RESUME
(Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi
dan Antariksa)
Dosen Pengampu :
Oleh :
Kelas : VI A
BANDUNG
2017
A. Planet-planet
1. Merkurius merupakan planet terkecil dan sinarnya paling lemah.
Planet ini letaknya paling dekat dengan matahari, dengan jarak
sekitar 150 juta kilometer. Karena jaraknya ke matahari sangat
dekat, maka pada planet ini tidak ada udara dan tidak ada air,
dengan suhu pada bagian yang terang sekitar 5.000o C.1
2. Venus memiliki massa jenis 5.250 kg/m 3, hampir sama dengan
massa jenis Bumi (5.500 kg/m3), sehingga mungkin terbuat dari
unsur yang sama. Sebagian besar atmosfer Venus (kira-kira 96%)
terdiri dari karbon dioksida (CO 2), gas pekat yang memerangkap
panas. Gas CO2 yang memerangkap panas menyebabkan suhu
permukaan Venus cukup tinggi, yaitu 480 C. Bidang orbit Venus
memiliki inklinasi 32341 terhadap ekliptika sedangkan porosnnya
miring 2072.
3. Bumi, merupakan planet ketiga dari Matahari dan satu-satunya
planet di tata surya yang mampu menyangga kehidupan. Diameter
Bumi di katulistiwa 12.756,2698 km dan diameter di kutubnya
12.713,4994 km dengan massa jenis sekitar 5 520 kg/m 3. Sekitar
70% dari permukaan Bumi ditutupi oleh air, meskipun demikian
jumlah air di Bumi tidak sampai 1% dari total massa penyusun
Bumi. Inklinasi orbit Bumi 0 dan inklinasi porosnya 2326.
Percepatan gravitasi Bumi rata-rata 9,82 m/s2 memungkinkan Bumi
mempertahankan atmosfernya yang tersusun dari 78% nitrogen dan
21% oksigen3.
4. Mars merupakan salah satu planet yang paling dekat ke matahari,
dengan jarak sekitar 228 juta kilometer. Penyusun utama batuan
Mars diperkirakan adalah oksida besi dan sulfur, sehingga warnanya
tampak merah seperti karat besi. Massa jenis Mars 3.940 kg/m 3. Gas
utama di atmosfer Mars adalah karbon dioksida (sekitar 95%).
Suhunya berkisar dari paling dingin hingga paling panas yaitu
1 Nana Jumhana, Alam Semesta dan Tata Surya. UPI, Bandung, 2012, hlm. 30.
2 S Eka Gautama, Astronomi dan Astrofisika, SENA, Makassar, 2010, hlm. 163.
C. Meteor
Meteoroid adalah batu-batu angkasa berukuran kecil-kecil yang melayang-layang
bebas di angkasa dan bergerak cepat. Lintasan meteoroid tidak beraturan dan tidak
mengorbit kepada Matahari10.
Sedangkan meteor ialah meteoroid yang tertarik masuk ke dalam atmosfer Bumi
karena pengaruh gravitasi Bumi. Karena mereka mengalami gesekan yang hebat oleh
atmosfer dan gerakannya pun yang cepat dapat menuju permukaan Bumi, meteoroid
terbakar di atmosfer. Meteoroid yang terbakar inilah yang disebut meteor. Penduduk
Bumi melihat meteor yang terbakar sebagai bintang jatuh.
Penerobosan ke atmosfer dengan kecepatan parabolis heliosentris pada kededudukan
bumi : 42 km/detik, sedangkan kecepatan bumi sebesar 30 km/detik, massa kecepatan
relati bisa mencapai 72 km/detik. Meteorid umumnya memijar pada ketinggian130
hingga 100 km kemudian memudar pada ketinggian 90 hingga 20 km. Meteor yang
terangnya sama dengan bintang terterang mepunyai massa 0,006-1,6 gram11.
Meteroid menurut asalnya ada 3 jenis, yaitu diantaranya:
1. Meteoroid dengan orbit hampir parabolis
9 S Eka Gautama, op. cit, hlm. 172
11 Adam Malik, Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa, Bandung : UIN SGD,
2016, hlm. 72.
2. Meteoroid kekometan
3. Meteoroid kepplanetan.
1. Meteoroid batuan sekitar 93% terdiri dari batuan Chondrites 86%, Achondrites
7% dan raapat massanya sekitar 3,4 gram/cm3
2. Meteroid besi sekitar 5,5% terdiri dari besi, 85,95% nikel sebagai sisanya, dan
rapat massanya sekitar 7,8 gram/cm3
3. Meteoroid batuan besi sekitar 1,5%, terdiri dari besi 60 % dan sisanya sebagai
batuan12.
D. Pengertian Gerhana
13Susiknan Azhari, Ensiklopedi Hisab Rukyat, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, cet. II, 2008,
hal. 471.
14Slamet Hambali, Pengantar Ilmu Falak (Menyimak Proses Pembentukan Alam Semesta),
Banyuwangi: Bismillah Publisher, cet . I, 2012, hal. 229.
DAFTAR PUSTAKA
Hambali, Slamet. 2012. Pengantar Ilmu Falak (Menyimak Proses Pembentukan Alam
Semesta). Banyuwangi: Bismillah Publisher
Ichtijanto dkk. 1981. Almanak Hisab Rukyat. Jakarta: Proyek Pembinaan Badan Peradilan
Agama Islam
Nana Jumhana.2012. Alam Semesta dan Tata Surya. Bandung : UPI
16 Ichtijanto dkk, Almanak Hisab Rukyat, Jakarta: Proyek Pembinaan Badan Peradilan Agama Islam,
1981, hal. 145.
17 Ahmad Ghozali Muhammad Fathullah, Irsyd al- Murd, Madura: Lafal, 2005, hal. 157.