Anda di halaman 1dari 5

1.

Boenjamin Setiawan
Seorang dokter sekaligus pengusaha sukses di Indonesia. Beliau adalah lulusan
Universitas Indonesia dengan gelar dokternya. Studi beliau lanjutkan kembali di luar
negeri tepatnya di University of California dengan jurusan Farmasi. Dr. Boen, biasa ia
disapa, juga sempat menjadi seorang dosen di universitas selama beberapa tahun. Dr.
Boen mulai menjajaki dunia bisnis saat beliau masih muda. Bisnis yang ia tekuni tak
jauh-jauh dari latar belakang pendidikannya yaitu di dunia medis. Dengan
kepercayaan yang tinggi serta latar belakang Indonesia yang saat sedang minim akan
kebutuhan obat nasional, ia kemudian mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak
di bidang produksi obat . Mulanya hanya pabrik obat kecil-kecilan yang dibangun di
dalam garasi mobil di Tanjung Priok, Jakarta Selatan, namun berkat kerja keras
Dr.Boen dan keenam saudaranya (Theresia Harsini Setiady, Khow Lip Tjoen, Khouw
Lip Swan, Maria Karmila, dan Fransiscus Bing Aryanto), pabrik obatnya berkembang
menjadi pabrik obat besar.

Dr. Boen pendiri Kalbe Farma


Kalbe Farma yang kini menjadi salah satu perusahaan farmasi ternama di
Indonesia adalah buah kerja keras Dr. Boen dan keenam saudaranya. Perusahaan ini
berdiri tepatnya pada tanggal 10 September 1966 lalu. Perusahaan ini sempat
terombang-ambing pada tahun 1998 akibat krisis ekonomi yang pada saat itu melanda
Indonesia. Kalbe Farma dinyatakan bangkrut. Krisis yang juga melanda Kalbe Farma
ini kemudian memaksa Dr. Boen untuk mengambil langkah cepat agar perusahaanya
kembali beroperasi. Satu-satunya cara untuk menggerakkan kembali roda produksi
Kalbe Farma adalah dengan meminjam dana dari luar negeri. Dana hasil hutang ini
kemudian ia gunakan untuk membiayai kebutuhan operasional perusahaan.
Namun sayang, usaha Dr. Boen tak juga membuahkan hasil positif bagi
perusahaannya. Kalbe tidak mampu membayar hutangnya karena nilai rupiah anjlok.
Ia kemudian menjual seluruh asset perusahaan kecuali asset-aset yang berkaitan
dengan farmasi. Dengan jumlah asset yang terbatas, Dr. Boen lalu memulai lagi
bisnisnya. Bisnis apapun ia jalani seperti bisnis property dan bisnis logistic. Sembari
menjalankan sejumlah bisnis kecil, Dr. Boen tetap menjalankan bisnis farmasinya.
Kalbe Farma masih terus bertahan berkat dukungan profit dari bisnis-bisnis Dr.Boen
yang terbilang kecil-kecilan. Perlahan-lahan Kalbe Farma terlihat bangkit. Bahkan
Kalbe Farma terlihat semakin berkembang. Hal ini dapat dilihat dari neraca keuangan
Kalbe yang mulai balance. Kalbe diperkuat lagi dengan strategi akuisisi yang cerdas
dan dilakukannya ekspansi bisnis terutama b isnis-bisnis kecil rintisan Dr. Boen.

2. Kisah Sukses Hartono Bersaudara dan Kerajaan Bisnis Djarum


Buah kesuksesan Kalbe dibuktikan dengan pengambilanalihan Hale International
pada pertengahan tahun 2012 lalu. Hale Intenational adalah perusahaan minuman
sehat sekaligus produsen minuman yang berslogan Love Juice. Kemudian satu bulan
kemudian, tepatnya di bulan Juni, Kalbe melakukan join venture dengan Milko
Beverage Industry. Jalinan kerjasama antara dua perusahaan besar ini kemudian
membuahkan Kalbe Milko Indonesia. Kedua perusahaan ini menandatangani kotrak
kerjasama yang bernilai 150 miliar untuk memproduksi produk makanan dan
minuman yang berbahan susu. Profit perusahaan Kalbe Farma terus meningkat. Sebut
saja profit yang didapat dari perusahaan minuman sehat yang memproduksi produk
minuman kesehatan ternama di Indonesia seperti minuman berenergi Extra Joss,
Sakatonik, dan Fatigon Hydro yang mencapai 12 triliun rupiah. Belum lagi profit
yang didapat dari Kalbe Milko Indonesia yang bisa meningkat profitnya sebanyak 15
persen. Sementara itu, profit yang didapat dari bisnis farmasinya mencapai 26 persen
dari total pendapatan keseluruhan. Kalbe Farma kini menguasai 17,4 produksi industri
obat generik. Angka ini hanya berselisih tipis dengan perusahaan pesaing terbesarnya
yaitu Indorama yang menghasilkan Sekitar 17,6 persen produk obat generik. Sekitar
20 persen profit Kalbe Farma diperoleh dari produk nutrisi seperti produk susu
formula, produk susu orang dewasa dan anak-anak. Sebut saja Prenagen, Entrasol,
Morinaga, dan Diabetasol.Kekayaan Kalbe Farma Dari aspek marketnya, Kalbe
Farma termasuk perusahaan yang kuat nilai kapitalisnya. Nilai kapitalisnya mencapai
39 triliun rupiah dan 1 triliun adalah nilai bukunya, Kalbe kini hanya menanggung
hutang sebesar 115 miliar rupiah. Keberhasilan perusahaan rintisan Dr. Boen ini
semakin memicu Dr. Boen untuk terus melakukan akuisisi ke perusahaaan-perusahaan
besar lainnya. Ia pun tertarik untuk memperluas bisnisnya di bidang lain. Dr. Boen
pernah mengatakan bahwa ia tidak hanya akan fokus pada industri farmasi/obat-
obatan saja, melainkan juga akan mencoba merintis bisnis dengan basis kesehatan. Ia
berprinsip bahwa perusahaan-perusahaannya akan fokus pada bidang kesehatan yang
dapat memberikan kebaikan/manfaat untuk publik.

Kesuksesan seorang Dr. Boen tak hanya di bidang bisnis saja, melainkan juga dari
beberapa pembangunan rumah sakit, produk konsumsi, dan nutrisi. Fransiscus Bing
Aryanto yang tak lain adalah salah satu saudara Dr. Boen dikenal sebagai pendiri
sejumlah rumah sakit di bawah naungan Mitra Keluarga Hospital Tips Sukses
Bermodalkan Persahabatan
Karena usianya yang semakin lanjut, Dr. Boen kini tak lagi jadi CEO Kalbe Farma
dan posisinya sebagai Head of Kalbe Farma ia serahkan pada keponakannya,
Bernadette Ruth Irawati Setiady. Serah terima posisi teratas Kalbe Farma ini
dilakukan pada tahun 2008 lalu. Sebelum dipegang oleh Bernadette, jabatan CEO
Kalbe Farma ini sempat dipegang oleh Johannes Setijono, seorang wanita yang
tercatat sebagai wanita pertama dengan jabatan tertinggi di Perusahaan Kalbe Farma.
Ia mulai meniti karir di Kalbe Farma sejak 1987 silam.

Kalbe Farma kini mengalokasikan dana untuk kepentingan riset sebanyak 1,5
persen dari nilai keseluruhan profit atau sekitar 180 miliar rupiah. Jumlah dana riset
ini dibagi lagi menjadi 70 persen untuk riset farmasi dan sisanya untuk riset lainnya.
Dana riset milik Kalbe Farma ini tergolong tinggi di dunia. Di Eropa dan di Amerika
saja, dana riset sejumlah perusahaan tidak mencapai angka yang digelontorkan oleh
Kalbe Farma.
Dengan profit Kalbe Farma yang sangat besar menjadikan pundi-pundi finansial
Dr. Boen pun membengkak. Dr. Boen kini menempati urutan ke-9 orang terkaya di
Indonesia dengan jumlah kekayaan mencapai US$ 2,35 miliar atau setara dengan 22,3
triliun rupiah. Dan hebatnya lagi, Kalbe Farma dinobatkan sebagai salah satu
perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Tak hanya itu, Kalbe Farma juga menjadi
salah satu perusahaan farmasi terbesar di Asia Tenggara dengan sahamnya yang
mencapai 1 miliar dollar Amerika dan dengan penjualan hingga 7 triliun rupiah. Anda
mungkin tak tahu jika produk obat-obatan, nutrisi, dan makanan yang Anda konsumsi
adalah produk Kalbe Farma. Produk-produk Kalbe Farma yang umum dikonsumsi
oleh masyarakat Indonesia diantaranya adalah Komix obat batuk, Woods obat batuk,
Promag obat maag, dan masih banyak jenis produk lainnya.
MANAJEMEN KEPERAWATAN
INTERPRENAL YANG SUDAH BERHASIL DI BIDANG
KESEHATAN DAN KASUS PENGUSAHA YANG
BERMASALAH DENGAN MODAL DAN SDM

Disusun Oleh :

Suryana S. Irwan
P. 07120114102

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN AMBON
AMBON
2016

Anda mungkin juga menyukai