Anda di halaman 1dari 25

Soal latihan :

1. Perbedaan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan! (satu fokus)


2. Dampak perkembangan IT terhadap kebutuhan akuntansi manajemen (biaya, asset,
pendapatan)! (satu fokus)
3. Dampak penerapan JIT terhadap kebutuhan akuntansi manajemen!
4. Buatlah satu contoh secara konkrit bagaimana penggunaan full informasi akuntansi
untuk penetapan harga jula normal?
5. Bagaimana rekaya untuk full informasi Akuntansi untuk penilaian kinerja
manajemen?
6. Perbedaan biaya tetap, biaya variabel, biaya kesempatan dengan biaya diferensial!
7. Rekaya informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan (satu focus)
dan contoh konkrit!
8. Uraikan bagaimana Penggunaan informasi akuntansi pertanggungjawaban untuk
pengukuran kinerja dari sudut pandang manajemen tradisional dan manajemen By
Activity? dan berikan contoh konkritnya!
9. Bagaimana peran Informasi akuntansi pertanggungjawaban dalam memotivasi
anggota manajamen dari sudut pandang manajemen tradisional dan manajemen by
activity? berikan contoh konkritnya !
10. Membuat impas dengan pendekatan grafis!
11. Membuat impas untuk perusahaan yang menjual 5 produk!
12. Buatlah pemahaman tentang present value dan IRR, berikan komentar dan contohnya!
13. Suatu usaulan proyek investasi senilai Rp 550.000.000, dengan umur ekonomis 5
tahun, syarat periode pengembalian 2 tahun, tingkat diskon 10% dan arus kas per
tahunya adalah :
Tahun Arus kas
1 Rp 300.000.000
2 Rp 250.000.000
3 Rp 200.000.000
4 Rp 150.000.000
5 Rp 100.000.000
Hitunglah PP, Discounted Payback Period, PI, PV, NPV, dan IRR!
14. Penentuan harga jual dengan pendekatan full costing!
15. Penentuan harga jual dengan pendekatan waktu dan bahan!
16. Buatlah soal dan jawaban tentang pentuan harga transfer dengan meotde beban tetap
dua perangkat harga (NIM ganjil)!
17. Buatlah penyusunan anggaran pada perencanaan bisnis yang Saudara buat!
18. Bagaimana konsep dasar kinerja finansial?
19. Jelaskan manfaat pengukuran kinerja fnansial bagi perusahaan?
20. Bagaimana cara mengukur kinerja finansial? buatlah dalam peta konsep!
21. Berikan contohnya dari masing-masing ukuran kinerja finansial :
Bedasarkan laporan keuangan
Berdasarkan tingkat produktivitas
22. Gambarkan bagan BSC secara lengkap!
23. Berikan analisis metode camel dan pendapatnya!

JAWABAN :
1. Perbedaan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan dari segi pengguna :
Akuntansi manajemen berfokus pada informasi yang dibutuhkan oleh pihak
internal yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja berbagai entitas, lini produk,
departemen, dan manajer
Akuntansi keuangan berfokus pada penyediaan informasi yang dibutuhkan oleh
pihak eksternal yang digunakan oleh para investor dalam berinvestasi. Selain itu
sebagai informasi untuk mengetahui kinerja perusahaan secara keseluruhan.

2. Dampak perkembangan teknologi informasi (IT) terhadap akuntansi manajemen dari


segi biaya adalah :
Dengan adanya teknologi informasi, maka biaya yang dikeluarkan untuk pencarian
informasi dan penggunaan sumber daya manusia akan lebih sedikit.
Contohnya : dalam pencarian informasi mengenai laporan keuangan perusahaan
cabang yang jaraknya jauh, apabila menggunakan teknologi informasi maka hanya
dengan menelepon atau mengirim e-mail, tanpa harus mendatangi perusahaan
secara langsung, sehingga biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk transportasi
tidak akan terjadi.
Informasi yang diperoleh akan lebih relevan
Meningkatkan keakuratan terhadap pembebanan biaya, sehingga menghasilkan
informasi yang lebih berkualitas tinggi dan dapat digunakan untuk membuat
keputusan lebih baik.

3. Dampak penerapan just in time (JIT) terhadap akuntansi manajemen adalah :


1. Karena JIT hanya memproduksi berdasarkan permintaan, tidak menyimpan barang
didalam gudang, maka tidak ada pencatatan barang persediaan di dalam gudang,
sehingga akan menghemat tenaga pencatatan dan biaya pencatatan.
2. Tidak ada biaya untuk penyimpanan digudang.

4. Untuk menepatkan harga jual produknya dalam tahun anggaran 19X2, PT


MONERSA mengumpulkan informasi akuntansi penuh berikut ini :Taksiran biaya
produksi untuk kapasitas produksi per tahun 5.000 unit di sajikan pada gambar ,total
aktiva menurut neraca awal tahun anggaran adalah Rp 4.800.000 dan laba yang di
harapkan dari investasi dalam aktiva tersebut adalah 25%.
Jawab :
Per Unit Total
Biaya produksi :
Biaya bahan baku Rp 300 Rp 1.500.000
Biaya tenaga kerja Rp 150 Rp 750.000
Biaya overhead pabrik variable Rp 200 Rp 1.000.000
Biaya overhead pabrik tetap Rp 250 Rp 1.250.000
Total biaya produksi Rp 900 Rp 4.500.000
Biaya non produksi :
Biaya administrasi dan variable umum Rp 75 Rp 375.000
Biaya pemasaran variable Rp 80 Rp 400.000
Biaya administrasi dan umum tetap Rp 25 Rp 125.000
Biaya pemasaran tetap Rp 30 Rp 150.000
Biaya nonproduksi Rp 210 Rp 1.050.000
Biaya penuh Rp 1.110 Rp 5.550.000

Mark Up = biaya nonproduksi-laba yang di harapkan


Biaya produksi
= 1.050.000-(25% X 4.800.000) = 2.250.000 =50%
4.500.000 4500.000
Harga jual = Biaya produksi per unit + Mark Up
=Rp 900 + (50% X Rp 900)
=Rp 1.350 per unit

5. Rekayasa untuk full informasi akuntansi dapat digunakan sebagai penilaian kinerja
manajemen karena salah satu fungsi dari full informasi akuntansi adalah sebagai
pelaporan keuangan, dimana didalam pelaporan keuangan akan menunjukkan
besarnya keuntungan atau kerugian yang didapat oleh perusahaan. Selain itu fungsi
yang lain adalah dapat mengetahui tingkat kemampuan produk atau unit organisasi
dalam menghasilkan laba. Sehingga dengan informasi tersebut perusahaan dapat
menilai bagaimana kinerja manajemen didalam perusahaan. Apabila perusahaan
mendapatkan laba yang tinggi akan menunjukkan kinerja manajemen yang bagus dan
sebaliknya.
6. a. Biaya diferensial dengan biaya tetap
Biaya tetap merupakan biaya yang jumlah totalnya tidak berubah dengan adanya
perubahan volume aktivitas. Dalam pengambilan keputusan jangka pendek biaya
tetap mungkin merupakan biaya diferensial atau mungkin tidak, hal ini tergantung
apakah biaya tersebut dapat ditelusuri ke obyeknya.
b. biaya diferensial dengan biaya variable
Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara proporsional dengan tingkat
kegiatan, sedangkan biaya diferensial selalu terkait dengan alternatif yang sedang
dipertimbangkan untuk dipilih.
c. biaya diferensial dengan biaya kesempatan
Biaya kesempatan adalah pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan
sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu. Biaya kesempatan merupakan salah
satu unsur biaya diferensial, namun biaya diferensial tidak terbatas pada biaya
kesempatan saja. Biaya diferensial mencakup pula biaya keluar dari saku
disamping dalam pengambilan keputusan tertentu, biaya diferensial mencakup pula
biaya kesempatan.

7. Rekaya informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan yaitu


Menghentikan / melanjutkan produksi produk tertentu.
Dalam menghadapi kondisi ini, manajemen perlu mempertimbangkan keputusan,
menghentikan atau tetap melanjutkan produksi produk atau kegiatan usaha
departemen yang mengalami kerugian tersebut.

Contoh :

PT. CONERA INDONESIA bergerak dalam bidang industri kecantikan


untuk jenis produk: Lipstik, Bedak dan Eye Shadow. Saat ini perusahaan sedang
mempertimbangkan untuk menghentikan produk lipstik yang selalu merugi.
PT. CONERA INDONESIA
Laporan Laba-rugi Per Lini Produk
Periode Semester I Tahun 2014

Dalam Lipstik Bedak Eye Total


Ribuan Shadow
Rupiah
Penjualan 40.600 75.600 58.000 174.200
Biaya Variabel 27.335 40.825 31.900 100.600
Margin 13.265 34.775 26.100 74.140
Contribusi
Biaya
Tetap :
Dapat 7.985 8.465 6.525 22.975
Dihindarkan
Tdk Dpt 8.120 15.120 11.600 34.840
Dihindarkan
Total Biaya 16.105 23.585 18.125 57.815
Tetap
Laba Rugi (2.840) 11.190 7.975 16.325

Jika perusahaan menghentikan lini produksi lipstik, maka :


Dalam Ribuan Bedak Eye Total
Rupiah Shadow
Penjualan 75.600 58.000 133.600
Biaya Variabel 40.825 31.900 72.725
Margin 34.775 26.100 60.875
Contribusi
Biaya Tetap :
Dapat 8.465 6.525 14.990
Dihindarkan
Tdk Dpt 19.714,85 15.125,15 34.840
Dihindarkan
Total Biaya Tetap 28.179,85 21.650,15 49.830
Laba Rugi 6.595,15 4.449,85 11.045

Biaya Tidak Dapat Dihindarkan :


- Bedak : 15.120/26.720 x 8.120 = 4.594,85 + 15.120 = 19.174,85
- Eye Shadow : 11.600/26.720 x 8.120 = 3.525.15 + 11.600 = 15.125,15
26.720 8.120 34.830
Dari analisis diatas ,terlihat bahwa seolah-olah PT. Cosmetica Indonesia akan
menghemat Rp 2.800.000,- jika produk lipstik dihentikan. Tetapi menurut analisis
diatas juga menunjukkan jika produk lipstik dihentikan akan terjadi penurunan
pendapatan sebesar Rp 5.280.000,-
Dari (Rp 16.325.000,- menjadi Rp 11.045.000,-).
Kesimpulannya :
Sebaiknya manajemen mengambil keputusan untuk tetap melanjutkan produksi
lipstik, karena pendapatan produk lipstik bisa menutupi biaya variabel, biaya tetap
tanggungan masing-masing, biaya tanggungan bersama serta dapat memberikan laba.

8. a. Penggunaan informasi akuntansi pertanggungjawaban untuk pengukuran kinerja


dari sudut pandang manajemen tradisional adalah dalam mengevaluasi pengukuran
kinerja manager pusat pertanggungjawaban ada tiga kriteria yang digunakan yaitu
efisiensi, efektivitas, dan ekonomis. Efisiensi adalah perbandingan, antara output yang
dihasilkan dengan besarnya input yang digunakan. Sedangkan efektivitas adalah
hubungan antara output suatu pusat pertanggungjawaban yang sasarannya harus
dicapai. Efektivitas selalu berhubungan dengan tujuan organisasi sedang efisiensi
tidak ekonomis dimaksudkan sebagai penggunaan sumber dana seminimal mungkin.
Suatu pusat pertanggungjawaban dalam melaksanakan operasinya harus memenuhi
ketiga kriteria di atas. Dari uraian mengenai berbagai tipe pusat pertanggungjawaban
tersebut di atas, manajer pusat pertanggungjawaban diukur prestasinya berdasarkan
karakteristik masukan dan keluarannya.
b. Penggunaan informasi akuntansi pertanggungjawaban untuk pengukuran kinerja dari
sudut pandang manajemen By Activity adalah Ukuran kinerja aktivitas muncul dalam
bentuk keuangan dan nonkeuangan. Ukuran ini dirancang untuk menilai seberapa baik
suatu aktivitas dikerjakan dan hasil yang dicapai. Ukuran juga dirancang untuk
menyatakan apakah terjadi perbaikan yang konstan. Ukuran kinerja aktivitas berpusat
pada tiga dimensi utama : (1) efisiensi, (2) kualitas, dan (3) waktu. Ukuran keuangan
untuk efisiensi aktivitas meliputi :
Laporan biaya aktivitas bernilai tambah dan tak bernilai tambah,
Trend dalam laporan biaya aktivitas,
Laporan standar Kaizen
Benchmarking
Penghitungan biaya daur hidup
Contoh :
Departemen listrik menghasilkan listrik untuk memenuhi kebutuhan 3
Departemen produksi X, Y, dan Z. Kapasitas Departemen listrik per tahun adalah
320.000 Kwh dengan jumlah biaya listrik tersebut sebesar Rp 1.000.000 yang
terdiri dari biaya tetap Rp 700.000 dan biaya variabel Rp 300.000. kebutuhan
minimum departemen X, Y, dan Z masing-masing 80.000 Kwh, 70.000 Kwh, dan
50.000 Kwh.
Jawab:
Data Departemen Listrik
Biaya Tetap Rp 700.000
Biaya Variable Rp 300.000
Total Biaya Produksi Listrik Pertahun Rp 1.000.000
Data Pemakaian Listrik Per Tahun
Kapasitas yang tersedia 320.000 Kwh
Kebutuhan Pokok Departemen
Departemen X 80.000 Kwh
Departemen Y 70.000 Kwh
Departemen Z 50.000 Kwh
200.000 Kwh
Kapasitas yang bebas pakai 120.000 Kwh

METODE PEMBEBANAN TANGGUNG JAWAB BIAYA LISTRIK


- Metode 1 (Pembebanan berdasarkan kapasitas pelayanan
Departemen X = (80.000/200.000) x Rp 1.000.000 =Rp 400.000
Departemen Y = (70.000/200.000) x Rp 1.000.000 =Rp 350.000
Departemen Z = (50.000/200.000) x Rp 1.000.000 =Rp 250.000
Rp1.000.000
- Metode 2 (Pembebanan berdasarkan kapasitas pelayanan dan pemakaian)
Departemen X
Biaya Tetap (80.000/200.000) x Rp 700.000 = Rp 280.000
Biaya Variable (300.000/120.000) = Rp 2,5 / Kwh
Departemen Y
Biaya Tetap (70.000/200.000) x Rp 700.000 = Rp 245.000
Biaya Variable (300.000/120.000) = Rp 2,5 / Kwh
Departemen X
Biaya Tetap (50.000/200.000) x Rp 700.000 = Rp 175.000
Biaya Variable (300.000/120.000) = Rp 2,5 / Kwh
- Metode 3 (Pembebanan Berdasarkan Pemakaian)
Departemen X (Rp 1.000.000 / 320.000) = Rp 3,125 / Kwh
Departemen Y (Rp 1.000.000 / 320.000) = Rp 3,125 / Kwh
Departemen Z (Rp 1.000.000 / 320.000) = Rp 3,125 / Kwh

9. a. Peran Informasi akuntansi pertanggungjawaban dalam memotivasi anggota


manajamen dari sudut pandang manajemen tradisional adalah Manajer secara
individual diberi penghargaan atau hukuman berdasarkan kebijakan manajemen
yang lebih tinggi. Dengan adanya kebijakan tersebut maka manajer akan
termotivasi untuk selalu bekerja dengan baik untuk mendapatkna pernghargaan,
dan menghindari hukuman.

b. Peran Informasi akuntansi pertanggungjawaban dalam memotivasi anggota


manajamen dari sudut pandang manajemen by Activity adalah dengan
mengetahui dan memperhitungkan terlebih dahulu aktivitas penambah nilai dan
bukan penambah nilai. Apabila aktivitas penambah nilai akan memberikan
keuntungan yang baik dan biaya yang dikeluarkan sedikit, maka perusahaan akan
termotivasi untuk selalu menggunakan aktivitas aktivitas tersebut.

Contoh : Perusahaan akan memberikan penghargaan kepada karyawan yang


memiliki prestasi yang bagus yaitu dengan menaikan jabatan atau promosi.
Dengan adanya penghargaan dan berdasarkan peran informasi akuntansi
pertanggungjawaban dalam memotivasi karyawan dari sudut pandang manajemen
tradisional, karyawan akan selalu bekerja dengan baik dan bekerja dengan giat
untuk memperoleh penghargaan tersebut. Sehingga perusahaan akan
mendapatkan informasi mengenai karyawan yang berhak mendapatkan
penghargaan tersebut yaitu dengan cara melihat laporan pertanggungjawaban dari
masing masing karyawan.

10. Data data yang dimiliki oleh toko roti andalan adalah sebagai berikut :
Harga jual produk persatuan (c) = Rp. 5.000
Biaya variabel persatuan (b) = Rp. 3.000
Biaya tetap pertahun (a) = Rp. 600.000
Diminta : hitunglah titik impas dari roti yang dihasilkan dengan pendekatan grafis!
Jawab :
Angka Rupiah Dalam Ribuan
Volume Pendapatan Biaya Biaya tetap Total Biaya Laba
Penjualan Penjualan Variabel
(Rugi)
X cx bx a a+bx cx-(a+bx)
500 Rp.2.500 1500 600 2.100 400
400 2.000 1200 600 1.800 200
300 1500 900 600 1.500 0
200 1.000 600 600 1.200 (200)

100 500 300 600 900 (400)

Tabel di atas merupakan gambar data pendapatan penjualan, Biaya Variabel,


Biaya Tetap, Biaya Total, dan Laba Bersih pada Berbagai Volume penjualan dan
apabila data diatas disajikan dalam bentuk grafik, maka akan tampak pada gambar
dibawah ini.

Y 2.500 2100

Garis pendapatan penjualan daerah Laba

Garis total
biaya

Titik Impas

1500

1000
600 Garis Biaya Tetap

500Daerah Rugi

100 200 300 400 500 X

11. Impas untuk perusahaan yang menjual 5 produk !


Warung makan RIZKI menjual beberapa produk makanan pokok yang berupa
gorengan tempe, gorengan tahu, pergedel, es teh dan tahu bakso. Agar mendapat
keuntungan, WM RIZKI harus menjual produk produk tersebut sesuai dengan biaya
yang dikeluarkan, untuk itu WM RIZKI harus menentukan terlebih dahulu titik impas
dari produk tersebut agar bisa mengetahui harga jual yang pantas di tetapkan. Dengan
data sebagai berikut
- gorengan tempe : Q = 450 buah, P = 500, VC = 300
- Gorengan tahu : Q = 600 buah, P = 500, VC = 300
- Pergedel : Q = 300 buah, P = 1.000, VC = 800
- Es the : Q = 45 gelas, P = 1.500, VC = 1.200
- Tahu Bakso : Q = 300 buah, P = 1.000, VC = 800
FC = 2.000
Dari data tersebut, tentukan titik impasnya !
Jawab :
Produk Pendapatan Biaya Laba Presentasi Biaya Variabel Provit
Penjualan Variabel Kontribusi dari Hasil Penjualan Volume
Ratio

Gorengan 225.000 135.000 90.000 60% 40%


Tempe
Gorengan 300.000 180.000 120.000 60% 40%
tahu
Pergedel 300.000 240.000 60.000 80% 20%
Es teh 67.500 54.000 13.500 80% 20%
Tahu 300.000 240.000 60.000 80% 20%
bakso
1.192.500 849.000 343.500 71% 29%
Biaya tetap 200.000

Laba bersih 143.500


Impas = 200.000 = 689.655
0,29
12. a. Present Value
Pemahaman
Present value merupakan metode yang menghitung selisih antara nilai sekarang,
penerimaan kas investasi yang ditanam.
Arus kas masa depan didiskontokan pada tingkat diskonto, dan semakin tinggi
tingkat diskonto, semakin rendah nilai sekarang dari arus kas masa depan.
Rumus :
NT = AK 1
(1 + I)n
Keterangan :
NT : nilai Tunai
AK : Arus Kas
I : Tarif Kembalian Investasi
N : Jangka Waktu
Komentar
Present value harus digunakan pada awal atau akhir periode dari suatu aliran kas.
Present value mengharuskan semua nilai sama. Present value membutuhkan
perhitungan yang cermat dalam menentukan tarif kembalian investasi. Jumlah
angsuran pada setiap interval dari sejumlah pinjaman tergantung pada besar
kecilnya tingkat bunga dan jangka waktu yang digunakan.
Contoh konkrit
Bapak bambang memiliki sebidang tanah yang akan dibangun sebuah usaha yaitu
pabrik sepatu. Adapun nilai investasi bapak bambang adalah Rp. 640.000.000
proyek penerimaan untuk usaha adalah sbb :
Tahun Pabrik Sepatu
1 Rp. 50.000.000
2 Rp. 150.000.000
3 Rp. 200.000.000
4 Rp. 250.000.000
5 Rp. 300.000.000
6 Rp. 350.000.000
Berapa besar PV dari proyek tersebut jika nilai P1 adalah 19% ?
Jawab :
Tahun Cash flow Tarif kembalian PV
1 Rp. 50.000.000 0,840 Rp. 42.020.000
2 Rp. 150.000.000 0,706 Rp. 105.920.000
3 Rp. 200.000.000 0,593 Rp. 118.680.000
4 Rp. 250.000.000 0,499 Rp. 124.670.000
5 Rp. 300.000.000 0,419 Rp. 125.710.000
6 Rp. 350.000.000 0,352 Rp. 123.250.000
Total Rp. 640.260.000
Jbesarnya PV adalah Rp. 640.260.000. dapat disimpulkan bahwa investasi untuk
pembangunan pabrik sepatu ini layak dipilih karena kemampuan menghasilkan
nilai yang lebih tinggi dimasa yang akan datang.

b. Internal Rate Of Return (IRR)


Pemahaman
IRR adalah tingkat bunga yang dapat menjadikan NPV sama dengan nol, karena
PV arus Kas pada tingkat bunga tersebut sama dengan investasi awalnya.
IRR bisa kita cari dengan :
1. Metode coba coba dan dilanjutkan dengan interpolasi atau menggunakan
rumus
2. Jika cash flow setiap tahun sama, dapat menggunakan persamaan dan
dilanjutkan dengan interpolasi atau menggunakan rumus.
Keputusan Investasi :
1. IRR > tingkat keuntungan yang disyaratkan, investasi diterima.
2. IRR < tingkat keuntungan yang disyaratkan, investasi ditolak.
Jika NPV1 bernilai positif maka discount factor kedua harus lebih besar dari
SOCC dan sebaliknya.
Rumus :
IRR = IR1 + (NPV X IR2 IR2 IR1 )
NPV1 NPV2
Komentar
1. IRR lebih merupakan suatu indicator efisiensi dari suatu investasi
2. IRR lebih disukai oleh kalangan eksekutif, karena para manajer atau pemilik
modal lebih gampang membandingkan investasi/proyek yang berbeda besaran
dalam bentuk rate of return dibandingkan dengan besaran uang
3. Tidak ada cara lain untuk menghitung IRR selain dengan cara trial and error.
Terkadang penghitung harus menghitung satu per satu sampai mendapatkan
IRR (tingkat diskonto) yang tepat. Sehingga membutuhkan waktu yang lama.
Contoh konkrit
Suatu perusahaan sedang mempertimbangkan usulan proyek investasi sebesar Rp.
1.000.000 dengan tingkat diskonto 10%. Perkiraan arus kas per tahun yaitu sebagai
berikut :
Tahun Arus kas
1 500.000
2 400.000
3 300.000
4 100.000

Jawab :
Tahun Arus kas Tingkat Nilai Tingkat PV 15%
bunga 14% sekarang 14% bunga 15%
1 500.000 0,8772 438.600 0,8696 434.800
2 400.000 0,7695 307.800 0,7561 302.440
3 300.000 0,6750 202.500 0,6575 197.250
4 100.000 0,5921 59.210 0,5718 57.180
Total Nilai sekarang (PV) 1.008.110 991.670
Investasi awal (OI) 1.000.000 1.000.000
Nilai Sekarang bersih (NPV) 8.110 -8.330

Tingkat suku bunga 14%


IRR = 14% + (8.110/ (8.110- (-8.330)) X 1%
= 14% + (8.110/ 16.440) X 1%
= 14% + 0,49%
= 14,49%
Tingkat suku bunga 15%
IRR = 15% + (-8.330/16.440) X1%
= 15% + (-0,51) X 1%
= 14,49%
Dari perhitungan tersebut dihasilkan nilai IRR yang lebih besar dari nilai yang
disyaratkan yaitu sebesar 10%, maka usulan proyek investasi ini diterima.

13. A. PAYBACK PERIOD


Tahun Arus kas Arus komulatif
0 (Rp 550.000.000) (Rp 550.000.000)
1 Rp 300.000.000 (Rp 250.000.000)
2 Rp 250.000.000 0 Tahun
3 Rp 200.000.000 200.000.000 Pengembalian
4 Rp 150.000.000 350.000.000
5 Rp 100.000.000 450.000.000

Payback Period : 2 tahun


PP = 1 + (250.000.000 : 250.000.000) x 12 bulan
= 1tahun 12 bulan
= 2 tahun
B. DISCOUNTED PAYBACK PERIOD
tingkat diskon sebesar 10%
Tahun
Tahun Arus kas PV Arus Kas Arus Kas Komulatif Pengembali
0 (Rp 550.000.000) (Rp 550.000.000) (Rp 550.000.000) an
1 Rp 300.000.000 Rp 500.000.000 (Rp 50.000.000)
2 Rp 250.000.000 Rp 455.000.000 Rp 405.000.000
3 Rp 200.000.000 Rp 413.000.000 Rp 818.000.000
4 Rp 150.000.000 Rp 376.000.000 Rp 1.194.000.000
5 Rp 100.000.000 Rp 342.000.000 Rp 1.536.000.000
Dengan perhitungan :
PV tahun 1 : Rp 550.000.000 = Rp 500.000.000
(1 + 0,1)1
PV tahun 2 : Rp 550.000.000 = Rp 455.000.000
(1 + 0,1)2
PV tahun 3 : Rp 550.000.000 = Rp 413.000.000
(1 + 0,1)3
PV tahun 4 : Rp 550.000.000 = Rp 376.000.000
(1 + 0,1)4
PV tahun 5 : Rp 550.000.000 = Rp 342.000.000
(1 + 0,1)5
Jadi Payback Period yang di peroleh dengan adanya tingkat diskon sebesar 10%
adalah :
PP = 1 thn + (50.000.000 : 455.000.000)
= 1 thn + 0,11
= 1,11 tahun

C. PRESENT VALUE
Tingkat diskon 10%
Tahun Arus kas PVIF (10%) PV
1 Rp 300.000.000 0,909 272.700.000
2 Rp 250.000.000 0,826 206.500.000
3 Rp 200.000.000 0,751 150.200.000
4 Rp 150.000.000 0,683 102.450.000
5 Rp 100.000.000 0,621 62.100.000
Total 793.950.000

Jadi, Present Value dengan tingkat diskon sebesar 10% adalah Rp 793.950.000

D. NET PRESENT VALUE (NPV)


NPV = PV Penerimaan PV Pengeluaran
= Rp 793.950.000 - Rp 550.000.000
= Rp 243.950.000
Jadi, NPV sebesar Rp 243.950.000

E. PROFITABILITAS INDEKS (PI)


PI = PV Masuk : PV Keluar
= Rp 793.950.000 : Rp 550.000.000
= 1,4435
Karena PI adalah 1,4435 lebih besar dari 1 maka usulan investasi tersebut diterima.

F. INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)


IRR = IR1 NPV1 IR2 IR1
NPV1 NPV2
Besarnya IR dapat kita hitung, dengan ditetapkan tingkat bunga 1 adalah 10%
sedang yang kedua adalah 30% sebagai berikut :
Tahun Arus kas IR 10% IR 30%
DF*) PV DF*) PV
1 Rp 300.000.000 0,909 272.700.000 0.7692 230.760.000
2 Rp 250.000.000 0,826 206.500.000 0.5917 147.925.000
3 Rp 200.000.000 0,751 150.200.000 0.4552 91.040.000
4 Rp 150.000.000 0,683 102.450.000 0.3501 52.515.000
5 Rp 100.000.000 0,621 62.100.000 0.2693 26.930.000
PV Present 793.950.000 549.170.000
PV Outlays 550.000.000 - 550.000.000 -
243.950.000 -830.000

IRR = 10% - 243.950.000 30% - 10%


-830.000 - 243.950.000
= 10% - 243.950.000 20%
-244.780.000
= 10% - 48.790.000
-244.780.000
= 10% + 0,199
= 10,199 / 10,2%
Jadi, IRR dari proyek ini adalah 10,2%

14. Anggaran biaya PT MULTI NASIONAL untuk tahun anggaran 2013 yang disusun
berdasarkan kapasitas produksi dan pemasaran sebanyak 1.000.000 kg adalah sebagai
berikut:
Biaya produksi :
Biaya bahan baku 100.000.000
Biaya tenaga kerja langsung 300.000.000
Biaya overhead pabrik 250.000.000 +
Jumlah biaya produksi Rp 650.000.000
Biaya non produksi :
Biaya administrasi dan umum 150.000.000
Biaya pemasaran 250.000.000 +
Jumlah biaya non produksi Rp 300.000.000
Biaya Tetap:
Biaya overhead pabrik tetap 125.000.000
Biaya administrasi dan umum tetap 80.000.000
Biaya pemasaran tetap 135.000.000 +
Jumlah biaya tetap Rp340.000.000 +
Total biaya penuh Rp1.290.000.000
Diperkirakan dalam tahun anggaran,total aktiva yang digunakan dalam bisnis
adalah sebesar Rp2.000.000.000,- Laba yang diharapkan dalam tahun anggaran
tersebut adalah 25% dari total aktiva yang akan digunakan dalam bisnis. Tentukan
harga jual yang harus di tetapkan oleh manajer dengan menggunakan pendekatan
full costing, sesuai dengan data di atas !
Jawab :
Perhitungan Markup:
Biaya Administrasi dan umum 150.000.000
Biaya Pemasaran 250.000.000
Laba yang diharapkan :
(25% x Rp 2.000.000.000) 50.000.000 +
Jumlah (a) 450.000.000
Biaya Produksi (b) 650.000.000
% Markup = (a:b) = (450.000.000 : 650.000.000) * 100% = 69%
Perhitungan Harga Jual:
Biaya produksi 650.000.000
% Markup = 69% x 650.000.000 448.500.000 +
Jumlah harga jual 1.098.500.000
Volume produk 1.000.000
Harga Jual per kg = jumlah harga jual : volume produk
= 1.098.500.000 : 1.000.000
= 1098,5 / Rp 1.099
Jadi, harga jual untuk per kg adalah Rp 1.099

15. PT ASTRA berusaha dalam usaha bengkel mobil. Manajer pemasaran PT ASTRA
sedang mempertimbangkan penentuan harga jual jasa reparasi untuk tahun anggaran
yang akan datang. Perusahaan memiliki 2 departemen: Bengkel dan Toko Suku
Cadang. Perusahaan mempekerjakan 5 mekanik dan 3 ahli listrik dalam Departemen
Bengkel. Menurut anggaran, perusahaan direncanakan akan beroperasi pada kapasitas
normal sebanyak 300 hari @ 7 jam kerja per hari. Jumlah aktiva yang digunakan di
Departemen Bengkel sebesar Rp 65.000.000,- sedangkan jumlah aktiva yang
ditanamkan dalam Departemen Toko Suku Cadang adalah sebesar Rp 30.000.00,-
Taksiran harga beli bahan dan suku cadang sebesar Rp 25.000.000,- Tarif kembalian
investasi (ROI) yang diharapkan dalam tahun anggaran adalah 15%. Taksiran jam
kerja tenaga kerja langsung untuk tahun anggaran yang akan datang adalah sebagai
berikut:
Upah tenaga kerja langsung:
(8 x 300 hari x 7 jam) @ Rp 1.500 per jam 25.200.000
- Biaya kesejahteraan TKL:
- Tunjangan kesehatan
8 orang x 12 bulan x Rp50.000,- 4.800.000
- Tunjangan kesejahteraan:
8 orang x 12 bulan x Rp25.000,- 2.400.000 +
Jumlah biaya TKL Rp 32.400.000
Jam TKL:
8 orang x 300 hari kerja x 7 jam kerja 16.800 jam
Biaya TKL per jam = biaya TKL : jam TKL
= Rp32.400.000 : 16.800 jam = Rp 1.929
Biaya Tidak Langsung Bengkel dianggarkan sebagai berikut:
- Gaji pengawas dan TKTL lainnya Rp11.000.000
- Biaya depresiasi aktiva tetap 2.500.000
- Biaya asuransi 700.000
- Biaya listrik 800.000
- Biaya air 400.000
- Biaya reparasi aktiva tetap 300.000
- Biaya umum 500.000 +
Jumlah biaya tidak langsung Rp16.200.000
Biaya Tidak Langsung Toko Suku Cadang:
- Gaji tenaga kerja toko Rp 10.000.000
- Biaya listrik 700.000
- Biaya kantor 300.000 +
Jumlah biaya tidak langsung toko Rp10.100.000
Dalam memutuskan harga jual jenis jasa standar tertentu yang disediakan bagi
pelanggan, manajer pemasaran PT ASTRA memperhitungkan harga jual sebagai
berikut: Jenis jasa servis mesin yang terdiri dari pekerjaan ganti oli dan tune-up mesin
memerlukan 2 orang mekanik dan 1 orang ahli listrik,yang masing-masing bekerja
sebagai berikut:
- Mekanik 1,0 jam orang
- Ahli listrik 1,5 jam orang
Jika seorang pelanggan memerlukan jasa servis mesin dan memerlukan 1 kaleng oli
mesin yang harga fakturnya Rp15.000,- dan saringan oli (oil filter) yang harga
fakturnya Rp10.000,- maka tentukan harga jual melalui pendekatan waktu dan bahan!
Jawab :
Persentase markup dari BTKL:
- Biaya tidak langsung bengkel 16.200.000
- Laba yang diharapkan: (15% x Rp65.000.000) 9.750.000 +
Jumlah Rp 25.950.000
- Biaya TKL 32.400.000 :
- Persentase markup dari BTKL = 80%
Persentase markup dari harga beli bahan dan suku cadang
Biaya tidak langsung toko suku cadang:
- Gaji tenaga kerja toko 10.000.000
- Biaya listrik 800.000
- Biaya kantor 300.000 +
Jumlah biaya tidak langsung toko 11.100.000
- Laba yang diharapkan (15% x 30.000.000) 4.500.000 +
- Jumlah 15.600.000
- Taksiran harga beli bahan dan suku cadang 25.000.000 :
- Persentase Markup dari harga beli bahan dan suku cadang 62%
Perhitungan harga jual jasa servis mesin
- Biaya tenaga kerja langsung: 2,5 jam @ Rp 1.929 4.823
- Markup : 80% x Rp4.823 3.858 +
- Harga jual jasa servis mesin 8.681
Perhitungan harga jual bahan dan suku cadang
Harga jual jasa, bahan dan suku cadang sebesar:
- Harga jual jasa servis mesin 8.681
- Harga bahan dan suku cadang 25.000
- Markup dari harga bahan dan suku cadang
(62% x Rp25.000) 15.500 +
- Harga jual bahan dan suku cadang
40.500 +
- Jumlah hasil penjualan jasa servis mesin,
bahan dan suku cadang Rp 49.181

Jadi, harga jual jasa servis mesin sebesar Rp 8.681, harga jual bahan dan suku cadang
sebesar Rp 40.500 dan jumlah hasil penjulan jasa servis mesin, bahan, dan suku cadang
sebesar Rp 49.181.

16. PT. GERINDRA memiliki dua pusat laba : Divisi A dan divisi B. Biaya variable
perunit produk yang dihasilkan sbb:
Divisi A Divisi B
Biaya variabel per unit Rp.10.000
Biaya variabel per unit yang ditambakan Divisi B Rp.15.000
Harga jual produk di pasar luar Rp.20.000 Rp.18.000

Misalkan dalam suatu bulan divisi A mentransfer 1000 unit produk ke divisi B. Laba
kontribusi yang dihasilkan dari penjualan produk yang dilakukan oleh divisi B dibagi
menurut perbandingan proporsi biaya variable masing-masing divisi dalam total biaya
variable produk. Berapa pembagian laba yang akan diperoleh oleh masing masing
divisi jika menggunakan metode dua perangkat harga (Two Sets of Prices)?
Penyelesaian :
Jurnal yang dibuat oleh Divisi A pada saat 1.000 unit produk ditransfer dari Divisi A
ke Divisi B:
Piutang Divisi B Rp.13.000.000
Rekening Koran Kantor Pusat 7.000.000
Pendapatan Divisi A: 1.000 x Rp. 20.000 Rp.20.000.000
Jurnal yang dibuat oleh Divisi B pada saat menerima transfer 1.000 unit produk dari
Divisi A:
Barang dalam proses Rp.10.000.000
Utang Rp.10.000.000
Jurnal yang dibuaat oleh Divisi B untuk mencatat biaya variabel yang ditambahkan untuk
pengolahan lebih lanjut produk yang berasal dari Divisi A:
Barang dalam proses Rp.5.000.000
Berbagai rekening yang dikredit Rp.5.000.000
Jurnal yang dibuat oleh Divisi B untuk mencatat harga pokok produk jadi;
Persediaan produk jadi Rp.15.000.000
Barang dalam proses Rp.15.000.000
Jurnal yang dibuat oleh Divisi B pada saat menjual 1.000 unit produk ke pasar luar:
Piutang Divisi B Rp.20.000.000
Pendapatan Penjualan Rp.20.000.000
Harga Pokok Penjualan variabel Rp.15.000.000
Persediaan produk jadi Rp.15.000.000
Laporan rugi-laba Divisi A, Divisi B, perusahaan secara keseluruhan dalam bulan
tersebut:
Divisi A Divisi B Divisi C
Pendapatan penjualan Rp.20.000.000 Rp.20.000.000 Rp.40.000.000
Biaya variable (10.000.000) (15.000.000) (25.000.000)
Laba kontribusi Rp.10.000.000 Rp.5.000.000 Rp.15.000.000
Adjustment 7.000.000
Laba kontribusi setelah adjustment Rp.8.000.000

Adjustment sebesar Rp.7.000.000 tersebut dimaksudkan untuk mengeliminasi laba


kontribusi sebesar Rp.7.000.000 dari laba kontribusi perusahaan secara keseluruhan
sebesar Rp.8.000.000
17.

18. Konsep dasar kinerja keuangan :


Konsep kinerja keuangan menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002:275)
adalah rangkaian aktivitas keuangan pada suatu periode tertentu yang dilaporkan
dalam laporan keuangan diantaranya laporan laba rugi dan neraca
Menurut Irhan Fahmi (2011:2) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang
dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan
menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja
perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan
yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai
baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja
dalam periode tertentu.Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara
optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan.

19. Adapun manfaat dari penilaian kinerja bagi perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu periode
tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatannya.
2. Selain digunakan untuk melihat kinerja organisasi secara keseluruhan, maka
pengukuran kinerja juga dapat digunakan untuk menilai kontribusi suatu bagian
dalam pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan.
3. Dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa yang
akan datang.
4. Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi pada
umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada khususnya.
5. Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
20.
21.
22. Balanced scorecard adalah sistem manajemen strategis yang mendefinisikan sistem
akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi. Balanced
scorecard menerjemahkan misi dan strategi organisasi ke dalam tujuan operasional
dan ukuran kinerja dalam lima perspektif, yaitu :

1.

Perspektif keuangan, menjelaskan konsekuensi ekonomi tindakan yang diambil dalam


tiga perspektif lain. Perspektif keuangan mengacu pada konsekuensi keuangan
global dari ketiga perspektif lainnya. Jadi, tujuan dan ukuran perspektif yang lain
harus dihubungkan dengan tujuan keuangan. Perspektif ini memiliki tiga tema
strategis: pertumbuhan pendapatan, penurunan biaya, dan pemanfaatan aset.
2. Perspektif pelanggan, mendefinisikan segmen pasar dan pelanggan di mana unit
bisnis akan bersaing. Perspektif pelanggan adalah sumber komponen pendapatan
dari tujuan keuangan. Perspektif ini mendefinisikan dan memilih pelanggan dan
segmen pasar di mana perusahaan memilih untuk bersaing.
3. Perspektif proses bisnis internal, menjelaskan proses internal yang diperlukan
untuk memberikan nilai pada pelanggan dan pemilik. Proses adalah sarana untuk
menciptakan nilai pelanggan dan pemegang saham, mencakup identifikasi proses
yang diperlukan untuk mencapai tujuan pelanggan dan keuangan. Rantai nilai
proses terdiri atas tiga proses: proses inovasi, proses operasional, dan proses pasca
penjualan.
4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (infrastruktur), mendefinisikan
kemampuan yang diperlukan oleh organisasi untuk memperoleh pertumbuhan
jangka panjang dan perbaikan. Perspektif ini mengacu pada tiga faktor utama yang
memungkinkannya, yaitu : kemampuan pegawai, kemampuan sistem informasi,
dan perilaku pegawai (motivasi, pemberdayaan, dan pensejajaran). Perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan adalah sumber kemampuan yang memungkinkan
penyelesaian atau pemenuhan tujuan tiga perspektif lainnya. Perspektif ini
memiliki tiga tujuan utama: peningkatan kemampuan pegawai; peningkatan
motivasi, pemberdayaan, dan pensejajaran; dan peningkatan kemampuan sistem
informasi.

23. Analisis metode camel dan pendapat


Uraian Yang Dinilai Rasio Analisis Pendapat
Capital Kecukupan CAR Rasio yang digunakan Rasio ini cukup akurat
Modal dalam perhitungan ini dalam menghitung
adalah Capital kecukupan modal
Adequeency Ratio (CAR), dalam sebuah
yaitu merupakan perbankan sehingga
perbandingan jumlah bank dapat mengetahui
modal dengan jumlah seberapa cukup modal
Aktiva Tertimbang yang digunakan untuk
Menurut Ratio (ATMR) kegiatan
operasionalnya.
Assets Kualitas BDR Perhitungan kualitas Penilaian kualitas
Aktiva CAD aktiva produktif (KAP) aktiva produktif ini
Produktif menggunakan 2 rasio, sangat efektif untuk
yaitu rasio aktiva mengetahui seberapa
produktif yang besar kualitas aktiva
diklasifikasikan terhadap yang masih produktif
jumlah aktiva produktif digunakan.
dan rasio penyisihan
aktiva produktif yang
wajib dibentuk
Management Kualitas - Manajemen Modal Rasio Manajemen diukur Penilaian kualitas
Manajemen - Manajemen Aktiva berdasarkan pertanyaan manajemen sangat
- Manajemen Umum dan pernyataan yang diperlukan untuk
- Manajemen diajukan mengenai menilai seberapa baik
Rentabilitas Manajemen Umum dan manajemen yang
- Manajemen Manajemen Risiko dikelola dalam
Likuiditas perbankan.
Earnings Kemampuan ROA Rasio Rentabilitas atau Penilaian kemampuan
Menghasilkan BOPO Earning menggambarkan menghasilkan laba ini
Laba kemampuan peusahaan sangat diperlukan untuk
untuk mendapatkan laba mengetahui laba yang
melalui semua diperoleh bank sudah
kemampuan dan sumber sesuai target atau tidak.
yang ada, seperti
kegiatan penjualan, kas,
modal, dan sebagainya
Liquidity Kemampuan LDR Rasio Likuiditas Penilaian kemampuan
Menjamin NCM/CA (Liquidity), bank dalam
Likuiditas menggambarkan membayarkan
kemampuan bank dalam kewajibannya sangat
menyeimbangkan antara diperlukan untuk
likuiditasnya dengan mengetahui apakah
rentabilitasnya. NCM- bank tersebut aman
CA, Persentase dari rasio untuk menyimpan
ini menunjukkan sebagian dana untuk
besarnya kewajiban ditabung atau
bersih call money didepositokan.
terhadap aktiva lancar.
LDR (Loan to Deposit
Ratio), merupakan
perbandingan antara
jumlah kredit yang
diberikan terhadap dana
yang diterima

Anda mungkin juga menyukai