Anda di halaman 1dari 3

Tugas Paper -- ERP

ANTARA PRESCRIPTIVE DAN AGILE


Paulus Sumoaji Wibowo , Jefry Pasaribu
Oktober 2011

ABSTRAK
Prescriptibe dan agile merupakan dua metode pendekatan untuk membangun sebuah aplikasi atau sistem.
Kedua pendekatan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Prescriptive saat ini
dianggap sebagai metode tradisional setelah kemunculan metode agile. Kemumculan metode agile sendiri
didasarkan kepada kebutuhan akan cara lain bagaimana untuk membangun sistem dengan jauh lebih cepat
dengan tidak terlalu menitikberatkan kepada dokumentasi dimana hal tersebut itulah yang menjadi kelemahan
sekaligus kelebihan dari metode prescriptive. Kedua metode ini saling bertolak belakang dan penggunaannya
diserahkan kepada para pengembang berdasarkan kebutuhan.

Kata Kunci: kebutuhan, membangun, cepat, perbandingan, bertolak-belakang, dokumentasi.

PRESCRIPTIVE dalam metode waterfall harus dikerjakan benar-


1.1 Definisi benar.
Prescriptive dalam Bahasa Indonesia berarti
preskriptif yang berarti bersifat memberi petunjuk
atau bergantung pada atau menurut ketentuan yang
berlaku (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Berdasarkan definisi kata preskriptif di atas, dapat
disimpulkan bahwa metode deskriptif adalah metode
pendekatan untuk membangun sistem atau aplikasi
yang menitikberatkan kepada deskripsi detil
mengenai apa yang hendak dibangun terlebih dahulu
sebelum memasuki tahap pembangunan secara
teknis itu sendiri. Deskripsi detil yang dimaksud
disini adalah dokumentasi program yang lengkap
dan jelas serta disetujui oleh kedua pihak yakni si
Gambar 1. Tahapan dalam metode waterfall
inisiator projek serta si pihak yang diberi
kepercayaan untuk mengeksekusi projek
Dokumentasi disini bertindak sebagai pengarah atau Tahapan-tahapan dalam metode waterfall
pemberi petunjuk seperti apa program ini kelak ini dapat dibagi menjadi 2 garis besar, dokumentasi
akan berjalan. dan coding. Tahapan dokumentasi dimulai pada saat
tahapan feasibility dan berakhir pada tahapan design
1.2 Penggunaan sedangkan tahapan coding (berhubungan dengan
Metode preskriptif sampai saat masih merupakan aplikasi secara langsung) dimulai dari tahapan
metode yang populer digunakan oleh para implement dan diakhiri pada tahap maintain.
pengembang. Metode ini biasanya digunakan di Pada tahap feasibility disini dikumpulkan
projek-projek yang membutuhkan effort besar data sebanyak mungkin mengenai apa-apa saja
seperti waktu, manpower, dan kompleksitas projek sebenarnya yang dibutuhkan. Setelah tahap ini
itu sendiri. berakhir maka berlanjut ke tahap analisis dimana
data-data yang diperoleh dari tahapan selanjutnya
1.3 Contoh Model (Waterfall) dianalisis untuk membentuk sebuah desain sistem.
Metode preskriptif yang paling populer adalah Pada saat membentuk desain sistem itulah, tahap
metode waterfall. Seperti ciri dari model-model design dimulai. Tahap implementasi dimulai ketika
metode preskriptif, metode ini juga dimulai dari desain sistem sudah disetujui. Dalam tahap
pengumpulan informasi kemudian dibuat dalam satu implementasi inilah sistem mulai dibangun secara
bundel dokumentasi (lihat gambar 1 : tahap analisis). nyata. Tahapan selanjutnya, test dan maintain,
Ketika tahap pembuatan dokumentasi berakhir, dijalankan untuk menguji dan menjaga apakah
tahapan berikutnya yaitu implementasi baru dapat tahapan implementasi sudah sesuai dengan arahan
dimulai. yang terdapat dalam desain sistem.
Kekhasan dari metode ini adalah jika satu
tahapan sudah diselesaikan maka tidak bisa kembali
lagi ke tahapan tersebut, karena itulah setiap tahapan
Tugas Paper -- ERP

AGILE sprint. Sprint inilah yang menjadi pegangan bagi


1.4 Definisi developer.
Agile dalam Bahasa Indonesia berarti tangkas Dalam metode agile dibutuhkan fungsi
yang berarti cepat, cekatan (Kamus Besar Bahasa pengawasan yang ketat. Cara yang digunakan dalam
Indonesia). Berdasarkan definisi di atas, dapat metode scrum adalah dengan adanya scrum meeting
disimpulkan bahwa metode agile adalah metode (15 menit setiap hari). Scrum meeting membahas hal
pendekatan yang mengutamakan kecepatan untuk mendasar seperti apa yang telah dibuat, apa yang
membangun sistem atau aplikasi dan mengabaikan akan dibuat, dan apakah ada masalah. Alat bantu
penitikberatan pada dokumentasi yang biasanya yang kedua adalah burndown chart untuk
menghabiskan resource besar. Pada metode ini, si mengawasi timeline pekerjaan.
pembangun berharap bahwa hal-hal yang penting
terlebih dahululah (aplikasi berjalan) yang harus
diutamakan bertujuan terhadap pemenuhan
kebutuhan user itu sendiri. Dengan tidak
menitikberatkan pada dokumentasi bukan berarti
metode ini tidak memiliki dokumentasi.
Dokumentasi pada metode ini tetap ada namun tidak
sekompleks dan sedetil metode preskriptif.

1.5 Penggunaan
Metode ini biasanya digunakan pada projek-
projek berskala kecil baik dari segi manpower, Gambar 3. Burndown Chart
waktu maupun kompleksitas projek itu sendiri.
Metode ini juga lebih sering digunakan oleh tim
internal perusahaan atau organisasi. Alat bantu ketiga adalah demos, dimana di dalam
event ini pihak pengembang menampilkan hasil
kerja mereka kepada user apakah sudah sesuai
1.6 Contoh Model (Scrum) dengan yang terdapat pada daftar pekerjaan.
Metode agile yang paling populer digunakan
adalah scrum. Scrum dianggap dapat mendeliver KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
program dengan cepat sekaligus juga dapat menjaga 1.7 Kelebihan Model Waterfall
agar sistem yang dibuat dapat mengcover kebutuhan. Berikut adalah kelebihan dari model Waterfall:
1. software yang
dikembangkan dengan metode ini
biasanya menghasilkan kualitas yang
baik.
2. Document pengembangan
sistem sangat terorganisir, karena
setiap fase harus terselesaikan
dengan lengkap sebelum melangkah
ke fase berikutnya.
3. Ketika semua kebutuhan sistem
dapat didefinisikan secara utuh, eksplisit, dan
benar di awal project, maka Software
Gambar 2. Ilustrasi metode scrum Engineering dapat berjalan dengan baik dan
tanpa masalah.
Metode scrum dimulai dari mengumpulkan
1.8 Kekurangan Model Waterfall
semua kebutuhan dan keinginan seperti apa nantinya
1. membutuhkan keahlian
aplikasi yang akan dibangun. Daftar-daftar itu
yang baik atau yang telah
dimasukan kedalam Product Backlog. Semua
berpengalaman dalam
stakeholder dari projek ini dapat berkontribusi dalam
mengembangkan perangkat lunak,
penyusunan backlog produk ini. Setelah daftar
dalam arti metode ini kurang cocok
tersusun, projek owner akan memilih dari daftar
bagi pemula.
tersebut mana yang relevan seharusnya ada di dalam
2. Diperlukan majaemen yang
aplikasi yang akan dibangun dan dimasukkan
baik, karena proses pengembangan
kedalam release backlog. Dari release backlog
tidak dapat berulang sebelum
tersebut kemudian dipisahkan berdasarkan prioritas
menghasilkan suatu produk, yaitu
serta langkah-langkah yang akan dilakukan untuk
mewujudkan daftar-daftar terpilih tersebut ke dalam aplikasi. Jadi apabila dalam suatu
Tugas Paper -- ERP

proses seperti perancangan tidak


selesai tepat waktu, maka akan
mempengaruhi keseluruhan proses PUSTAKA
pengembangan perangkat lunak Ramusson, Jonathan. (2010). The Agile Samurai:
How Agile Masters Deliver Great
1.8.1 Kelebihan Model Scrum Software.Texas : Janet Furlow.
Menurut Beedle, proses model SCRUM Pressman, Roger S. (2010). Software Engineering:
berhasil membuat sebuah tim pengembang dapat A Practitioner's Approach, Seventh Edition. New
bekerja dengan baik dimana pengeliminasian York: McGraw-Hill
ketidakpastian itu tidak mungkin (Pressman, 2010). Chon, Mike. (2010). Succedding with Agile :
Proses model SCRUM memiliki keuntungan Software Development using Scrum.Texas : Janet
masalah dapat diidentifikasi lebih awal dan terdapat Furlow.
dokumentasinya (berupa backlog), dapat dengan
cepat mendapatkan umpan balik dari klien (karena
memiliki iterasi yang pendek), kontrol yang jelas,
memiliki respon yang cepat terhadap perubahan, dan
berorientasi objek

1.8.2 Kekurangan Model Scrum


kekurangan dari proses model SCRUM
adalah SCRUM membutuhkan keterlibatan dari
product owner yang cukup besar, namun ketika
product owner tidak memiliki waktu yang cukup
akan menghambat jalannya pembuatan software,
proses SCRUM dengan konsep product backlog
hanya merupakan sebuah perencanaan untuk satu
siklus sprints, akan membuat sulit untuk
memprediksi proyek dengan durasi waktu yang
panjang, mahal untuk diimplementasikan, dan tidak
efektif untuk proyek kecil

KESIMPULAN
Proses model prescriptive merupakan proses
model yang memiliki aturan jelas untuk setiap
kegiatan, aksi, dan tugas-tugas yang terdapat di
dalamnya. Model ini agak kaku dan menimbulkan
kesulitan jika dilakukan revisi ditengah proses
pemodelan. Contoh dari prescriptive model adalah
waterfall model.
Waterfall model efektif digunakan jika
konsumen atau kilen bisa menjelaskan permintaan
perangkat lunak yang ingin dibuat dengan jelas dan
detail. Jika klien tidak bisa mendeskripsikan
permintaan dengan baik dan jelas, maka metode ini
akan susah untuk digunakan, karena kemungkinan
akan timbulnya revisi permintaan di tengah-tengah
proses.
Dengan menggunakan proses model agile,
produktivitas tinggi yang mana hasil dapat diperoleh
dalam waktu yang sangat cepat dan respon yang
cepat terhadap perubahan namun membutuhkan
kedisiplinan yang tinggi. Proses model agile cocok
baik untuk proyek besar maupun kecil, misalnya
dengan menggunakan SCRUM.
Pada dasarnya, faktor-faktor yang patut
diperhatikan dalam menentukan proses model mana
yang lebih cocok diterapkan untuk suatu
pengembangan proyek perangkat lunak yaitu
kompleksitas sistem, ketahanan sistem, dan
visibilitas timeline.

Anda mungkin juga menyukai