Anda di halaman 1dari 2

Jenis Pemeriksaan Laboratorium dan Kegunaannya

Tes Agregasi Trombosit (TAT) : agregasi trombosit adalah kecenderungan trombosit untuk
menempel satu sama lain membentuk bekuan darah. TAT berguna untuk mengetahui kelainan
kualitas trombosit (yang menimbulkan gangguan agregasi) dan memonitor terapi (misalnya
pemberian aspirin).
Hiperagregasi berarti peningkatan kecenderungan trombosit untuk membentuk agregasi ->
meningkatkan resiko stroke dan PJK.
Hipoagregasi berarti trombosit 'malas' membentuk bekuan -> meningkatkan resiko perdarahan

Viskositas Darah : untuk mengetahui kekentalan plasma

Hb - elektroforesis : untuk mengetahui adanya variasi atau kelainan hemoglobin seperti


thalassemia atau hemoglobinopati

HbF : HbF adalah jenis Hb yang dimiliki oleh janin. Setelah bayi lahir, HbF digantikan oleh
HbA (Hb dewasa). Pemeriksaan HbF digunakan untuk mengetahui adanya kelainan hemoglobin,
misalnya Thalassemia (% HbF meningkat)

Hitung Eosinofil : Eosinofil merupakan sel darah yang berperan pada proses alergi, infeksi
parasit -> pemeriksaan Hitung Eosinofil bertujuan untuk mengetahui adanya proses
alergi/hipersensitifitas atau infeksi parasit misalnya cacing (penyakit penyakit tersebut tidak
selalu disertai peningkatan jumlah eosinofil)

Mikrofilaria : filaria merupakan parasit yang ditularkan oleh nyamuk, merupakan penyakit kaki
gajah. Pemeriksaan mikrofilaria menggunakan sediaan apus darah, darah diambil pada tengah
malam atau menjelang dini hari (karena pada saat itulah parasit filarial berada di darah tepi)

Hematologi Rutin : mengetahui adanya kelainan darah seperti anemia (kurang darah), adanya
infeksi atau kelainan sel darah putih yang lain, alergi dan gangguan pembekuan darah akibat
kelainan jumlah trombosit

Retikulosit : retikulosit merupakan eritrosit (sel darah merah) muda. Peningkatan retikulosit
menunjukkan peningkatan pembentukan sel darah merah, misalnya akibat perdarahan atau ada
peningkatan penghancuran eritrosit

MCV, MCH, MCHC : merupakan indeks eritrosit, menggambarkan ukuran dan kandungan Hb
dalam eritrosit (menentukan jenis anemia)

SI, TIBC, IBC, % Saturasi Transferin : menggambarkan status kandungan besi dalam tubuh
(menentukan apakah ada kekurangan atau kelebihan zat besi)

Gambaran Darah Tepi : mengetahui adanya kelainan morfologi eritrosit, leukosit dan trombosit
(mengetahui jenis anemia, kelainan hemoglobin, leukosit dan trombosit)
Waktu Perdarahan (BT) : sebagai pemeriksaan penyaring sebelum operasi untuk mengetahui
kelainan trombosit dan dinding pembuluh darah

Waktu Pembekuan (CT) : sebagai pemeriksaan penyaring sebelum operasi untuk mengetahui
kelainan pembekuan darah (kelainan faktor - faktor pembekuan darah)

PPT : merupakan pemeriksaan untuk mengetahui kelainan faktor pembekuan darah dan
memonitor terapi antikoagulan

APTT : merupakan pemeriksaan untuk mengetahui kelainan faktor pembekuan darah dan
memonitor terapi antikoagulan

Fibrinogen : fibrinogen merupakan faktor pembekuan darah (faktor I), dihasilkan oleh hati.
Pemeriksaan fibrinogen berguna untuk mengetahui adanya kelainan pembekuan darah,
mengetahui adanya resiko terjadinya pembekuan darah (peningkatan kadar fibrinogen berarti ada
peningkatan resiko pembekuan darah -> peningkatan resiko terjadinya penyakit jantung koroner
dan stroke), dan mengetahui adanya gangguan fungsi hati

Anda mungkin juga menyukai