Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TI-404

PERILAKU DAN PERANCANGAN ORGANISASI

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI DALAM


PERUSAHAAN

Disusun oleh:
Sienli Antonia - 1514001
Vincensia Syola Irawan - 1514002
Billy Limanjaya - 1514009
Wasingten Muliawan - 1514018
Jeremia Estefan - 1514033

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI


INSTITUT TEKNOLOGI HARAPAN BANGSA
BANDUNG
2016
PENDAHULUAN

Dalam tugas kelompok ini, penulis akan membahas mengenai PT. Jasa Marga
(Persero) Tbk. PT. Jasa Marga merupakan perusahaan perintis penyelenggaraan jalan tol di
Indonesia. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang sudah berdiri sejak lama
di Indonesia.

Penulis akan menjelaskan nilai-nilai apa saja yang diterapkan di dalam perusahaan
dan bagaimana perusahaan tersebut mengimplementasikan dan memastikan bahwa nilai-
nilai tersebut dijalankan oleh semua pihak yang ada di dalamnya. Nilai yang diciptakan
pada perusahan bertujuan untuk menciptakan dan menjaga kredibilitas perusahaan.
SEJARAH PERUSAHAAN

PT Jasa Marga (Persero) Tbk berdiri pada tanggal 1 Maret 1987 melalui Peraturan
Pemerintah No. 04 Tahun 1978 dengan nama awal PT Jasa Marga (Indonesia Highway
Corporation). Tujuan dibentuknya perusahaan ini adalah agar ada sebuah organisasi yang
merencanakan, membangun, mengoperasikan, dan memelihara jalan tol dan sarana
kelengkapannya agar jalan tol dapat berfungsi sebagai jalan bebas hambatan yang
memberikan manfaat bagi masyarakat.

Pada awalnya, Jasa Marga dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah dengan dana yang
berasal dari pinjaman luar negeri dan penerbitan obligasi. Jasa Marga merupakan tonggak
awal dari sejarah perkembangan industri jalan tol di Indonesia.

Namun pada tanggal 19 Mei 1981, Jasa Marga mulai mengikutsertakan pihak
swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan jalan tol dan mengubah namanya menjadi
PT Jasa Marga (Persero) Tbk hingga saat ini. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan agar
biaya pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol dapat dilakukan secara mandiri tanpa
harus membebankan anggaran pemerintah.

Pada tanggal 12 November 2007, Jasa Marga sudah mencatatkan sahamnya di


Bursa Efek Indonesia untuk menjadi perusahaan terbuka, dimana pemerintah melepaskan
sahamnya sebesar 30% kepada masyarakat untuk menanamkan sahamnya di Jasa Marga.
Sejarah Proyek-Proyek Jasa Marga

Tahun Keterangan
Periode I (1978-1987)
Jasa Marga didirikan sebagai operator tunggal jalan tol, dengan bidang
1978 usaha pengelolaan, pemeliharaan, dan pengadaan jaringan jalan tol
Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) dioperasikan
Jembatan Tol Rajamandala dioperasikan, dan dikembalikan kepada
1979
pemerintah pada tahun 2003
Jembatan Tol Tallo Lama (Ujung Pandang) dioperasikan, dan diserahkan
pengelolaanya kepada PT Bosowa Marga Nusantara tahun 1995
1981
Jembatan Tol Wonokromo (Surabaya) dioperasikan, dan dikembalikan ke
Pemerintah tahun 1986
Jembatan Tol Kapuas dioperasikan, dan dikembalikan kepada pemerintah
tahun 1991
1982
Jembatan Tol Mojokerto dioperasikan, namun dikembalikan kepada
pemerintah tahun 2003
1983 Jalan Tol Semarang Seksi A (Srondol - Jatingaleh) dioperasikan
1984 Jalan Tol Jakarta-Tangerang dioperasikan
1985 Jalan tol Prof.Dr. Ir. Sedyatmo (Bandara) dioperasikan
Jalan Tol Belawan Medan Tanjung Morawa dioperasikan
1986
Jalan Tol Surabaya-Gempol-Mojokerto dioperasikan
Periode II (1987-2004)
Jalan Tol dalam kota ruas Cawang-Semanggi dioperasikan
1987
Jalan Tol Semarang Seksi B (Jatingaleh-krapyak) dioperasikan
1988 Jalan Tol Jakarta-Cikampek dioperasikan
1989 Jalan Tol Dalam kota ruas Semanggi-Grogol dioperasikan
1991 Jalan Tol Padalarang-Cileunyi dioperasikan
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta ruas Pondok Pinang-Lenteng Agung
1995
dioperasikan (oleh PT Marga Nurindo Bhakti)
Jalan Tol Palimanan Kanci dioperasikan
1998
Jalan Tol Semarang Seksi C (Jangli-Kaligawe) dioperasikan
1999 Jalan Tol Serpong-Ulujami (Serpong-Bintaro Viaduct) dioperasikan
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta dioperasikan oleh PT Jalantol Lingkarluar
Jakarta (anak perusahaan Jasa Marga)
2003
Jalan Tol Cipularang Tahap I (Padalarang bypass dan Dawuan-Sadang)
dioperasikan
Periode III (2004-Sekarang)
Jalan Tol Cipularang Tahap II (Sadang-Padalarang Utara) dioperasikan,
2005
Jakarta-Bandung tersambung melalui tol
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (seksi Taman Mini-Jati Asih) dioperasikan
2006 Jalan Tol Surabaya-Gempol, Ruas Porong-Gempol ditutup akibat terendam
lumpur
Jalan Tol Lingkar luar Jakarta Rorotan-Ulujami sepanjang 45 km
dioperasikan
2007
PT Jasa Marga (Persero) Tbk menjadi perusahaan terbuka melalui IPO
(initial Public Offering) dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia
Jalan Tol Bogor Ring Road dioperasikan oleh PT Marga Sarana Jabar, anak
2008
perusahaan Jasa Marga
Jembatan Tol Suramadu dioperasikan oleh Jasa Marga cabang Surabaya-
2009
Gempol
Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Seksi IA, dioperasikan oleh PT Marga
Nujyasumo Agung, anak perusahaan Jasa Marga
2011
Jalan Tol Semarang-Solo Tahap I, Ruas Semarang-Ungaran, dioperasikan
oleh PT Trans Marga Jateng, anak perusahaan Jasa Marga

NILAI-NILAI PERUSAHAAN
Suatu perusahaan pasti memiliki nilai-nilai yang dianggap baik dan benar dalam
menjalankan kegiatan organisasi perusahaan. Nilai-nilai inilah yang menjadi pedoman bagi
setiap pekerja di Jasa Marga dalam mengambil setiap keputusan, baik dalam bertindak
maupun dalam berperilaku untuk mencapai tujuan bersama.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk memiliki tata nilai sebagai berikut:

1. Integritas (Integrity)

Kami senantiasa melaksanakan pekerjaan dengan jujur dan penuh tanggung


jawab serta beretika, semata-mata untuk kepentingan Perusahaan.
Integritas dibagi menjadi 5 bagian utama dalam berperilaku untuk menjalankan kegitan
organisasi yaitu:
a. Bekerja hanya untuk kepentingan perusahaan.
b. Tidak pernah menyalahgunakan wewenang untuk keperluan lain selain kepentingan
perusahaan.
c. Bertanggungjawab atas setiap keputusan yang diambil dalam pekerjaan.
d. Menggunakan etika dalam bekerja.
e. Menjadi panutan bagi lingkungan kerja.

2. Mencintai Pekerjaan (Passion)

Kami memiliki semangat dan gairah dalam bekerja yang dilandasi rasa bangga
dan cinta terhadap pekerjaan dan Perusahaan.

Passion dibagi kedalam 5 perilaku utama yang harus menjadi pedoman yaitu:
a. Selalu semangat dan memiliki keinginan yang kuat untuk melaksanakan pekerjaan
yang terbaik dibidangnya.
b. Selalu berpikir positif dalam bekerja dan menyukai pekerjaannya
c. Memiliki kepedulian terhadap masalah-masalah perusahaan
d. Bangga terhadap perusahaan sebagai wujud dari kebanggaan pada bangsa dan
Negara
e. Selalu menghasilkan kualitas pekerjaan yang terbaik

3. Belajar untuk Kemajuan (Learning)

Kami senantiasa belajar hal-hal baru dan berani untuk mencoba gagasan baru
dan cara-cara kerja yang lebih baik untuk kemajuan Perusahaan.

Learning dapat dibagi menjadi 3 perilaku utama dalam menjalankan bisnis dan
organisasi perusahaan yaitu:
a. Selalu ingin mengetahui dan mempelajari hal-hal baru untuk kemajuan perusahaan
dan kemajuan diri sendiri.
b. Selalu beruusaha untuk memajukan perusahaan ke tingkat yang lebih tinggi.
c. Tidak pernah takut untuk selalu mencoba hal-hal baru dengan niat untuk
memperbaiki kualitas proses dan produk perusahaan.

4. Membangun Kepercayaan (Trust)

Kami percaya pada niat baik dan kami senantiasa menjaga kepercayaan yang
diamanahkan pada kami dalam melaksanakan pekerjaan.

Trust juga dapat dibagi menjadi 4 bagian dari perilaku utama dalam menjalankan
kegiatan organisasi perusahaan yaitu:
a. Memiliki rasa percaya pada niat baik
b. Selalu membangun kepercayaan diantara seluruh pekerja di perusahaan
c. Berorientasi kepada pelayanan yang maksimal untuk memperoleh kepercayaan dari
pelanggan
CARA PENERAPAN TATA NILAI PERUSAHAAN

PT Jasa Marga (Persero) Tbk menerapkan GCG dalam perusahaan untuk


memastikan agar tata nilai perusahaannya benar-benar tercapai. GCG adalah Good
Corporate Governance yang merupakan upaya dalam penerapan tata nilai dan sebagai
pedoman bagi pengelola perusahaan untuk menjalankan perusahaannya.

Perusahaan menyadari bahwa penerapan GCG secara sistematis dan konsisten


diharapkan dapat menjadi sarana untuk mencapai visi, misi, dan tujuan perusahaan secara
lebih baik.

Tanggung jawab manajemen dalam penerapan GCG:

1. Manajemen akan berupaya maksimal untuk menerapkan prinsip-prinsip Tata Nilai


Perusahaan dalam proses bisnis.
2. Manajemen akan menyusun Pedoman Etika dan Perilaku (Code of Conduct) yang
dianut oleh setiap karyawan dalam melaksanakan tugasnya antara lain termasuk etika
hubungan antara perusahaan dengan karyawan, pengguna jalan tol, pemegang saham,
pemasok, investor, pemerintah, mitra, usaha, pesaing, media massa, masyarakat, dan
lingkungannya.
3. Manajemen akan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku serta akan
memenuhi ketentuan dalam Tata Nilai Perusahaan.
4. Manajemen akan melaksanakan sistem manajemen berbasis kinerja dengan cara
menerapkan Reward and Punishment secara konsisten kepada karyawan.

Tanggung jawab karyawan dalam penerapan GCG:

1. Karyawan wajib mematuhi serta memenuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku di
perusahaan.
2. Karyawan wajib berusaha secara aktif dan sukarela dalam melaksanakan semua proses
bisnis di perusahaan.
3. Karyawan wajib secara sukarela dan bersama-sama berupaya mewujudkan budaya
kerja dan budaya Tata Nilai Perusahaan.
Ada pula aturan-aturan yang harus ditaati guna melaksanakan penerapan GCG:

1. Pelaksana di tingkat perusahaan dipimpin oleh direksi.


2. Setiap pimpinan unit kerja bertanggung jawab mengendalikan kegiatan Tata Niilai
Perusahaan dan memastikan bahwa GCG dan Pedoman Perilaku dilaksanakan secara
konsisten di unit kerjanya masing-masing.
3. Kepala Unit Kerja yang tercantum di bawah ini harus melaksanakan tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut:
a. Sekretaris Perusahaan
Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan isi Pedoman
Tata Nilai Perusahaan dan Pedoman Perilaku secara keseluruhan dan
mensosialisasikan ke seluruh karyawan.
b. Kepala Satuan Pengawasan Intern
Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa proses kerja/kegiatan yang dilakukan
oleh seluruh unit kerja termasuk efektivitas pengelolaan resiko, proses tata nilai
dan etika bisnis telah sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai