PEMBAHASAN
Survey konsumsi pangan adalah survey yang didesain untuk mendapatkan informasi
pangan yang dimakan baik kuantitas dan / atau kualitasnya. Pengertian survey konsumsi
pangan yang komperhensif (Cameron dan Wija, 1998) harus mempertimbangkan faktor lain
selain pangan dalam pengumpulan datanya. Misalnya faktor sosial ekonomi, sosial budaya,
dan faktor-faktor lain yang relevan dengan konsumsi pangan.
Dalam arti sempit, survey konsumsi pangan ditujukan untuk memperoleh informasi
mengenai gambaran tingkat kecukupan pangan dan zat-zat gizi pada tingkat mikro yang tidak
terlepas dari acuan waktu dan tempat pengukuran. Secara luas, survey konsumsi pangan
dimasyarakat ditujukan untuk :
Sasaran survey konsumsi pangan adalah individu, keluarga atau institusi baik
dipedesaan maupun diperkotaan. Sasaran Individu mencakkup bayi, baduta,, balita, anak
sekolah, remaja, dewasa, ibu hamil, ibu menyusui, atlet, atau olahragawan, dll. Sasaran
keluarga adalah keluarga inti / batih yaitu bapak+ibu+anak, atau keluarga besar yaitu yang
menyangkut semua anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah, termasuk nenek, kakek,
dll.
Jenis survey konsumsi pangan dapat dibedakan menurut 1) jenis data, 2) menurut
tekknik pengukuran dan 3) menurut tingkatan wilayah survey. Jenis data mencakup data
kualitatid atau kuantitatif. Teknik pengukuran mencakup 3 cara yaitu pengukuran langsung
atau yang disebut dengan penimbangan, pencatatan, dan wawancara. Sedangkan tingkatan
wilayah survey yaiu nasional, rumah tangga, atau individu.
Metode survey konsumsi dapat dibedakan sesuai tingkatan wilayah survey. Metode
survey untuk tingkat nasional adalah neraca bahan makanan (NBM) yang biasa dilakukan
oleh BPS. Metode survey konsumsi pangan untuk tingkat rumah tanggaadalah Food recall-24
hour, Estimated Food record, Food account, dan List recall. Metode survey konsumsi tingkat
individu adalah Food weighing, Food record, Food recall-24 hour, Food Frequency
Questioner, Dietary history.
Format SQ-FFQ
Golongan Frekuensi
Makanan
Harian Mingguan Bulanan Tahunan Tidak
Pernah
Makanan Pagi Siang Malam 1- 3- 5-
pokok 2X 4X 6X
Protein
Hewani :
1.Telur 1
2.Ikan btr
Laut
Format Food Frequency Questionare (FFQ)
Keuntungan :
Keterbatasan :
1. Formulir FFQ
2. Alat URT untuk metode SQ-FFQ
1. Catat semua jenis bahan makanan atau makanan yang masuk ke rumah tangga
dalam URTberdasarkan jawaban dari responden selama periode survey.
2. Catat semua bahan makanan yang diperoleh.
3. Jumlahkan semua bahan makanan yang diperoleh.
4. Catat umur dan jenis kelamin anggota keluarga yang ikut makan.
5. Hitung rata-rata perikiraan konsumsi bahan makanan per kapita, dibagi dengan
jumlah anggota keluarga.
Keuntungan :
Keterbatasan :
Metode Dietary history atau metode riwayat makan adalah metode yang biasa
digunakan di klinik untuk keperluan konsultasi gizi dalam rangka menanggulangi
penyakit yang berhubungan dengan dietnya sehari-hari. Sasaran survey adalah subyek
atau individu yang mempunyai masalah gizi maupun yang ingin mencegah terjadinya
masalah gizi yang sedang rawat inap di Rumah Sakit maupun rawat jalan. Metode ini
merupakan prosedur dimana petugas (biasanya Ahli Gizi atau Dietesien) mengukur
secara menyeluruh pola makan dan kebiasaan konsumsi makanan individu.
Tujuan penggunaan metode dietary history adalah untuk menilai asupan
berdasarkan kebiasaan makan dari individu selama periode tertentu pada masa lalu
(minggu/bulan/tahun lalu). Informasi yang diperoleh akan digunakan di RS atau
Klinik untuk membantu subyek mengatasi masalah atau mencegah masalah penyakit
degeneratif yang umumnya berkaitan dengan riwayat makan di masa lalu. Dalam studi
ibu hamil atau anak, metode ini berguna bagi kemajuan dan perkembangan janin dan
anak berikutnya.
Terdapat 3 komponen atau metode yang digunakan dalam dietary history yaitu
24-h food recall. FFQ dan estimated food record. Metode 24-h food recall digunakan
untuk menggumpulkan data tentang apa saja yang di makan dan diminum subyek
selama 24 jam terakhir sehingga dapat dihitung energy dan zat gizi sehari. Sedangka
penggunaan metode FFQ untuk mengetahui frekuensi penggunaan dari sejumlah
bahan makanan tertentu dengan memberikan daftar yang sudah disiapkan, sekaligus
untuk mengecek kebenaran recall 24 jam. Penggunaan food recall selama 2-3 hari
untuk mencatat menu yang biasa dikonsumsi subyek.
Keuntungan :
Keterbatasan :
1. Alat antropometri (berat badan dan tinggi badan) untuk menilai status gizi
subyek
2. Formulir FFQ
3. Formulir 24-h food recall
4. Formulir food record
5. Food model
6. Alat-alat URT
7. Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) atau Tabel Komposisi Pangan
Indonesia (TKPI) atau Daftar Bahan Makanan Penukar (DBMP)