Anda di halaman 1dari 15

KOMPOSISI PORTRAIT LANDSCAPE DENGAN OBJEK PEMANDANGAN

PADA 12 LOKASI DI BALI

Onkky Wahyu Al Pratama, R. Sulistiyo Wibowo


Program Studi Fotografi, Jurusan Penerbitan
Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta

Abtract
Landscape portrait concept is not new, but in its application and use, including
rare. In landscape photography, many photographers featuring views of the
widest-shaped or landscape (horizontal) and rarely use the portrait (vertical). The
research questions are how photographing landscape portrait composition,
whether landscape portrait composition can enrich the composition of the
landscape, and how the outcome of portrait landscape that can be enjoyed in
general. The methods used are observation, exploration on the method of
creation, experiment or improvisation, embodiment, and presentation of work.
The sceneries in Bali have been selected to provide the different compositions
using landscape portrait composition. In photographing the landscape portrait,
photographers should use good composition, as in the portrait landscape use
good composition can provide the depth dimension of the photograph, so the
photos taken can still be attractive at first sight.

Keywords: photography, composition, portrait, landscape

PENDAHULUAN Dalam fotografi landscape banyak


fotografer yang menampilkan
Fotografi berasal dari kata
pemandangan yang seluas-luasnya
photos yang artinya sinar dan
atau yang berbentuk landscape
graphos yang artinya menggambar
(horizontal) dan jarang menggunakan
atau melukis. Dapat diartikan
portrait (vertikal) dalam
fotografi adalah suatu proses
landscapenya. Landscape berbentuk
menggambar dengan menggunakan
portrait memiliki banyak aturan yang
sinar dan menghasilkan sebuah
digunakan agar tetap terlihat
gambar yang biasa disebut dengan
keindahan alamnya dengan banyak
foto. Terdapat banyak cabang atau
bermain komposisi rule of third,
aliran fotografi yang dapat
komposisi garis, komposisi framing,
dieksplorasi lebih jauh lagi dalam
dan menggunakan objek-objek
dunia fotografi salah satunya adalah
sekitar lokasi untuk mendukung
aliran fotografi landscape.
pemandangannya agar lebih enak
Konsep portrait landscape
untuk dilihat. Bisa dibilang hanya
bukan sesuatu hal yang baru, tetapi
10-15% saja foto-foto yang masuk
dalam penerapannya dan
pemakaiannya termasuk jarang. dalam kategori landcsape yang
Jurnal Publipreneur, Vol. 2, Nomor 3, Juni 2014, ISSN: 2338-5049

berformat Portrait (Yadi Yasin: berdasarkan pencahayaan


2009). Dalam portrait landscape juga menggunakan alat yang disebut
memberikan suatu tantangan kamera. Dari kedua definisi di atas,
tersendiri bagi fotografer karena dapat disimpulkan bahwa definisi
dapat melihat pemandangan dengan fotografi adalah cara unik melihat
sudut sempit atau sebagian dari dunia dengan menuangkan kejujuran
luasnya pemandangan tersebut. yang dilihat oleh mata dan
Pemandangan yang berada di divisualkan dalam foto.
Bali dipilih karena dapat Fotografi landscape dapat
memberikan sisi komposisi yang dijadikan penyaluran hobi atau bakat
berbeda dengan menggunakan seseorang dalam fotografi untuk
komposisi portrait landscape. Di mengabadikan keindahan alam yang
pulau Bali terdapat banyak ada, tidak hanya mengabadikannya
pemandangan yang tak kalah saja fotografi landscape juga dapat
indahnya dengan yang dimiliki memanjakan mata untuk melihat
negara lain. Pulau ini setiap tahunnya objek pemandangan yang difoto.
banyak dikunjungi para wisatawan fotografi landscape adalah
baik lokal maupun mancanegara. gambaran foto pegunungan hijau
Karena keindahannya yang tak ada yang indah, laut biru yang luas,
habisnya itulah membuat pulau ini langit biru dengan awan yang
cocok menjadi lokasi objek. berarak, keindahan panorama
Berdasarkan latar belakang maka perkotaan dengan gedung-gedung
penelitian ini membahas cara yang unik dan lampu-lampu yang
memotret landscape dengan indah di senja hari atau istilahnya
komposisi portrait, alasan komposisi cityscape, landscape sebuah lokasi
portrait landscape dapat pertambangan dan lainnya Edison
memperkaya komposisi dalam Paulus, 2013:2).
landscape, dan hasil akhir dari Foto pemandangan dapat di
portrait landscape agar bisa kategorikan menjadi beberapa
dinikmati secara umum. macam yaitu: (1) Foto Landscape
Sukarya (2009:11), fotografi adalah foto pemandangan alam
adalah sebuah seni melihat. Karena daratan yang terdiri dari alam
fotografi mengajarkan pada kita cara pegunungan, lembah, persawahaan,
yang unik dalam melihat dunia dan dan lain-lain. (2) Foto Seascape
sekaligus memberikan penyatum adalah foto pemandangan laut yang
kembang rumput di tepi lubuk, atau terdiri dari alam lautan, danau, dan
pada kerapuhan lingkungan hidup di segala obyek yang menekankan
mana kita semua menjadi bagian keberadaan air. (3) Foto Skyscape
yang tidak terpisahkan. Sementara adalah foto pemandangan langit yang
Noel & Yoels (2013:4) menjelaskan terdiri dari keberadaan awan, biru
bahwa fotografi bisa diartikan seni langit, sunrise, sunset, dan lain-lain.
merekam atau mengambil gambar (4) Foto Cityscape adalah foto

52
Jurnal Publipreneur, Vol. 2, Nomor 3, Juni 2014, ISSN: 2338-5049

pemandangan kota atau pedesaan detail setiap produknya, karena


yang terdiri dari keunikan dan detailnya lebih jika ada produk yang
keindahan dari sudut-sudut perkotaan memiliki teks dan makanan untuk
ataupun pedesaan yang mampu lebih terlihat lezatnya.
menginformasikan ciri khas Fotografi tidak hanya sekadar
kehidupan masyarakat didalamnya. memotret apa yang diinginkan selain
Format vertikal atau portrait melihat, merasakan, mengeluarkan
adalah komposisi dalam fotografi ide kreativitas dalam foto. Dalam
yang lebih sering dipakai untuk fotografi, ada komposisi yang
pengambilan foto manusia seperti membuat foto lebih seimbang dalam
foto model, profile, dan human gelap terang, bentuk, warna, garis,
interest. Tidak hanya manusia saja, dan lain sebagainya. Berikut adalah
tetapi foto produk, hewan, macro, definisi komposisi menurut beberapa
landscape juga dapat memakai ahli.
format vertikal atau portrait ini pada Sukarya (2009:31), komposisi
komposisinya. Dalam komposisi adalah seni untuk menciptakan
tidak hanya ada format vertikal atau harmoni pembagian bidang dengan
portrait tetapi ada format horizontal memanfaatkan berbagai elemen
atau landscape, perbedaan visual yang tersedia: alur garis,
pengambilan format dapat bentuk, cahaya, bayangan, warna,
menimbulkan efek berbeda pada dan tekstur.
komposisi akhir, lihatlah pada Menurut Edison Paulus
jendela bidik secara horizontal (2013:15), komposisi adalah teknik
maupun vertikal. menata beragam elemen dalam
Foto manusia juga banyak bidang gambar (foto) menjadi
mengambil format horizontal atau sesuatu yang indah yang dapat
landscape, tetapi lebih banyak menarik perhatian. Menurut Atok
menggunakan format vertikal atau Sugiarto (2006:7), komposisi adalah
portrait untuk lebih memberikan tindakan seni atau cara merangkai,
detail profile manusianya. Begitu menata, dan membuat berbagai unsur
juga sebaliknya dengan foto produk, yang hendak ditampilkan dalam
hewan, macro, landscape juga suatu gambar menjadi tampilan yang
banyak mengambil format vertikal baik, menarik, dan enak dilihat.
atau portrait, tetapi lebih banyak Dengan komposisi juga dapat
menggunakan format horizontal atau menghasilkan visual yang dapat
landscape karena dalam foto produk menyampaikan perasaan yang
saja dalam fotonya tidak hanya satu diinginkan untuk berekspresi dalam
produk saja, banyak yang memilih foto. Dengan demikian perlu menata
terdapat satu paket dalam fotonya komposisi sedemikian rupa agar
sehingga menggunakan format tujuan tercapai, apakah itu untuk
horizontal atau landscape untuk menyampaikan kesan diam atau
pengambilan fotonya sehingga lebih sesuatu mengejutkan, dan beda.

53
Jurnal Publipreneur, Vol. 2, Nomor 3, Juni 2014, ISSN: 2338-5049

Dalam komposisi selalu ada satu titik pemandangan dengan objek yang
perhatian yang pertama menarik seluas-luasnya, melebar dari kiri ke
perhatian. Hal ini terjadi karena kanan dan cara memotret dengan
penataan posisi, kontras cahaya teknik panorama juga dilakukan
subjek dibandingkan sekitarnya yang untuk mendapatkan pemandangan
membentuk arah yang membawa yang seluas-luasnya.
perhatian pengamat pada satu titik. Dalam mewujudkan ide karya
Berikut ini adalah beberapa portrait landscape, landscape yang
jenis komposisi yang dapat biasanya berformat horizontal lebih
digunakan: (1) Framing adalah banyak diambil landscape dengan
komposisi dimana objek utama yang format vertikal, dan perwujudannya
mejadi point of interest. (2) hanya akan melihat sebagian dari
Komposisi rule of third atau aturan luasnya objek pemandangan alam
komposisi sepertiga bagian adalah dan komposisi yang seimbang dapat
komposisi yang umum dipakai, memperkuat portrait landscape yang
komposisi ini didapat dari hasil hanya menampilkan sebagian dari
pembagian garis-garis yang akan pemandangan alam, dengan
membentuk tiga persegi panjang diafragma yang kecil seperti f/8,
sama besar baik horizontal atau f/11, f/14, f/22, f/32 dan seterusnya
vertikal. (3) Garis dalam komposisi dapat mempertajam hasil foto., dan
dapat menjadikan kedalaman didukung dengan filter-filter pada
ruangan pada foto dan mengarahkan lensa dapat memberikan dimensi
kita pada point of interest pada objek atau efek pada foto, dan waktu yang
utama juga dapat memberikan kesan tepat untuk memotret pemandangan
dinamis pada foto. (4) Proporsi itu pada saat sunrise dan setelah
empat persegi panjang pada sunrise, begitu juga pada waktu
viewfinder memungkinkan untuk sunset dan setelah sunset, sehingga
melakukan pemotretan dalam format portrait landscape tetap terjaga
landscape/horizontal dan keindahan foto walaupun dalam
vertikal/portrait. (5) Komposisi format portrait atau vertikal dalam
pattern berupa pengulangan pada memotret landscape.
warna, garis, dan bentuk yang
keberadaan pengulangannya dapat METODE PENELITIAN
menimbulkan kesan harmoni dan
keselarasan pada sebuah foto. 1. Melalui Observasi yaitu
Portrait landscape atau melakukan proses memotret
portscape adalah usaha mendapatkan portrait landscape menyusun
kedalaman ruang (depth of field) dari perjalanan dari satu lokasi ke
sepenggal landcsape view (Yadi lokasi lainnya itu diperlukan
Yasin: 2009). Bagi sebagian orang untuk mendapatkan lokasi yang
mengetahui bahwa memotret lebih banyak dan mengetahui
landscape itu adalah memotret

54
Jurnal Publipreneur, Vol. 2, Nomor 3, Juni 2014, ISSN: 2338-5049

lokasi yang terdapat sunrise dan pemotretan dengan studi dan


sunset . percobaan penggunaan
2. Tahap Eksplorasi pada metode lensa.(3) Studi dan eksperimen
penciptaan yaitu: filter CPL (Circular Polarizer)
Eksplorasi Objek untuk memberikan warna lebih
a. Dalam pemotretan portrait biru pada langit dan filter ND
landscape, harus mencermati (Neutral Density) untuk teknik
bagian pemandangan mana slow motion yang dapat
yang dapat di foto menjadi memberikan efek seperti kabut
portrait landscape. saat memotret air yang
Penggunaaan komposisi seperti bergerak seperti pantai dan air
rule of third, cross compose, terjun. (4) Eksperimen jarak
framing, garis, pattern. tempuh dari lokasi pertama ke
b. Objek portrait landscape yang lokasi berikutnya untuk
lebih mendukung itu terdapat mendapatkan waktu yang tepat
pada lokasi yang memiliki untuk pemotretan
beberapa tempat yang lebih pemandangan alam tersebut.
tinggi. (5) Proses pemotretan dengan
Eksplorasi Teknis portrait landscape.
Peralatan yang mendukung dalam 4. Perwujudan yaitu proses akhir
metode penciptaan karya foto ini di mana sebuah karya fotografi
adalah sebagai berikut: terbentuk dari observasi,
a. Kamera Digital Single Lens eksplorasi, dan percobaan-
Refleks percobaan yang penulis
b. Lensa Wide Tokina AF 11- lakukan dengan tujuan agar
16mm for Nikon hasilnya sesuai dengan
c. Lensa Nikkor AF 18-105mm harapan. Skema proses
d. Filter Hoya HD UV 77mm pemotretan yang dilakukan
e. Filter Hoya ND16 77mm penulis dilapangan dapat
f. Filter Hoya HD UV 67mm dilihat pada Gambar 1.
g. Filter Hoya CPL 67mm Setelah tahapan skema
h. Memory Card SD 8GB pemotretan tersebut dilalui dan
i. Tripod mendapatkan foto yang
j. Laptop diharapkan, maka tahap
k. Software Pendukung selanjutnya adalah Seleksi
(Photoshop) awal, Proses asistensi, Seleksi
3. Eksperimen/Improvisasi yaitu akhir, Pencetakan Awal
(1) Eksperimen pemotretan (Proofing), dan Pencetakan
pemandangan alam. (2) Studi Akhir (Pameran).
dan eksperimen komposisi 5. Penyajian Karya melalui
terhadap pemandangan alam Display dan Presentasi
yang akan menjadi objek

55
Jurnal Publipreneur, Vol. 2, Nomor 3, Juni 2014, ISSN: 2338-5049

Pencarian Lokasi

Tidak Tepat Waktu Pemotretan

Faktor Penghambat
1. Cuaca Tidak Jarak Tempuh Hari Berikutnya
Ideal Untuk
Pemotretan
2. Jalanan Macet Posisi Pemotretan

Pemotretan

Gambar 1 Skema proses pemotretan

HASIL DAN PEMBAHASAN


Karya 1 Pantai Balungan yang
Tersembunyi, 2013.
Foto ini berlokasi di pantai
Balangan, Badung - Bali di sore hari.
Pemotretan dengan lensa wide yang
pengambilan posisi memotret berdiri
di atas tebing sehingga dapat terlihat
keseluruhan pemandangan pantai
dari atas.
Komposisi garis dipergunakan
untuk menggambarkan jauh dekat
dan luasnya lokasi pemandangan,
dengan diafragma yang kecil untuk
mendapatkan ke tajaman foto. Nikon
D90, focal length 11mm, f/8, speed Gambar 2. Pantai Balangan yang
1/60, ISO 100. tersembunyi

56
Jurnal Publipreneur, Vol. 2, Nomor 3, Juni 2014, ISSN: 2338-5049

Karya 2 Bingkai Kegelapan yang menampilkan air pada air terjun yang
Indah, 2013 sedang mengalir mengikuti jalurnya,
Foto ini berlokasi di Kintamani filter yang digunakan filter ND
Bali. Pemandangan yang (Neutral Density) untuk membantu
menggambarkan silhouet gunung teknik slow speed agar lebih menarik
Batur dan pohon yang dipadukan lagi, dan menggunakan komposisi
dengan langit yang bergradasi, rule of third untuk menunjukkan
dengan bagian atas dan bawah sisi kedalaman ruang pada objek. Nikon
gelap yang membuat foto ini tampak D90, focal length 11mm, f/11, speed
seperti dibingkai dengan kegelapan. 30, ISO 100.
Pengambilan foto dilakukan pada
pagi hari menjelang sunrise,
menggunakan diafragma kecil untuk
mempertajam foto, dan komposisi
framing yang digunakan menjadikan
point of interest pada gunung dan
pohon. Nikon D90, focal length
16mm, f/11, speed 1/2, ISO 100.

Gambar 4. Mengalir begitu saja

Karya 4 Matahari Terbenam


Tetap Memancarkan Kemilaunya,
2013
Foto ini berlokasi di pantai
Kuta, Kuta Bali. Foto ini
menggambarkan sebelum
Gambar 3. Bingkai Kegelapan Yang tenggelamnya matahari yang tetap
Indah memancarkan keindahannya, dengan
diafragma yang kecil tetap
Karya 3 Mengalir Begitu Saja, memberikan ketajaman pada foto,
2013 komposisi yang digunakan adalah
Foto ini berlokasi di air terjun komposisi rule of third yang akan
Git-git, Buleleng Bali. Foto ini mendapatkan empat titik
menggambarkan kondisi air terjun perpotongan pada langit, matahari,
yang dikelilingi oleh tebing berbatu manusia, dan daratan yang nantinya
dan aliran air yang begitu tenang. akan mendapat daya tarik
Teknik slow speed digunakan untuk

57
Jurnal Publipreneur, Vol. 2, Nomor 3, Juni 2014, ISSN: 2338-5049

maksimum. Nikon D90, focal length


18mm, f/11, speed 1/320, ISO 100.

Gambar 6. Hamparan sawah nan


subur menuju pantai

Karya 6 Sunset Pantai Alas Pulaki,


2013
Foto ini berlokasi di pantai
Gambar 5 Matahari terbenam tetap Alas Pulaki, Singaraja Bali yang
memancarkan kemilaunya menggambarkan sunset di pantai
Alas Pulaki. Point of interestnya
Karya 5 Hamparan Sawah Nan adalah langit yang memancarkan
Subur Menuju Pantai, 2013 cahayanya dan focal pointnya atau
Foto ini berlokasi di pertama mata terarah adalah pada
persawahan Rambut Shiwi, Negara gunung. Komposisi yang digunakan
Bali. Foto ini menggambarkan rule of third yaitu pembagian garis-
pemandangan hamparan persawahan garis yang membentuk tiga persegi
dengan komposisi garis pada objek panjang sama besar baik horizontal
jalanan yang menuju ke pantai untuk atau vertikal. Dan menemukan empat
melihat ke jalanan hingga ujung titik perpotongan pada langit,
jalanan, sehingga akan menampilkan gunung, dan laut mendapat daya
kedalaman ruang pada foto, dengan tarik maksimum, dan dengan
diafragma kecil untuk mempertajam diafragma kecil akan mendapatkan
foto portrait landscape. Nikon D90, ketajaman pada foto. Nikon D90,
focal length 18mm, f/11, speed focal length 32mm, f/29, speed 1/2,
1/125, ISO 100. ISO 100.

58
Jurnal Publipreneur, Vol. 2, Nomor 3, Juni 2014, ISSN: 2338-5049

Gambar 8 Karang berselimut air

Karya 8 Perahu Nelayan Pantai


Gambar 7. Sunset pantai Alas Pulaki Sanur, 2013
Foto ini berlokasi di pantai
Karya 7 Karang Berselimut Air, Sanur, Denpasar Bali. Foto ini
2013 menggambarkan suasana sunrise
Foto ini berlokasi di pantai dengan komposisi pattern pada
Dreamland, Badung Bali yang perahu yang keberadaan
menggambarkan sebelum matahari pengulangannya dapat menimbulkan
tenggelam dengan cuaca yang kesan harmoni dan keselarasan pada
mendung. Objek karang yang berada sebuah foto. Dan dengan teknik slow
di pinggir pantai yang terkena ombak speed dan penggunaan filter ND
terlihat seperti awan karena (Neutral Density) yang
menggunakan teknik slow speed menggambarkan air pantai yang
yang di bantu dengan filter ND bergerak. Nikon D90, focal length
(Neutral Density) untuk memberikan 11mm, f/22, speed 1, ISO 100.
efek lebih gelap pada lensa dan
pastinya akan menggunakan speed
lebih rendah.
Komposisi yang digunakan
adalah komposisi rule of third yaitu
pembagian garis-garis yang akan
membentuk tiga persegi panjang
sama besar baik horizontal atau
vertikal dan akan menemukan 4 titik
perpotongan pada awan, karang, dan
air. Nikon D90, focal length 11mm,
f/22, speed 1.6, ISO 100. Gambar 9. Perahu nelayan Pantai
Sanur

59
Jurnal Publipreneur, Vol. 2, Nomor 3, Juni 2014, ISSN: 2338-5049

Karya 9 Terik pun Jadi, 2013 atau pertama mata terarah adalah
Foto ini berlokasi di pantai pada gunung.
Balangan, Badung Bali. Foto ini
menggambarkan pantai di sore hari
yang cuacanya masih terasa panas.

Gambar 11. Selamat pagi Kintamani

Komposisi yang digunakan


pada foto ini adalah komposisi rule
Gambar 10. Terik pun jadi of third yaitu pembagian garis-garis
yang akan membentuk tiga persegi
Penambahan objek manusia panjang sama besar baik horizontal
pada foto dapat terlihat adanya atau vertikal. Dan akan menemukan
kegiatan di pantai, dan dengan empat titik perpotongan pada langit,
komposisi pattern pada foreground gunung, dan matahari bersama
pasir pantai yang menimbulkan ranting pohon yang akan mendapat
kesan harmoni dan keselarasan pada daya tarik maksimum, dan dengan
foto, dan dengan diafragma yang diafragma kecil dapat mempertajam
kecil dapat lebih mempertajam foto fotonya. Nikon D90, focal length
pemandangan. Nikon D90, focal 26mm, f/11, speed 1/250, ISO 100.
length 11mm, f/11, speed 1/100, ISO
100. Karya 11 Besar Kecilnya Menipu,
2013
Karya 10 Selamat Pagi Kintamani, Foto ini berlokasi di pantai
2013 Pasir Putih, Karangasem Bali. Foto
Foto ini berlokasi di Kintamani ini menggambarkan point of
Bali. Foto ini menggambarkan interestnya pada batangan kayu yang
hangatnya pagi di kintamani dengan berada di pinggir pantai dan focal
pemandangan gunung Baturnya, di pointnya atau pertama mata terarah
foto ini point of interestnya adalah pada pulau yang terlihat kecil di foto,
matahari yang bersinar di balik dengan menggunakan filter CPL
ranting pohon dan focal pointnya (Circular Polarizer) langit pada foto

60
Jurnal Publipreneur, Vol. 2, Nomor 3, Juni 2014, ISSN: 2338-5049

menjadi lebih biru, dan dengan


diafragma kecil dapat menjadikan
foto lebih tajam. Nikon D90, focal
length 18mm, f/11, speed 1/80, ISO
100.

Gambar 13. Batu-batu kotak


menghiasi pinggiran pantai

Karya 13. Menuju Sunrise Tiba


Pantai Lovina, 2013
Foto ini berlokasi di pantai
Lovina, Buleleng Bali. Foto ini
menggambarkan sebelum matahari
Gambar 12. Besar kecilnya menipu
benar-benar terlihat dipermukaan
bumi, tetapi cahaya yang
Karya 12. Batu-Batu Kotak
dipancarkannya sudah memberikan
Menghiasi Pinggiran Pantai, 2013
keindahan tersendiri, dengan
Foto ini berlokasi di pantai
diafragma yang kecil membuat foto
Alas Pulaki, Singaraja Bali. Foto
menjadi terlihat lebih tajam, dan
ini menggambarkan pinggiran pantai
dengan komposisi framing objek
yang tidak biasa, yang biasanya di
utama yaitu pantai, kapal nelayan,
dominasi dengan pasir pantai, tetapi
beserta langit menjadi point of
di pantai Alas Pulaki ini sebagian
interest.
pinggiran pantainya di penuhi
Tambahan bingkai berupa
dengan batu-batu berbentuk kotak.
pohon terlihat jelas pada sebelah
Komposisi yang digunakan adalah
kanan foto tetapi tidak menjadi
komposisi pattern pada batu-batu
dominan membuat objek utama
kotak yang terdapat di pinggiran
semakin terlihat menonjol, dan
pantai yang menimbulkan kesan
framing pohon dapat mengisi bidang
harmoni dan keselarasan pada foto,
foto agar tidak terlihat kosong,
dan dengan penggunaan diafragma
sehingga keseluruhan objek foto
yang kecil dapat mempertajam hasil
tampak lebih indah. Dengan teknik
foto. Nikon D90, focal length 12mm,
slow speed dan menggunakan filter
f/11, speed 1/60, ISO 100.
ND (Neutral Density) membuat air

61
Jurnal Publipreneur, Vol. 2, Nomor 3, Juni 2014, ISSN: 2338-5049

pantai terlihat menjadi tenang. Nikon


D90, focal length 22mm, f/22, speed
10, ISO 100.

Gambar 15. Bingkai Pura Ulun Danu

Karya 15. Sunrise Menemani


Kami Menuju Pulang, 2013
Foto ini berlokasi di pantai
Lovina, Buleleng Bali. Foto ini
Gambar 14. Menuju sunrise tiba menggambarkan sunrise di pantai
Pantai Lovina dan memasukkan objek perahu
nelayan yang sedang dipergunakan
Karya 14. Bingkai Pura Ulun untuk berkeliling di tengah laut
Danu, 2013 untuk melihat lumba-lumba.
Foto ini berlokasi di danau
Bratan, Tabanan Bali. Foto ini
menggambarkan Pura Ulun Danu
yang terlihat terbingkai dengan
pohon di sisi kiri kanannya.
Komposisi yang digunakan adalah
komposisi framing yang bingkainya
berupa pohon yang terlihat jelas di
sisi kiri kanan pada foto dan Pura
Ulun Danu yang menjadi point of
interest di tengahnya, dan dengan
diafragma kecil dapat lebih
mempertajam foto. Nikon D90, focal
length 11mm, f/8, speed 1/60, ISO Gambar 16. Sunrise menemani kami
100. menuju pulang

62
Jurnal Publipreneur, Vol. 2, Nomor 3, Juni 2014, ISSN: 2338-5049

Komposisi yang digunakan Nikon D90, focal length 35mm, f/11,


adalah komposisi rule of third yang speed 1/125, ISO 100.
mempertemukan 4 titik pada
pembagian pada langit, matahari, Karya 17. Mancing di Kala Senja,
laut, dan perahu nelayan, dengan 2013
diafragma yang kecil foto akan Foto ini berlokasi di pantai
terlihat lebih tajam. Nikon D90, focal Alas Pulaki, Singaraja Bali. Foto
length 40mm, f/11, speed 1/160, ISO ini menggambarkan pantai di senja
100. hari, di mana matahari akan
terbenam beberapa menit lagi, dan
Karya 16. Sendiri Juga Indah, dengan penambahan aktifitas
2013 manusia di sekitar lokasi akan
Foto ini berlokasi di memperindah foto yang akan
persawahan Rambut Shiwi, Negara memberikan kesan berbeda juga jika
Bali. Foto ini menggambarkan ada foto portrait landscape dengan
pemandangan dengan penambahan lokasi yang sama. Komposisi yang
objek pohon di antara persawahan, digunakan adalah komposisi rule of
yang menjadikan point of interestnya third yang didapatkan empat titik
pohon tersebut. perpotongan yang menjadikan
matahari, langit, manusia, dan karang
yang akan mendapat daya tarik
maksimum, dan dengan diafragma
kecil dapat mempertajam fotonya.
Nikon D90, focal length 11mm, f/11,
speed 1/400, ISO 100.

Gambar 17 Sendiri juga indah

Komposisi yang digunakan


adalah komposisi rule of third yang
didapatkan empat titik perpotongan
yang di salah satu titik perpotongan
terdapat objek yang menjadi point of
interest ditempatlkan dan dengan
diafragma kecil akan mendapatkan Gambar 18. Mancing di kala senja
foto portrait landscape lebih tajam.

63
Jurnal Publipreneur, Vol. 2, Nomor 3, Juni 2014, ISSN: 2338-5049

Karya 18. Hamparan Karang


Pantai Padang-Padang, 2013
Foto ini berlokasi di pantai
Padang-Padang, Badung - Bali. Foto
ini menggambarkan karang yang
terdapat di pinggir pantai. Dengan
menggunakan diafragma yang kecil
ruang tajam foto akan semakin luas,
pada foto ini tidak terpaku pada
aturan komposisi yang ada. Foto ini
lebih memilih melihat dengan
keindahan yang dirasa oleh penulis.
Nikon D90, focal length 11mm, f/8,
Gambar 20. Di balik awan
speed 1/100, ISO 100.

PENUTUP
Simpulan penelitian ini adalah
Pertama, bisa dikatakan bahwa
dalam komposisi yang lebih detail
terlihat dalam hasil foto landscape
adalah foto pada portrait landscape,
karena kepadatan komposisi portrait
yang ditampilkan oleh portrait
landscape menjadikan foto terlihat
jelas komposisi yang dipakainya.
Pemandangan alam pada komposisi
Gambar 19. Hamparan karang Pantai portrait landscape keindahan
Padang-Padang alamnya tetap terjaga.
Kedua, fotografi landscape
Karya 19. Di Balik Awan, 2013 menjadi lebih menantang dengan
Foto ini berlokasi di Kintamani adanya komposisi portrait landscape.
Bali. Foto ini menggambarkan Bisa dibayangkan dalam fotografi
sunrise di pagi hari, dengan point of landscape kebanyakan orang
interestnya matahari, dengan memotret dengan format horizontal
diafragma kecil ketajaman foto akan yang menampilkan pemandangan
lebih luas dan komposisi yang alam yang seluas-luasnya menjadi
digunakan adalah komposisi garis hanya memotret sebagian atau
yang pengulangannya terlihat jelas setengah dari format horizontal.
pada awan-awan. Nikon D90, focal Dengan format yang sempit tidak
length 90mm, f/11, speed 1/80, ISO bisa hanya memotret dengan sesuka
100. hati saja, tetapi harus mempunyai
rasa yang kuat untuk merasakan sisi

64
Jurnal Publipreneur, Vol. 2, Nomor 3, Juni 2014, ISSN: 2338-5049

mana keindahan itu dapat di foto Gramedia Pustaka Utama,


dalam sudut sempit portrait Jakarta.
landscape. Hanya sebagian orang Yasin, Yadi. (28 Desember
yang mencoba portrait landscape 2009/13.22), Portscape =
dalam memotret pemandangan alam, Portrait Landscape.
kebanyakan orang tetap memakai http://www.fotografer.net/forum/
format horizontal dalam landscape forum.view.php?id=3194219522
untuk menjelaskan pengertian
landscape.
Ketiga, fotografi landscape
tidak hanya sekedar menampilkan
luasnya pemandangan alam sekitar
agar terlihat indah dan menarik para
wisatawan untuk datang ke lokasi
tersebut, dengan portrait landscape
pun pemandangan alam yang luas
dijadikan pemandangan yang hanya
setengah dari format horizontal juga
dapat memberikan hasil yang indah
dan menarik para wisatawan untuk
datang ke lokasi.

DAFTAR RUJUKAN
Kelby, Scott. (2012), The Digital
Photography Book, PT. Serambi
Ilmu Semesta, Jakarta.
Noel & Yoels. (2013), Wow Tips &
Trik Fantastik Bikin Foto Unik
dengan Kamera Saku dan DSLR,
MediaKom.
Paulus, Edison. (2013), Buku Saku
Fotografi Landscape, PT. Elex
Media Komputindo, Jakarta.
Sukarya, Deniek G. (2009), Kiat
Sukses Deniek G. Sukarya dalam
Fotografi dan Stok Foto, PT.
Sukarya & Sukarya Pandetama,
Jakarta.
Sugiarto, Atok. (2006), Jurus
Memotret Objek Bergerak, PT.

65

Anda mungkin juga menyukai