Kuretase Hisap PDF
Kuretase Hisap PDF
TINAJAUAN PUSTAKA
A. Tindakan Kuretase
5. Pengertian Kuretase
menghisap keluar isi (kuretase hisap), atau keduanya. Aspirasi vakum, bentuk
vakum bertenaga listrik (Masclsaac dan Darney, 2000; Masc dan Roman 2005
6. Tujuan Kuretase
terbagi atas :
kesuburan/fertilitas.
6
7
7. Prosedur Kuretase
Menurut fajar (2007) dalam Reni (2014) persiapan pasien sebelum kuretase
adalah:
a. Puasa
b. Persiapan psikologis
mengalaminya lagi. Tetapi ada pula yang biasa-biasa aja. Seperti halnya
persalinan normal, sakit tidaknya kuret sangat individual. Sebab, segi psikis
sangat berperan dalam menentukan hal ini. Bila ibu sudah ketakutan
bahkan syok lebih dulu sebelum kuret, maka munculnya rasa sakit sangat
mungkin terjadi. Sebab rasa takut akan menambah kuat rasa sakit. Bila
ketakutannya begitu luar biasa, maka obat bius yang diberikan bisa tidak
mempan karena secara psikis rasa takutnya udah bekerja lebih dahulu.
8
Sebaliknya, bila disaat akan dilakukan kuret ibu bisa tenang dan bisa
mengatasi rasa takut, biasanya rasa sakit bisa teratasi dengan baik untuk itu
yang ada. Sangat baik bila ibu meminta bantuan kepada orang terdekat
dokter secara lengkap, mulai apa itu kuret, alasan kenapa harus dikuret,
persiapan yang harus dilakukan, hingga masalah atau resiko yang mungkin
membuat ibu lebih memahami dan bisa lebih tenang dalam pelaksanaan
kuret.
d. Teknik Kuretase
ummnya terbuat dari metal dan biasanya melengkung. Karena itu alat-alat
diletakkan atau dipindahkan pada portio dan tariklah sonde keluar, lalu
c) Kuretase
Seperti yang telah dikatakan, pakailah sendok kuret yang agak besar.
(ada tanda bergerigi) karena lebih efektif dan lebih terasa sewaktu
kelapa). Dengan demikian, kita tahu bersih atau tidaknya hasil kerokan
(Sofian, 2011).
perbatasanya pada serviks. Sesudah itu, jika perlu diadakan dilatasi pada
Pada kehamilan yang lebih tua, kantong amnion dibuka dahulu dengan
kuret dan cairan serta isi lainnya diisap keluar. Apabila masih ada yang
a. Perforasi
Dalam melakukan dilatasi dan kerokan harus diingat bahwa selalu ada
kandung kencing. Oleh sebab itu letak uterus harus ditetapkan terlebih
dahulu dengan seksama pada awal tindakan, dan pada dilatasi serviks jangan
dengan hati-hati, akan tetapi penarikan kuret keluar dapat dilakukan dengan
nadi, tekanan darah, kenaikan suhu, turunya hemoglobin dan keadaan perut
timbul robekan pada serviks dan perlu dijahit. Apabila terjadi luka pada
ostium uteri internum, maka akibat yang segera timbul adalah perdarahan
hasil konsepsi harus dikeluarkan, tetapi jaringan sampai terkerok, karena hal
d. Perdarahan
Kerokan pada kehamilan agak tua atau pada molahidatidosa ada bahaya
B. Konsep Kecemasan
5. Definisi
terhadap penilaian individu yang subjektif, yang dipengaruhi alam bawah sadar
dan tidak diketahui secara khusu penyebabnya. Menurut Hall & Lindzey,
(1993) dalam Dalami, et al. (2009) membagi ansietas atas tiga yaitu : 1)
ansietas realita, neurotik, dan moral adalah rasa khawatir akan bahaya yang
datang dari dunia luar dan derajat ansietasnya sangat tergantung kepada
akan keluar jalur dan menyebabkan seseorang berbuat sesuatu yang dapat
6. Etiologi Cemas
e. Adanya ancaman terhadap konsep diri : identitas diri, harga diri, dan
perubahan peran
Menurut Jenny, et al, (2008) tanda gejala ada dalam dua diantaranya:
mampu menerima rangsangan dari luar dan berfokus pada apa yang
Apabila individu sudah mengalami koping yang tidak efektif maka tanda
meminta bantuan
imflusif
14
8) Sering sakit
8. Tingkat Kecemasan
a. Ansietas ringan
1) Respon fisiologi terdiri dari sesekali nafas pendek, nadi dan tekanan
darah naik, gejala ringan pada lambung, muka berkerut dan bibir
bergetar.
3) Respon perilaku dan emosi terdiri dari tidak dapat duduk tenang, tremor
b. Ansietas sedang
1) Respon fisiologi terdiri dari sering nafas pendek, nadi (ekstra systole) dan
(meremas tangan), bicara banyak dan lebih cepat, susah tidur, perasaan
tidak aman.
c. Ansietas berat
1) Respon fisiologi terdiri dari nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik,
C. Konsep Koping
situasi yang penuh stres. Koping tersebut adalah merupakan respon individu
adalah cara yang dilakukan untuk merubah lingkungan atau situasi atau
ansietas dapat diatasi dengan menangis, tertawa, tidur, olahraga atau merokok.
yang patologis, individu akan menggunakan energi yang lebih besar untuk
1) Mengontrol emosi pada dirinya dengan cara berbicara pada orang lain
sebagai berikut:
3. Strategi Koping
dalam menghadapi cemas maupun stres. Strategi koping adalah cara yang
17
(dua) yaitu :
Yaitu usaha mengatasi cemas maupun stres dengan cara mengatur atau
oleh suatu kondisi atau situasi yang dianggap penuh tekanan. Emotional
penghindaran).
diri berarti menarik diri, sikap yang tidak terpengaruh, berusaha untuk
menghadapi ssituasi dari sudut oandang yang berbeda dan berusaha untuk
penghindaran adalah menolak situasi yang terjadi dan kadang menarik diri
4. Respon Koping
diantaranya adalah :
a. Koping psikologis
yang diterimanya.
menghasilkan adaptasi yang baik dan menjadi suatu pola baru dalam
b. Koping Psiko-sosial
atau dihadapi oleh klien. Menurut stuart dan sunden (1991) dalam Rasmun
a) Perilaku menyerang
diri dari lingkungan dan orang lain, jadi secara fisik dan psikologis
c) Perilaku kompromi
5. Sumber Koping
atau mengambil sumber koping dari lingkungan baik dari sosial, intrapersonal
merupakan faktor utama yang membuat klien berperilaku patologis atau tidak.
olahraga, mengurangi kontak mata dengan orang lain, membatasi diri pada