Anda di halaman 1dari 10

MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE)

MAKALAH

oleh

Kelompok 5

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
FEBRUARI, 2017
MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE)

MAKALAH

disusun sebagai pemenuhan tugas Keperawatan Gerontik dengan dosen pengampu : Ns.
Kushariyadi, S.Kep.,M.Kep

oleh
Mufreda Yuliana Indriani 142310101008
Yessi Anggun Perdana 142310101023
Eka Putri Widyaningtyas 142310101047
Niken Oktaviani 142310101059
Wahyu Rahmadani 142310101064
Mega Rani Wulandari 142310101086
Annisa Clara 142310101086

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
FEBRUARI, 2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Mini Mental State Examination (Mmse).
Pembuatan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik.

Dalam penulisan makalah ini kami ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ns. Kushariyadi, S.Kep.,M.Kep selaku PJMK dan dosen pengampu mata kuliah
Keperawatan Gerontik yang telah membimbing dalam penyusuna makalah ini.

2. Teman-teman mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember


yang telah membantu.

Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari pembaca demi
menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan pembaca

Jember, Januari 2017

2
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL.................................................................................................i

KATA PENGANTAR....................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang....................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................

1.3 Tujuan ................................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian ..........................................................................................................

2.2 Indikasi ..............................................................................................................

2.3 Tujuan ................................................................................................................

2.4 Manfaat...............................................................................................................

2.5 Standar Operasional Prosedur.............................................................................

2.6 Format Pengkajian .............................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Simpulan.............................................................................................................

B. Saran...................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................

3
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lansia adalah suatu tahap terakhir perkembangan siklus


hidup manusia. Lansia tidak dapat dihindari dan akan dialami oleh
setiap makhluk hidup. Ketika manusia memasuki tahap lansia
maka akan banyak mengalami kemunduran baik dari segi fisik
maupun kognitif, namun kemunduran tersebut dapat dihambat.
Kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit keriput, rambut
memutih, pendengaran berkurang, penglihatan berkurang, dan
aktivitas melambat. Sedangkan kemunduran kognitif bagi lansia
meningkat seiring bertambahnya usia. Fungsi kognitif meliputi
pengetahuan, perhatian, persepsi, berpikir, dan daya ingat. Hal
yang meliputi dari fungsi kognitif adalah bagaimana seseorang
memperoleh informasi, bagaimana informasi itu kemudian
direpresentasikan dan ditransformasikan sebagai pengetahuan,
bagaimana pengetahuan itu disimpan di dalam ingatan kemudian
dimunculkan kembali, bagaimana pengetahuan itu digunakan
seseorang untuk mengarahkan sikap-sikap dan perilaku-
perilakunya.

Pengkajian fungsi kognitif sangat penting dilakukan bagi


lansia. Pengkajian tersebut digunakan untuk mengidentifikasi
terjadinya penurunan fungsi kognitif. Dampak dari menurunnya
fungsi kognitif akan dapat menyebabkan bergesernya peran lansia
dalam berinteraksi sosial, sehingga mengakibatkan lansia merasa
terisolir dan merasa tidak berguna. Gangguan fungsi kognitif
tersebut tersebut juga dapat menyebabkan gangguan fungsi
sosial, pekerjaan, dan aktivitas harian lain pada lansia.

Penelitian yang mengevaluasi fungsi kognitif adalah dengan


menggunakan Mini Mental State Examination (MMSE). MMSE
merupakan penilaian fungsi kognitif yang paling luas di gunakan.
Definisi dari MMSE adalah suatu pemeriksaan penapisan status
mental yang singkat dan formal diciptakan oleh Folstein untuk

1
pengajaran dalam praktik. MMSE menguji orientasi waktu dan
tempat, memori segera dan memori jangka pendek , berhitung,
bahasa, dan kemampuan konstruksional dan atensi. Pemeriksaan
ini terdiri dari 2 bagian yaitu bagian pertama dan bagian kedua.
Bagian pertama membutuhkan respon verbal saja dan hanya
mengkaji orientasi, ingatan serta perhatian. Bagian kedua
memeriksa kemampuan untuk menuliskan suatu kalimat,
menamai objek, mengikuti perintah verbal dan tertulis, serta
menyalin suatu desain poligon yang kompleks. Skor 1 untuk
jawaban yang benar dan skor 0 untuk jawaban yang salah. Nilai
maksimum untuk pemeriksaan MMSE adalah 30, yang berarti
menunjukkan bahwa fungsi kognitifnya sangat baik.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah definisi dari MMSE (Mini Mental State Examination) ?

1.2.2 Apa saja indikasi dari MMSE (Mini Mental State Examination) ?

1.2.3 Apa tujuan dari MMSE (Mini Mental State Examination) ?

1.2.4 Apa manfaat dari MMSE (Mini Mental State Examination) ?

1.2.5 Bagaimana Standar Oprasional Prosedur dari MMSE (Mini Mental State
Examination) ?

1.2.6 Bagaimana format pengkajian dari MMSE (Mini Mental State Examination)
?

1.3 Tujuan

Dari beberapa rumusan masalah di atas, penulis dapat merumuskan tujuan


penulisan dari makalah ini, di antaranya:

1.3.1 untuk mengetahui pengertian MMSE (Mini Mental State Examination)

1.3.2 untuk mengetahui indikasi dari MMSE (Mini Mental State Examination)

1.3.3 untuk mengetahui tujuan dari MMSE (Mini Mental State Examination)

1.3.4 untuk mengetahui manfaat dari MMSE (Mini Mental State Examination)

2
1.3.5 untuk mengetahui Standar Operasional Prosedur dari MMSE (Mini Mental
State Examination)

1.3.6 untuk mengetahui format pengkajian dari MMSE (Mini Mental State
Examination)

3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian

2.2 Indikasi

2.3 Tujuan

2.4 Manfaat

2.5 Standar Operasional Prosedur

2.6 Format Pengkajian

4
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

5
DAFTAR PUSTAKA

Tomb, David A. 2000. Buku Saku Psikiatri. Jakarta : EGC

Serial Online : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41458/5/Chapter%20I.pdf


[diakses pada tanggal 16 Februari 2017]

Rosita, Marlina Dwi. 2012. Hubungan Antara Fungsi Kognitif Dengan


Kemampuan Interaksi Sosial Pada Lansia Di Kelurahan Mandan
Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo. Serial Online :
Http://Eprints.Ums.Ac.Id/20430/16/2._Naskah_Publikasi.Pdf [Diakses
Pada Tanggal 16 Februari 2017]

Serial Online :
http://eprints.undip.ac.id/44892/1/Tria_Coresa_22010110130151_KTI_
bab_1.pdf [diakses pada tanggal 16 Februari 2017]

Anda mungkin juga menyukai