Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

ETIKA PROFESI DAN


TATA KELOLA KORPORAT

Kelompok 4:
Andreas Aginowo - 14MPAXXIXA06
Muhammad Ridwan Azim - 14MPAXXIXC25
Novan Suriza - 14MPAXXIXC27
Yulia Purnama Handri - 14MPAXXIXC34

Pendidikan Profesi Akuntansi


Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gajah Mada Yogyakarta
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan telekomunikasi di era global saat ini semakin cepat seiring
dengan pesatnya laju teknologi informasi. Di sisi lain, alih informasi telekomunikasi
diharapkan mampu mengembangkan kualitas dan pengetahuan masyarakat. Teknologi
memudahkan aktivitas manusia dalam berkomunikasi dan mampu menghemat biaya.
Kemajuan teknologi saat ini tidak lagi memisahkan antara teknologi informasi dan
komunikasi.
PT Indosat Tbk, adalah satah satu perusahaan yang menyediakan jasa
telekomunikasi dan penyedia jaringan telekomunikasi di Indonesia. Perusahaan yang
didirikan pada tahun 1967 ini di pimpin oleh Alexander Rusli dan dimiliki oleh
beberapa shareholder diantaranya Ooredoo Asia Pte. Ltd. sebesar 65 %, Pemerintah
Republik Indonesia sebesar 14.29 %, Skagen AS sebesar 5.42 % dan Publik sebesar
15.29 %. Perusahaan ini menawarkan saluran komunikasi untuk pengguna telepon
genggam dengan pilihan prabayar maupun pascabayar dengan merek jual matrix,
mentari dan IM3, jasa lainnya yang disediakan adalah saluran komunikasi via suara
untuk telepon tetap (fixed) termasuk sambungan langsung internasional IDD
(International Direct Dialing), serta jasa nirkabel dengan merk dagang StarOne.
Kemudian pada tahun 2001 Indosat mendirikan PT. Indosat Multi Media Mobile (IM3)
yang kemudian menjadi pelopor GPRS dan multimedia di Indonesia.

Rumusan Masalah
Berdasarkan studi kasus yang telah kita dapatkan dari PT Indosat Multimedia
Mobile (IM3) maka rumusan masalahnya adalah :
1. Untuk mengetahui apakah pelanggaran yang dilakukan oleh IM3
menguntungkan bagi perusahaan dan para pemegang saham?
2. Untuk mengetahui apakah pelanggaran yang dilakukan oleh IM3 telah
sesuai dimata hukum?
3. Untuk mengetahui apakah pelanggaran yang dilakukan oleh IM3 telah
adil bagi hukum dan para pesaingnya?
4. Untuk mengetahui apakah pelanggaran yang dilakukan oleh IM3 sudah
benar menurut koridor hukum dan Etika Profesi?
5. Untuk mengetahui apakah pelanggaran yang dilakukan oleh IM3 akan
memberikan pengaruh terhadap pemerintah, perusahaan dan konsumen?
DESKRIPSI KASUS

PT Indosat Multimedia Mobile (IM3) adalah salah satu anak perusahaan dari PT
Indosat Tbk yang melakukan kegiatan pembelian maupun penjualan berupa palayanan
jasa telekomunikasi dan multimedia. Oleh karena itu, IM3 wajib membayar pajak
kepada pemerintah indonesia. Pada tahun buku Desember 2001 dan tahun buku
Desember 2002, PT Indosat Multimedia Mobile (IM3) melakukan manipulasi terhadap
Surat Pemberitahuan Pajak Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT Masa PPN). Untuk
Masa PPN tahun 2001 yang dilaporkan ke kantor pada bulan Februari tahun 2002 dapat
diketahui bahwa pajak keluaran dan pajak masukan yang dilaporkan oleh IM3 masing-
masing sebesar IDR 846.430.000,00 dan IDR 66.620.000.000,00. Karena terdapat
kelebihan pajak sebesar IDR 65.773.570.000.00 maka perusahaan dalam hal ini IM3
meminta restitusi ke kantor pajak.
Menurut Undang-Undang No. 42 tahun 2009 dan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor: 72/PMK.03/2010 tentang Tata Cara Pengembalian Kelebihan PPN/PPnBM.
Apabila dalam suatu Masa Pajak, Pajak Masukan yang dapat dikreditkan lebih besar
daripada Pajak Keluaran, selisihnya merupakan kelebihan Pajak yang dikompensasikan
ke Masa Pajak berikutnya dan/ atau PKP dapat mengajukan permohonan pengembalian
atas kelebihan Pajak (restitusi) pada akhir tahun buku. Terhadap data yang dilaporkan
oleh PT Indosat Multimedia Mobile (IM3) ke kantor pajak memang tidak terlihat
adanya pelanggaran dalam restitusi tersebut. Akan tetapi, jika dicermati lebih dalam
ternyata pajak keluaran yang diperoleh oleh IM3 pada tahun 2001 hanya sebesar IDR
19.410.000.000,00.
PEMBAHASAN MASALAH
1. Untuk mengetahui apakah pelanggaran
yang dilakukan oleh IM3 menguntungkan bagi perusahaan dan para
pemegang saham?
Pelanggaran yang dilakukan oleh IM3 menguntungkan bagi perusahaan itu
sendiri dan para pemegang saham. Sebab, keuntungan dari penggelapan pajak
berupa restitusi tersebut dapat digunakan secara pribadi baik oleh perusahaan
maupun pemegang saham.
2. Untuk mengetahui apakah pelanggaran
yang dilakukan oleh IM3 telah sesuai dimata hukum?
Pelanggaran yang dilakukan oleh IM3 tidak sesuai dengan hukum yang
berlaku di Indonesia, karena pajak yang dilapokan tidak sesuai dengan pajak yang
sebenarnya terjadi.

3. Untuk mengetahui apakah pelanggaran


yang dilakukan oleh IM3 telah adil bagi hukum dan para pesaingnya?
Dilihat dari sudut pandang keadilan sebenarnya apa yang dilakukan oleh
IM3 tidak adil baik dari sisi hukum maupun bagi pesaing, hal tersebut
dikarenakan IM3 memperoleh keuntungan yang besar dari restitusi pajak.

4. Untuk mengetahui apakah pelanggaran


yang dilakukan oleh IM3 sudah benar menurut koridor hukum dan Etika
Profesi?
Tindakan yang dilakukan oleh IM3 sebenarnya sudah benar menurut koridor
hukum, karena perusahaan IM3 telah melaporkan pajaknya. Akan tetapi, secara
etika tindakan penggelapan pajak ini tidak benar.

5. Untuk mengetahui apakah pelanggaran


yang dilakukan oleh IM3 akan memberikan pengaruh terhadap pemerintah,
perusahaan dan konsumen?
Bagi pemerintah perusahaan IM3 kedepannya akan memperoleh daftar
hitam untuk perusahaan yang melakukan penggelapan pajak, secara otomatis
maka perusahaan akan mendapatkan pengawasan yang ketat dari pemerintah.
Bagi konsumen dengan adanya kasus ini maka tingkat penjualan akan semakin
menurun hal ini dikarenakan tikat kepercayaan konsumen terhadap perusahaan
akan semakin menurun.

SARAN DAN KESIMPULAN

Pelanggaran yang dilakukan oleh PT Indosat Multimedia Mobile (IM3) hanya


merupakan puncak dari gunung es yang mencair. Sebab, kasus penggelapan dan
penggemplangan pajak yang dilakukan oleh IM3 bukan merupakan hal baru sekali
terjadi akan tetapi sudah terjadi berulang kali. Bahkan, mungkin saja banyak perusahaan
lain yang jauh lebih besar pendapatan dan labanya juga melakukan penggelapan pajak
dengan nilai jauh lebih besar.
Pelanggaran yang dilakukan oleh IM3 ini seharusnya menjadi pukulan telak baik
bagi perusahaan itu sendiri, pemerintah, akuntan dan pemangku kepentingan lainnya.
Terutama bagi akuntan hal ini seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi para pencari
nafkah di profesi ini. Hal ini dikarenakan semua laporan keuangan yang menjadi dasar
dalam perhitungan pajak menjadi tanggung jawab bagi para akuntan. Sehingga,
pelanggaran yang dilakukan oleh IM3 tidak mungkin terjadi jika tanpa campurtangan
akuntan.
Saran yang dapat dilakukan agar kejadian ini tidak terulang adalah dengan cara
mereformasi semua bentuk pemungutan pajak. Mereformasi bisa dilakukan dengan cara
memperbaiki sistem pembayaran pajak, memperketat peraturan pemungutan pajak, dan
adanya sanksi bagi perusahaan yang melakukan penggelapan pajak. Selain itu etika
setiap perusahaan juga harus diperbaiki, hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan
pembelajaran tentang etika profesi bagi para akuntan baik yang menjadi akuntan
internal perusahaan itu sendiri dan juga akuntan eksternal yang melakukan pengawasan
terhadap perusahaan itu sendiri

Anda mungkin juga menyukai