Anda di halaman 1dari 5

PROSES FABRIKASI BAHAN SEMIKONDUKTOR FOTOLITOGRAFI SEBAGAI

PROSES PERANCANGAN DEVAIS TRANSISTOR SEMIKONDUKTOR

Risandy Bayu Setiawan, Laboratotirium Rekayasa Material dan Bahan

Jurusan Teknik Fisika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Sukolilo, Surabaya

Abstrak

Fotolitografi merupakan tahapan proses dasar untuk pembuatan divais semikonduktor


dengan teknologi mikroelektronika. Proses fotolitografi adalah proses pemindahan pola
bentuk geometris pada masker ke lapisan tipis (beberapa mikron) dan bahan yang peka
terhadap radiasi (photoresist). Pertama, fotoresis biasanya dilapiskan dengan cara spin
coating atau spray coating untuk melapisi permukaan wafer silikon. Kedua, di dalam litografi
sinar (radiasi) ultraviolet (UV) digunakan untuk mengubah kelarutan fotoresis ke dalam suatu
pelarut. Fotoresis positip menjadi lebih larut pada penyinaran dengan sinar UV., sedangkan
fotoresis negatif menjadi lebih larut, setelah fotoresis ini mengalami proses polimerisasi.
Pembuatan divais semikonduktor dan rangkaian terintegrasi (IC) terdiri dari bermacam -
macam lapisan melalui photolithography (pelindung masker) dengan tahapan proses seperti
daerah oksidasi, difusi, gate, lubang kontak. atau metalisasi dengan setiap tahap memerlukan
pelindung (masker). Tahap pelindung ini menentukan daerah dimana tahap proses berikutnya
akan ditentukan. Jumlah semua tahapan proses itu akan menghasilkan divais dan rangkaian
dengan sifat listrik yang spesifik.

Kata Kunci : Fotolitography, fotoresist positif dan negatif, divais semikonduktor.


I.

I. Pendahuluan dengan CVD (Chemical Vapour


II. Lapisan Silikom Oksida Deposition), atau pengendapan uapdan
( SiO2 ) merupakan masker pencegah dapat pula dipakai untuk mengisolasi
masuknya ketidakmurnian ke dalam silikon terhadap interkoneksi kimia. Pada
bagian wafer yang tidak dikehendaki pembuatan rangkaian Integrated Circuit (
pada saat proses difusi. Dengan mebuat IC), kebanyakan lapisan oksida untuk
pola tertentu pada lapisan oksida dapat masker pelindung difusi dibentuk dengan
dilakukan difusi, mtalisasi dan pelapisan metode oksida panas, yaitu dengan jalan
silikon secara efektif. Selain itu lapisan meletakkan keping wafer silikon dalam
ini dipergunakan juga untuk menjaga oksigen kering atau campuran gas dan
agar silikon (Si) tidak dipengaruhi secara uap air serta oksigen (O2 basah dan
langsung dalam udara terbuka dan pula dipanasi pada temperatur yang tinggi
dapat dipergunakan untuk mengisolasi (900 1200 C). Hu bungan antar
silikon terhadap interkoneksi. Ada 2 cara lapisan pada chip melalui lubang kontak
penumbuhan Silikon Oksida, yaitu juga dilakukan dengan melubangi
dengan temperatur tinggi dan dengan lapisanS iO2 dilakukan melalui proses
temperatur yang rendah. Penumbuhan fotoltografi dan etsa.Diatas lapisan SiO2
dengan temperatur rendah dilakukan pada wafer silikon , fotoresis diolesi
dengan cara spinning digunakan untuk permukaan wafer silikon . pembuatan
proses Etsa Foto (Photo Etching) . devais semikonduktor terdiri atas
Fotoresis ini merupakan bahan molekul berulang kali proses fotolitografi seperti
tinggi yang coraknya dapat berubah dalam tahap proses pembukaan gerbang (
ubah bila mendapat pengaruh dari gate) untuk proses difusi, oksidasi atau
penyinaran cahaya. Fotoresis adalah pasivasi atau metalisasi.
komposisi kimi molekul tinggi . Ynag IV.
mempunyai daya tahan pelarutan daya,II. Masker Untuk Fotolitografi
lekat yang kuat dan eka cahaya dapat V. Masker mengandung pola
digunkan untuk fotolitografi. Pertama , lapisan yang akan ditransferkan ke wafer
pada permukaan bahan yang akan untuk membentuk rangkaian. Tiap
diproses diolesi fotoresis dan langkah proses memerlukan sebuah
dikeringkan. Kemudian pola rangkaian masker yang memuat pola tertentu yang
yang tealh digambar ditempelkan sesuai dibuat oleh perancang.
dengan keinginan dan diberi penyinaran VI. Perancang membuat pola
dengan menggunakan ultraviolet (UV). rangkaan dan devais sesuai dengan
Bagian yang tersinari akan larut oleh fungsi IC yang diharapkan. Hasil
cairan pelarut resis positif , biasanya perancangan mungkin merupakan
berupa asam kuat (HF/ Asam Fluorida), program komputer yaitu menggunakan
sedangkan resis negatif tidak akan ikut CAD ( Computer Aided Design).
larut.Setelah selesai, fotoresis yang Program komputer itu mengatur
tersisa dipadatkan dan dikeringkan. penggambaranpola tiap masker sesuai
Dengan jalan seperti inilah fotoresis akan dengan keperluan untuk proses
dihilangkan, setelah bahan uji dietsa pembuatan IC yang telah ditentukan
dengan HF, pada lapisan fotoresis akan oleh perancang.
tercetak pola rangkaian. Akhir akhir ini VII. Antara lain pentransferan pola
sebagai pengganti UV dapat juga ke tiap masker dilakuakan dengan alat
digunakan berka elektron atau ion (sinar Pattern Generator yang mampu
X). Fotolitografi merupakan proses menggambar pada plate kaca masker
pemindahan pola geometris pada masker dengan bantuan sinar yang bentuk dan
ke lapisan tipis dari material yang peka ukurannya diatur oleh data komputer,
terhadap radiasi ( resis) yang menutupi menghasilkan pola kontras hitam putih
permukaan wafer semikonduktor dengan pada masker yang berbentuk kaca
metode penyinaran cahaya. Pola resis tersebut. Sejumlah masker disiapkan dan
dibentuk oleh proses fotolitografi selanjutnya dipergunakan dalam prose
bukanlah elemen yang tetap hanya tiruan fotolitografi untuk merealisasikan chip.
dari feature ranngkaian. Untuk proses MO diperlukan jumlah
III. Proses fotolitografi dalam masker berkisar antara 9 12 buah,
proses fabrikasi divais semikonduktor bergantung pada proses.
merupakan bagian yang penting dimana VIII.
geometri divais ditentukan pada
III. yang yang jatuh pada resis menyebabkan
IV. Tahapan Proses Fotolitografi terjadinya proses polimerisasi yang
V. Proses fotolitografi dilakukan menyebabkan ikatan kimianya bertambah
dengan menggunakan bahan fotoresis. kuat sehingga lebih tahan terhadap
Fotoresis merupakan jenis enyawa pelarut.
organik yang peka cahaya (sinar VI. Fotoresis positif, dimana
ultraviolet) . Ada dua jenis fotoresis, cahaya UV yang jatuh mengenai resis
yaitu bersifat fotoresis negatif dan positif. meruskkan struktur kimia dari
Fotoresis negatif, dimana cahaya UV
senyawa sehingga mudah larut dalam fotoresis selain digunakan untuk
pengembang (developer). pembuatan divais semikonduktor,
VII. Fotoresis umumnya harus juga untuk pembuatan papan
memiliki sifat sifat yang diperlukan rangkaian tercetak ( printed circuit
pada proses ddivais seperti : board, PCB). Akan tetapi, yang
VIII. 1. Daya adhesi yang baik. paling kelihatan kemajuannya
IX. 2. Tahan terhadap larutan adalah pada proses pembuatan
etchant. rangkaian terpadu semikonduktor.
X. 3. Sensitivitas atau kepekaan Sampai sekarang sudah dapat
terhadap cahaya. memproses hingga kabel ukuran 1
XI. 4. Resolusi yang baik mikron dan diharapkan akan
sehingga pola gambar dalam semakin diperkecil sehingga dapat
bentuk orde mikron dapat digunaka tidak hanya dalam bidang
dicapai dengan tajam. semikonduktor ( IC dan LSI),
XII. tetapi juga untuk prose lain yang
Contoh dari fotoresis negatif antara mementingkan bahan berukuran
lain Selectilux N 220; Olint Hunt Way kecil.
Coat Negative; KPR; KMER; KTFR XXI. Fotolitografi (Etsa Foto) sangat
dan lainlainnya. Photoresist positip : pentng dalam proses
AZ 1350 - J Shipley; AZ 111; AZ 119; pembuatan rangkain IC dan
AZ 345 dan lain-lainnya. bermnafaat untuk etsa yang
XIII. selektif pilihan pada oksida dan
XIV. Hal yang penting perlu juga untuk etsa dari pola
diperhatikan pada pemakaian fotoresis interkoneki. Proses etsa yang
adalah lapisan hams rata (uniform), dilakukan secara kontinyu
homogen dan bebas dari pinhole. diperlihatkan pada proses
Untuk memperoleh lapisan yang proses:
merata pada wafer digunakan a. Melapiskan fotoresis pada SiO2
photoresits spinner. Untuk viskositas b. Masker foto yang menempel sangat
tertentu, ketebalan yang dapat rapat
memenuhi syarat pada proses adalah c. Penyinaran dan pencetakan
sekitar 2000 - 4000 rpm. Adapun alat d. Etsa Sio2
spinner dapat dilihat pada gambar 3.1 e. Pembuangan dari bahan fotoresis
berikut ini : sisa
XV. f. Alat pemutar ( spinner)
XVI. g. Alat untuk menurunkann
XXII. ( alignment) masker
XXIII.
XXIV. Hal hal yang
penting dalam fotolitografi dapat
dijelaskan sebagai berikut:
XXV. Metode photoetching yang
digunakan untuk pengikisan
(pembuangan) lapisan silikon
dioksida (SiO2 ).
XVII.
XVIII. Gambar 3.1Spinner
XIX.
XX. Teknik Etsa Foto
(Fotolitografi) yang menggunakan
berikutnya. Kemudian chip itu
dicelupkan ke dalam larutan
etching yang terdiri dari
hydrofluoric acid, untuk mengikis
bagian lapisan silikon dioksida
untuk tempat-tempat yang akan
XXVI.
dilalui difusi dopant.
XXVII. Gambar 3.2 Proses Photoetching XXXIII. Bagian-bagian
lapisan silikon dioksida yang
XXVIII. Selama proses fotolitigrafi, terlindungi oleh fotoresist tidak
wafer dilapisi lapisan tipis terkikis oleh hydrofluoric acid.
Sesudah proses etching, kemudian
photoresist dinamakan
lapisan fotoresist harus dibuang
photoemulsion( emulsi peka dengan larutan kimia (H2SO4
cahaya), sebagai contoh panas) di dalam peralatan
photoroesist KPR ( prosesmechanical abrasion.
photosensitive yang digunakan XXXIV. Urutan proses fotolitografi
untuk melukis cahaya dan dapat dirangkum sebagai
fitolitografi). berikut.
1. Pada permukaan subtrat dibuat
XXIX. KPR disinari lapisan tipis fotoresist, kemudian
melalui masker dengan sinar diletakkan masker pola untuk
membuat lubang bukaan yang
ultraviolet, fotoresist dibawah
diinginkan, lalu dilakukan
masker yang tranparan mengalami pencahayaan dengan sinar
polimerisasi. Sekarang maskernya ultraviolet, terjadi perubahan
disingkirkan, dan kemudian wafer solubilitas (kelarutan) yang timbul
dicelupkan ke dalam larutan pada pola.
developer berupa cairan kimia 2. Pada fotoresist positif,
(misalnya trichloroethylene) untuk pencahayaan itu menambah
solubilitas, pada fotoresist negatif ,
melarutkan bagian-bagian lapisan pencahayaan itu mengurangi
tipis fotoresist yang tidak terkena solubilitas. Sehingga,
pencahayaan (unpolymerized) menimbulkan pola yang berlainan
sesudah dilakukan proses
pengembangan (development).
3. Setelah proses pengembangan,
dilanjutkan dengan proses etching
(pengikisan) untuk menimbulkan
pola pada substrat, dan diteruskan
dengan pembersihan fotoresist
XXX.
XXXI. Gambar 3.3 Photoresist setelah
perkembangan

XXXII. Lapisan fotoresist


yang tidak larut pada larutan
developer menjadi fixed
(mengeras) sehingga menjadi
resistan pada proses pengikisan
XXXV. . XXXVI.

Gambar 3.4 Proses Fotolitografi

XXXVII.
XXXVIII.
XXXIX.
XL. Kesimpulan pelindung (masker) dan
XLI. tahapan proses ini melalui
XLII. Fotolitografi merupakan tahapan proses lainnya seperti
tahapan proses dasar pada pembuatan oksidasi, difusi, gate, lubang
devais semikonduktor dengan teknologi kontak, atau metalisasi dengan
mikroelektronika. Merupakan suatu proses setiap tahap mernerlukan
pemindahan pola bentuk geometris pada masker. Tahap pelindung mi
masker ke lapisan tipis dari bahan yang menentukan daerah dimana
peka terhadap cahaya ( fotoresis). tahap proses berikutnya akan
XLIII. Mula-mula fotoresis ditentukan. Jumlah semua
(photoresist) dilapiskan dengan tahapan proses itu akan
cara spin coating untuk menghasilkan divais dan
melapisi permukaan wafer rangkaian dengan sifat listrik
silikon. Kedua, didalam yang spesifik.
lithography sinar (radiasi) ultra XLIV.
violet (u.v.) digunakan untuk XLV. Daftar Pustaka
mengubah kelarutan fotoresis 1. https://en.wikipedia.org/wiki/Photo
ke dalam suatu pelarut. lithography
Fotoresis positif menjadi lebih 2. Zambuto, Mauro, 1989,
larut pada penyinaran dengan Semiconductor Devices,
sinar u.v., sedangkan fotoresis Departement of Electrical
negatif menjadi lebih larut, Engineering, New Jersey Institute
setelah fotoresis ini mengalami of Technology
proses polimerisasi. Pembuatan 3. http://www.nature.com/nprot/journ
divais semikonduktor dan al/v6/n8/fig_tab/nprot.2011.360_F3
rangkaian terintegrasi (IC) .html
terdiri dari bermacam-macam 4. http://www.circuitstoday.com/phot
lapisan melalui olithography
photolithography dengan XLVI.

Anda mungkin juga menyukai