Anda di halaman 1dari 6

Proses pencairan gas alam di kilang LNG Badak menggunakan sistem pendingin

multi komponen dari APCI. Secara umum, pengolahan LNG adalah sebagai berikut:

1. Bahan baku gas alam dari ladang dilewatkan melalui knock out drum untuk

memisahkan kondensat cair sebelum memasuki kilang LNG.

2. Karbon dioksida dipisahkan oleh penyerapan kimia dengan amine proses.

3. Pemisahan air dengan molecular sieve.

4. Propana, Butana, dan kondensat dipisahkan dari feed LNG dalam column

fraksinasi.

5. Pendinginan LNG dengan propane refrigeration.

6. Pendinginan tahap akhir dan pencairan LNG dilakukan di Kriogenik Utama pada

Heat Exchanger dengan menggunakan komponen pendingin multi sebagai media

pendingin.

Diagram Proses LNG


Pengolahan Gas Alam Cair (LNG)

Pengolahan Gas Alam Cair

(LNG)

Proses Pengolahan Gas Alam Cair

Penukar panas (Heat exchanger) merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk

memindahkan sejumlah energi panas antara dua atau lebih fluida yang berbeda

suhunya. Secara umum fluida tersebut dipisah oleh suatu dinding atau sekat

sehingga terjadi perpindahan panas secara konveksi dari sisi masing-masing fluida

dan konduksi pada dinding. Klasifikasi dari alat penukar kalor tersebut dibedakan

menjadi arah aliran, tipe konstruksi, dan proses perpindahan. Berdasarkan arah

aliran relatif kedua fluida dibedakan menjadi pararel flow, counter flow, cross flow,

dan gabungan dua atau tiga pola aliran tersebut. Heat exchanger berdasar tipe

konstruksi dibedakan menjadi tubes, plates, dan extended surface atau compact

sedang menurut proses perpindahannya dikelompokkan direct dan indirect contact.

Dalam proses pengolahan gas alam cair (Liquid Natural Gas, LNG) Heat exchanger

banyak digunakan untuk proses-proses refrigerasi. Proses pendinginan gas alam

menjadi gas alam cair (LNG) terdiri dari beberapa tahap.


Berikut adalah proses yang terjadi di PT Badak NGL Bontang.

PLANT 1 - GAS PURIFICATION

Proses di Plant 1 adalah pemurnian gas dengan pemisahan kandungan CO2 (Carbon

Dioksida) dari gas alam. Kandungan CO2 tersebut harus dipisahkan agar tidak

mengganggu proses selanjutnya. Pemisahan CO2 dilakukan dengan proses absorbsi

larutan Mono Ethanol Amine (MEA), yang sekarang diganti dengan Methyl De

Ethanol Amine (MDEA) produksi Ucarsol. Proses ini dapat mengurangi CO2 sampai

di bawah 50 ppm dari aliran gas alam. Batas maksimum kandungan CO2 pada

proses selanjutnya adalah 50 ppm.

PLANT 2 - GAS DEHYDRATION AND MERCURY REMOVAL

Selain CO2, gas alam juga mengandung uap air (H2O) dan Mercury (Hg) yang akan

menghambat proses pencairan pada suhu rendah. Pada Plant 2, kandungan H2O

dan Hg dipisahkan dari gas alam. Kandungan H2O pada gas alam tersebut akan

menjadi padat dan akan menghambat pada proses pendinginan gas alam

selanjutnya. Pemisahan kandungan H2O (Gas Dehydration) dilakukan dengan cara

absorbsi menggunakan molecullar sieve hingga kandungan H2O maksimum 0,5

ppm. Kandungan mercury (Hg) pada gas alam tersebut jika terkena peralatan yang

terbuat dari aluminium akan terbentuk amalgam. Sedangkan tube pada Main Heat

Exchanger 5E-1 yang merupakan alat pendingin dan pencairan utama untuk

memproduksi LNG adalah terbuat dari aluminium. Pemisahan kandungan Hg


(Mercury Removal) dilakukan dengan cara absorbsi senyawa belerang

menggunakan molecullar sieve hingga kandungan Hg maksimum 0,1 ppm.

PLANT 3 FRACTINATION

Sebelum gas alam didinginkan dan dicairkan pada Main Heat Exchanger 5E-1 pada

suhu yang sangat rendah hingga menjadi LNG, proses pemisahan (fractination) gas

alam dari fraksi-fraksi berat (C2, C3, C4, dst) perlu dilakukan. Proses fraksinasi

tersebut dilakukan di Plant 3. Pemisahan gas alam dari fraksi beratnya dilakukan

pada Scrub Column 3C-1. Setelah dipisahkan dari fraksi beratnya, gas alam

didinginkan terlebih dahulu hingga temperatur sekitar -50C dan selanjutnya

diproses di Plant 5 untuk didinginkan lebih lanjut dan dicairkan. Sedangkan fraksi

beratnya dipisahkan lagi sesuai dengan titik didihnya dengan beberapa alat

(Deethanizer, Deprophanizer dan Debuthanizer) untuk mendapatkan prophane,

buthane dan condensate.

PLANT 4 REFRIGERATION

Selain penurunan tekanan, proses pencairan gas alam dilakukan dengan

menggunakan sistem pendingin bertingkat. Bahan pendingin yang digunakan:

Propane dan Multi Component Refrigerant (MCR). MCR adalah campuran Nitrogen,

Methane, Ethane, Prophane dan Buthane yang digunakan untuk pendinginan akhir

dalam proses pembuatanLNG. Plant 4 menyediakan pendingin Prophane dan MCR.

Baik prophane maupun MCR sebagai pendingin diperoleh dari hasil sampingan

pengolahan LNG.

A. Siklus Pendingin Prophane


Cairan prophane akan berubah fase menjadi gas prophane setelah temperaturnya

naik karena dipakai mendinginkan gas alam maupun MCR. Sesuai dengan

kebutuhan pendinginan bertingkat pada proses pengolahan LNG, kondisi cairan

prophane yang dipakai pendinginan ada 3 tingkat untuk MCR dan 3 tingkat untuk

gas alam. Gas prophane setelah dipakai untuk pendinginan dikompresikan oleh

Prophane Recycle Compresor 4K-1 untuk menaikkan tekanannya, kemudian

didinginkan oleh air laut, dan selanjutnya dicairkan dengan cara penurunan

tekanan. Inti dari proses refrigerasi ini adalah digunakan untuk mendinginkan gas

umpan sebelum masuk ke sistem refrigerasi MCR. Kandungan prophane yang

digunakan yaitu lebih dari 99%.

B. Siklus Pendingin MCR

Cairan MCR berubah fase menjadi gas MCR dengan kenaikan temperatur karena

dipakai pendinginan gas alam pada Main Heat Exchanger 5E-1. Gas MCR tersebut

dikompresikan secara seri oleh MCR First Stage Compresor 4K-2 dan MCR Second

Stage Compressor 4K-3 untuk menaikkan tekanannya. Pendinginan dengan air laut

dilakukan pada interstage 4K-2 dan 4K-3 serta pada discharge 4K-3. Dalam proses

ini, terjadi kompresi 2 tahap yang bertujuan untuk mendinginkan gas umpan hasil

pendinginan refrigerasi prophane, untuk menghasilkan produk LNG pada unit

pencairan. Komposisi refrigerasi MCR (dalam persen mol) yaitu :

- NITROGEN : 3% - ETANA : 50%

- METANA : 45% - PROPANA : 2%


PLANT 5 LIQUEFACTION

Pada Plant 5 dilakukan pendinginan dan pencairan gas alam setelah gas alam

mengalami pemurnian dari CO2, pengeringan dari kandungan H2O, pemisahan Hg

serta pemisahan dari fraksi beratnya dan pendinginan bertahap oleh prophane. Gas

alam menjadi cair setelah keluar dari Main Heat Exchanger 5E-1 dan peralatan

lainnya selanjutnya ditransfer ke storage tank.

Proses Refrigerasi Propane pada Plant 4

Propane yang telah dikompresi pada Propane Compressor 4K-1 akan diturunkan

temperaturnya dari temperatur superheated menjadi temperatur saturated pada

Propane Desuperheater 4E-1 dengan perpindahan panas melalui air laut sebagai

fluida pendingin dan kemudian dikondensasi menjadi fase saturated liquid pada

Propane Condenser 4E-2. Propane cair mengalir ke Propane Accumulator 4C-1 pada

temperatur sekitar 37oC dan tekanan 13.4 kg/cm2. Propane Vent Scrubber 4C-6 dan

Propane Vent Condenser 4E-3 dipasang pada bagian atas akumulator untuk

meminimalkan losses propane selama proses penghilangan komponen yang tidak

dapat dikondensasi pada sistem propane.

Anda mungkin juga menyukai