Anda di halaman 1dari 3

Fecal Coliform

1000
900
800
700
600

jml/100ml 500
400
300
200
100
0
Periode 1 Periode 2 Periode 3 Periode 4

Fecal Coliform

Menurut ketentuan WHO (World Health Organization) dan APHA (American Public
Health Association), kualitas air ditentukan oleh kehadiran dan jumlah bakteri didalamnya. Adanya
bakteri coliform / fecal coliform di dalam air menunjukkan kemungkinan adanya mikroba yang
bersifat enteropatogenik dan toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan (Widiyanti dan Ristiati, 2004).
Coliform merupakan bakteri fecal yan berasal dari sisa hewan atau tumbuhan yang sudah mati
termasuk juga manusia E-Coli adalah bakteri komensial pada usus manusia dan umumnya bukan
pathogen penyebab penyakit, namun apabila di dalam air tersebut terkontaminasi oleh bakteri E-
Coli yang bersifat fecal jika dikonsumsi terus-menerus dalam jangka panjang akan berdampak
pada timbulnya penyakit seperti radang usus, diare infeksi pada saluran kemih dan empedu.
Penentuan coliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti
berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen.

Berdasarkan data yang diperoleh Fecal Coliform di lokasi Pulau Pasir menunjukan nilai Fecal
Coliform yang melebihi baku mutu, kecuali pada periode 2 yang tidak melebihi baku mutu. Begitupun
dengan lokasi pengasapan ikan sampai akhir period 4 nilai fecal Coliform melebihi baku mutu.
sehingga sumber yang ada di wilayah tersebut tidak dapatdijadikan sebagai sumber air minum
atau mutu air kelas 1 dan dikategorikan tercemar berat. Tercemarnya sumber air dibawah tanah
disebabkan tingginya aktivitas masyarakat yang banyak memproduksi sampah dan limba yang
tidak dikelola dengan baik sehingga hasil degradasi akan mengalir bersama air hujan meresap ke
air tanah.
Total Coliform
2500

2000

1500

jml/100ml
1000

500

0
Periode 1 Periode 2 Periode 3 Periode 4

Total coliform atau kepadatan coliform merupakan indikator awal


bakteri yang digunakan untuk menetukan aman atau tidaknya air untuk
dikonsumsi. Berdasarkan data yang diperoleh total Coliform pada Pulau Pasir
melebihi baku mutu kecuali pada periode 2 sedangkan pada lokasi pengasapan
ikan total coliform yang didapatkan di setiap periode mengalami fluktuasi,i
periode 1 dan 3 total coliform melebihi baku mutu sedangkan periode 2 dan
periode 4 total coliform dibawah baku mutu sehingga dapat dikatakan aman.
Bakteri coliform merupakan salah satu jenis bakteri pathogen. Bakteri
pathogen menjadi salah satu indicator kondisi lingkungan (Karliana, 2009).
Salah satu contoh bakteri Coliform adalah Escherichia coli, yang merupakan
bakteri indikator keberadaan bakteri patogen dimana bakteri ini dapat
menjadi sinyal untuk menentukan suatu sumber air telah terkontaminasi oleh
patogen atau tidak (Widiyanti dan Ristanti, 2004).

Beberapa parameter penting yang berpengaruh terhadap fluktuasi


bakteri Fecal Coliform maupun Total Coliform adalah :
1. Menurut Kuswandi (2001) dalam Feliatra (2002) bakteri fecal masuk ke
perairan melalui aliran sungai serta limpasan air hujan sehingga
kelimpahan bakteri akan semakin tinggi pada saat hujan.
2. Perubahan konsentrasi materi organik,
a) perubahan salinitas
b) Suhu maupun
c) Intensitas cahaya
Ruyito dan Soeminarti (1994) dalam Feliatra (2002) menyatakan
bahwa derajat kematian kelompok bakteri coli yang berada di lingkungan
laut makin berkurang dengan naiknya salinitas, suhu maupun intensitas
cahaya matahari.
3. Pencemaran di perairan umumnya terjadi karena adanya pemusatan
penduduk, pariwisata, dan industrialisasi (Supriharyono, 2000). Pemusatan
penduduk di wilayah pesisir merupakan penghasil limbah rumah tangga
(limbah domestik). Limbah domestik umumnya terdiri atas tinja/feses, air
kemih, buangan air limbah lain (kamar mandi, cucian, dan dapur)
(Kusnoputranto, 2000).
4. Kondisi arus permukaan yang kecil (Shofiyanti dan Siswanto, 2013;
Siswanto dan Syah, 2013) yang membawa massa air diduga turut
berpengaruh terhadap sebaran bakteri ini (Wahyuni, 2014)

Karliana, I. (2009). Identifikasi mikroba air laut di Ujung Grenggengan


Semenanjung Muria. Jurnal Sigma Epsion, 13(2), 59-63.
Shofiyanti, E. R., & Siswanto, A. D. (2013). Arus permukaan dan konsentrasi
total suspended solid di Selat Madura, Kabupaten Bangkalan, Madura.
Prosiding Seminar Nasional Hasill Penelitian Perikanan dan Kelautan,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas
Supriharyono. 2000. Pelestarian dan Pengelolaan Sumber Daya Alam di Wilayah
Pesisir Tropis. PT
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Kusnoputranto. 2000. Air limbah dan Ekskneta Manusia. Dirjen Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Tinggi dan Kebudayaan. Jakarta.
Widiyanti, N. L. P, M. dan N. P. Ristiati. 2004. Analisis kualitatif bakteri koliform
pada depo Air minum Isi ulang di kota singaraja bali. Jurnal ekologi
kesehatan. 3 (1) : 64-73.
Feliatra. 2002. Sebaran Bakteri Escherichia coli di Perairan Muara Sungai
Bantan Tengah
Bengkalis Riau. (Online)

Anda mungkin juga menyukai