Anda di halaman 1dari 16

A.

PENGERTIAN DEVISA
Secara umum, Pengertian Devisa adalah sejumlah valuta asing untuk membiayai transaksi
perdagangan internasional. Devisa terdiri dari valuta asing, yaitu mata uang yang diterima
oleh semua negara di dunia adalah US Dollar ($), Yen Jepang, Euro, Poundsterling
(Inggris), Prancis-Franc, Switzerland-Franc, Dollar-Canada, DM (Deutshe Mark)-
Germany, emas, surat berharga yang berlaku untuk pembayaran internasional.
Hal ini berada di pengawasan otoritas moneter yaitu Bank Sentral. Devisa sama dengan
fungsi uang pada umumnya, namun devisa berada dalam transaksi internasional atau
antarnegara sebagai alat pembayaran antarnegara, pertukaran barang dan jasa, menimbun
kekayaan, cadangan monter, dan mengukur kekayaan.
Pemerintah dan swasta wajib memiliki cadangan devisa untuk perdagangan internasional
dalam menjaga stabilitas moenter dan ekonomi makro suatu negara. Cadangan devisai
merupakan indikator moneter kuat atau lemahnya ekonomi suatu negara. Definisi
cadangan devisa adalah sejumlah valas yang dicadangkan Bank Sentral (Bank Indonesia)
untuk keperluan pembiayaan dan kewajiban luar negeri, misalnya pembiayaan impor dan
pembiayaan yang lainnya kepada pihak asing.
Besarnya cadangan devisa suatu negara dapat diketahui melalui neraca pembayaran
internasional (balance of payment). Makin besar cadangan devisa yang dimiliki oleh
pemerintah dan penduduk suatu negara, makin besar Icemampuan negara tersebut dalam
melakukan transaksi ekonomi dan keuangan internasional dan makin kuat pula nilai mata
uang negara tersebut. Cadangan devisa dapat dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut
:
1. Cadangan devisa resmi atau official foreign exchange reserve, yaitu cadangan
devisa milik negara yang dikelola, dikuasai, diurus, dan ditatausahakan oleh Bank
Indonesia.
2. Cadangan devisa nasional atau country foreign exchange reserve, yaitu seluruh
devisa yang dimiliki oleh perorangan, badan, atau lembaga terutama perbankan
yang secara moneter merupakan kekayaan nasional (termasuk miik bank umum
nasional).

B. JENIS- JENIS DEVISA


1. Valuta Asing
Valuta asing adalah mata uang yang dapat diterima oleh hampir semua negara di
dunia (seperti US Dollar ($), Yen Jepang, Euro dan Poundsterling), dan dapat
diperjual belikan.
2. Emas
Emas mempunyai sifat convertible yakni semua negara mau menerima emas sebagai
alat pembayaran internasional yang sah jika berbentuk batangan.
3. Surat berharga
Negara dapat memberi surat berharga seperti:
Special Drawing Rights (SDR) yaitu hak kredit bagi negara
anggota IMF bertujuan untuk membantu Negara yang mengalami kesulitan
dalam pembayaran internasional.
Cable Order (Telegraphic Transfer) merupakan cek yang dikirimkan
melalui telegram, radiogram atau telepon dari bank di dalam negeri dengan
bank di luar negeri.
Bill of Exchange (Wesel) merupakan surat perintah kepada bank untuk
membayarkan sejumlah uang kepada seseorang.
Traveller Cheque (TC) adalah cek untuk berpergian biasanya dibawah oleh
turis dan dapat dicairkan pada bank-bank perwakilannya

C. MACAM-MACAM DEVISA
Macam-macam devisa digolongkan berdasarkan dari sumber dan wujudnya. Macam-
macam devisa tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Macam-Macam Devisa Berdasarkan Sumbernya
Devisa Kredit: Devisa kredit adalah devisa yang berasal dari kredit (pinjaman)
luar negeri.
Devisa Umum, Devisa umum adalah devisa yang berasal dari sumber lain
(selain kredit) seperti ekspor, penyelenggaraan jasa dan penerimaan bunga
modal.
2. Macam-Macam Devisa Berdasarkan Wujudnya
Devisa Kartal: Devisa kartal adalah devisa yang berwujud uang logam dan
uang kertas
Devisa Giral: Devisa giral adalah devisa yang berwujud surat-surat berharga,
misalnya wesel, cek, cek perjalan (travellers cheque), IMO (Internasional
Money Order) dan lain-lain. Jika berkeinginan, devisa giral dapat diubah ke
devisa kartal.

D. SUMBER-SUMBER PEROLEHAN DEVISA


Tinggi rendahnya suatu devisa terhadap suatu negara dipengaruhi dari perkembangan
neraca pembayaran suatu negara. Sumber-sumber devisa adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan ekspor
Negara dengan sistem ekonomi terbuka, kegiatan ekspor adalah salah satu andalan
negara untuk mendapatkan devisa. Semakin banyak ekspor barang atau jasa maka
semakin besar pula pemasukan devisa bagi negara.
2. Perdagangan jasa
Negara yang bergerak dan mengandalkan perdagangan jasa merupakan negara yang
tidak kaya dengan sumber daya alam. Hal ini seperti yang dilakukan Singapura
dengan mengandalkan jasa perdagangan sebagai sumber utama devisa.
3. Kegiatan pariwisata
Salah satu sumber devisa adlaah jasar pariwisata yang diperoleh dari kunjungan turi
mancanegara maupun domestik. Semakin banyak turis yang berkunjung ke negara
tersebut maka semakin banyak pula devisa akan mengalir ke negara tersebut.
4. Pinjaman luar negeri (bantuan luar negeri)
Pinjaman luar negeri merupakan salah satu dari sumber devisa suatu negara,
khususnya negara-negara didunia ketika atau yang berkembang. Negara-negara yang
biasanya sangat bergantng atas bantuan luar negeri selain sebagai sumber-sumber
lain.
5. Hibah dan hadiah dari luar negeri
Hibah atau hadiah merupakan sumber devisa bagi suatu negara memiliki sifat yang
tidak memikat. Hibah atau hadiah bersumber dalam negeri ataupun luar negeri.
6. Warga negara yang bekerja di luar negeri
Sumber devisa yang lain adalah dana yang berasal dari warga negara yang bekerja di
luar negeri, misalnya TKW atau TKI. Pekerja tersebut memberikan peran yang besar
untuk memperoleh devisa suatu negara dengan uang yang ditransfer dari asal negara
dia bekerja.

E. FUNGSI DEVISA
Devisa mempunyai fungsi yang berperan dalam perekonomian suatu negara, fungsi
devisa tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Sebagai alat pembayaran barang-barang dan jasa impor
2. Sebagai alat pembayaran cicilan utang luar negeri khususnya bunganya
3. Alat pembiayaan hubungan luar negeri, misalnya biaya misi kesenian, biaya
perjalanan dinas, biaya korp diplomatik dan pemberian bantuan luar negeri.
4. Sumber pendapatan negara untuk membiayai pembangunan.

F. TUJUAN PENGGUNAAN DEVISA


Sesuai dengan fungsi devisa, tujuan penggunaan devisa adalah sebagai berikut...
1. Membayar barang-barang konsumsi yang masih diimpor, misalnya handphone dan
kain
2. Membayar barang-barang modal yang masing di impor, misalnya mesin
3. Membiayai pengiriman tim kesenian dan juga olahraga.
4. Membiayai korps diplomatik di luar negeri
5. Membayar jasa-jasa ke luar negeri misalnya jasa pelayaran
6. Membangun macam-macam fasilitas umum yang berada dalam negeri
7. Membiayai para pemuda dan mahasiswa untuk belajar di luar negeri
8. Memberikan sumbangan ke negara-negara lain yang mengalami musibah

G. KEBIJAKAN DEVISA
Beberapa kebijakan pengaruran sistem devisa yang pernah dilaksanakan di Indonesia,
antara lain sebagai berikut :

1. Sistem Devisa Kontrol


Sistem in diterapkan di Indonesia berdasarkan UU No. 32 Tahun 1964. Pada wakru
direrapkan undang-undang ini, devisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu devisa hasil
ekspor (DHE) dan devisa umum (DU). Sesuai dengan undang-undang yang berlaku pada
saat ini, setiap perolehan devisa wajib diserahkan kepada negara.

2. Sistem Devisa Semikontrol


Sistem ini diterapkan di Indonesia berdasarkan Perpu No. 64 Tahun 1970. Perolehan DHE
wajib diserahkan kepada Bank Indonesia dan penggunaannya juga harus mendapat izin
dari Bank Indonesia, sementara untuk DU dapat secara bebas diperoleh dan
dipergunakan. Administrasi perolehan dan penggunaan DHE dilanjutkan oleh Bank
Indonesia, sementara Lalu lintas devisa untuk jenis DU mulai tidak dapat
diadministrasikan dan dipantau secara baik.

3. Sistem Devisa Bebas


Sistem ini diterapkan di Indonesia berdasarkan PP No. 1 Tahun 1982. Dengan peraturan
ini, setiap penduduk dapat bebas memiliki dan menggunakan devisa. Hal itu berlaku
untuk semua jenis devisa, baik bentuk DHE maupun DU. Tidak ada pengaturan mengenai
kewajiban bagi penduduk untuk melaporkan devisa yang diperoleh dan tujuan
penggunaannya. Kebebasan sistem devisa ini kemudian diartikan sistem devisa tidak
wajib lapor.

4. Penegasan Sistem Devisa Bebas

Undang-Undang No.24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar
yang diberlakukan pada tanggal 17 Mel 1999. Dalam undang-undang ini ditegaskan
bahwa setiap penduduk dapat dengan bebas memiliki dan menggunakan devisa. Undang-
undang tersebut juga menegaskan kewajiban bagi setiap penduduk untuk memberikan
keterangan dan data mengenai kegiatan lalu lintas devisa yang dilakukannya, baik secara
Iangsung maupun melalui pihak lain yang diterapkan oleh Bank Indonesia. Diatur pula
kewenangan Bank IndonesIa unruk menetapkan ketentuan atas berbagai jenis nansaksi
devisa yang dilakukan oleh bank dalam rangka penerapan prinsip kehati-hatian dalam
pelaksanaan kebijakan devisa di Indonesia.

KURS VALUTA ASING

A. PENGERTIAN KURS
Kurs Nilai Tukar Mata Uang yang lainnya disebut Kurs, Menurut Paul R Krugman dan
Maurice (1994 : 73) adalah Harga sebuah Mata Uang dari suatu negara yang diukur atau
dinyatakan dalam mata uang lainnya.

Menurut Nopirin (1996 : 163) Kurs adalah Pertukaran antara dua Mata Uang yang
berbeda, maka akan mendapat perbandingan nilai/harga antara kedua Mata Uang tersebut.

Menurut Salvator (1997 : 10) Kurs atau Nilai Tukar adalah Harga suatu Mata Uang
terhadap Mata Uang lainnya

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI TUKAR (KURS)


Terdapat 5 kelompok utama yang dapat mempengaruhi nilai tukar (pergerakan nilai mata
uang), yaitu:

1. Perbedaan penawaran dan permintaan


Valuta asing (forex) sebagai benda ekonomi mempunyai permintaan dan penawaran
pada pasar forex (forex market). Sumber penawaran (supply) terdiri dari:
ekspor barang/jasa yang menghasilkan forex
impor modal (capital import) dan transfer valas lainnya.
Sumber permintaan (demand) terdiri dari:
impor barang/jasa yang menggunakan forex; dan
ekspor modal (capital export) dan transfer valas lainnya.
Jika permintaan akan suatu mata uang meningkat maka nilai mata uang
tersebut akan menguat, dan akan terjadi sebaliknya jika penawaran akan suatu
mata uang yang meningkat.

2. Posisi neraca pembayaran (Balance of payment)


Neraca pembayaran (balance of payment) adalah suatu catatan yang disusun
secara sistematis tentang semua transaksi ekonomi internasional yang meliputi
perdagangan, keuangan, dan moneter antara penduduk suatu negara dengan
penduduk luar negeri untuk suatu periode tertentu, biasanya satu tahun.
Umumnya, struktur neraca pembayaran suatu negara adalah sebagai berikut:
a. Current account (1 + 2 + 3)
Trade balance (nilai ekspor dikurangi nilai impor)
Service account
Unilateral account
b. Capital account (1 - 2)
Capital import
Capital export
c. Perubahan cadangan devisa
d. Error dan omission
e. Monetary account
Bagi kalangan bisnis, biasanya yang diperhatikan terutama adalah trade balance,
current account, dan capital account.

3. Tingkat inflasi (Inflation rate)


Berikut ini adalah ilustrasi tentang bagaimana tingkat inflasi mempengaruhi forex;
Misalkan tingkat inflasi di Amerika Serikat sebesar 4%, sedangkan tingkat inflasi
di Inggris adalah 1,5%. Barang-barang yang diperdagangkan di Amerika Serikat
dan Inggris relatif sama dan substitusi. Dalam situasi ini maka harga barang di
Amerika Serikat akan lebih mahal. Hal ini akan menimbulkan kecenderungan para
pengusaha/pedagang untuk membeli (mengimpor) dari Inggris. Impor yang
meningkat akan menyebabkan bertambahnya permintaan akan GBP sehingga nilai
GBP akan menguat terhadap USD.

4. Tingkat bunga (Interest rate)


Bagaimana tingkat bunga mempengaruhi forex adalah hampir sama dengan
bagaimana tingkat inflasi mempengaruhi forex. Jika tingkat bunga suatu negara
lebih tinggi dari tingkat bunga di negara lain maka ada kecenderungan dana dari
negara yang tingkat bunganya lebih rendah akan masuk ke negara tersebut. Hal ini
menyebabkan bertambahnya permintaan akan mata uang yang tingkat bunganya
lebih tinggi sehingga nilai mata uang negara tersebut menjadi menguat.

5. Tingkat pendapatan
Jika pertumbuhan pendapatan di suatu negara meningkat maka akan menyebabkan
meningkatnya konsumsi atas berbagai macam barang dan jasa. Jika tidak terjadi
peningkatan penawaran barang/jasa maka akan memicu impor barang/jasa dari
negara lain. Dengan meningkatnya impor barang/jasa maka terjadi kenaikan
permintaan mata uang negara eksportir. Peningkatan permintaan mata uang negara
eksportir pada akhirnya akan menaikan nilai tukar mata uang negara eksportir
tersebut.

6. Pengawasan pemerintah (Intervention)


Pengawasan pemerintah biasanya dilakukan melalui berbagai bentuk kebijakan
moneter, fiskal, dan perdagangan luar negeri. Misalnya pengawasan lalu lintas
devisa, peningkatan trade barrier, pengetatan jumlah uang beredar (tight money
policy), perubahan tingkat bunga, dll. Kebijakan-kebijakan tersebut diharapkan
akan mempengaruhi permintaan atau penawaran valuta asing yang pada akhirnya
akan mempengaruhi nilai tukar mata uang.

7. Ekspektasi dan isu/rumor


Adanya ekspektasi (harapan) untuk berubahnya sesuatu indikator ekonomi akan
mempengaruhi nilai mata uang. Demikian pula halnya dengan isu/rumor politik
dan ekonomi yang berkembang dimasyarakat dapat mempengaruhi nilai mata
uang
C. SISTEM KURS
Kurs atau nilai tukar merupakan sebuah kunci bagi suatu negara untuk bertransaksi
dengan dunia luar. Sistem pembayaran yang dilakukan baik di dalam negeri maupun luar
negeri mau tidak mau harus terikat dengan nilai tukar atau kurs. Sistem nilai tukar sendiri
terdiri dari beberapa jenis, yaitu kurs tetap, mengambang bebas, dan mengambang
terkendali.
1. Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate)
Kurs tetap merupakan sistem nilai tukar dimana pemegang otoritas moneter tertinggi
suatu negara (Central Bank) menetapkan nilai tukar dalam negeri terhadap negara lain
yang ditetapkan pada tingkat tertentu tanpa melihat aktivitas penawaran dan permintaan
di pasar uang. Jika dalam perjalanannya penetapan kurs tetap mengalami masalah,
misalnya terjadi fluktuasi penawaran maupun permintaan yang cukup tinggi maka
pemerintah bisa mengendalikannya dengan membeli atau menjual kurs mata uang yang
berada dalam devisa negara untuk menjaga agar nilai tukar stabil dan kembali ke kurs
tetap nya. Dalam kur tetap ini, bank sentral melakukan intervensi aktif di pasar valas
dalam penetapan nilai tukar.
a. Keunggulan :
Kegiatan spekulasi di pasar uang semakin sempit.
Intervensi aktif pemerintah dalam mengatur nilai tukar sehingga tetap stabil.
Pemerintah memegang peranan penuh dalam pengawasan transaksi devisa.
Kepastian nilai tukar, sehingga perencanaan produksi sesuai dengan hasilnya.
b. Kelemahan :
Cadangan devisa harus besar, untuk menyerap kelebihan dan kekurangan di pasar
valas.
Kurang fleksibel terhadap perubahan global.
Penetapan kurs yang terlalu rendah atau terlalu tinggi akan mempengaruhi pasar
ekspor impor.
Kurs tetap dapat terjadi karena dua hal:
a. Kurs devisa tetap standar emas, yaitu dengan mengaitkan nilai suatu mata uang
dengan emas.
Terdiri dari 4 macam kurs valuta asing, yaitu:
Kurs paritas arta yasa, menunjukkan perbandingan berat emas yang diperoleh
dengan menukarkan satu satuan uang sebuah negara dengan satu satuan uang
negara lain.
Kurs titik ekspor emas, yaitu kurs valuta asing tertinggi dalam sistem standar
emas.
Kurs titik impor emas, yaitu kurs valuta asing terendah dalam sistem standar
emas.
Kurs valuta asing yang terjadi, merupakan kurs yang bergerak naik turun di
sekitar kurs paritas arta yasa.
b. Kurs devisa tetap standar kertas
Pemerintah menetapkan nilai tukar mata uang suatu negara dengan mata uang
negara lain dan berusaha mempertahankannya dengan berbagai macam
kebijaksanaan.

Penerapannya di Indonesia
Sistem nilai tukar tetap pernah berlaku di Indonesia. Berdasarkan UU No.32 tahun
1964 ditetapkan bahwa nilai tukar Indonesia sebesar Rp. 250,-/US Dollar. Sedangkan
nilai tukar Indonesia terhadap negara lainnya ditetapkan berdasarkan nilai tukar dollar
terhadap negara tersebut sesuai dengan yang berlaku di pasar valuta asing Jakarta dan
internasional. Dalam periode penetapan kurs tetap tersebut, Indonesia juga
menetapakan peraturan sistim kontrol devisa yang ketat. Dalam sistim ini, tidak ada
pembatasan kepemilikan, penjualan, maupun pembelian valas namun para eksportir
wajib menjual devisanya kepada bak sentral. Sebagai dampak dari penetapan kurs
tetap tersebut maka Bank Indonesia harus mampu memenuhi kebutuhan pasar valas
bagi bank komersial maupun masyarakat.
Dalam perjalanannya, Indonesia juga sempat mendevaluasi kurs tetapnya sebagai
dampak dari overvaluated dan jika di biarkan akan mengancam aktivitas ekspor-
impor. Pada tanggal 17 April 1970 Indonesia merubah kurs tetapnya dari posisi
semula sebesar Rp. 250,-/US Dollar menjadi Rp 378,-/US Dollar. Devaluasi yang
kedua dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 1971 menjadi Rp 415,-/US Dollar dan
yang ketiga pada tanggal 15 November 1978 dengan nilai tukar sebesar Rp 625,-/US
Dollar

2. Kurs Mengambang Terkendali (Managed Floating Exchange Rate)


Penetapan kurs ini tidak sepenuhnya terjadi dari aktivitas pasar valuta. Dalam pasar
ini masih ada campur tangan pemerintah melalui alat ekonomi moneter dan fiskal
yang ada. Jadi dalam pasar valuta ini tidak murni berasal dari penawaran dan
permintaan uang.
a. Keunggulan :
Mampu menjaga stabilitas moneter dengan lebih baik dan neraca pembayaran
suatu negara.
Adanya aktifitas MD/MS dalam pasar valuta berdasarkan kurs indikasi akan
mampu menstabilkan nilai tukar dengan lebih baik sesuai dengan kondisi
ekonomi yang terjadi.
Devisa yang diperlukan tidak sebesar pada nilai tukar tetap.
Mampu memadukan sistem tetap dan mengambang.
b. Kelemahan :
Devisa harus selalu tersedia dan siap diguankan sewaktu-waktu.
Persaingan yang ketat antara pemerintah dan spekualan dalam memprediksi
dan menetapkan kurs.
Tidak selamanya mampu mengatasi neraca pembayaran.
Selisih kurs yang terjadi dalam pasar valuta akan mengurangi devisa karena
memakai devisa untuk menutupi selisihnya.
Kurs Mengambang Terkendali disebut juga dengan kurs distabilkan. Kurs bebas
seperti yang telah disebutkan di atas sering menimbulkan ketidaktentuan kurs valuta
asing, sehingga negara diharapkan dapat menerapkan pengendalian atau penstabilan
kurs pada batas yang wajar. Pada dasarnya dalam sistem mengambang terkendali,
nilai tukar ditentukan oleh kekuatan pasar, sehingga bebas bergerak naik maupun
turun. Namun supaya tidak terjadi gejolak yang terlalu dahsyat, yang kriterianya
ditentukan oleh Bank Sentral, pemerintah dapat campur tangan sampai batas-batas
tertentu.
Bentuk-bentuk intervensi pemerintah dapat berupa :
a. Mengambang bersih.
Terjadi jika campur tangan pemerintah tidak langsung, yaitu dengan pengaturan
tingkat bunga.
b. Mengambang kotor.
Terjadi jika campur tangan pemerintah secara langsung, yaitu dengan menjual
atau membeli valuta asing.
Penerapannya di Indonesia
Sistem nilai tukar mengambang terkendali di Indonesia ditetapkan bersamaan dengan
kebijakan devaluasi Rupiah pada tahun 1978 sebesar 33 %. Pada sistem ini nilai tukar
Rupiah diambangkan terhadap sekeranjang mata uang (basket currencies) negara-
negara mitra dagang utama Indonesia. Dengan sistem tersebut, Bank Indonesia
menetapkan kurs indikasi dan membiarkan kurs bergerak di pasar dengan spread
tertentu. Untuk menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah, maka Bank Indonesia
melakukan intervensi bila kurs bergejolak melebihi batas atas atau batas bawah spread
(Teguh Triyono, 2005).
Pada saat sistem nilai tukar mengambang terkendali diterapkan di Indonesia, nilai
tukar Rupiah dari tahun ke tahunnya terus mengalami depresiasi terhadap US Dollar.
Nilai tukar Rupiah berubah-ubah antara Rp 644/US Dollar sampai Rp 2.383/US
Dollar. Dengan perkataan lain, nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar cenderung tidak
pasti.

3. Kurs Mengambang Bebas (Free Floating Rate)


Kurs mengambang bebas merupakan suatu sistem ekonomi yang ditujukan bagi suatu
negara yang sistem perekonomiannya sudah mapan. Sistim nilai tukar ini akan
menyerahkan seluruhnya kepada pasar untuk mencapai kondisi equilibrium yang
sesuai dengan kondisi internal dan eksternal. Jadi dalam sistem nilai tukar ini hampir
tidak ada campur tangan pemerintah.
a. Keunggulan :
Cadangan devisa lebih aman.
Persaingan pasar ekspor-impor sesuai dengan mekanisme pasar.
Kondisi ekonomi negara lain tidak akan berpengaruh besar terhadap kondisi
ekonomi dalam negeri.
Masalah neraca pembayaran dapat diminimalisir.
Tidak ada batasan valas.
Equilibrium pasar uang.
b. Kelemahan :
Praktik spekulasi semakin bebas.
Penerapan sistem ini terbatas pada negara yang sistim perekonomiannya
mapan, masih kurang teapt untuk negara berkembang.
Tidak adanya intervensi pemerintah untuk menjaga harga.
Penentuan kurs valuta asing
Kurs bebas terjadi bila perbandingan nilai mata uang suatu negara dengan mata uang
negara lain dibiarkan untuk ditentukan secara bebas oleh tarik menarik kekuatan pasar
(permintaan dan penawaran). Sistem kurs bebas sering disebut sebagai kurs devisa
mengambang.

Penerapannya di Indonesia
Indonesia mulai menerapkan sistem nilai tukar mengambang bebas pada periode 1997
hingga sekarang. Sejak pertengahan Juli 1997, Rupiah mengalami tekanan yang
mengakibatkan semakin melemahnya nilai Rupiah terhadap US Dollar. Tekanan
tersebut diakibatkan oleh adanya currency turmoil yang melanda Thailand dan
menyebar ke negara-negara ASEAN termasuk Indonesia. Untuk mengatasi tekanan
tersebut, Bank Indonesia melakukan intervensi baik melalui spot exchange rate (kurs
langsung) maupun forward exchange rate (kurs berjangka) dan untuk sementara dapat
menstabilkan nilai tukar Rupiah. Namun untuk selanjutnya tekanan terhadap
depresiasi Rupiah semakin meningkat.
Oleh karena itu dalam rangka mengamankan cadangan devisa yang terus berkurang,
pada tanggal 14 Agustus 1997, Bank Indonesia memutuskan untuk menghapus
rentang intervensi sehingga nilai tukar Rupiah dibiarkan mengikuti mekanisme pasar.

D. MACAM MACAM KURS


Valuta asing atau mata uang asing adalah alat pembayaran luar negeri. Jika kita
mengimpor mobil dari Jepang, kita dapat membayarnya dengan yen. Yen bagi kita
merupakan valuta asing. Apabila kita membutuhkan valuta asing, kita harus
menukarkan rupiah dengan uang asing yang kita butuhkan. Perbandingan nilai mata
uang asing dengan mata uang dalam negeri (rupiah) disebut kurs.

Adapun macam-macam kurs yang sering kita temui di bank atau tempat penukaran uang
asing (money changer), di antaranya sebagai berikut :
1. Kurs beli, yaitu kurs yang digunakan apabila bank atau money changer
membeli valuta asing atau apabila kita akan menukarkan valuta asing yang kita
miliki dengan rupiah. Atau dapat diartikan sebagai kurs yang diberlakukan bank
jika melakukan pembelian mata uang valuta asing.
2. Kurs jual, yaitu kurs yang digunakan apabila bank atau money changer
menjual valuta asing atau apabila kita akan menukarkan rupiah dengan valuta
asing yang kita butuhkan. Atau dapat disingkat kurs jual adalah harga jual mata
uang valuta asing oleh bank atau money changer.
3. Kurs tengah, yaitu kurs antara kurs jual dan kurs beli (penjumlahan kurs beli
dan kurs jual yang dibagi dua).

E. Menghitung Nilai Tukar Valuta Asing Berdasarkan Kurs yang Berlaku


Contoh soal

1. Suatu hari Dona memperoleh tugas meliput berita ke Amerika Serikat. Ia


mendapatkan uang saku dinas perjalanan sebesar Rp.38.000.000,00. Saat itu, kurs
yang berlaku adalah :
kurs jual Rp.9.500 per US$ 1
kurs beli Rp.9.200 per US$ 1.
Berapa jumlah uang saku dalam dolar yang diterima Dona?. Di Amerika Dona
menggunakan uangnya sebesar US$3,000. Setelah kembali ke Amerika, Dona
menukarkan sisa uangnya dengan rupiah. Kurs yang berlaku adalah kurs jual
Rp.9.750 per US$ 1 dan kurs beli Rp.9.425 per US$ 1. Berapa jumlah rupiah yang
diterima Dona?

Jawab:
Jika Dona ingin menukarkan uang rupiah ke dolar, ia akan menggunakan perhitungan
kurs jual. Jadi, uang Dona dalam bentuk dolar sebesar Rp.38.000.000 : Rp 9.500 =
US$ 4,000.
Sisa uang Dona yang ada sebesar US$4,000 US$ 3,000 = US$ 1,000. Jika Dona
ingin menukarkan uang dolar ke rupiah, berarti menggunakan perhitungan kurs beli.
Jadi, sisa uang Dona dalam rupiah sebesar US$1,000 x Rp.9.425 = Rp.9.425.000,00.

2. Seorang pelajar dari Amerika berwisata ke Bali dengan bekal uang sejumlah
US$20,000. Kurs beli saat itu Rp.8.900 dan jual Rp.9.040. Berarti dia akan
memperoleh jumlah nilai rupiah sebesar..?
Kurs yang berlaku saat itu:
Kurs jual US$ 1 = Rp.9.040
kurs beli US$ 1 = Rp.8.900

Jawab :
Uang sebesar US$20,000, akan ditukarkan ke dalam rupiah
Dalam hal ini pihak bank berlaku sebagai pembeli dollar sehingga yang dipakai
adalah kurs beli, sehingga US$ 20,000 x 8900 = Rp.178.000.000,00.

3. Nona Sabilla mendapat kiriman uang dari pamannya yang bekerja di Amerika Serikat
sebesar US$1.000 dan kiriman kakaknya yang bekerja di Jepang sebesar 5.000.
Kurs jual US$1 = Rp7.200,00 dan 1 = Rp240,00
Kurs beli US$1 = Rp7.000,00 dan 1 = Rp250,00.
Berapa rupiah uang yang akan diterima Nona Sabilla?

Jawab :
Oleh karena Nona Sabilla sebagai pemilik valuta asing, Nona Sabilla sebagai orang
yang ber niat untuk menukar valuta asingnya atau menjualnya kepada bank atau
money changer.
Dengan begitu, kurs yang berlaku adalah kurs beli. Adapun uang yang akan
diperolehnya adalah sebagai berikut.
1) US$1.000 x Rp7.000,00 = Rp 7.000.000,00
2) 5.000 x Rp250,00 = Rp 1.250.000,00
Jadi, Rp. 7.000.000,00 + Rp. 1.250.000,00 = Rp 8.250.000,00

4. Jika Tuan Hanif memiliki uang rupiah sebesar Rp10.080.000,00, kemudian ia ingin
menukarkannya dengan dolar atau dengan yen, berapa dolar atau yen yang akan ia
peroleh?
Kurs jual US$1 = Rp7.200,00 dan 1 = Rp240,00
Kurs beli US$1 = Rp7.000,00 dan 1 = Rp250,00.

Jawab :
Oleh karena Tuan Hanif sebagai pemilik rupiah yang akan ditukar dengan valuta
asing, maka bank sebagai penjual dolar atau yen kepada Tuan Hanif.
Dengan demikian, kurs yang akan digunakan adalah kurs jual. Jumlah uang asing
yang akan diperoleh Tuan Hanif adalah sebagai
berikut.
1) Dolar = Rp10.080.000,00 : Rp7.200,00 = US$1.400.
2) Yen = Rpl0.080.000,00 : Rp240,00 = 42.000

Sumber : KURS TRANSAKSI BANK INDONESIA


(Per Tanggal: 3 Mar 2015)

SIMBOL MATA UANG KURS JUAL KURS BELI

AUD Australia - Dollar 10,185.81 10,079.01

CAD Canada Dollar 10,409.11 10,301.12

CHF Swiss Franc 13,625.14 13,480.71

EUR Eropa Euro 14,582.42 14,435.61

GBP English - Poundsterling 20,027.71 19,820.11

HKD HongKong - Dollar 1,679.86 1,663.08

JPY Japan Yen 10,880.31 10,769.04

SAR Riyal Saudi 3,473.68 3,438.83


SGD Singapura - Dollar 9,553.39 9,455.97

USD Amerika - USD Dollar 13,027.00 12,897.00

Contoh Soal :
1. Mr Wong berlibur ke indonesia dengan membawa uang 200.000 Yen dan $100 USD.
Ketika ditukar ke Bank maka uang rupiah yang diterima oleh Mr wong adalah.
Jawab :
500 yen x kurs beli yaitu:
500 yen x Rp 10,769.04 = Rp 5.384.520
$100 USD x kurs beli yaitu:
$100 USD x Rp 12,897.00 = Rp. 1.289.700
Jadi total yang diterima Mr wong adalah
Rp 5.384.520 + Rp. 1.289.700 = Rp. 6.674.220

2. Ibu mira berencana akan membuka usaha salon kecantikan di singapura, ia


membutuhkan $ 100.000 untuk modal usah. Berapa rupiah yang harus ia siapkan jika
ia mempunyai tabungan senilai $ 50.000 USD ?

Jawab :
SGD = $100.000* 9,553.39 (Kurs jual) = 955.339.000
USD = $50.000* 12,897.00 (Kurs beli) = 644.850.000
Jadi Rupiah yang harus disiapkan sebesar
(955.339.000 644.850.000 ) = Rp. 310.489.000
3. Rudi mendapat kiriman uang dari ibu nya yang bekerja di Saudi sebesar SAR 3.000
dan kiriman Paman yang bekerja di Jepang sebesar 2.000. Kurs jual dan rudi
mempunyai tabungan $ 100 USD dan rudi berencana menukarkan semua uang
tersebut ke Rupiah berapa Rupiah uang yang di peroleh rudi ?

Jawab :
SAR = 3.000 x Rp. 3,438.83 = Rp. 10.316.490
JPY = 2.000 x Rp. 10,769.04 = Rp. 21.538.080
USD = $ 100 x Rp. 12,897.00 = Rp. 1.289.700
Jadi Total Rupiah Yang Diterima Rudi Adalah Rp. 33.144.270
4. Sepulang Dari Amerika Doni mempunyai uang $ 1000 dan dia berniat untuk
membelikan kalung emas 200 dan gelang emas $ 100 SGD untuk anak nya Berapa
Rupiah sisa uang Rudi ?

Jawab :
USD = $ 1000 x 12,897,00 = Rp. 12.897.000
JPY = 200 x 10,880.31 = ( Rp. 2.176.062)
SGD = $ 100 x 9,553.39 = ( Rp. 955.339)
Jadi sisa uang Rudi adalah
= Rp. 12.897.000 - ( Rp. 2.176.062 + Rp. 955.339)
= Rp. 9.765.599

5. Berapa US dollar yang di peroleh dari penukaran Rp. 38.691.000 dengan Kurs Jual
13,027.00 dan Kurs Beli 12,897,00 ?

Jawab :
Kurs Jual : Rp. 38.691.000 / 13,027.00 = $ 2970
Kurs Beli : 12,897,00 x $ 2970 = Rp. 38.304.000

6. Tuan Ricky mendapat deviden dari sejumlah saham yang ia punya di singapur sebesar
2.000 SGD. Ia ingin membelikan adik nya motor 1.500 USD. Selain itu dia ingin
memberikan istrinya perhiasan 500 EUR . Berapa AUD yang harus diambil Franky lg
dari tabungannya ?

Jawab :
SGD = 2.000 x 9,455.97 (kurs beli) = Rp. 18.911.940
USD = 1.500 x 13,027.00 (kurs jual) = 19.540.500
EUR = 500 x 14,582.42 (kurs jual) = Rp. 7.291.210
Deviden Rp. 18.911.940
Pengeluran
Motor Rp. 19.540.500
Perhiasan Rp. 7.291.210 +
Total Pengeluaran Rp. 26.831.710
Kekurangan = Rp. 26.831.710 - Rp. 18.911.940
= Rp. 7.919.770
AUD yang harus disiapkan : Rp. 7.919.770 / 10,185.81 (kurs jual) = 777 AUD

7. Pak Budi mengimpor motor harley davidson dari German dengan harga 30.000 Euro.
Berapa yen yang harus dibayar ?

Jawab :
EUR = 30.000 x 14,582.42 (kurs jual) = Rp. 437.472.600
JPY = Rp. 437.472.600 / 10,880.31 (kurs jual) = 40207,73

8. Mira ingin berlibur ke Raja ampat di papua, ia mempunyai uang sebanyak $ 5000
USD. Dia menginginkan agar uangnya sisa sebesar $ 1800 USD. Berapa Rupiah kah
sisa uang Ny. Mira dan berapa pengeluaran selama berlibur di raja ampat ?
Jawab :
USD = $ 5000 x 12,897.00 (kurs beli) = Rp.64.485.000
USD = $ 1800 x 12,897.00 (kurs beli) = Rp. 23.214.600
Uang Mira - Sisa Uang = Pengeluaran
Rp. 64,485.000 - Rp. 23.214.600 = Rp. 41.270.000
Sisa Uang = Rp 23.214.600
Pengeluaran = Rp 41.270.000
9. David ingin Membuka restoran di kanada dengan biaya $ 150.000 CAD. Berapa Euro
yang harus dia siapkan lagi jika punya tabungan 50.000 EUR ?
Jawab :
EUR = 50.000 x 14,435.61 (kurs beli) = Rp. 721.780.500
CAD = 150.000 x 10,409.11 (kurs jual) = Rp. 1.561.366.500
Rp. 1.561.366.500 - Rp. 721.780.500 = Rp. 839.586.000
Rp. 839.586.000 / 14,582.42 (Kurs Jual) = 57.575 Euro
Jadi yang harus dia siapkan lagi sebesar 57.575 Euro
10. Mr wong akan berlibur ke paris perancis dengan keluarga nya. Dia mempunyai dana
45.000 Yen . Harga tiket pesawat 800 GBP. Biaya makan dan Hotel selama 3 hari
5.000 EUR. Berapa USD kah sisa uang Mr wong ?
Jawab :
Total Uang Mr Wong
JPY = 9.500 x 10,769.04 (kurs beli) = Rp. 102.305.880

Pengeluaran
GBP = 800 x 20,027.71 (kurs jual ) = 16.022.168
EUR = 5.000 x 14,582.42 (kurs jual) = 72.912.100
Total Pengeluaran = Rp 88.934.268

Sisa uang = Rp. 102.305.880 Rp 88.934.268 = Rp. 13.371.612

USD =Rp, 13.371.612 / 13,027.00 (kurs jual) = $ 1.026 USD

Anda mungkin juga menyukai