Anda di halaman 1dari 6

MATA KULIAH : KEPERAWATAN GERONTIK

“SOP PEMERIKSAAN FISIK PADA LANSIA”

Oleh :
Daniswara Pradipa Bhagaskara (225170100111056)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

DEPARTEMEN KEPERWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2024
1. Definisi MMSE
Mini Mental State Examination (MMSE) merupakan sebuah metode
pemeriksaan yang paling umum digunakan untuk mengukur status kognitif yang
pertama kali diperkenalkan oleh Folstein pada tahun 1975. MMSE ini
direkomendasikan sebagai screnning untuk penilaian kognitif global oleh American
Academy of Neurology (AAN). Pemeriksaan ini disebut mini karena hanya berfokus
pada aspek kognitif dan fungsi mental tanpa menanyakan tentang pola pikir dan
mood. Secara Umum tes MMSE memakan waktu 10 menit yang terdiri dari tiga
pemeriksaan dasar, yaitu orientasi, registrasi dan bahasa dengan nilai maksimum yang
dapat didapatkan adalah 30 point. Dari tiga pemeriksaan dasar tersebut terdapat
pertanyaan yang menentukan point yang akan didapatkan jika berhasil melakukan
atau berhasil menjawab pertanyaan tersebut. pertanyaan tersebut antara lain orientasi
waktu (5 poin), orientasi tempat (5 poin), registrasi (3 poin) , perhatian (5 poin),
mengingat kembali (3 poin), bahasa (2 poin), repetisi (1 poin) , kemampuan
mengikuti instruksi yang kompleks (3 poin).
2. Tujuan Pemeriksaan MMSE
Pada awalnya MMSE memiliki tujuan sebagai media pemeriksaan status
mental singkat dan terstandarisasi yang memungkinkan untuk membedakan antara
gangguan organik dan fungsional pada pasien psikiatri. Seiring dengan banyaknya
penggunaan tes MMSE selama bertahun-tahun, kegunaan utama MMSE berubah
menjadi tes yang digunakan untuk mengukur fungsi kognitif seseorang yang meliputi
memori, perhatian, dan kemampuan berpikir.
3. Indikasi Pemeriksaan MMSE
Indikasi pemeriksaan MMSE yaitu pada seseorang yang diduga mengalami
demensia yang ditandai dengan menurunnya fungsi kognitif dan kemampuan
melakukan aktivitas sehari-hari yang terjadi secara progresif. Kondisi ini bisa disertai
berbagai gejala neuropsikiatri dan gangguan perilaku. Kondisi lain yang dapat
menjadi indikasi dilakukannya pemeriksaan mmse antara lain : Orang yang pernah
mengalami cedera pada kepala dan dicurigai mengalami masalah kognitif terkait
penuaan di luar masalah memori normal.
4. SOP Pemeriksaan MMSE
Sebelum memulai pemeriksaan, harus dipersiapkan terlebih dahulu antara lain :
1. Ruangan dan tempat duduk yang nyaman bagi klien
2. Persiapkan alat tulis seperti buku, pensil, dan penggaris
No Aspek Kognitif Nilai Kriteria
Maksimal

1. Orientasi waktu 5 Menyebutkan dengan benar

1. Hari : ………

2. Tanggal : ………

3. Bulan : ………

4. Tahun : ………

5. Musim : ………

2. Orientasi Tempat 5 Meminta klien untuk mengatakan alamat


rumah

1. RT/RW : ………

2. Keluruhan : ………

3. Kabupaten / Kota : ………

4. Propinsi : ………

5. Negara : ………

3. Registrasi 4 Meminta klien untuk menyebutkan 2


benda atau objek disekitar klien (missal:
Kursi, lampu, meja,…)

1. ………

2. ………

3. ………
4. Perhatian & 5 Meminta klien berhitung mulai dari 100
kalkulasi kemudian kurangi 7 sampai 5 tingkat.
Hasil jawaban:

1. 93

2. 86

3. 79

4. 72

5. 65

5. Daya Ingat 3 Meminta klien untuk mengulangi ketiga


objek yang tadi disebutkan pada poin ke
2

6. Bahasa 9 Penamaan, Tunjuk 3 benda dan minta


klien menyebutkan dan menjelaskan
nama benda yang ditunjuk (Misal, Buku,
papan dan pensil)

1. ………

2. ………

3. ………

Pengulangan , minta klien untuk


mengulangi 3 kalimat

1. Tidak ada Jika

2. Dan atau
3. Tetapi akan

Perintah 3 langkah

1. Ambil kertas

2. Lipat dua bagian

3. Letakan di atas meja

Minta klien untuk menyalin 2 gambar


segi lima yang saling bertumpu

Total Nilai 30

5. Referensi
AGISTY, L. (2023). Keterkaitan Antara Kehilangan Gigi Dengan Fungsi Kognitif Pada
Lansia Di Panti Jompo Tresna Werdha Tahun 2023 (Doctoral dissertation, Poltekkes
Kemenkes Tanjungkarang).
Amaliati, L. F. (2020). PENGARUH BOARD GAME TERHADAP PENINGKATAN
FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI PANTI WERDHA MOJOPAHIT
KABUPATEN MOJOKERTO (Doctoral dissertation, STIKES BINA SEHAT
PPNI MOJOKERTO).
Anisa, S. et al. (2020) ‘MAKALAH KEPERAWATAN GERONTIK MINI MENTAL
STATE EXAMINATION (MMSE)’, Revista Brasileira de Linguística Aplicada,
5(1), pp. 1689–1699. Available at:
https://revistas.ufrj.br/index.php/rce/article/download/1659/1508%0Ahttp://
hipatiapress.com/hpjournals/index.php/qre/article/view/1348%5Cnhttp://
www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/09500799708666915%5Cnhttps://
mckinseyonsociety.com/downloads/reports/Educati.

Ayunda Hardiyanti et al. (2019) ‘STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MMSE’,


Вестник Росздравнадзора, 4, pp. 9–15.

Frisca, F. et al. (2023) ‘Penyuluhan Dan Deteksi Dini Hipertrigliseridemia Dan Dampaknya
Terhadap Kejadian Demensia’, Communnity Development Journal, 4(6), pp. 12064–
12069.

Luthfiana, A. and Harliansyah, H. (2019) ‘Pemeriksaan Indeks Memori, MMSE (Mini


Mental State Examination) dan MoCA-Ina (Montreal Cognitive Assestment Versi
Indonesia) Pada Karyawan Universitas Yarsi’, Jurnal Kedokteran YARSI, 27(2), pp.
062–068. Available at: https://doi.org/10.33476/jky.v27i2.1116.

Sukma, A. (2019) ‘Hubungan Antara Aktivitas Fisik, Tingkat Pendidikan, Interaksi Sosial
dengan Fungsi Kognitif pada Lansia di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia (PPSLU)
Sudagaran, Banyumas’, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, pp. 13–40. Available at:
Fakultas Ilmu Kesehatan UMP.
Thea, S., Devy, M. S., & Hardi, N. (2022). Gangguan Kognitif Dan Depresi: Studi Potong
Lintang pada Lansia Yang Menjalani Hemodialisis. Proceeding Book Call for Papers
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta, 115-124.

Wistara, A.N.A. (2019) ‘Studi komparasi kejadian frailty pada populasi lansia di Desa
Pedawa Singaraja dan Kota Mangupura Badung Provinsi Bali’, Medicina, 50(1), pp.
41–45. Available at: https://doi.org/10.15562/medicina.v50i1.325.

Zara, N. (2021) ‘Gambaran Fungsi Kognitif Berdasarkan Kuesioner Mini Mental State
Examination (Mmse) Pada Pasien Diabetes Mellitus Di Puskesmas Kuta Makmur’,
Jurnal Kesehatan Almuslim, 7(2), pp. 6–11. Available at:
https://doi.org/10.51179/jka.v7i2.679.

Anda mungkin juga menyukai