Anda di halaman 1dari 11

LAMPIRAN B.7.

: PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT


NOMOR :
TANGGAL:

PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)


Deskripsi Kegiatan
1. Cara Pengisian SPM
2. Pengujian / verifikasi SPM
3.

Proses Penerbitan SPM adalah tahapan penting dalam penatausahaan pengeluaran yang merupakan
tahap lanjutan dari proses pengajuan SPP. Sebagai tahap lanjutan, SPM juga dibedakan menjadi 4
(empat) sesuai dengan jenis SPPnya, yaitu SPM UP, GU, TU dan LS. Proses ini dimulai dengan
pengujian atas SPM yang diajukan baik dari segi kelengkapan dokumen maupun kebenaran
pengisiannya. Untuk SPM GU, pengujian juga dilakukan atas SPJ yang diajukan oleh bendahara.
Begitu juga untuk SPM TU jika sebelumnya telah pernah dilakukan.

Secara legal, penerbitan SPM adalah otoritas Pejabat Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
(PA/KPA). Dengan demikian, tanda tangan dokumen SPM dilakukan oleh Pengguna Anggaran yang
bersangkutan sebagai sebuah pernyataan penggunaan anggaran di lingkup SKPDnya. SPM yang telah
ditandatangani kemudian diajukan kepada Bendahara Umum Daerah (BUD) sebagai otoritas yang
akan melakukan pencairan dana.

SPM dapat diterbitkan jika:


Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran yang tersedia.
Didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai peraturan perundangan.

Waktu pelaksanaan penerbitan SPM:


Diterbitkan paling lambat 2 hari sejak SPP diterima.
Apabila ditolak, dikembalikan paling lambat 1 hari sejak diterima SPP.
Pihak Terkait

1. PPK-SKPD
Dalam prosedur ini, PPK-SKPD memiliki tugas sebagai berikut :
Menguji SPP beserta kelengkapannya.
a. SPP LS Gaji/Barang dan Jasa
b. SPP TU/GU
Membuat SPM atas SPP yang telah diuji kelengkapan dan kebenarannya dan mengajukannya
ke Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.
Membubuhkan paraf pada SPM yang telah dibuatnya.
Menerbitkan Surat Penolakan SPM bila SPP yang diajukan oleh Bendahara SKPD tidak
lengkap.
Apabila SPM sudah ditandatangani oleh PA/KPA, maka PPK-SKPD menyampaikan SPM ke
DPPKA menggunakan Buku Ekspedisi.
Membuat Register SPM.
Menyampaikan salinan Register SPM ke SKPKD setiap bulan.

2. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA)


Dalam prosedur ini, PA/KPA memiliki tugas sebagai berikut :
Menandatangani SPM yang telah diparaf oleh PPK-SKPD.
Mengotorisasi Surat Penolakan SPM yang diterbitkan PPK SKPD bila SPP yang diajukan
bendahara SKPD tidak lengkap.
Menyampaikan SPM beserta kelengkapannya yang telah ditandatangani ke DPPKA melalui
PPK-SKPD.
Langkah-Langkah Teknis

Langkah 1 (Pengujian SPP)

PPK-SKPD meneliti kelengkapan dokumen SPP-UP/GU/TU/LS yang dilampirkan. Kelengkapan


dokumen tersebut mengacu kepada daftar dokumen yang telah dipersyaratkan.

Khusus untuk SPP-GU dan SPP-TU, kelengkapan dokumen tersebut mencakup juga LPJ (Laporan
Pertanggungjawaban) yang telah disahkan.

Pengujian berikutnya adalah melihat kesesuaian dengan DPA-SKPD yang terkait serta batasan
jumlah dalam SPD yang terkait. Apabila telah dinyatakan lengkap, maka PPK-SKPD akan membuat
rancangan SPM.

Langkah 2 (Pembuatan SPM)

Apabila telah dinyatakan lengkap, maka PPK-SKPD akan membuat rancangan SPM. Rancangan SPM
ini dibuat empat rangkap sesuai dengan rangkap SPP untuk ditandatangani oleh Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran. Penerbitan SPM paling lambat 2 hari kerja sejak SPP-
UP/GU/TU/LS diterima.

SPM yang telah ditandatangani dikirimkan kepada kuasa BUD dilengkapi dengan dokumen-dokumen
sebagai berikut:

Untuk SPM UP
surat pernyataan tanggung jawab pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran

Untuk SPM GU
surat pernyataan tanggung jawab pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran
surat pengesahan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran periode sebelumnya
ringkasan pengeluaran per rincian objek yang disertai dengan bukti-bukti pengeluaran yang sah
dan lengkap; dan

Untuk SPM-TU
Surat pernyataan tanggung jawab pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran.

Untuk SPM-LS
surat pernyataan tanggungjawab pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran; dan
bukti-bukti pengeluaran yang sah dan lengkap sesuai dengan kelengkapan persyaratan yang
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

Cara mengisi dokumen SPM


1. Baris SKPD diisi dengan nama SKPD yang akan menerima dana.
2. Jumlah SPP yang diminta diisi dengan jumlah uang SPP yang dimintakan berdasarkan SPP yang
diajukan.
3. Jumlah SPD diisi dengan jumlah dana SPD yang menjadi dasar pengajuan SPP bersangkutan.
4. Potongan berupa iuran wajib pegawai negeri, tabungan perumahan pegawai dan potongan
sejenis lainnya diisi sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku. Jumlah potongan ini
akan langsung dikurangkan oleh kasda (kuasa BUD) sehingga akan mengurangi jumlah SPM.
5. Potongan berupa PPN, PPh dan/atau pajak lainnya diisi sesuai dengan ketentuan perundangan
yang berlaku. Jumlah tersebut hanya sebagai informasi dan tidak mengurangi jumlah SPM
tetapi tidak mengurangi jumlah SPM. Meskipun atas kesepakatan kasda melakukan pemotongan
namun tindakan tersebut dilakukan atas nama bendahara pengeluaran.

Apabila ternyata PPK SKPD menyatakan bahwa dokumen SPP-UP/GU/TU/LS belum lengkap, maka
SKPD akan menerbitkan surat penolakan SPM, yang juga dibuat dalam dua rangkap. Satu dokumen
akan diarsipkan dalam register Surat penolakan SPM, sementara dokumen lainnya dikirimkan
bersama SPP-UP/GU/TU/LS yang ditolak tadi kepada pengguna anggaran untuk diotorisasi dan
dilengkapi oleh bendahara pengeluaran. Surat penolakan ini diterbitkan paling lambat 1 hari kerja
sejak SPP-UP/GU/TU/LS diterima.

Format register SPM maupun format register penolakan SPM adalah sama. Yang membedakan hanya
Register SPM dipergunakan untuk mencatat SPM yang telah dinyatakan lengkap oleh PPK SKPD,
sementara Register penolakan SPM dipergunakan untuk mencatat SPM yang ditolak oleh PPK SKPD.

Cara pengisian Register/Register penolakan SPM-UP/GU/TU/LS


1. Kolom 1 diisi dengan nomor urut SPM-UP/GU/TU/LS (Gaji, barang dan jasa)
2. Kolom 2 diisi dengan tanggal diajukannya SPM-UP/GU/TU/LS (Gaji, barang dan jasa)
3. Kolom 3 diisi dengan nomor SPM-UP/GU/TU/LS yang diajukan
4. Kolom 4 diisi dengan uraian SPM yang diajukan SPM-UP/GU/TU/LS (Gaji, barang dan jasa)
5. Kolom 5 diisi dengan jumlah rupiah SPM-UP/GU/TU/LS (gaji, barang dan jasa)
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ..
SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM) Format:
TAHUN ANGGARAN . UP/GU/TU/LS*)
Nomor SPM :
(Disi oleh PPK-SKPD)
KUASA BENDAHARA UMUM DAERAH Potongan-potongan:
KABUPATEN..

Supaya menerbitkan SP2D kepada:


SKPD : Dinas Kesehatan Uraian
No. Jumlah Keterangan
(No. Rekening)

Bendahara Pengeluaran/ Pihak Ketiga*) ... Iuaran Wajib


1.
Pegawai Negeri
..
Tabungan
Nomor Rekening Bank : ........
2. Perumahan
.. Pegawai
NPWP : .... 3. .
Dasar Pembayaran/ No. Dan Tanggal SPD : .
Untuk Keperluan : ..
....
1. Belanja Tidak Langsung**) Jumlah Potongan Rp ..
**)
2. Belanja Langsung
Informasi : (tidak mengurangi jumlah pembayaran SPM)
Pembebanan pada Kode Rekening :
Kode Rekening Uraian Jumlah
No. Uraian Jumlah Keterangan
1. PPN
2. PPh

Jumlah Rp .
Jumlah SPM Rp .,-
Uang sejumlah :
.,
Kepala SKPD,

Jumlah SPP yang Diminta (Tanda tangan)

Nomor dan Tanggal SPP : . (nama lengkap)


NIP.
*)
coret yang tidak perlu
**)
Pilih yang sesuai
SPM ini sah apabila telah di tandatangani dan di stempel oleh SKPD
Contoh Dokumen
Register/Register Penolakan
SPM

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA.
REGISTER SPM-UP/SPM-GU/SPM-TU/SPM-LS
SKPD:
Halaman : ..
Jumlah SPM (Rp)
LS
No. Urut Tanggal Nomor SPM Uraian
UP GU TU Barang &
Gaji
Jasa

1 2 3 4 5

Jumlah

., tanggal .
Mengetahui,
Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran PPK-SKPD

(Tanda tangan) (Tanda tangan)

(nama lengkap) (nama lengkap)


NIP. NIP.
Bagan Alir
Pengajuan SPM-UP
Bendahara
Uraian PPK SKPD Pengguna Anggaran
Pengeluaran

1. Pengguna Anggaran menyerahkan SPD kepada


Bendahara dan PPK SKPD. SPD SPD

SPD

2. Berdasar SPD dan SPJ, Bendahara membuat


SPP-GU beserta dokumen lainnya, yang
terdiri dari:
- Surat Pengantar SPP-UP
- Ringkasan SPP-UP
- Rincian SPP-UP SPP-UP dan
- Salinan SPD Dokumen Lain
- Surat Pernyataan Pengguna Anggaran
- Lampiran lain (daftar rincian rencana
penggunaan dana s.d jenis belanja)

SPP-UP dan
Dokumen Lain
3. Bendahara menyerahkan SPP-UP beserta
dokumen lain kepada PPK-SKPD.
DPA

4. PPK-SKPD meneliti kelengkapan dokumen


Penelitian
SPP-UP dan kesesuaiannya dengan SPD dan
SPP UP
DPA-SKPD.

2 hari kerja
sejak SPP
Tidak diterima
5. SPP UP yang dinyatakan lengkap akan Lengkap
dibuatkan Rancangan SPM oleh PPK SKPD.
Penerbitan SPM paling lambat 2 hari kerja sejak Rancangan
Rancangan
SPM
SPP-UP diterima SPM

SPM
1 hari kerja
sejak SPP
6. Rancangan SPM ini kemudian diberikan PPK- diterima
SKPD kepada Pengguna Anggaran untuk
diotorisasi SPP-UP dan
Dokumen Lain
Surat Penolakan
Penerbitan SPM

7. Jika SPP-UP dinyatakan tidak lengkap, PPK


SKPD akan menerbitkan Surat Penolakan SPM.
Penolakan SPM paling lambat 1 hari kerja sejak
SPP-UP diterima.
SPP-UP dan
Dokumen Lain
8. Surat Penolakan Penerbitan SPM diberikan Surat Penolakan
kepada Bendahara agar Bendahara melakukan Penerbitan SPM
penyempurnaan SPP-GU. Kemudian diserahkan
kepada PPK SKPD untuk diteliti kembali.
Pengajuan SPM-GU
Bendahara
Uraian PPK SKPD Pengguna Anggaran
Pengeluaran

SPD SPD
1. Pengguna Anggaran menyerahkan SPD kepada
Bendahara dan PPK SKPD.
SPD
SPJ

2. Berdasar SPD dan SPJ, Bendahara membuat


SPP-GU beserta dokumen lainnya, yang
terdiri dari:
- Surat Pengantar SPP-GU
- Ringkasan SPP-GU SPP-GU dan
- Rincian SPP-GU Dokumen Lain
- Surat Pengesahan SPJ atas penggunaan dana
SPP-GU sebelumnya
- Salinan SPD
- Surat Pernyataan Pengguna Anggaran
- Lampiran lain SPP-GU dan
Dokumen Lain
3. Bendahara menyerahkan SPP-GU beserta
dokumen lain kepada PPK-SKPD.
DPA

4. PPK-SKPD meneliti kelengkapan dokumen


SPP-GU berdasar SPD dan DPA-SKPD.
Penelitian
SPP GU
5. Apabila SPP-GU dinyatakan lengkap maka
PPK SKPD membuat Rancangan SPM, paling
lambat 2 hari kerja sejak SPP.diterima. 2 hari kerja
sejak SPP
Tidak diterima
6. PPK-SKPD menyerahkan SPM kepada Pengguna Lengkap
Anggaran untuk diotorisasi
Rancangan
Rancangan
SPM
SPM
7. Jika SPP-UP dinyatakan tidak lengkap, PPK
SKPD akan menerbitkan Surat Penolakan SPM.
Penolakan SPM paling lambat 1 hari kerja sejak 1 hari kerja SPM
SPP-GU diterima. sejak SPP
diterima

8. Surat Penolakan Penerbitan SPM diberikan SPP-GU dan


kepada Bendahara agar Bendahara melakukan Dokumen Lain
penyempurnaan SPP-GU. Kemudian diserahkan Surat Penolakan
kepada PPK SKPD untuk diteliti kembali. Penerbitan SPM

SPP-GU dan
Dokumen Lain
Surat Penolakan
Penerbitan SPM
Pengajuan SPM-TU
Bendahara
Uraian PPK SKPD Pengguna Anggaran
Pengeluaran

1. Pengguna Anggaran menyerahkan SPD kepada SPD SPD


Bendahara dan PPK SKPD.

SPD
SPJ
2. Berdasar SPD dan SPJ, Bendahara membuat
SPP-TU beserta dokumen lainnya, yang
terdiri dari:
- Surat Pengantar SPP-TU
- Ringkasan SPP-TU
- Rincian SPP-TU SPP-TU dan
- Surat Pengesahan SPJ atas penggunaan dana Dokumen Lain
SPP-GU sebelumnya
- Salinan SPD
- Surat Pernyataan Pengguna Anggaran
- Lampiran lain
SPP-TU dan
3. Bendahara menyerahkan SPP-TU beserta Dokumen Lain
dokumen lain kepada PPK-SKPD.

DPA
4. PPK-SKPD meneliti kelengkapan dokumen
SPP-TU berdasar SPD dan DPA-SKPD.

5. Apabila SPP-TU dinyatakan lengkap maka Penelitian


SPP TU
PPK SKPD membuat Rancangan SPM, paling
lambat 2 hari kerja sejak SPP.diterima.
2 hari kerja
sejak SPP
6. PPK-SKPD menyerahkan SPM kepada Pengguna Tidak diterima
Anggaran untuk diotorisasi Lengkap

Rancangan
SPM
Rancangan
7. Jika SPP-TU dinyatakan tidak lengkap, PPK
SPM
SKPD akan menerbitkan Surat Penolakan SPM.
Penolakan SPM paling lambat 1 hari kerja sejak
SPP-TU diterima. 1 hari kerja SPM
sejak SPP
diterima
8. Surat Penolakan Penerbitan SPM diberikan
kepada Bendahara agar Bendahara melakukan SPP-TU dan
penyempurnaan SPP-TU. Kemudian diserahkan Dokumen Lain
kepada PPK SKPD untuk diteliti kembali. Surat Penolakan
Penerbitan SPM

SPP-TU dan
Dokumen Lain
Surat Penolakan
Penerbitan SPM
Pengajuan SPM-LS Gaji dan Tunjangan
Bendahara
Uraian PPK SKPD Pengguna Anggaran
Pengeluaran
1. Pengguna Anggaran menyerahkan SPD kepada
Bendahara dan PPK SKPD. SPD SPD

2. Berdasar SPD dan SPJ, Bendahara membuat SPD


SPP-GU beserta dokumen lainnya, yang
terdiri dari:

- Surat Pengantar SPP-LS Gaji


- Ringkasan SPP-LS Gaji
- Rincian SPP-LS Gaji SPP-LS Gaji dan
- Lampiran yang terdiri dari : Dokumen Lain
- Pembayaran Gaji Induk
- Gaji Susulan
- Kekurangan Gaji
- Gaji Terusan
- Dll
SPP-LS Gaji dan
Dokumen Lain
3. Bendahara menyerahkan SPP-LS Gaji beserta
dokumen lain kepada PPK-SKPD.
DPA

4. PPK-SKPD meneliti kelengkapan dokumen


SPP-LS Gaji berdasar SPD dan DPA-SKPD.

Penelitian
SPP TU
5. Apabila SPP-LS Gaji dinyatakan lengkap maka
PPK SKPD membuat Rancangan SPM, paling
lambat 2 hari kerja sejak SPP.diterima. 2 hari kerja
sejak SPP
Tidak diterima
6. PPK-SKPD menyerahkan SPM kepada Pengguna Lengkap
Anggaran untuk diotorisasi
Rancangan
SPM
Rancangan
SPM
7. Jika SPP-LS Gaji dinyatakan tidak lengkap, PPK
SKPD akan menerbitkan Surat Penolakan SPM.
Penolakan SPM paling lambat 1 hari kerja sejak 1 hari kerja SPM
SPP-LS Gaji diterima. sejak SPP
diterima

8. Surat Penolakan Penerbitan SPM diberikan SPP-LS Gaji dan


kepada Bendahara agar Bendahara melakukan Dokumen Lain
penyempurnaan SPP-LS Gaji. Kemudian Surat Penolakan
diserahkan kepada PPK SKPD untuk diteliti Penerbitan SPM
kembali.

SPP-LS Gaji dan


Dokumen Lain
Surat Penolakan
Penerbitan SPM

Anda mungkin juga menyukai