100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
647 tayangan2 halaman
Gingivitis ditandai dengan perdarahan gingiva saat diperiksa, yang merupakan gejala awal terjadinya inflamasi pada gingiva. Penyebabnya dapat berasal dari faktor lokal seperti variasi anatomi gigi maupun sistemik seperti perubahan sistem kekebalan tubuh. Gejala klinis lainnya adalah perubahan warna dan konsistensi gingiva serta permukaan dan posisi gingiva.
Gingivitis ditandai dengan perdarahan gingiva saat diperiksa, yang merupakan gejala awal terjadinya inflamasi pada gingiva. Penyebabnya dapat berasal dari faktor lokal seperti variasi anatomi gigi maupun sistemik seperti perubahan sistem kekebalan tubuh. Gejala klinis lainnya adalah perubahan warna dan konsistensi gingiva serta permukaan dan posisi gingiva.
Gingivitis ditandai dengan perdarahan gingiva saat diperiksa, yang merupakan gejala awal terjadinya inflamasi pada gingiva. Penyebabnya dapat berasal dari faktor lokal seperti variasi anatomi gigi maupun sistemik seperti perubahan sistem kekebalan tubuh. Gejala klinis lainnya adalah perubahan warna dan konsistensi gingiva serta permukaan dan posisi gingiva.
Merupakan tandal awal terjadinya inflamasi gingival dan menjadi kunci diagnosis gingivitis
2. Gingiva Berdarah Akibat Faktor Lokal
Penyebabnya diantaranya adalah variasi anatomi gigi, karies, faktor iatrogenik, malposisi gigi, parsial denture, dan restorasi overhanging 3. Gingiva Berdarah yang Disebabkan oleh Perubahan Sistemik Perdarahan gingiva dapat terjadi secara spontan atau setelah terjadi iritasi. Perdarahan yang terjadi sulit dikendalikan 4. Perubahan Warna Gingiva Akibat Gingivitis Warna gingiva dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu jumlah dan ukuran pembuluh darah, ketebalan epitel, jumlah keratin dan pigmen epitel dengan warna warna gingiva normal adalah coral pink. Ketika warna berubah menjadi pucat, berarti vaskularisasi menurun dan epitel terkeratinisasi meningkat. Sedangkan ketika warna berubah menjadi merah atau merah keiruan, berarti terjadi proliferasi vaskular dan berkurangnya keratin. Kondisi ini biasanya terjadi ketika terjadi inflamasi kronik
5. Perubahan Konsistensi Gingiva
Kondisi kronis dan akut dapat menghasilkan perubahan pada konsistensi gingiva normal yang elastis dan tegas. Pada gingivitis kronis, perubahan destruktif (edema) dan reparatif (fibrous) terjadi secara bersamaan, dan konsistensi gingiva ditentukan berdasarkan kondisi yang dominan.
6. Perubahan Tekstur Permukaan Gingiva
Permukaan gingiva normal biasanya memiliki struktur depresi dan elevasi seperti kulit jeruk yang disebut stippling. Berikut merupakan beberapa kemungkinan perubahan konsistensi gingiva: a. Inflamasi kronis: permukaan halus dan mengkilap atau tegas dan nodular, tergantung pada perubahan eksudatif atau fibrotik b. Gingivitis atrofi: permukaan halus hasil dari atrofi epitel c. Gingivitis deskuamatif kronis: permukaan mengelupas d. Hiperkeratosis: permukaan kasar e. Konsumsi obat berlebih: permukaan yang berbentuk nodular 7. Perubahan Posisi Gingiva Perubahan yang biasa terjadi adalah resesi giniva, yaitu tereksposnya permukaan akar oleh pergeseran posisi apikal gingiva. Actual position pada resesi gingiva adalah tempat dimana terjadi perlekatan epitel pada gigi, sedangkan apparent position adalah puncak dari margin gingiva meskipun sudah tidak melekat dengan gigi. Tingkat keparahan resesi ditentukan oleh actual position. 8. Perubahan Kontur Gingiva Perubahan yang biasa terjadi adalah pembesaran gingiva atau Gingival Enlargement (GE). Selain GE, salah satu perubahan kontur gingiva yang lain adalah Stilmans clefts, yaitu resesi tajam dan berbentuk seperti segitiga.