Penelitian Di Bidang Arsitektur
Penelitian Di Bidang Arsitektur
PENDAHULUAN
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch
SEMINAR ARSITEKTUR
hukum alam, ekonomis, spesifik, dan memperhatikan keadaan pemakai yang
diungkapkan berdasarkan pengalaman yang teramati secara kreatif (Isa, 1999).
Pandangan tersebut baru merupakan pendapat pihak arsitek, belum tentu
merupakan keinginan dari pihak pemakai. Kenapa hal demikian terjadi? Hal ini
disebabkan karena arsitek harus berkarya untuk pemakai dengan memperhatikan
dampaknya pada masyarakat di sekitar bangunan itu.
Agar keinginan dari pemakai dapat dipahami dengan baik, maka arsitek
seharusnya datang kepada mereka dan menanyakan tentang apa-apa saja yang
diinginkannya. Kemudian bahan/fakta yang ditanyakan diperoleh, disesuaikan
dengan persyaratan kearsitekturan. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi
penolakan atas seluruh maupun sebagian dari fungsi ruang yang disediakan.
Datang kepada mereka tidak berarti secara langsung, tetapi dapat dilakukan
dengan perangkat survai yang dilakukan dengan metode penelitian ilmiah bidang
sosial.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch
SEMINAR ARSITEKTUR
Penelitian-penelitian arsitektur umumnya lebih kompleks dengan data yang
tidak eksak dibandingkan dengan penelitian-penelitian ilmiah lainnya. Selain itu
data yang diperoleh tidak dapat dikontrol, karena disebabkan oleh masalah orientasi
yang sangat luas. Masalah lain yang dihadapi dalam penelitian arsitektur adalah
ketidakmungkinan melakukan eksperimentasi yang terjadi terhadap masalah-
masalah sosial yang ada, ini berarti tidak mungkin dilakukan percobaan dengan
replikasi serta kontrol yang cukup terjamin ketepatannya. Kesulitan lain yang
dihadapi ialah kurangnya kemampuan prediksi dalam membuat perkiraan
(forecasting) terhadap masalah-masalah sosial yang ada yang ikut mempengaruhi
penelitian arsitektur. Pemikiran ini timbul karena arsitektur masih terjebak dengan
pola lama, sehingga dalam penelitian ilmiah seorang calon arsitek atau arsitek
dianggap kurang meneliti. Dewasa ini seorang arsitek diminta untuk ikut
memperhatikan aspek kuantitatif (terukur) terhadap pasca disainnya, seperti
konstruksi dan maintenance (pemeliharaan/perawatan) bangunan yang telah
didisainnya
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch
SEMINAR ARSITEKTUR
ilmiah, pertanyaan-pertanyaan dalam mencari dalil umum akan mudah terjawab,
seperti menjawab seberapa jauh, mengapa begitu apakah benar, dan sebagainya.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch
SEMINAR ARSITEKTUR
(Kerlinger, 1973). Dengan demikian agar proses penemuan pengetahuan ilmiah ini
tetap berada di jalur yang benar, maka harus dijaga seluruh langkah-langkah; mulai
dari perumusan masalah, penyusunan hipotesis, induksi/deduksi dari hipotesis, dan
pengujian hipotesis tersebut.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch
SEMINAR ARSITEKTUR
PERUMUSAN HIPOTESIS
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch
SEMINAR ARSITEKTUR
Diharapkan melalui pemakaian hipotesis, konsep arsitektur dapat lebih mendekati
harapan pemakai di dalam proyek arsitek untuk mencari penyelesaiannya.
DAFTAR PUSTAKA
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch
SEMINAR ARSITEKTUR
Papadakis, A.C. (ed.). 1992. Theory and Experimentation : Architectural Ideas for
Today and Tomorrow. Vol.62 o.11/12 November-December 1992. VCH
Publishers Inc. Cambridge-New York-Weinheim.
Suriasumantri, J.S. 1981. Ilmu dalam Perspektif, Sebiah Kumpulan Karangan
Tentang Hakekat Ilmu. Gramedia. Jakarta.
Suriasumantri, J.S. 1985. Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer. Sinar
Harapan. Jakarta.
Tjahyono, G. 2000. Metode Perancangan : Suatu Pengantar untuk Arsitek dan
Perancang. UI Press. Jakarta.
Yeang, K. 2000. The Basis for Design Sustainable Intensive Buildings. Prestel.
Munich-London-New York.
1. Pengantar
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch
SEMINAR ARSITEKTUR
2. Klasifikasi bidang penelitian arsitektural
- Seperti halnya industri, biro arsitek membuat dan menjual produknya, yaitu desain
arsitektural. Berkaitan dengan ini, maka penelitian arsitektural dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu: (1) riset untuk meningkatkan kualitas produk, dan (2) riset
untuk meningkatkan efisiensi proses produksi (Scher, 1972).
- Dari segi lain, Akin (1984) membagi macam riset arsitektural sesuai dengan
perbedaan kegunaan produknya. Riset arsitektural mempunyai dua macam kegunaan
yang berbeda: (a) deskriptif-untuk dan pengetahuan substantif, atau
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch
SEMINAR ARSITEKTUR
(3) Sekuriti dan keselamaton penghuni;
(4) Konservasi sumber-daya dan
(5) Sistem struktur, bahan, dan peralotan bangunan
Kelima bidang riset arsitektural tersebut terinci lagi dalam sub-sub bidang,
terlihat pada Lampiran 2.
Seperti halnya Akin, Jorroff dan Morse (1984) menjelaskan bahwa riset
arsitektural tidak dapat lepas dari pengetahuan dari bidang-bidang lain, seperti
sosiolagi, psikolagi, dan sebagainya. Jorroff dan Horse menyusun daftar disiplin-
disiplin yang berkaitan dengan riset arsitektural, seperti terlihat pada Lampiran
3.
- Dari segi yang lain lagi, Snyder dan Catenese (1979) menyarankan agar
klasifikasi macam riset arsitektural dilihat dari persepektif hubungan manusia
dengan lingkungannga. Hubungan ini dipengaruhi oleh kekuatan eksternal dan
kekuatan internal. Kekuatan eksternal terdiri dari
(i) faktor-faktor dalam lingkungan fisikal, dan
(ii) faktor-faktor sosial dan kultural;
Fokus riset arsitektural, dengan demikian, terletak pada hubungan antar keempat
faktar tersebut. Hubungan ini menimbulkan enam perpaduan:
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch
SEMINAR ARSITEKTUR
Berdasar uraian dari berbagai pustaka di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
klasifikasi macam riset arsitektural dapat dilakukan dari berbagai segi.
- mulai dari segi proses pembuatan desain (praktek profesional)
- kegunaannya,
- materinya (deskriptif dan preskriptif),
- sampai dengan lingkup yang lebih luas, hubungan manusia dengan
lingkungannya.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch
SEMINAR ARSITEKTUR
Klasifikasi tersebut di atas mungkin sudah dapat diterima oleh para peneliti
arsitektural.
Achmad Junaedi mencoba membuat klasifikasi lain yang beranjak dari kesamaan
bidang-bidang (taxonomy adalah cara mengklasifikasikan sesuatu berdasar kesamaan
karakteristik). Bidang yang dilihat disini adalah bidang ilmu arsitektur yang
dikembangken lewat riset program doktor.
Junaedi menggabungkan uraian di atas dengan hasil studi pustaka serta mengamati judul-judul disertasi (yang dapat
terkumpul; tentunya masih banyak lagi yang belum teramati), Klasifikasi ini juga mempertimbangkan pengelompakan
minat pengembangan ilmu arsitektur (terutama di jurusan Teknik Arsitektur FT UGM, yaitu dalam bentuk lima
laboratorium: Sejarah dan Perkembangan Arsitektur, Perancangan Arsitektur, Teknolagi Bangunan, Perumahan dan
Pemukiman, dan Perencanaan Lingkungan Kota dan Daerah). Klasifikasi macam riset arsitektural yang diusulkan dalam
makalah ini meliputi:
2. Perancangan Arsitektur
2.1.Studi terhadap Desain Arsitektural.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch
SEMINAR ARSITEKTUR
2.2.Teknik/ Metodologi Perancangan Arsitektural.
2.3.Karakter/ Corak:Aliran Desain Arsitektural.
2.4.Arsitektur Lansekap.
2.5.Dampak dari pada Desain Arsitektural.
3. Teknologi Bangunan
3.1.Potensi bahan/teknolagi.
3.2.Energi dalam bangunan.
3.3.Panas, cahaya, akustik dan peralatan.
3.4.Sistem struktur: strategi dan pemilihan sistem
8. Praktek Profesional
8.1. Hubungan arsitek dan klien.
8.2 Teknik dalam praktek.
8.3. Manajemen dalam praktek. Pendidikan Arsitektur.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch
SEMINAR ARSITEKTUR