Anda di halaman 1dari 3

Contoh Paragraf Narasi

Beberapa saat yang lalu telah sedikit kita bahas mengenai paragraf deskripsi. Pada
kesempatan kali ini kita masih akan membahas mengenai salah satu jenis paragraf yaitu
paragraf narasi.

Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian secara
runtut. Paragraf narasi bisa bersifat nyata ataupun fiksi. Contoh yang bersifat fiksi adalah
cerpen dan novel, sementara yang bersifat nyata adalah biografi, autobiografi, ataupun
catatan-catatan sejarah lain. Yang perlu diperhatikan dari paragraf narasi adalah, paragraf ini
disusun berdasarkan pola urutan waktu atau urutan tempat.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan sebelum menulis karangan/paragraf narasi agar


semakin mudah adalah sebagai berikut:

1. Menentukan tema.
2. Mencari sumber (bisa berupa buku, acara televisi, artikel-artikel di internet, dll).
3. Membuat dan mengembangkan kerangka tulisan.
4. Menggunakan alur yang tepat dalam mengembangkan tulisan.

Jenis-jenis narasi
Narasi informatif
Narasi informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat
tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah
seseorang.
Narasi ekspositorik
Narasi ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat
tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah
seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data
yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari
kecil sampai saat ini atau sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai
oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositprik.
Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada,
tidak memasukan unsursugestif atau bersifat objektif.
Narasi artistik
Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu,
menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga
tampak seolah-olah melihat. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis,
berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.
Narasi Sugestif
Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu,
menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga
tampak seolah-olah melihat.
Ciri-ciri Karangan Narasi
Menurut Keraf (2000:136)
* Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
* Dirangkai dalam urutan waktu.
* Berusaha menjawab pertanyaan apa yang terjadi?
* Ada konfiks.
Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfiks.
Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronlogis, ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi
diungkapkan oleh Atar Semi (2003: 31) sebagai berikut:
* Berupa cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis.
* Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat
berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
* Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
* Memiliki nilai estetika.
* Menekankan susunan secara kronologis.
Ciri yang dikemukakan oleh Keraf memiliki persamaan dengan Atar Semi, bahwa narasi
memiliki ciri berisi suatu cerita, menekankan susunan kronologis atau dari waktu ke waktu
dan memiliki konfiks. Perbedaannya, Keraf lebih memilih ciri yang menonjolkan pelaku.
Tujuan menulis karangan narasi secara fundamental yaitu:
* Hendak memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan
* Memberikan pengalaman estetis kepada pembaca
Langkah-langkah menulis karangan narasi
* Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan.
* Tetapkan sasaran pembaca.
* Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur.
* Bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita.
* Rincian peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung
cerita.
* Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang.

CONTOH

1. Paragraf Narasi Dengan Pola Urutan Waktu


# Aku adalah salah satu murid dari sekolah faforit di kotaku. Setiap hari, jadwalku di sekolah
sangat padat. Bel masuk di sekolahku memang baru masuk pukul 07.00, tapi kubiasakan
setiap hari untuk bangun pagi pukul 04.00 agar tidak tergesa-gesa. Setelah bangun biasanya
aku akan langsung mengambil air wudhu untuk shalat subuh. Tak lupa aku menata buku
sesuai mata pelajaran hari ini. Kusempatkan juga mengecek beberapa buku kalau-kalau ada
pr yang belum kukerjakan. Setelah makan pagi dan mandi, yaitu sekitar pukul 06.15, aku
langsung menuju ke sekolah. Aku biasa pergi ke sekolah naik sepeda motor, kadang juga naik
kendaraan umum. Pukul 06.30 aku sudah sampai di sekolah karena jarak rumahku dari
sekolah tidak terlalu jauh hanya sekitar 10 km. Pelajaran di sekolah biasanya selesai pada
pukul 14.00, namun di hari-hari tertentu kami harus mengikuti kegiatan pendalaman materi
dan baru pulang pukul 16.00.

Paragraf di atas hanyalah contoh sederhananya saja, jadi tidak harus sama persis seperti itu.
Jika diperhatikan, paragraf tersebut berisi urutan waktu, seperti: bangun pukul 04.00,
berangkat sekolah pukul 06.15, sampai di sekolah pukul 06.00, dan pulang sekolah pukul
14.00.

2. Paragraf Narasi Dengan Pola Urutan Tempat


# Marco Polo adalah salah satu penjelajah paling terkenal di dunia. Petualangan bersejarah
Marco Polo dimulai pada tahun 1272 dari kota kelahirannya yaitu Venesia menuju ke daerah
selatan Irak dan tinggal selama satu tahun disana. Ia kemudian melanjutkan perjalanan ke
Teluk Persia menuju Khurasan lalu tinggal di Afghanistan selama satu tahun. Selama tinggal
di Afghanistan, ia juga mengunjungi beberapa tempat seperti Pakistan dan Khasmir. Setelah
meninggalkan Afghanistan, Marco Polo sempat singgah ke Nusantara melalui Sri Lanka.
Marco Polo akhirnya kembali lagi ke Venesia melalui jalur sutera sepanjang Cina sampai
Turki.

Anda mungkin juga menyukai