Anda di halaman 1dari 16

A.

METODE ELIMINASI GAUSS


Pengertian
Eliminasi Gauss adalah suatu metode untuk mengoperasikan nilai-nilai di dalam
matriks sehingga menjadi matriks yang lebih sederhana lagi. Dengan melakukan operasi baris
sehingga matriks tersebut menjadi matriks baris. Ini dapat digunakan sebagai salah satu
metode penyelesaian persamaan linear dengan menggunakan matriks. Caranya dengan
mengubah persamaan linear tersebut ke dalam matriks teraugmentasi dan
mengoperasikannya. Setelah menjadi matriks baris, lakukan substitusi balik untuk
mendapatkan nilai dari variabel-variabel tersebut.
Ciri-ciri Eliminasi Gauss
a. Jika suatu baris tidak semua nol, maka bilangan pertama yang tidak nol adalah 1 (1 utama)
b. Baris nol terletak paling bawah
c. Satu utama baris berikutnya berada dikanan 1 utama baris diatasnya
d. Dibawah 1 utama harus nol
Kelebihan dan Kekurangan
Metode ini digunakan dalam analisis numerik untuk meminimalkan mengisi selama
eliminasi, dengan beberapa tahap
Keuntungan :
menentukan apakah sistem konsisten
menghilangkan kebutuhan untuk menulis ulang variabel setiap langka
lebih mudah untuk memecahkan
Kelemahan :
memiliki masalah akurasi saat pembulatan desimal
Contoh soal
Diketahui persamaan linier
x + y + 2z = 9
2x+4y - 3z = 1
3x+6y - 5z = 0
Tentukan Nilai x, y dan z dengan menggunakan metode Gauss
Jawab:
Bentuk persamaan tersebut ke dalam matriks:
1 1 2 9
2 4 -3 1
3 6 -5 0
Operasikan Matriks tersebut
Baris 2 = -2 kali Baris 1 + Baris 2 , sehingga didapat:
1 1 2 9
0 2 -7 -17
3 6 -5 0
Baris 3 = -3 kali Baris 1 + Baris 3, sehingga didapat:
1 1 2 9
0 2 -7 -17
0 3 -11 -27
Baris 2 = Baris 2 bagi 2, sehingga didapat:
1 1 2 9
0 1 -3.5 -8.5
0 3 -11 -27
Baris 3 = -3 Baris 2 + Baris 3, sehingga didapat:
1 1 2 9
0 1 -3.5 -8.5
0 0 -0.5 -1.5
Baris 3 = -2 kali Baris 3, sehingga didapat:
1 1 2 9
0 1 -3 -8.5
0 0 1 3
Maka mendapatkan 3 persamaan linier baru yaitu
x + y + 2z = 9
y -3z = -8.5
z=3
Kemudian lakukan substitusi balik maka didapatkan:
z=3
y= 2
x= 1
Implementasinya di Matlab
%kelompok 2
%alessandro
%halimah
%hendri
%solikin
clc;
clear;
disp('Solusi dari persamaan: ')
disp(' x + y + 2z = 9')
disp(' 2x+4y - 3z = 1')
disp(' 3x+6y - 5z = 0')
disp('Menggunakan Metode Eliminasi Gauss')
A=[1 1 2 9;2 4 -3 1;3 6 -5 0]
disp('Baris 2 = -2 kali Baris 1 + Baris 2')
A(2,:)=-2*A(1,:)+A(2,:)
disp('Baris 3 = -3 kali Baris 1 + Baris 3')
A(3,:)=-3*A(1,:)+A(3,:)
disp('Baris 2 = Baris 2 bagi 2')
A(2,:)=A(2,:)/2
disp('Baris 3 = -3 Baris 2 + Baris 3')
A(3,:)=-3*A(2,:)+A(3,:)
disp('Baris 3 = -2 kali Baris 3')
A(3,:)=-2*A(3,:)
z=A(3,4)
y=A(2,4)-z*A(2,3)
x=A(1,4)-(A(1,2)*y+A(1,3)*z)
OUTPUT
>> Solusi dari persamaan:
x + y + 2z = 9
2x+4y - 3z = 1
3x+6y - 5z = 0
Menggunakan Metode Eliminasi Gauss
A=
1 1 2 9
2 4 -3 1
3 6 -5 0
Baris 2 = -2 kali Baris 1 + Baris 2
A=
1 1 2 9
0 2 -7 -17
3 6 -5 0
Baris 3 = -3 kali Baris 1 + Baris 3
A=
1 1 2 9
0 2 -7 -17
0 3 -11 -27
Baris 2 = Baris 2 bagi 2
A=
1.0000 1.0000 2.0000 9.0000
0 1.0000 -3.5000 -8.5000
0 3.0000 -11.0000 -27.0000
Baris 3 = -3 Baris 2 + Baris 3
A=
1.0000 1.0000 2.0000 9.0000
0 1.0000 -3.5000 -8.5000
0 0 -0.5000 -1.5000
Baris 3 = -2 kali Baris 3
A=
1.0000 1.0000 2.0000 9.0000
0 1.0000 -3.5000 -8.5000
0 0 1.0000 3.0000
z=3
y=2
x=1
B. METODE ELMINASI GAUSS-JORDAN
Eliminasi Gauss-Jordan adalah pengembangan dari eliminasi Gauss yang hasilnya
lebih sederhana. Caranya adalah dengan meneruskan operasi baris dari eliminasi Gauss
sehingga menghasilkan matriks yang Eselon-baris tereduksi. Ini juga dapat digunakan
sebagai salah satu metode penyelesaian persamaan linear dengan menggunakan matriks.
Caranya dengan mengubah persamaan linear tersebut ke dalam matriks teraugmentasi dan
mengoperasikannya. Setelah menjadi matriks Eselon-baris tereduksi, maka langsung dapat
ditentukan nilai dari variabel-variabelnya tanpa substitusi balik.
Inti dari eleminasi Gauss Jordan adalah membentuk matrik segitiga nol baik di atas
maupun dibawah, setelah terbentuknya segitiga nol tersebut, maka selanjutnya dilakukan
eliminasi seperti biasa untuk menentukan nilai dari masing-masing komponen yang belum
diketahui.
Metode ini digunakan untuk mencari invers dari sebuah matriks.
Prosedur umum untuk metode eliminasi Gauss-Jordan ini adalah
1. Ubah sistem persamaan linier yang ingin dihitung menjadi matriks augmentasi.
2. Lakukan operasi baris elementer pada matriks augmentasi (A|b) untuk mengubah matriks
A menjadi dalam bentuk baris eselon yang tereduksi
Pengubahan dilakukan dengan membuat matriks yang elemen-elemennya adalah
koefisien-koefisien dari sistem persamaan linier.
Sedangkan langkah-langkah pada operasi baris elementer yaitu :
1.Menukar posisi dari 2 baris.
Ai Aj
2.Mengalikan baris dengan sebuah bilangan skalar positif.
Ai = k*Aj
3.Menambahkan baris dengan hasil kali skalar dengan baris lainnya
Algoritma Metode Eliminasi Gauss adalah:
1. Masukkan matrik A, dan vektor B beserta ukurannya n
2. Buat augmented matrik [A|B] namakan dengan A
3. Untuk baris ke i dimana i=1 s/d n, perhatikan apakah nilai ai,i =0 :
Bila ya :
pertukarkan baris ke i dan baris ke i+kn, dimana ai+k ,i 0, bila tidak ada berarti
perhitungan tidak bisa dilanjutkan dan proses dihentikan dengan tanpa penyelesaian. Bila
tidak : lanjutkan
4. Untuk baris ke j, dimana j = i+1 s/d n
Kelebihan dan Keuntungan :
Mengubah sistem persamaan linier yang ingin dihitung menjadi matriks augmentasi.
Merupakan variasi dari eliminasi gauss dengan kebutuhan dapat mgenyelesaikan matriks
invers
Contoh soal
Diketahui persamaan linier
x + y + 2z = 9
2x+4y - 3z = 1
3x+6y - 5z = 0
Tentukan Nilai x, y dan z dengan menggunakan metode Gauss
Jawab:
Bentuk persamaan tersebut ke dalam matriks:
1 1 2 9
2 4 -3 1
3 6 -5 0
Operasikan Matriks tersebut
Baris 2 = -2 kali Baris 1 + Baris 2 , sehingga didapat:
1 1 2 9
0 2 -7 -17
3 6 -5 0
Baris 3 = -3 kali Baris 1 + Baris 3, sehingga didapat:
1 1 2 9
0 2 -7 -17
0 3 -11 -27
Baris 2 = Baris 2 bagi 2, sehingga didapat:
1 1 2 9
0 1 -3.5 -8.5
0 3 -11 -27
Baris 3 = -3 Baris 2 + Baris 3, sehingga didapat:
1 1 2 9
0 1 -3.5 -8.5
0 0 -0.5 -1.5
Baris 3 = -2 kali Baris 3, sehingga didapat:
1 1 2 9
0 1 -3 -8.5
0 0 1 3
Baris 1 = -1 kali Baris 2 + Baris 1, sehingga didapat:
1 0 5.5 17.5
0 1 -3.5 -8.5
0 0 1 3
Baris 1 = -11/2 kali Baris 3 + Baris 1, sehingga didapat:
1 0 0 1
0 1 -3 -8.5
0 0 1 3
Baris 2 = 7/2 kali Baris 3 + Baris 2, sehingga didapat:
1 0 0 1
0 1 0 2
0 0 1 3
Sehingga didapat nilai
z=3
y= 2
x= 1

Implementasinya di Matlab
%kelompok 2
%alessandro
%halimah
%hendri
%solikin
clc;
clear;
disp('Solusi dari persamaan:')
disp(' x + y + 2z = 9')
disp(' 2x+4y - 3z = 1')
disp(' 3x+6y - 5z = 0')
disp('Menggunakan Metode Eliminasi Gauss-Jordan')
A=[1 1 2 9;2 4 -3 1;3 6 -5 0]
disp('Baris 2 = -2 kali Baris 1 + Baris 2')
A(2,:)=-2*A(1,:)+A(2,:)
disp('Baris 3 = -3 kali Baris 1 + Baris 3')
A(3,:)=-3*A(1,:)+A(3,:)
disp('Baris 2 = Baris 2 bagi 2')
A(2,:)=A(2,:)/2
disp('Baris 3 = -3 Baris 2 + Baris 3')
A(3,:)=-3*A(2,:)+A(3,:)
disp('Baris 3 = -2 kali Baris 3')
A(3,:)=-2*A(3,:)
disp('Baris 1 = -1 kali Baris 2 + Baris 1')
A(1,:)=-1*A(2,:)+A(1,:)
disp('Baris 1 = -11/2 kali Baris 3 + Baris 1')
A(1,:)=(-11/2)*A(3,:)+A(1,:)
disp('Baris 2 = 7/2 kali Baris 3 + Baris 2')
A(2,:)=(7/2)*A(3,:)+A(2,:)

OUTPUT
>> Solusi dari persamaan:
x + y + 2z = 9
2x+4y - 3z = 1
3x+6y - 5z = 0
Menggunakan Metode Eliminasi Gauss-Jordan
A=
1 1 2 9
2 4 -3 1
3 6 -5 0
Baris 2 = -2 kali Baris 1 + Baris 2
A=
1 1 2 9
0 2 -7 -17
3 6 -5 0
Baris 3 = -3 kali Baris 1 + Baris 3
A=
1 1 2 9
0 2 -7 -17
0 3 -11 -27
Baris 2 = Baris 2 bagi 2
A=
1.0000 1.0000 2.0000 9.0000
0 1.0000 -3.5000 -8.5000
0 3.0000 -11.0000 -27.0000
Baris 3 = -3 Baris 2 + Baris 3
A=
1.0000 1.0000 2.0000 9.0000
0 1.0000 -3.5000 -8.5000
0 0 -0.5000 -1.5000
Baris 3 = -2 kali Baris 3
A=
1.0000 1.0000 2.0000 9.0000
0 1.0000 -3.5000 -8.5000
0 0 1.0000 3.0000
Baris 1 = -1 kali Baris 2 + Baris 1
A=
1.0000 0 5.5000 17.5000
0 1.0000 -3.5000 -8.5000
0 0 1.0000 3.0000
Baris 1 = -11/2 kali Baris 3 + Baris 1
A=
1.0000 0 0 1.0000
0 1.0000 -3.5000 -8.5000
0 0 1.0000 3.000
Baris 2 = 7/2 kali Baris 3 + Baris 2
1 0 0 1
0 1 0 2
0 0 1 3
C. METODE ELIMINASI GAUSS-SEIDEL
Metode Gauss-Seidel digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan linier (SPL)
berukuran besar dan proporsi koefisien nolnya besar, seperti sistem-sistem yang banyak
ditemukan dalam sistem persamaan diferensial. Teknik iterasi jarang digunakan untuk
menyelesaikan SPL berukuran kecil karena metode-metode langsung seperti metode
eliminasi Gauss lebih efisien daripada metode iteratif. Akan tetapi, untuk SPL berukuran
besar dengan persentase elemen nol pada matriks koefisien besar, teknik iterasi lebih efisien
daripada metode langsung dalam hal penggunaan memori komputer maupun waktu
komputasi. Dengan metode iterasi Gauss-Seidel hampiran pembulatan dapat diperkecil
karena dapat meneruskan iterasi sampai solusinya seteliti mungkin sesuai dengan batas
hampiran yang diperbolehkan. Pada metode iterasi Gauss-Seidel, nilai-nilai yang paling akhir
dihitung digunakan di dalam semua perhitungan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan sistem
persamaan linier berikut:

Pada baris pertama, x1baru dihitung berdasarkan x2lama dan x3lama . kemudian x1baru
tersebut langsung dipakai pada baris kedua untuk menghitung x 2baru . selanjutya x1baru dan x2baru
digunakan pada baris ketiga untuk mendapatkan x 3baru. Begitu seterusnya hingga x4baru pun
diperoleh pada baris keempat. Sistem persamaan tersebut dapat dinyatakan dalam indeks k
seperti di bawah ini dimana k adalah jumlah iterasi.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan metode iterasi Gauss-Seidel adalah kesalahan pembulatan dapat diperkecil karena
dapat meneruskan iterasi sampai solusinya seteliti mungkin sesuai dengan batas kesalahan
yang diperbolehkan.
Kelemahan dari metode ini adalah masalah pivot (titik tengah) yang harus benarbenar
diperhatikan, karena penyusun yang salah akan menyebabkan iterasi menjadi divergen dan
tidak diperoleh hasil yang benar.

Contoh Soal,
Diberikan persamaan linier sebagai berikut
10 x 1 - x 2 + 2 x 3 = 6,
- X 1 + 11 x 2 - x 3 + 3 x 4 = 25,
2 x 1 - x 2 + 10 x 3 - x 4 = - 11,
3 x 2 - x 3 + 8 x 4 = 15.
Pecahkan nilai di atas menjadi x1,x2,x3,x4
x 1 = x 2 / 10 - x 3 / 5 + 3 / 5,
x 2 = x 1 / 11 + x 3 / 11 - 3 x 4 / 11 + 25 / 11,
x 3 = - x 1 / 5 + x 2 / 10 + x 4 / 10-11 / 10,
x 4 = - 3 x 2 / 8 + x 3 / 8 + 15 / 8.
Nilai pendekatan awal (0,0,0,0)
x 1 = 3 / 5 = 0.6,
x 2 = (3 / 5) / 11 + 25/11 = 3 / 55 + 25/11 = 2,3272,
x 3 = - (3 / 5) / 5 + (2,3272) / 10 - 11 / 10 = - 3 / 25 + 0,23272-1,1 = - 0,9873,
x 4 = - 3 (2,3272) / 8 + (- 0,9873) / 8 + 15 / 8 = 0,8789.
Dihasilkan iterasi 4 buah :
X1 X2 X3 X4
0,6 2,327 -0,987 0,87
8
1,03 2,036 -1,014 0,98
3
1,00 2,003 - 0.99
6 1,002 8
1 2 -1 0,99
9
Implementasinya di Matlab
clear all
clc
%---nilai awal---
xlama(1,1)=0;
xlama(2,1)=0;
xlama(3,1)=0;
xlama(4,1)=0;
xlama
n=4 %jumlah elemen vektor
itermaks=10 %jumlah iterasi maksimal
sc=0.001 %stopping-criteria
for i=1:itermaks
%---nilai update---
xbaru(1,1)=(1/10)*xlama(2,1)-(2/10)*xlama(3,1)+(6/10);
xbaru(2,1)=(1/11)*xbaru(1,1)+(1/11)*xlama(3,1)-(3/11)*xlama(4,1)+(25/11);
xbaru(3,1)=-(2/10)*xbaru(1,1)+(1/10)*xbaru(2,1)+(1/10)*xlama(4,1)-(11/10);
xbaru(4,1)=-(3/8)*xbaru(2,1)+(1/8)*xbaru(3,1)+(15/8);
xbaru
%---norm selisih---
s=0;
for i=1:n
s=s+(xbaru(i,1)-xlama(i,1))^2;
end
epsilon=sqrt(s)
%---memeriksa stopping criteria, sc---
if epsilon<sc
break
end
xlama=xbaru; %xbaru dijadikan xlama untuk iterasiberikutnya
end
OUTPUT
xlama =
0
0
0
0

n=
4

itermaks =

10

sc =

0.0010

xbaru =

0.6000
2.3273
-0.9873
0.8789

epsilon =

2.7429
xbaru =

1.0302
2.0369
-1.0145
0.9843

epsilon =

0.5303

xbaru =

1.0066
2.0036
-1.0025
0.9984

epsilon =

0.0448

xbaru =

1.0009
2.0003
-1.0003
0.9998
epsilon =

0.0071

xbaru =

1.0001
2.0000
-1.0000
1.0000

epsilon =

8.7436e-004
DAFTAR PUSTAKA

Chapra, Steven dkk. 1996. Metode Numerik . Jakarta: Erlangga

Munir, Rinaldi. 2003. Metode Numerik. Bandung: Informatika

Niyyaka, shella.2016. perbandingan metode iterasi jacobi dan iterasi


gauss-seidel dalam penyelesaian sistem persamaan linier
dengan menggunakan simulasi komputasi. Skripsi.universitas
Lampung: lampung

Salusu, A. 2008. Metode Numerik. Yogyakarta: Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai