Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB 1. PENDAHULUAN............................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................4
1.3 Tujuan..................................................................................................................4
BAB 2. PEMBAHASAN..............................................................................................5
2.1 Definisi.................................................................................................................5
2.2 Indikasi.................................................................................................................5
2.3 Praktikan..............................................................................................................5
BAB 3. PENUTUP........................................................................................................8
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perawat merupakan tenaga kesehatan profesional yang memberikan asuhan
keperawatan secara komprehensif dengan membantu memenuhi kebutuhan dasar
manusia mulai dari individu, keluarga, kelompok, serta masyarakat. Keperawatan
gerontik secara holistik menggabungkan aspek pengetahuan dan ketrampilan dari
berbagaimacam disiplin ilmu dalam mempertahankan kondisi kesehatan fisik, mental,
sosial,dan spiritual lansia. Hal ini diupayakan untuk memfasilitasi lansia ke arah
perkembangan kesehatan yang lebih baik, dengan pendekatan pada pemulihan
kesehatan, memaksimalkan kualitas hidup lansia baik dalam kondisi sehat,
sakitmaupun kelemahan serta memberikan rasa aman, nyaman, terutama dalam
menghadapi kematian.
Keperawatan gerontik secara holistik menggabungkan aspek pengetahuan dan
keterampilan dari berbagai macam disiplin ilmu dalam mempertahankan kondisi
kesehatan fisik, mental, sosial, dan spiritual lansia. Pada lansia sendiri, seiring
bertambahnya usia selain terjadi penurunan fungsi fisiologi, lansia juga mengalami
kemunduran dalam hal kognitif. Maka dari itu terdapat salah satu pemeriksaan guna
menilai kemampuan kognitif juga status mental pada seorang lansia yang disebut
MMSE atau Mini Mental State Examination yang akan dibahas pada makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi dari Mini Mental State Exam (MMSE)?
2. Apa saja indikasi dari pemeriksaan Mini Mental State Exam (MMSE)?
3. Bagaimana praktikkan dari pemeriksaan Mini Mental State Exam (MMSE)?
1.3 Tujuan
1. Agar dapat mengetahui dan memahami definisi dari Mini Mental State Exam
(MMSE)
2. Agar dapat mengetahui dan memahami indikasi dari pemeriksaan Mini Mental
State Exam (MMSE)
3. Agar dapat mengetahui dan memahami praktikkan dari pemeriksaan Mini Mental
State Exam (MMSE
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Mini Mental State Examination (MMSE) adalah pemeriksaan yang paling
sering digunakan untuk mengetahui fungsi kognitif. MMSE diperkenalkan oleh
Folstein pada tahun 1975. MMSE dipakai untuk melakukan skrining pada pasien
dengan gangguan kognitif, menelusuri perubahan dalam fungsi kognitif dari waktu ke
waktu, dan seringkali untuk menilai efek dari agen terapeutik pada fungsi kognitif.
Sensitivitas dan spesifisitas MMSE memuaskan dengan rincian sensitivitas 83% dan
spesifisitas 87% (Lincoln, 2012). Instrumen pemeriksaan ini disebut mini karena
hanya fokus pada aspek kognitif dan fungsimental tanpa menanyakan tentang pola
pikiran dan mood
Mini Mental Stage Examination (MMSE) adalah pemeriksaan yang dilakukan
petugas medis untuk menilai status mental pasien. MMSE merupakan penilaian yang
sederhana dan sangat banyak digunakan untuk menilai status mental pasien. MMSE
dilakukan untuk menilai bagaimana orientasi waktu dan tempat, pengujian memori
jangka pendek dan jangka panjang, berhitung, Kemampuan Bahasa, dan Kemampuan
Konstruksional.
2.2 Indikasi
Indikasi pemeriksaan MMSI digunakan pada pasien dengan gangguan
kognitif, menelusuri perubahan dalam fungsi kognitif dari waktu ke waktu, dan
seringkali untuk menilai efek dari agen terapeutik pada fungsi kognitif. Instrumen
pemeriksaan ini disebut mini karena hanya focus pada aspek kognitif dan fungsi
mental tanpa menanyakan tentang pola pikiran dan mood.
2.3 Praktikan
Nilai Maksimum Pasien Pertanyaan
Orientasi
5 Tahun, musim, tanggal, hari, bulan, apa sekarang?
Dimana kita (negara bagian, wilayah, kota) di RS
mana? Ruang apa?
5
Registrasi
3 Nama 3 obyek (1 detik untuk mengatakan masing-
masing) tanyakan pada lansia ke 3 obyek setelah
anda katakan. Beri point untuk jawaban benar,
ulangi sampai lansia mempelajari ke 3 nya dan
jumlahkan skor yang telah dicapai
Perhatian dan Kalkulasi
5 Pilihlah kata dengan 7 huruf, misal kata “paduan”,
berhenti setelah 5 huruf, beri 1 point tiap jawaban
benar, kemudian dilanjutkan, apakah lansia masih
ingat huruf lanjutannya
Mengingat
3 Minta untuk mengulangi ke 3 obyek di atas, beri 1
point untuk tiap jawaban benar
Bahasa
9 Nama benda dan melihat
30
Interpretasi :
24 – 30 : Normal
17 – 23 : Probable gangguan kognitif
0 – 16 : Definite gangguan kognitif
FORMAT PENGKAJIAN MMSE
Analisis hasil :
Nilai < 21 : Kerusakan kognitif
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mini Mental State Examination (MMSE) adalah pemeriksaan yang paling
sering digunakan untuk mengetahui fungsi kognitif. MMSE dipakai untuk melakukan
skrining pada pasien dengan gangguan kognitif, menelusuri perubahan dalam fungsi
kognitif dari waktu ke waktu, dan seringkali untuk menilai efek dari agen terapeutik
pada fungsi kognitif.
DAFTAR PUSTAKA
Kholifah, Siti Nur. 2016. Keperawatan Gerontik. Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan.