan hemoroid normal terfiksasi pada jaringan fibroelastik
dan otot polos dibawahnya. Hemoroid interna dan eksterna saling
berhubungan, terpisah linea dentate1
Jaringan hemorrhoid mengandung struktur arterio-venous fistula
yang dindingnya tidak mengandung otot, jadi pembuluh darah
tersebut adalah sinusoid, bukan vena

Gambar 1.Bantalan hemorrhoid (dari www.hemorrhoid.net)

Mukosa paruh atas canalis ani berasal dari ektoderm usus


belakang (hind gut). Gambaran anatomi yang penting adalah :

2
1. Dibatasi oleh epitel selapis thoraks.
2. Mempuyai lipatan vertikal yang dinamakan collum analis yang
dihubungkan satu sama lain pada ujung bawahnya oleh plica
semilunaris yang dinamakan valvula analis (sisa membran
proctedeum.
3. Persarafannya sama seperti mukosa rectum dan berasal dari
saraf otonom pleksus hypogastricus. Mukosanya hanya peka
terhadap regangan.
4. Arteri yang memasok adalah arteri yang memasok usus
belakang, yaitu arteri rectalis superior, suatu cabang dari arteri
mesenterica inferior. Aliran darah vena terutama oleh vena
rectalis superior, suatu cabang v. Mesenterica inerior.
5. Aliran cairan limfe terutama ke atas sepanjang arteri rectalis
superior menuju nodi lympatici para rectalis dan akhirnya ke
nodi lympatici mesenterica inferior.

Mukosa paruh bawah canalis ani berasal dari ektoderm


proctodeum dengan struktur sebagai berikut :
1. Dibatasi oleh epitel berlapis gepeng yang lambat laun
bergabung pada anus dengan epidermis perianal.
2. Tidak mempunyai collum analis
3. Persarafan berasal dari saraf somatis n. rectalis inferior
sehingga peka terhadap nyeri, suhu, raba, dan tekan.
4. Arteri yang memasok adalah a. rectalis inferior, suatu cabang a.
pudenda interna. Aliran vena oleh v. rectalis inferior, muara dari
v. pudenda interna, yang mengalirkan darah vena ke v. iliaca
interna.
5. Aliran cairan limfe ke bawah menuju nodi lympatici inguinalis
superficialis medialis.

3
Selubung otot sangat berkembang seperti pada bagian saluran
cerna, dibagi menjadi lapisan otot lar logitudinal dan lapisan dalam
sirkular. Lapisan sirkular pada ujung atas canalis ani menebal
membentuk spincter ani internus involunter. Sphincter internus
diliputi oleh lapisan otot bercorak yang membentuk sphincter ani
ekstenus volunter.1

Gambar 2.Skema Penampang Memanjang Anus (dari


www.hemorrhoid.net)

Pada perbatasan antara rectum dan canalis ani, penggabungan


spincter ani internus dengan pars profunda sphincter ani eksternus
dan m. Puborectalis memebentuk cincin yang nyata yan teraba pada
pemeriksaaan rectum, dinamakan cincin anorectal.

4
Gambar 3 :Anal Kanal dan organ di anterion

Secara skematis, gambaran anatomis dapat terlihat pada gambar


berikut.

Gambar 5. Anal Kanal

III. Patofisiologi
Kebiasaan mengedan lama dan berlangsung kronik merupakan
salah satu risiko untuk terjadinya hemorrhoid. Peninggian tekanan
saluran anus sewaktu beristirahat akan menurunkan venous return
sehingga vena membesar dan merusak jar. ikat penunjang Kejadian
hemorrhoid diduga berhubungan dengan faktor endokrin dan usia.
Hubungan terjadinya hemorrhoid dengan seringnya seseorang
mengalami konstipasi, feses yang keras, multipara, riwayat hipertensi
dan kondisi yang menyebabkan vena-vena dilatasi hubungannya
dengan kejadian hemmorhoid masih belum jelas hubungannya.

5
Hemorhoid interna yang merupakan pelebaran cabang-cabang
v. rectalis superior (v. hemoroidalis) dan diliputi oleh mukosa. Cabang
vena yang terletak pada colllum analis posisi jam 3,7, dan 11 bila
dilihat saat paien dalam posisi litotomi mudah sekali menjadi varises.
Penyebab hemoroid interna diduga kelemahan kongenital dinding
vena karena sering ditemukan pada anggota keluarga yang sama.
Vena rectalis superior merupakan bagian paling bergantung pada
sirkulasi portal dan tidak berkatup. Jadi berat kolom darah vena
paling besar pada vena yang terletak pada paruh atas canalis ani.
Disini jaringan ikat longgar submukosa sedikit memberi penyokong
pada dinding vena. Selanjutnya aliran balik darah vena dihambat oleh
kontraksi lapisan otot dinding rectum selama defekasi. Konstipasi
kronik yang dikaitkan dengan mengedan yang lama merupakan faktor
predisposisi. Hemoroid kehamilan sering terjadi akibat penekanan
vena rectalis superior oleh uterus gravid. Hipertensi portal akibat
sirosis hati juga dapat menyebabkan hemoroid. Kemungkinan kanker
rectum juga menghambat vena rectalis superior.
Hemoroid eksterna adalah pelebaran cabang-cabang vena
rectalis (hemorroidalis) inferior waktu vena ini berjalan ke lateral dari
pinggir anus. Hemorroid ini diliputi kulit dan sering dikaitkan dengan
hemorroid interna yang sudah ada. Keadaan klinik yang lebih penting
adalah ruptura cabang-cabang v. rectalis inferior sebagai akibat batuk
atau mengedan, disertai adanya bekuan darah kecil pada jaringan
submukosa dekat anus. Pembengkakan kecil berwarna biru ini
dinamakan hematoma perianal.
Kedua pleksus hemoroid, internus dan eksternus, saling
berhubungan secara longgar dan merupakan awal dari aliran vena
yang kembali bermula dari rectum sebelah bawah dan anus. Pleksus
hemoroid intern mengalirkan darah ke v. hemoroid superior dan
selanjutnya ke vena porta. Pleksus hemoroid eksternus mengalirkan

6
darah ke peredaran sistemik melalui daerah perineum dan lipat paha
ke daerah v. Iliaka

IV. Tipe Hemorrhoid


Hemoroid dibedakan atas hemorrhoid interna dan eksterna.
Tingkat I Tingkat II Tingkat III Tingkat IV
I I

Gambar 6
Derajat Pada Hemorrhoid Interna
Klasifikasi Tingkat Penyakit Hemoroid (IH=Internal Hemoroid,
EH=External Hemoroid, AC=Anal Canal, AT=Anchoring
Tisue, PL=Pecten Ligamen. Hemoroid Tingkat III dan IV,
Pleksus Hemoroid berada diluar anal kanal.

Tabel I
Klasifikasi Hemorrhoid Interna5

Classification Treatment Options


1st Degree No rectal prolapse Diet
Local & general drugs
Sclerotherapy

Infrared coagulation

7
2nd Degree Rectal prolapse is Sclerotherapy
spontaneously reducible Infrared coagulation

Banding [recurring banding


may require Procedure for
Prolapse and Hemorrhoids
(PPH)]

3rd Degree Rectal prolapse is Banding


manually reducible Hemorrhoidectomy

Procedure for Prolapse and


Hemorrhoids (PPH)

4th Degree Rectal prolapse Hemorrhoidectomy


irreducible
Procedure for Prolapse and
Hemorrhoids (PPH)

Dikutip dari : ethicon-endo surgery , www.pph.com 2007

V. Gejala Klinis

Banyak kasus anorectal , termasuk fissura, fistulae, abses, atau iritasi


dan gatal (pruritus ani), memiliki gejala yang minimal dan akan
menimbulkan kearah diagnosa hemorrhoid yang keliru. Hemorrhoids
biasanya tidak berbahaya.Tetapi pada kenyataanya pasien dapat
megalami perdarahan yang terus menerus sehingga dapat
menimbulkan anemia bahkan kematian.

A. Hemorrhoid Eksterna

8
Pada fase akut, hemorrhoid eksterna dapat menyebabkan nyeri,
biasanya berhubungan dengan adanya udem dan terjadi saat
mobilisasi.Hal ini muncul sebagai akibat dari trombosis dari
v.hemorrhoid dan terjadinya perdarahan ke jaringan sekitarnya.
Beberapa hari setelah timbul nyeri, kulit dapat mengalami nekrosis
dan berkembang menjadi ulkus., akibatnya dapat timbul perdarahan.

Pada beberapa minggu selanjutnya area yang mengalami thrombus


tadi dapat mengalami perbaikan dan meninggalkan kulit berlebih
yang dikenal sebagai skin tag . Akibatnya dapat timbul rasa
mengganjal, gatal dan iritasi.

B.Hemorrhoid Interna

Gejala yang biasa adalah protrusio, pendarahan, nyeri tumpul dan


pruritus. Trombosis atau prolapsus akut yang disertai edema atau
ulserasi luar biasa nyerinya. Hemoroid interna bersifat asimtomatik,
kecuali bila prolaps dan menjadi stangulata. Tanda satu-satunya yang
disebabkan oleh hemoroid interna adalah pendarahan darah segar
tanpa nyeri perrektum selama atau setelah defekasi.

Gejala yang muncul pada hemorrhoid interna dapat berupa:

1. Perdarahan

Merupakan gejala yang paling sering muncul; dan biasanya


merupakan awal dari penyakit ini. Perdarahan berupa darah segar
dan biasanya tampak setelah defekasi apalagi jika fesesnya keras.
Selanjutnya perdarahan dapat berlangsung lebih hebat, hal ini
disebabkan karena vascular cushion prolaps dan mengalami kongesti
oleh spincter ani.

2. Prolaps

9
Dapat dilihat adanya tonjolan keluar dari anus. Tonjolan ini dapat
masuk kembali secara spontan ataupun harus dimasukan kembali oleh
tangan.

3. Nyeri dan rasa tidak nyaman

Nyeri biasanya ditimbulkan oleh komplikasi yang terjadi (seperti


fisura, abses dll) hemorrhoid interna sendiri biasanya sedikit saja
yangmenimbulkan nyeri.Kondisi ini dapat pula terjadi karena
terjepitnya tonjolan hemorrhoid yang terjepit oleh spincter ani
(strangulasi).

4. Keluarnya Sekret

Walaupun tidak selalu disertai keluarnya darah, secret yang menjadi


lembab sehingga rawan untuk terjadinya infeksi ditimbulkan akan
menganggu kenyamanan penderita dan menjadikan suasana di
daerah anus.

VI. Diagnosa
A. Inspeksi
Dilihat kulit di sekitar perineum dan dilihat secara teliti adakah
jaringan / tonjolan yang muncul.
B. Palpasi
Diraba akan memberikan gambaran yang berat dan lokasi nyeri
dalam anal kanal. Dinilai juga tonus dari spicter ani.. Bisanya
hemorrhoid sulit untuk diraba, kecuali jika ukurannya besar.
Pemeriksaan colok dubur diperlukan menyingkirkan adanya
karsinoma rectum. Jika sering terjadi prolaps, maka selaput lendir
akan menebal, bila sudah terjadi jejas akan timbul nyeri yang hebat
pada perabaan.
C. Anoskopi

10
Pada anoskopi dicari bentuk dan lokasi hemorrhoid, dengan
memasukan alat untuk membuka lapang pandang. Telusuri dari dalam
keluar di seluruh lingkaran anus. Tentukan ukuran, warna dan
lokasinya.
D. Proktosigmoidoskopi
Dilakukan untuk memastikan bahwa keluhan bukan disebabkan oleh
proses radang atau keganasan di tingkat yang lebih tinggi, karena
hemorrhoid merupakan keadaan yang fisiologis saja ataukan ada
tanda yang menyertai

E. Pemeriksaan Feses
Dilakukan untuk negetahui adanya darah samar.
Diagnosa Banding
Jika terjadi rasa nyeri akut di daerah anus, harus dipikirkan adanya
fisura ani, rasa nyeri pada hemorrhoid jarang terjadi kecuali sudah
timbul trombosis atau prolaps. Fisura ani dapat dilihat di daerah
anterior atau posterior dan anses perianal tampak sebagai masa lunak
yang berfluktuasi.

VII. Terapi
1. Hemorrhoid externa
Trombosis akut pada hemorrhoid eksterna merupakan penyebab
nyeri yang konstan pada anus. Penderita umumnya pederita berobat
kedokter pada fase akut ( 2- 3 hari pertama). Jika keluhan belum
teratasi, dapat dilakukan eksisi dengan local anestesi.Kemudian
dilanjutkan dengan pengobatan non operatif. Eksisi dianjurkan karena
trombosis biasanya meliputi satu pleksus pembuluh darah. Insisi
mungkin tidak sepenuhnya mengevakuasi bekuan darah dan
mungkin menimbulkan pembengkakan lebih lanjut dan perdarahan

11
dari laserasi pembuluh darah subkutan . Incisi tampaknya lebih
sering menimbulkan skin tag daripada eksisi.5
2. Hemorrhoid Interna
A. Non InvasiveTreatment
Diperuntukan bagi penderita dengan keluhan minimal.Yang
disampaikan meliputi
a. nasehat
- jangan mengedan terlalu lama
- mengkonsumsi makanan yang berserat tinggi
- membiasakan selalu defekasi, jangan ditunda
- minum sekira 8 gelas sehari5
b. Obat-obatan vasostopik
Obat Hydroksyethylen yang dapat diberikan dikatakan dapat
mengurangi edema dan inflamasi. Kombinasi Diosmin dan
Hesperidin (ardium) yang bekerja pada vascular dan mikro
sirkulasi dikatakan dapat menurunkan desensibilitas dan stasis
pada vena dan memperbaiki permeabilitas kapiler. 7
Ardium diberikan 3x2tab selama 4 hari kemudian 2x2 selama 3
hari dan selanjutnya1x1tab.

B. Ambulatory Treatment
1. Skleroterapi
Adalah penyuntikan larutan kimia yang merangsang, misalnya Fenol 5
% dalam minyak nabati, atau larutan quinine dan urea 5% yang
disuntikan ke sub mukosa dalam jaringan areolar longgar di bawah
jaringan hemorrhoid. Sclerotheraphy dilakukan untuk menimbulkan
peradangan steril yang kemudian menjadi fibrotik dan meninggalkan
parut pada hemorrhoid. Secara teoritis, teknik ini bekerja dengan
cara mengoblitersi pembuluh darah dan memfiksasinya ke lapisan
mukosa anorektal untuk mencegah prolaps. Terapi ini cocok untuk
hemorrhoid interna grade I yang disertai perdarahan> Kontra indikasi

12
teknik ini adalah pada keadaan inflammatory bowel desease,
hipertensi portal, kondisi immunocomprommise, infeksi anorectal,
atau trombosis hemorrhoid yang prolaps. Komplikasi sklerotherapy
biasanya akibat penyuntikan cairan yang tidak tepat atau kelebihan
dosis pada satu tempat. Komplikasi yang paling sering adalah
pengelupasan mukosa, kadang bisa menimbulkan abses.5

2. Infrared Coagulation
Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan radiasi infra merah
dengan lampu tungsten-halogen yang difokuskan ke jaringan
hemorrhoid dari reflector plate emas melalui tabung polymer khusus.
Sinar koagulator infra merah (IRC) menembus jaringan ke submukosa
dan dirubah menjadi panas, menimbulkan inflamasi, destruksi
jaringan di daerah tersebut. Daerah yang akan dikoagulasi diberi local
anestesi terlebih dahulu. Komplikasi biasanya jarang terjadi,
umumnya berupa koagulasi pada daerah yang tidak tepat.5

3. Bipolar Diatheraphy
Teknik ini menggunakan listrik untuk menghasikan jaringan koagulasi
pada ujung cauter. Cara ini efektif untuk hemorrhoid derajat III atau
dibawahnya.5

4. Cryotheraphy
Teknik ini didasarkan pada pemebekuan dan pencairan jaringan yang
secara teori menimbulkan analgesia dan perusakan jaringan hingga
terbentuk jaringan parut.5

5.Rubber Band Ligation


Merupakan pilihan kebanyakan pasien dengan derajat I dan II
yang tidak menunjukkan perbaikan dengan perubahan diet, tetapi
dapat juga dilakukan pada hemorrhoid derajat III. Hemorrhoid yang

13
besar atau yang mengalami prolaps dapat diatasi dengan ligasi
menurut Baron ini.5
Dengan bantuan anoskop, mukossa diatas hemorrhoid yang
menonjol dijepit dan ditarik atau dihisap kedalam lubang ligator
khusus. Rubber band didorong dan ligator ditempatkan secara rapat
di sekeliling mukosa pleksus hemorrhoidalis. Nekrosis karena iskemia
terjadi dalam beberapa hari. Mukosa bersama rubber band akan lepas
sendiri. Fibrosis dan parut akan terjadi pada pangkalnya. Komplikasi
yang sering terjadi berupa edema dan trombosis.5

Untuk pasien dengan terapi laser dengan prolaps, Rubber Band


Ligation adalah cara terpilih di AS untuk terpi hemorrhoid internal.
Prosedur ini , jaringan hemorrhoid ditarik ke dalam double-sleeved
cylinder untuk menempatkan karet disekeliling jaringan. Seiring
dengan jalannya waktu, jaringan dibawahnya akan mengecil.5

Gambar 7.Rubber Band Ligation (dari www.pph.com )

C. Surgical Approach
Hemorrhoidectomy
Merupakan metoda pilihan untuk penderita derajat III dan IV
atau pada penderita yang mengalami perdarahan yang berulang
yang tidak sembuh dengan cara lain.Penderita yang mengalami
hemorrhoid derajat IV yang mengalami trombosis dan nyeri yang

14
hebat dapat segera ditolong dengan teknik ini. Prinsip yang harus
diperhatikan pada hemorrhoidectomy adalah eksisi hanya
dilakukan pada jaringan yang benar-benar berlebihan, dengan
tidak mengganggu spincter ani.4
Langkah-langkahnya adalah, pertama, anoderm harus dijaga
selama operasi dan hemorrhoidectomy tidak pernah dilakukan
sebagai ekstirpasi radikal. Jaringan yang patologis diangkat.
Spincter dengan hati-hati diekspos dan ditinggalkan selama
pengankatan hemorrhoid. Kepastian hemostasis harus benar-benar
diperhatikan.4
Di Amerika, teknik tertutup yang digambarkan oleh Ferguson dan
Heaton lebih dikenal karena
- mengambil jaringan patologis
- perbaikan jaringan cepat
- lebih nyaman
- gangguan defekasi minimal
Hemorrhoidectomy terbuka dipopulerkan oleh Milligan-Morgan,
tahun1973.
Ada 2 variasi daras tindakan bedah hemorrhoidectomy, yaitu:
1. Open hemorrhoidectomy
2. Closed hemorrhoidectomy
Perbedaannya tergantung pada apakah mukosa anorectal dan kulit
perianal ditutup atau tidak setelah jaringan hemorrhoid dieksisi
dan diligasi5

Open Hemorrhoidectomy
Dikembangkan oleh Milligen- Morgan, dilakukan apabila terdapat
hemorrhoid yang telah mengalami gangrenous atau meliputi
seluruh lingkaran ataupun bila terlalu sempit untuk masuk
retractor.2
Teknik Open Hemorrhoid (Miligan-Morgan)

15
1.
Posisi lithotomy
2.
Infiltrasi kulit perianal dan submukosa dengan larutan
adrenalin: saline = 1 : 300.000
3.
Kulit diatas tiap jaringan hemorrhoid utama dipegang dengan
klem arteri dan ditarik
4.
Ujung mukosa setiap jaringan hemorrhoid diperlakukan serupa
diatas.
5.
Insisi bentuk V pada anoderma dipangkal hemorrhoid kira-kira
1,5 3 cm dari anal verge.
6.
Jaringan hemorrhoid dipisahkan dari spincter interna dengan
jarak 1,5 2 cm
7.
Dilakukan diatermi untuk menjamin hemostasis
8.
Dilakukan transfixion dengan chromic/catgut 0 atau 1-0 pada
pangkal hemorrhoid.
9.
Eksisi jaringan hemorrhoid setelah transfiksi dan ligasi pangkal
hemorrhoid2

Closed Hemorrhoidectomy2
Dikembangkan oleh Ferguson dan Heaton. Ada 3 prinsip pada teknik
ini, yaitu:
1. Mengangkat sebanyak mungkin jaringan vaskuler tanpa
mengorbankan anoderm.
2. Memperkecil serous discharge post op dan mempercepat proses
penyembuhan dengan cara mendekatkan anal kanal dengan
epitel berlapis gepeng (anoderm)
3. Mencegah stenosis sebagai komplikasi akibat komplikasi luka
terbuka luas yang diisi jaringan granulasi.
Indikasi :
1. Perdarahan berlebihan
2. Tidak terkontrol dengan rubber band ligation.
3. Prolaps hebat disertai nyeri.

16
4. Adanya penyakit anorectal lain.
Teknik-Teknik Closed hemorrhoidectomy
Ferguson Hemorrhoidectomy
- Posisi LLD
- Jaringan hemorrhoid diidentifikasi dan di klem
- Kulit diatas analverge diincisi sampai anal kanal diatas
jaringan hemorrhoid
- Jar hemorrhoid external maupun internal dibebaskan dari
bagian subcutan spincter interna maupun eksterna dan
dieksisi seluruhnya.
- Jaringan hemorrhoid yang tersisa diangkat dengan
undermining mukosa.
- Ligasi dengan cat gut 2 0 atau 3 0, bias dengan dexon
4-0 atau 5 0 dengan vicril2

17
-

(Gambar 8. Ferguson Hemorrhoidectomy dari www.pph.com)

Operasi Hemoroid Tanpa Rasa Sakit

Pada saat ini telah banyak kemajuan pada teknik operasi dalam
mengurangkan rasa sakit pasca operasi, malahan pada akhir-akhir ini
telah dikembangkan cara operasi tanpa rasa sakit. Tenik operasi itu

18
pertama kali dikembangkan oleh Longo, seorang spesialis bedah
bangsa Italia.5
Tindakan bedah hemoroid umumnya menyebabkan rasa sakit
hebat, apabila muko-kutan yakni bagian kulit tipis yang meliputi
lubang anus terpaksa dilukai. Bagian yang sangat sensitif Ano-Cutan,
mempunyai sensor syaraf rasa raba dan rasa sakit yang sangat rapat
sebagaimana perabaan ujung jari tangan yang sangat nyeri apabila
terluka pada teknik operasi tanpa rasa sakit, bagian muko-kutan
sengaja tidak dilukai, dan pleksus hemoroid yang melipat keluar yang
tidak mempunyai sensor rasa sakit, dipotong dan difiksasi kembali
kearah proksimal.5

a) b) c) d)

d
Gambar 9 : Teknik Operasi ; a) Hemoroid Prolap, b) Prosedur Penjahitan sebelum
Stappler dipasang, c) Pemasangan Stappler, d) Selesai Pemasangan Stappler
gambar diambil dari www.hemorrhoid.net

19
Daftar Pustaka

1. Nelson, Heidi MD., Roger R. Dozois, MD., Anus, in Sabiston Text


Book of Surgery, Saunders Company, Phyladelphia 2001
2. Skandalakis ,John E. , Colon and Anorectum, in Surgical Anatomy
and Technique,Second edition, Atlanta, 1999.
3. Diagnosing Hemorrhoid Types and Rectal Prolaps, http:\\
www.pph.com Ethicon Endo-Surgery, Inc. 2003-2005. This site is
published by Ethicon Endo-Surgery, Inc. and is intended for U.S.
audiences only.
4. Haemorrhoid treatment-Rectal Bleeding, http:\\ www.pph.com
Ethicon Endo-Surgery, Inc. 2003-2005.
5. What are Hemorrhoid., www.hemorrhoid.net.
6. Hemorrhoidectomy Procedure for Prolaps and Hemorrhoids.,
www.pphinfo.com
7. Haemorrhoids, www.hcd2.bupa.co.uk/
fact_sheet/html/haemorrhoids.html

20

Anda mungkin juga menyukai