Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TES STANDARD PROGRESSIVE MATRICES (SPM)


INSTRUMENTASI DALAM KONSELING II

DOSEN PENGAMPU :
Rully Andi Yaksa, S.Pd.,M.Pd.

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3
WINA GUSEY NOVA GULO (A1E120011)
TIELSA GULTOM (A1E120058)
INDAH ERFA SINAGA (A1E120055)
AIFA NURUL SYABINA (A1E120069)

BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Tes Standard Progressive Matrices (SPM)” ini dengan lancar. Penulisan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu
mata kuliah Instrumentasi dalam Konseling II.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pengajar mata kuliah
Instrumentasi dalam Konseling II atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini.
Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya
makalah ini.

Kami harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,
dalam hal ini dapat menambah wawasan kita, khususnya bagi kami. Memang makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Jambi, Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2 Tujuan.......................................................................................................... 1
1.3 Manfaat ....................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN........................................................................... 2
2.1 Pengertian The Standard Progressive Matrices (SPM) .............................. 2
2.2 Tujuan SPM................................................................................................. 2
2.3 Sasaran dan Aspek yang diukur oleh SPM ................................................. 3
2.4 Cara Pemberian Skor................................................................................... 3
2.5 Prosedur Pengerjaan..................................................................................... 4
BAB III PENUTUP............................................................................................................ 5
3.1 Kesimpulan.................................................................................................. 5
3.2 Saran ............................................................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu kunci dari masa depan manusia, sehingga
manusia dan pendidikan tidak dapat dipisahkan. Lembaga pendidikan atau sering
dikenal dengan sebutan sekolah merupakan wahana bagi masyarakat guna menimba
ilmu pengetahuan maupun keterampilan.
Thorndike, bapak psikologi pendidikan menyatakan dalam teori Thorndike
bahwa intelegensi terdiri atas berbagai kemampuan spesifik yang ditampakkan dalam
wujud perilaku inteligen. Perilaku yang menunjukkan peserta didik berbakat
cenderung memiliki tingkat intelektualitas tinggi atau diatas rata-rata. Peserta didik
berbakat merupakan peserta didik yang mampu mencapai prestasi yang tinggi karena
mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul. Kemampuan-kemampuan tersebut
meliputi : kemampuan intelektual umum, kemampuan akademik khusus, kemampuan
berpikir kreatif-produktif, kemampuan memimpin, kemampuan dalam salah satu
bidang seni, dan kemampuan psikomotor. Oleh karena itu, dengan memiliki
intelegensi yang tinggi siswa diharapkan dapat memiliki prestasi belajar yang tinggi
pula. Hal ini 4 sejalan dengan definisi intelegensi bahwa intelegensi merupakan
intelligence quotient atau modal awal untuk bakat tertentu.(Hamzah Uno,2009)

1.2 Tujuan
1) Untuk mempelajari tentang tes SPM
2) Untuk mengetahui bagaimana pengerjaan tes SPM
3) Untuk mengetahui cara pemberian skor dari tes SPM

1.3 Manfaat
Agar dapat memahami bagaimana bentuk dari tes SPM. Penulis berharap
makalah ini dapat memberikan manfaat, baik sacara teoritis maupun praktis.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 Pengertian The Standard Progressive Matrices (SPM)
Tes Matriks Progresif (SPM) adalah tes kemampuan umum (general
mentalability) tes ini disusun sedemikian rupa sehingga pengaruh kemampuan verbal,
kondisi budaya, dan tingkat pendidikan terhadap hasil tes terkecil. Tes matriks
progresif (SPM) dirancang terutama berdasarkan pengukuran Spearman atau faktor
umum “Spearman’s & factor” Merupakan salah satu bentuk skala inteligensi
yang dapat diberikan secara individual ataupun kelompok. Skala ini dirancang oleh J.
C Raven dan terbit pada tahun 1960.
SPM merupakan tes yang bersifat nonverbal, artinya materi soal-soalnya
diberikan tidak dalam bentuk tulisan ataupun bacaan melainkan dalam bentuk
gambar-gambar. Raven sendiri menyebut skala ini sebagai tes kejelasan pengamatan
dan kejelasan berfikir, bukan tes inteligensi umum. SPM tidak memberikan suatu
angka IQ akan tetapi menyatakan hasilnya dalamtingkat atau level intelektualitas
dalam beberapa kategori, menurut besarnya skor dan usia subyek yang dites, yaitu:
Grade I : Kapasitas intelektual Superior.
Grade II : Kapasitas intelektual Di atas rata-rata
Grade III : Kapasitas intelektual Rata-rata.
Grade IV : Kapasitas intelektual Di bawah rata-rata.
Grade V : Kapasitas intelektual Terhambat.

SPM bentuk standar terdiri atas 60 butir soal(matriks) atau pola-pola, yang
terbagi lagi dalam lima perangkat (set) yaitu : Set A, B, C, D, dan Set E,dan masing-
masing setterdiri atas 12 butir soal.Untuk set A dan Bdisediakan enam macam pilihan
jawaban, sedangkan set C, D, dan E terdapat delapan pilihan jawaban

2.2 Tujuan SPM


Tujuan SPM (tes kemampuan umum) digunakan tidak terbatas pada
lingkungan budaya tertentu karena butir-butir soal tes yang dicakup berupa gambar-
gambar hitam putih yang sederhana tanpa menggunakan bahasa tertulis maupun lisan
dalam mengerjakan butir-butir soal tes.
2.3 Sasaran dan Aspek yang diukur oleh SPM
Sasaran test usia 6-65 tahun,dengan waktu pengerjaan30 menit.
Aspek yang diukur pada SPM adalah :
1. Daya Abstraksi, yaitu kemampuan menangkap, membayangkan, dan
menganalisa suatu hal yang dilihat atau ditangkap indera kita secara
abstrak.
2. Berpikir Logis / Menalar, yaitu kemampuan untuk menarik kesimpulan
yang sah menurut aturan logika dan dapat membuktikan bahwa
kesimpulan itu benar sesuai dengan pengetahuan sebelumnya.
3. Berpikir Sistematis, yaitu kemampuan untuk mengerjakan atau
menyelesaikan suatu tugas sesuai dengan urutan, tahapan, langkah-
langkah, atau perencanaan yang tepat, efektif, dan efisien.
4. Kecepatan & Ketelitian, yaitu kemampuan untuk menangkap, mengolah
informasi dengan cepat dan teliti.
5. Konsentrasi, yaitu kemampuan untuk memberi atensi atau perhatian
terhadap suatu hal dalam suatu waktu dengan baik.

2.4 Cara Pemberian Skor


Memberi nilai 1 pada jawaban yang benar, dannilai 0 pada jawaban yang
salah.Sehingga skormentah atau Raw Scored Max adalah 60.Setelah Raw Score
diperoleh, tester perlumengubah skor tersebut ke dalam bentukpersentil. Kemudian
tester akan dapatmenggolongkan testee ke dalam grade dankapasitas intelektual.
Cara Skoring Standard Progressive matrices
1) Langkah Pertama: Menskor jawaban testee sehingga mendapatkan skor
mentah
Cara penilaian pada tes ini adalah memberi nilai 1 pada jawaban yang
benar, dan nilai 0 pada jawaban yang salah. Sehingga skor mentah atau Raw
Scored maksimal yang dapat diperoleh adalah 60 (RS maksimal = 60). Semua
angka jawaban yang cocok dengan angka pada kunci jawaban
dijumlahkan.Jumlah angka jawaban yang sesuai tersebut disebut skor mentah
yang dimiliki Testee.
2) Mengkonversikan Skor Mentah Dalam Persentil
Setelah Raw Score diperoleh, maka tester perlu mengubah skor
tersebut ke dalam bentuk persentil. Caranya adalah skor mentah diperoleh
dimasukkan dalam table skor mentah dan langkah selanjutnya adalah
mengkonversikan skor mentah ke dalam persentil. Skor persentil diperoleh
dengan cara mencocokkan skor mentah pada tabel konversi,
3) Mengkonversikan Persentil ke Dalam IQ
Untuk mengkonversikan persentil dari masing-masing testee ke dalam
IQ digunakan tabel equivalensi. Cara mengkonversikannya adalah dengan cara
persentil masing-masing testee dicari pada tabel equivalensi pada kolom
persentil ditarik garis ke kanan maka akan diketemukan IQ masing-masing
testee.
4) Menentukan Taraf Inteligensi
Setelah IQ masing-masing testee diperoleh dan kita berkeinginan untuk
mengetahui taraf IQ seseorang testee, maka IQ masing-masing testee harus
dicocokkan dengan klasifikasi tertentu. Untuk menentukan taraf IQ masing-
masing testee digunakan klasifikasi IQ dari Stanford – Binet Test

2.5 Prosedur Pengerjaan


Prosedur pengerjaan tes SPM adalah
1) Mengisi identitas pada lembar kerja tes
2) Sebelum mengerjakan tes, testee di minta untuk mendengarkan tester
membacakan petunjuk bagaimana mengerjakan tes SPM ini.
3) Setelah selesai petunjuk di bacakan, kemudian testee di minta untuk mulai
mengerjakan tes dalam waktu 30 menit. Semua testee memiliki waktu
pengerjaan yang sama rata
4) Dalam mengerjakan tes, testee di minta untuk melengkapi kotak gambar
yang terpotong dengan pilihan gambar yang sudah disediakan.
5) Ketika tanda waktu selesai, testee di minta untuk berhenti mengerjakan tes
entah sudah selesai atau belum
6) Hasil tes tersebut akan dihitung oleh tester atau dihitung bersama-sama
dengan testee.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
SPM merupakan tes yang bersifat nonverbal, artinya materi soal-soalnya
diberikan tidak dalam bentuk tulisan ataupun bacaan melainkan dalam bentuk
gambar-gambar. Raven sendiri menyebut skala ini sebagai tes kejelasan pengamatan
dan kejelasan berfikir, bukan tes inteligensi umum.
Tujuan SPM (tes kemampuan umum) digunakan tidak terbatas pada
lingkungan budaya tertentu karena butir-butir soal tes yang dicakup berupa gambar-
gambar hitam putih yang sederhana tanpa menggunakan bahasa tertulis maupun lisan
dalam mengerjakan butir-butir soal tes

3.2 Saran
Dari hasil makalah kami yang singkat ini mudah-mudahan dapat bermanfaat
bagi pembaca. Penyusun sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, masih
banyak kesalahan dari berbagai sisi, jadi kami harapkan saran dan kritik nya yang
bersifat membangun, untuk perbaikan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
46519_Standard Progressive Matrices (SPM) (1).pptx Uploaded by Dina Date uploadedon
Apr 11, 2019.
rexa Date uploaded on Jan 28, 2016 Description: macam - macam tes intelegensi.
TES KECERDASAN SPMPosted on November 27, 2015 by Malaikat Pelindung.

Anda mungkin juga menyukai