Anda di halaman 1dari 4

Etnometodologi: Apa & Bagaimana

Pengertian
Studi tentang bagaimana individu-individu menciptakan dan memahami
kehidupan sehari-hari mereka, cara mereka menyelesaikan pekerjaan
didalam hidup setiap harinya.

Sehingga etnometodologi mempelajari realitas sosial atas interaksi yang


berlangsung sehari-hari. Etnometodologi merupakan studi eksperimental
khas penelitian kualitatif karena ia dapat meneliti bila terjadi penyimpangan
pada aturan-aturan yang ada di masyarakat.

Subyek etnometodologi bukan warga suku-suku yang masih primitif tetapi


orang-orang dari berbagai situasi di dalam masyarakat kita.

Menurut Bogdan & Biklen (1982:37), pengertian Etnometodologi tidaklah


mengacu pada suatu model atau teknik mengumpilkan data ketika seseorang
melakukan suatu penelitian tetapi lebih memberikan arah mengenai masalah
apa yang akan diteliti.

Sementara menurut W. Laurence Neuman dalam bukunya Social Research


Methods, seorang etnometodolog menganalisa bahasa. Mereka
mengasumsikan bahwa orang-orang menyelesaikan pengertian yang tidak
masuk akal dengan menggunakan aturan-aturan sosial kultural dan interaksi
sosial adalah sebuah proses dari konstruksi realitas.

Orang-orang mengintepretasikan kejadian sehari-hari dengan menggunakan


pengetahuan kultural dan klue-klue dalam konteks sosial.

Etnometodologi mempelajari bagaimana orang biasa dalam kehidupan


sehari-harinya mengaplikasikan aturan-aturan yang tidak diucapkan untuk
membuat arti pada kehidupan sosial mereka.

Mereka juga mempelajari kehidupan sosial dengan teliti untuk


mengindentifikasi aturan-aturan untuk merekonstruksi realitas sosial,
bagaimana aturan-aturan ini digunakan, dan bagaimana sebuah aturan baru
dibuat. Mereka biasanya menggunakan breaching experiments untuk
mendemonstrasikan aturan tidak tertulis yang sederhana.
Sejarah Etnometodologi

Etnometodologi termasuk rumpun penelitian kualitatif yang beranjak dari


paradigam fenomenologi.

Fenomenologi adalah ajaran filsafat kontemporer yang asumsi-asumsi


dasarnya diletakkan oleh Edmund Husserl (1859-1938). Sebagai suatu
epistemologi, fenomenologi menggunakan intuisi sebagai sarana untuk
mencapai kebenaran.

Menurut Garfinkel, tokoh pencetus ide mengenai Etnometodologi, istilah ini


muncul setelah ia membaca arsip studi lintas budaya di Universitas Yale
yang memuat istilah-istilah seperti Ethnobotany, etnhophysics dan
ethnoastronomy.

Ketiga istilah di atas mengenai masyarakat yang masih hidup terpencil telah
mengenal kehidupannya dengan baik, mereka memiliki pengetahuan dan
cara-cara menyelesaikan masalah dalam hidup mereka.

Etnometodologi dalam Penelitian Sosial

Menurut Thomas Santoso dalam tulisannya yang bertema Etnometodologi


dan Kasus Beberapa Penelitian Sosial, etnometodologi pada dasarnya adalah
anak dari fenomenologi schutzian. Ia mengangkat reflective glance
(tengokan reflektif) yang dianggap penting oleh Schutz dalam memberikan
makna bagi perilaku dalam investigasi sosiologis.

Garfinkel berusaha mengarahkan studi empiris dalam aktivitas sehari-hari


yang sifatnya umum dan rutin. Menurutnya cira utama etnometodologi
adalah kekhasan reflektifnya. Ini berarti bahwa cara orang bertindak dan
mengatur struktur sosialnya sama dengan prosedur pemberian nilai terhadap
struktur tersebut. Memberikan penilaian adalah merefleksi pada perilaku
dan berusaha membuatnya jadi terpahami atau bermakna bagi seseorang dan
orang lain.

Upaya memahami dan mendeskripsi perilaku nyata suatu kelompok


masyarakat sebenarnya telah dilakukan oleh seorang antropolog
Malinowski (1922) dalam studi etnografi.
Dalam etnometodologi, penelitian bukanlah merupakan usaha ilmiah yang
unik melainkan lebih merupakan penyelesaian praktis. Para peneliti
menyarankan agar kita melihat secara hati-hati pada pengertian akal sehat
tempat pengumpulan data dilakukan. Penekanan etnometodologi adalah
bekerja secara kualitatif, menangguhkan asumsi akal sehat dan lebih
menggunakan pandangan sendiri.

Etnometodologi memang pada umumnya mempelajari interaksi sosial


sebagai proses yang terus menerus. Studi ini banyak mengkhususkan diri
pada analisis percakapan atau analisis wacana namun ada juga yang
melibatkan interaksi non verbal.

Teknik pengumpulan data utama dalam etnometodologi adalah observasi.

Beberapa contoh penelitian etnometodologi bisa dilihat dalam tulisan Oscar


Lewis mengenai Kisah lima keluarga. Telaah-telaah Kasus Orang Meksiko
dalam Kebudayaan Kemiskinan, yayasan obor, 1988 yang mendeskripsikan
kehidupan sehari-hari keluarga miskin serta keluarga orang kaya baru di
Meksiko.

Lewis menguraikan pengalaman hidupnya tinggal bersama keluarga-


keluarga tersebut baik dari sisi sosiologis, psikologis dan antropologis.

Adapula penelitian Thomas Santoso mengenai Perilaku Kerja Pialang


Tembakau: Studi komperatif tentang perilaku kerja orang Madura dan Orang
Cina di Madura yang diterbtkan Unair, 1994. Ia menggambarkan kehidupan
sehari-hari dua keluarga madura dan tiga keluarga cina.

Dalam contoh penelitian garfinkel sendiri sebagai penemu etnometodologi


(1967) yang mengupas dengan sangat rinci kasus seorang pemuda yang
mengganti kelaminnya menjadi seorang wanita. Garfinkel menceritakan
bagaimana proses awal hingga dilakukan perubahan itu. Bagaimana
mengubah peran dan teman baru termasuk bagaimana pertama kali tidur
sekamar dengan wanita lain.

Dalam konteks komunikasi, penelitian etnometodologi bisa dilakukan bila


kita ingin meneliti Pola Komunikasi Pria Poligami terhadap istrinya, Studi
terhadap Puspo Wardoyo Pria 4 Istri.
Validitas & Realibilitas Etnometodologi

Validitas adalah tindakan mengukur konsep dengan alat ukur tertentu yang
sesuai. Dalam studi etnometodologi, cara melihat validitas cukup sederhana.
Karena tidak menggunakan cara-cara konvensional dalam mengukur suatu
konsep. Istilah alienasi misalnya tidak bisa dilihat secara langsung. Dalam
etnometodologi, istilah alienasi lebih mendekati teknik grounded theory.
Misalnya dengan cara mengobservasi peraturan-peraturan yang bisa diamati
dari luar kemudian memberi label atau identitas tertentu.

Reliabilitas pada etnometeodologi dapat dilihat dari hasil pembandingannya


dengan metode lain yang sejenis. Hal ini sangat tergantunga pada kekuatan
interpretasi peneliti terhadap masalah sosial yang diteliti.

Keunggulan & Kelemahan Etnometodologi

Keunggulan:
1. Longitudinal
Sebagai suatu metode observasi yang sedang berlangsung,
etnometodologi dapat merekam perubahan-perubahan apa yang terjadi
dan tidak harus menyandarkan diri pada ingatan partisipan.
2. Perilaku verbal dan non verbal dipelajari dalam etnpmetodologi
3. Memberikan suatu pemahaman tentang bagaimana responden menyadari
atau merasa benar-benar dalam keadaan sadar dan mengerti terhadap
kegiatan penelitian dan bagaimana mereka menjawab pertanyaan yang
ada.
4. Etnometodologi memberikan suatu pemahaman tentang kekonsistenan
Reliabilitas

Kelemahan:
Untuk studi skala luas atau sikap masyarakat dalam skala besar lebih cocok
dengan menggunakan metode survey dibandingkan etnometodologi.

Anda mungkin juga menyukai