Anda di halaman 1dari 12

1

PERAMUTAN JENAZAH

PETUNJUK CARA PERAMUTAN JENAZAH


TENTANG MENGUMUMKAN ADANYA ORANG YANG MENINGGAL DUNIA.

Dalil 1:







*
I. PERSIAPAN MEMANDIKAN
1. Sediakan tempat untuk memandikan mayat dalam keadaan tertutup (ada aling-aling)
2. Mayat tidak boleh kelihatan Aurotnya walaupun bagi orang yang memandikannya .
3. Mayat laki-laki supaya dimandikan laki-laki, mayat perempuan supaya dimandikan
perempuan (lihat Dalil 5)
4. Air untuk memandikan harus suci, kalau bisa dicampur dengan daun bidara (lihat Dalil 5)
5. Supaya juga disiapkan Air (khusus) yang dicampur kapur barus / kapur biasa (lihat Dalil 5)

II. CARA MEMANDIKAN


Setelah meninggal sebelum dimandikan tutuplah mayat dengan kain
Dalil 2:

:




2/651 *
1. Didalam memandikan Aurot mayat harus tetap tertutup
2. Untuk meletakkan mayat saat dimandikan boleh dimeja / dipangku / ditempat
memandikan mayat.
3. Bersihkan perut mayat dari kotoran yaitu tekan / urut perut mayat sambil punggung
dan kakinya sedikit diangkat lalu bersihkan
sampai suci

4. Siramlah anggota-anggota badan bagian kanan, yang terlebih dulu siramlah anggota-
anggota wudlu (bukan diwudloni) dengan air yang sudah dicampur dengan daun bidara
( bila ada ) .
Dalil 3:




*



:


Siram anggota-anggota badan sebelah kiri, depan, belakang, sabun dan sucikan (kalau
sudah selesai itu baru dikatakan satu sucian / mandian)
1. Mandikan mayat dengan 3x / 5x / 7x sucian atau lebih, pokok ganjil dan untuk yang
terakhir siramkan air yang sudah dicampur dengan kapur / kapur barus (dengan tujuan agar
mayat keset dan tidak bau).
Dalil 4:






:

2
PERAMUTAN JENAZAH










647-2/646 *

2. Bila memandikan sudah selesai, pindahkan mayat tersebut pada tempat yang kering dan
Aurotnya masih dalam keadaan tertutup.
3. Jika mata mayat dalam keadaan terbuka (melek) supaya dipejamkan, boleh setelah wafat,
saat memandikan, setelah dimandikan, tapi usahakan setelah wafat matanya segera
dipejamkan.
Dalil 5:

:



*




2/634
Untuk jenazah yang kaku, dapat dilemaskan dengan cara menggosok-gosokkan jahe pada
bagian yang kaku tersebut.
Setelah memandikan mayat sunahnya mandi junub dan bagi yang membawa berwudlu.
Dalil 6:







:

2/231 *

III. CARA MENGKAFANI JENAZAH
1. Bila mayat perempuan rambutnya supaya di sanggul dengan tiga sanggulan, yaitu di
belakang, di samping kanan + kiri, atau di dua tanduknya dan ubun-ubunnya.
Dalil 7:







*
Dalil 8:

*




3/140
2. Sediakan kain kafan (pembungkus) yang panjangnya lebih panjang dari pada tubuh mayat
dan lebarnya cukup apabila untuk menggulung, menutupi mayat.

Catatan :
Bila lebar kain tidak mencukupi, maka gunakan dua / tiga lembar kain, caranya di
bentangkan menumpuk, melebar.

Atau

Dalil 9:
3
PERAMUTAN JENAZAH






:


*




2/649
Membungkus mayat ini yang penting rapat dan kain pembungkusnya yang bagus, tidak
harus putih, tapi lebih baik / di sunahkan kalau warnanya putih.
Adapun penggunaan kapas, kalau badannya masih baik tidak di beri kapas tidak apa apa,
tapi kalau badannya luka keluar cairan boleh di beri kapas secukupnya.
Dalil 10:
*



_"


2/651 3/142
Dalil 11:



:

*



3. Buatlah tali dengan menggunakan sisa kain kafan itu / kain yang lainnya (sebanyak 3 / 5
utas tali).
4. Sebelum kain kafan dibentangkan, terlebih dulu supaya dibawahnya diberi tali.
5. Letakkan mayat diatas kain kafan dengan keadaan tangan sedekap seperti orang sholat dan
boleh diikat bila tangannya kaku.
6. Bungkus mayat itu dengan rapi, lalu ikat dengan 3 / 5 utas tali tadi.
a. Yang tiga tali: diatas kepala, ditengah dan diujung kaki.
b. Yang lima tali: diatas kepala, didada, diperut, dilutut dan dibawah kaki.

7. Boleh memberi wangi-wangian pada mayat, kecuali bila mati dalam keadaan ikhrom.
Dalil 12:

:
.



*
Dalil 13:





:






*


8. Masukkan mayat kedalam keranda.

IV. CARA MENSHOLATI JENAZAH


1. Letakkan mayat dengan posisi kepala di sebelah utara, dan bila mayat tidak di bawa ke
Masjid, maka ditempat yang sekiranya mudah di sholati.
2. Bila mayat laki-laki, Imam berdiri lurus menghadap qiblat kearah kepala mayat (lihat Dalil
15), dan bila mayat perempuan, Imam berdiri lurus menghadap qiblat kearah tengahnya
mayat (lihat Dalil 16).
Dalil 14:
4
PERAMUTAN JENAZAH

:



* 2/249





Dalil 15:

_"
:






*

3. Bila mayat laki-laki dan perempuan akan di sholati bersama-sama, maka mayat letakkan
berjajar, mayat laki-laki lebih dekat dengan Imam, mayat perempuan diarah qiblatnya dan
Imam berdiri kearah qiblat lurus kepala mayat atau terserah Imam.

Dalil 17:




.








*





4/71
Sholat jenazah dilaksanakan hanya dengan berdiri tanpa ruku dan sujud, sebanyak empat /
lima takbir, dengan bacaan samar.
Dalil 18:
: .










* 2/89
Dalil 19:



_"


*
Dalil 20:









5
PERAMUTAN JENAZAH

* 2/244 _"




2/75
PRAKTEK SHOLAT JENAZAH
Takbir I membaca Al Fatihah.
Takbir II membaca Sholawat.
Takbir III membaca Doa untuk jenazah.
Takbir IV Salam (Salam boleh kekanan saja).
Dalil 21:


:


*
Dalil 22:








:






*
Dalil 23:







:

*


Catatan :
a. Setiap takbir di sertai dengan mengangkat kedua tangan.
Dalil 24:




* 2/75

b. Sholat Ghoib pelaksanaannya sama dengan sholat mayat biasa.
Dalil 25:
_"






*



2/251
Pelaksanaan sholat mayat dikuburan sama dengan sholat di mushola (lihat Dalil 19).
Bila ketinggalan takbir dalam sholat jenazah supaya menambah kekurangannya.
Dalil 26:
6
PERAMUTAN JENAZAH






*
V. CARA MENGANTAR DAN MENGUBUR JENAZAH
1. Menggotong jenazah supaya yang baik tenang jangan di bawa lari jangan rame-rame dan
) jangan guyonguyon dalam perjalanan maupun di kuburan ( lihat Dalil 27
Dalil 27:



:











*
2. Kepala jenazah ada di depan.
3. Sunahnya memasukkan jenazah keliang kubur dari arah Qiblat atau diunus.
Dalil 28:








* 3211


Dalil 29:



:





:

* 2/260

4. Letakkan jenazah membujur ke utara, miring kekanan menghadap qiblat, dan bagi yang
meletakkan mayat supaya berdoa.
Dalil 30:





*








Dalil 31:

:




*




)5. Wajah mayat tidak boleh di buka, kecuali mayat yang mati dalam keadaan Ikhrom (lihat Dalil 14
6. Didalam membuat liang kubur ada 2 macam :
Liang Syaka / Cempuri, liang berada di tengah lubang kubur
Liang Lahda / Landak, liang berada di pinggir kubur
Liang Syaka Liang Lahda
7
PERAMUTAN JENAZAH

Tanah
Penimbun Tanah
Papan
penimbun
Penutup
Mayat

Dalil 32:




.






* 2/96


Dalil 33:

:




* 2/255

7. Kuburan tidak boleh menonjol (ada pusara) tapi harus rata dan tidak boleh dikijing
)(disemen diatasnya
Dalil 34:









* 2/666



Dalil 35:









* 2/667

9. Memberi tanda pada kuburan.
Dalil 36:










*

10. Nasehat setelah mayat dikubur.
Dalil 37:

.

:







:



* 2/99
11. Sebelum meninggalkan kuburan supaya berdoa memintakan ampun untuk mayat.
Dalil 38:
8
PERAMUTAN JENAZAH






:



* 3221

12. Sunahnya menaburkan tanah 3 x ke kuburan dari arah kepala mayat.
Dalil 39:


_"


*




NB:
1. Yang menerima mayat diliang kubur sunahnya yaitu yang malam harinya tidak menjimak
istrinya
Dalil 40:






"_






* 2/93
2. Sebelum masuk dilokasi kuburan, sandal / alas kaki hendaknya di lepas dan hendaknya
berdoa.
Dalil 41:














* 3/170

Dalil 42:
:








* 3/172
3. Para pengantar tidak boleh duduk sebelum mayat di masukkan ke liang kubur dan apabila
duduk tidak boleh di kuburan.
Dalil 43:
9
PERAMUTAN JENAZAH




:


* 2/78

Dalil 44:




*







4. Bagi pengantar yang berkendaraan sunahnya di belakang dan yang jalan kaki boleh di
depan boleh di belakangnya.
Dalil 45:






:

*


5. Bagi yang berpapasan dengan mayat menjumpai mayat sedang di gotong, sunahnya agar
berdiri sampai mayat lewat / di kubur.
Dalil 46:



:



* 2/662
)6. Bagi yang membawa jenazah setelah pulang sunahnya berwudlu (lihat Dalil 7


10
PERAMUTAN JENAZAH


.
. .


.

.





.
















.








.















.
11
PERAMUTAN JENAZAH

.






.





.



.
.


]




[



.







.

.





.










.

12
PERAMUTAN JENAZAH

.



.

Anda mungkin juga menyukai