Anda di halaman 1dari 12

ANALISA KASUS KEPERAWATAN GERONTIK SPMSQ

(SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE)

MAKALAH

Oleh

Kelompok 2

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
Maret, 2017

1
ANALISA KASUS KEPERAWATAN GERONTIK SPMSQ

(SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE)

MAKALAH

disusun sebagai pemenuhan tugas Keperawatan Gerontik

dengan dosen pengampu: Ns. Kholid Rosyidi Muhammad Nur, S.Kep., MNS

oleh

Neneng Dwi Saputri NIM 142310101020

Aisatul Zulfa NIM 142310101029

Amanda Christie Yannus NIM 142310101065

Verina Sari Rahmadiar NIM 142310101068

Restina Septiani NIM 142310101118

Rizal Amirullah NIM 142310101141

Koyyimatus Solehah NIM 142310101146

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER

Maret, 2017

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan Makalah Analisis Kasus Keperawatan
Gerontik SPMSQ (Short Portable Mental Status Questionnaire).

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih


kurang sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi
semuanya.

Jember, Maret 2017

Penyusun,

3
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN
JUDUL ...............................................................................
............... ii

KATA
PENGANTAR ......................................................................
..................... iii

DAFTAR
ISI ...................................................................................
....................... iv

BAB 1.
PENDAHULUAN ..................................................................
.................... 1

1.1 Latar
Belakang ................................................................
........................ 1
1.2 Tujuan ...............................................................
....................................... 2
BAB 2. ANALISIS
KASUS ..............................................................................
....... 3
2.1 Tinjauan
Teori ......................................................................
.................... 3
2.1.1 Definisi
SPMSQ ..........................................................................
......... 3
2.2 Kasus Keperawatan
Gerontik ................................................................. 3

4
2.2.1 Pengkajian Dengan
SPMSQ .............................................................. 4
BAB 3.
PENUTUP ..........................................................................
......................... 6
3.1
Kesimpulan ...................................................................
............................ 6
3.2
saran ............................................................................
.............................. 6
DAFTAR
PUSTAKA .......................................................................
...................... 7

5
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perawat sebagai tenaga kesehatan yang profesional


mempunyai kesempatan paling besar untuk memberikan
pelayanan/asuhan keperawatan yang komprehensif dengan
membantu klien memenuhi kebutuhan dasar yang holistik,
salah satunya dalam pemenuhan kebutuhan keselamatan dan
keamanan. Keperawatan gerontik secara holistik
menggabungkan aspek pengetahuan dan ketrampilan dari
berbagai macam disiplin ilmu dalam mempertahankan kondisi
kesehatan fisik, mental, sosial, dan spiritual lansia. Hal ini
diupayakan untuk memfasilitasi lansia ke arah perkembangan
kesehatan yang lebih optimum, dengan pendekatan pada
pemulihan kesehatan, memaksimalkan kualitas hidup lansia
baik dalam kondisi sehat, sakit maupun kelemahan serta
memberikan rasa aman, nyaman, terutama dalam menghadapi
kematian.

Keperawatan gerontik secara holistik menggabungkan


aspek pengetahuan dan ketrampilan dari berbagai macam
disiplin ilmu dalam mempertahankan kondisi kesehatan fisik,
mental, sosial, dan spiritual lansia. Hal ini diupayakan untuk
memfasilitasi lansia ke arah perkembangan kesehatan yang
lebih optimum, dengan pendekatan pada pemulihan kesehatan,
memaksimalkan kualitas hidup lansia baik dalam kondisi sehat,
sakit maupun kelemahan serta memberikan rasa aman,
nyaman, terutama dalam menghadapi kematian.Hal yang
pertama perawat lakukan dalam memberikan asuhan
keperawatan pada lansia adalah pengkajian. Menurut Potter &
Perry, (2005), pengkajian keperawatan adalah proses sistematis
dari pengumpulan, verifikasi dan komunikasi data tentang

1
klien. Proses keperawatan ini mencakup dua langkah yaitu
pengumpulan data dari sumber primer (kliaen) dan sumber
skunder (keluarga, tenaga kesehatan), dan analisis data
sebagai dasar untuk diagnosa keperawatan.

Pada lansia terjadi penurunan fungsi tubuh, hal ini akan


ditunjukkan dengan berbedanya respon lansia terhadap
stimulus yang diterima. Pada Keperawatan Lansia, dilakukan
beberapa pemeriksaan yang membutuhkan keterampilan
khusus. Pengkajian itu meliputi pengkajian fungsional, kognitif,
afektif, dan social.
Perawat Gerontik wajib menguasai pengkajian Short
Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ) mengingat
bahwa proses tersebut akan membantu dalam menjaga
kualitas hidup lansia.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah "Mengetahui


Bagaimana pengkajian pengkajian Short Portable Mental Status
Questionnaire (SPMSQ)

2
BAB 2 ANALISIS KASUS

2.1 Tinjauan Teori


2.1.1 Definisi SPMSQ
Short Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ)
adalah salah satu alat pengkajian yang baku untuk
mengevaluasi semua aspk kognitif pada lansia. Alat ini
memberikan skor numeric yang data dipantai dari waktu ke
waktu untuk membuat pengenalan dini perubahan yang
samar. Namun agar dapat bermanfaat alat tersebut harus
digunakan dengan benar secara berkelanjutan.

2.2 Kasus Keperawatan Gerontik


Seorang laki-laki berusia 70 tahun adalah pensiunan TNI AD.
Dia lahir pada tanggal 2 Januari 1947 dari seorang wanita
bernama Suryani dan sekarang dia tinggal berdua dengan
istrinya, dan mereka telah menikah selama 45 tahun. Mereka
memiliki 3 orang anak namun tinggal dikota yang berbeda.
Anak petamanya bekerja sebagai dokter, anak keduanya
menjadi sorang pramugari disebuah maskapai penerbangan
terkenal dan anak terakhirnya bekerja sebagai dosen disebuah
PTN terkenal di Indonesia. Sekitar 3 bulan yang lalu anak
pertamanya berkunjung untuk menjenguknya. Saat itu juga

3
sang anak mulai menyadari bahwa ayahnya mulai mengalami
penurunan kognitif. Pada hari selasa tepatnya tanggal 1 Maret
2017 seorang perawat dating kerumanya untuk melakukan
pengkajian SPMSQ. Pengkajian ini dilakukan diruang tamu.

2.2.1 Pengkajian dengan SPMSQs

SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE


( SPMSQ)
( Penilaian ini untuk mengetahui fungsi intelektual
lansia )

Nama Klien : Tn. P


Tanggal : 1 Maret 2017
Jenis Kelamin : Laki - laki
Umur : 70 Tahun
TB / BB : 175 Cm / 65 kg
Agama : Islam
Suku : Jawa
Gol.Darah :B
Tingkat Pendidikan : Perguruan Tinggi
Alamat : Jl. Anggrek No 46 Surabaya
Nama Pewancara : Ns. Mawar Indah S. Kep

4
Skor No Pertanyaan Jawaban
e
+ -
+ 1 Tanggal berapa hari ini 1 Maret 2017

+ 2 Hari apa sekarang ? Selasa

+ 3 Apa nama Tempat ini ? Ruang tamu

- 4 Berapa nomor telepon anda ? Lupa


Dimana Alamat anda ? Jl. A Yani No 1 Surabaya
( tanyakan bila tidak memiliki telepon )

- 5 Berapa umur anda ? 65 tahun

- 6 Kapan anda lahir ? 2 Maret 1947

- 7 Siapa Presiden Indonesia sekarang ? Susilo Bambang Yudoyono

- 8 Siapa Presiden sebelumnya ? Jokowidodo

+ 9 Siapa nama ibu anda ? Suryani


_ 10 Berapa 20 dikurangi 3 ? (Begitu Klien diam dan susah dalam
seterusnya sampai bilangan terkecil) menjawab

Keterangan :
1. Kesalahan 0 -2 : Fungsi Inteletual Utuh
2. Kesalahan 3-4 : Kerusakan Inteletual Ringan
3. Kesalahan 5-7 : Kerusakan Inteletual Sedang
4. Kesalahan 8-10 : Kerusakan Intelektual Berat

Hasil
Jumlah jawaban benar adalah 4,dan jawaban salah sebanyak 6 dan klien
dikategorikan dalam kerusakan intelektual sedang

5
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Short Portable Mental Status Questionnaire adalah salah satu alat
pengkajian yang baku untuk mengevaluasi semua aspk kognitif pada lansia.
Hasil pengkajian dari kasus diatas adalah jumlah jawaban benar adalah 4,dan
jawaban salah sebanyak 6 dan klien dikategorikan dalam kerusakan intelektual
sedang

3.2 Saran
Dengan tersusunnya makalah ini diharapkan kompetensi dari perawat sendiri
dalam melakukan pengkajian dan asuhan keperawatan pada lansia lebih baik
lagi. Dan semoga dengan adanya makalah ini bisa menambah ilmu bagi perawat
dan mahasiswa sendiri dalam menangani klien lansia.

6
DAFTAR PUSTAKA

Leeckenotte, Annete Glesler. 1997. Pengkajian Gerontologi, Edisi ke-2. Jakarta :


EGC

Nugroho, Wahjudi. 2000. Keperawatan Gerontik, Edisi ke-2. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai