Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Emitor Vol. 14 No.

02 ISSN 1411-8890

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM


DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN
PROGRAM ETAP POWER STATION 7.0
Fajar Widianto, Agus Supardi, Aris Budiman
Jurusan TeknikElektro Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yanitromol pos 1 pabelan kartasura surakarta
widiantofajar@ymail.com

ABSTRAKSI

Gangguan hubung singkat sering terjadi pada operasi sistem tenaga listrik yang dapat
mengakibatkan terganggunya penyaluran tenaga listrik ke konsumen. Gangguan hampir selalu
ditimbulkan oleh hubung singkat antar fase atau hubung singkat fase ke tanah. Suatu gangguan
distribusi hampir selalu berupa hubung langsung atau melalui impedansi sehingga akan
berpengaruh pada parameter parameter yang ada pada sistem distribusi. Analisis ini
bertujuan menghitung nilai gangguan hubung singkat untuk ditentukan nilai kapasitas circuit
breaker sebagai pengaman ketika suatu sistem terjadi gangguan.
Penelitian ini akan dilakukan analisis arus hubung singkat tiga fase pada sistem distribusi
standard IEEE 13 bus dengan menggunakan ETAP Power Station 7.0. Penelitian dilakukan
dengan membuat model sistem distribusi standar13 bus dengan menggunakan ETAP Power
Station 7.0. Data-data sistem yang diperlukan kemudian dimasukkan ke dalam model tersebut.
Setelah modelnya lengkap kemudian dilakukan simulasi aliran daya untuk mengetahui apakah
model yang dibuat sudah sempurna atau belum. Kemudian ditentukan lokasi yang akan terjadi
gangguan hubung singkat tiga fase, dalam hal ini lokasi hubung singkat dilakukan pada masing
masing bus yang berada pada sistem tiga fase, antara lain pada bus 632, bus 633, bus 634, bus
671, bus 692, bus 675.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa gangguan hubung singkat tiga fase jika semakin jauh bus
tersebut dari power grid, maka impedansi salurannya akan semakin besar. Semakin besar
impedansi salurannya maka arus hubung singkat tiga fase akan semakin kecil, juga didapat
hasil bahwa arus gangguan terbesar terjadi pada bus 634 dengan nilai gangguan 20157.00
ampere karena berada pada tegangan yang berbedayaitu berada pada tegangan 0.48 kV dari
trafo gardu induk yang di suplai dari bus 633 dari tegangan dasar sebesar 4.16 kV.

Kata kunci :Hubung singkat tiga fase, Sistem distribusi 13 bus, ETAP Power Station 7.0

1. PENDAHULUAN mengakibatkan terganggunya penyaluran


Sistem Tenaga Listrik terdiri dari tenaga listrik ke konsumen. Gangguan adalah
beberapa sub sistem, yaitu Pembangkitan, penghalang dari suatu sistem yang sedang
Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik beroperasi atau suatu keadaan dari sistem
disalurkan ke masyarakat melalui jaringan penyaluran tenaga listrik yang menyimpang
distribusi. Jaringan distribusi merupakan dari kondisi normal. Suatu gangguan di dalam
bagian jaringan listrik yang paling dekat peralatan listrik didefinisikan sebagai
dengan masyarakat. Jaringan distribusi terjadinya suatu kerusakan di dalam jaringan
dikelompokkan menjadi dua, yaitu jaringan listrik yang menyebabkan aliran arus listrik
distribusi primer dan jaringan distribusi keluar dari saluran yang seharusnya.
sekunder. Berdasarkan ANSI/IEEE Std. 100-1992
Pada operasi sistem tenaga listrik sering gangguan didefinisikan sebagai suatu kondisi
terjadi gangguan - gangguan yang dapat fisis yang disebabkan kegagalan suatu

19
Fajar Widianto,Agus Supardi,Aris Budiman, Analisis Gangguan Hubung Singkat Tiga Fase Pada Sistem Distribusi

perangkat, komponen, atau suatu elemen untuk apabila sedang terjadi gangguan seperti
bekerja sesuai dengan fungsinya. kondisi hubung singkat, untuk mencegah
Gangguan hampir selalu ditimbulkan meluasnya gangguan ke jaringan yang lain.
oleh hubung singkat antar fase atau hubung
singkat fase ke tanah. Suatu gangguan 2. Metode Penelitian
distribusi hampir selalu berupa hubung 2.1 Pengumpulan Data
langsung atau melalui impedansi. Istilah Pada tahap ini penulis dibantu
gangguan identik dengan hubung singkat, mendapatkan data single line diagram sistem
sesuai standart ANSI/IEEE Std. 100-1992.. distribusi standar IEEE 13 bus, data saluran,
Mengatasi gangguan tersebut, perlu dilakukan data beban, dan data kapasitas kapasitor.
analisis hubung singkat sehingga sistem 2.2 Tahap Pengolahan Data
proteksi yang tepat pada Sistem Tenaga Listrik Simulasi dan analisa menggunakan
dapat ditentukan. Analisis hubung singkat software ETAPPower Station7.0 terhadap data
adalah analisis yang mempelajari kontribusi yang ada :
arus gangguan hubung singkat yang mungkin 1. Memasukkan nilai-nilai kedalam tampilan
mengalir pada setiap cabang di dalam sistem perangkat editorETAPPower Station7.0
(di jaringan distribusi, transmisi, trafo tenaga berupa nilai resistansi reaktansi saluran
atau dari pembangkit) sewaktu gangguan distribusi, kapasitas kapasitor, panjang
hubung singkat yang mungkin terjadi di dalam kabel penampang dan besar ukuran kabel
system tenaga listrik. penampang, dan data beban.
Sistem proteksi memegang peranan 2. Menganalisis hasil simulasi arus hubung
penting dalam kelangsungan dan keamanan singkat tiga fase pada
terhadap penyaluran daya listrik. Pengamanan softwareETAPPower Station7.0. pada bus
pada jaringan transmisi perlu mendapat yang di tentukan
perhatian yang serius dalam setiap 3. Menganalisis gangguan hubung singkat
perencanaannya. Sistem transmisi memiliki tiga fase pada perhitungan manual
parameter-parameter dan keadaan sistem yang 4. Membandingkan hasil perhitungan pada
berubah secara terus menerus, sehingga software ETAP Power Station 7.0 dengan
strategi pengamanannya harus disesuaikan perhitungan manual.
dengan perubahan dinamis dalam hal desain 5. Menentukan kapasitas CB (Circuit
dan pengaturan peralatannya. Sistem proteksi Breaker ) pada setiap jaringan.
berfungsi untuk mengamankan peralatan listrik 2.3 Peralatan yang dipakai
dari kemungkinan kerusakan yang diakibatkan 2.3.1 Komputer dan Perangkat Lunak
oleh gangguan, misalnya gangguan dari alam Bahan penelitian ini adalah perangkat
atau akibat rusaknya peralatan secara tiba-tiba, keras laptop untuk menjalankan ETAP Power
melokalisir daerah-daerah sistem yang Station7.0, softwareETAP power station7.0,
mengalami gangguan sekecil mungkin, dan 2.3.2 Gambaran Sistem Distribusi Standar
mengusahakan secepat mungkin untuk IEEE 13Bus
mengatasi gangguan yang terjadi di daerah Penelitian ini menggunakan sistem
tersebut, sehingga stabilitas sistemnya dapat distribusi standar IEEE 13busdengan terpasang
terpelihara, dan juga untuk mengamankan 2 kapasitor pada bus611, dan bus675 seperti
manusia dari bahaya yang ditimbulkan oleh ditunjukkan pada gambar 1 . Sistem distribusi
listrik. CB (Circuit Breaker) atau biasa juga standar IEEE 13 busyaitu sistem distribusi
disebut PMT (pemutus tenaga) merupakan yang pada tiap-tiap bus memiliki konfigurasi
salah satu bagian penting dalam sistem fase yang berbeda. Ada yang menggunakan
pengamanan jaringan transmisi yang sistem 3 fase 3 kabel, sistem 3 fase 4 kabel,
digunakan untuk memutuskan arus beban sistem 1 fase 2 kabel dan sistem 2 fasa 3 kabel.

20
Jurnal Emitor Vol. 14 No. 02 ISSN 1411-8890

650

646 645 632 633 634

611 684 692 675


671

652 680
.
Gambar1. menunjukkan sistem distribusi standar IEEE 13bus.

2.4 Flowchart Penelitian

Gambar 2. Flowchart peneliti

21
Fajar Widianto,Agus Supardi,Aris Budiman, Analisis Gangguan Hubung Singkat Tiga Fase Pada Sistem Distribusi

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Program analisis hubung singkat dalam terganggu. Pada saat terjadi gangguan hubung
ETAPPower Station 7.0 dapat menganalisis singkat tiga fase, maka juga diikuti dengan
hubung singkat tiga fase, hubung singkat perubahan tegangan sistem.
saluran ke tanah, hubung singkat saluran ke Arus hubung singkat tiga fase yang terjadi
saluran, dan hubung singkat saluran ganda ke hanya merupakan kontribusi dari power grid
tanah pada sistem distribusi. Program akan dan beban . Magnitude arus hubung
menghitung arus hubung singkat berdasarkan singkatnya ditentukan oleh impedansi total
kontribusi dari motor, generator dan sistem antara power grid dengan lokasi gangguan dan
utility. Analisis hubung singkat yang dilakukan beban yang terpasang pada lokasi gangguan.
pada penelitian ini adalah gangguan hubung Impedansi ini meliputi impedansi urutan
singkat tiga fase. Arus hubung singkat pada positif dari power grid.
bus yang terganggu dihitung setelah 30 siklus Hasil Simulasi Analisis Aliran Beban
(kondisi steady state). Besarnya impedansi Simulasi aliran beban pada sistem
saluran antar bus pada sistem distribusi standar distribusi standar IEEE 13 bus dilakukan saat
IEEE 13 bus berbeda-beda nilainya. Impedansi sistem dalam kondisi normal, sehingga dapat
totalnya akan semakin besar bila jaraknya diketahui nilai tegangan, arus, dan arah aliran
semakin jauh dari power grid. Adanya daya yang mengalirpada sistem distribusi
gangguan hubung singkat tiga fase pada salah standar IEEE 13 bus. Hal tersebut dilakukan
satu bus akan mengakibatkan terjadinya untuk mengetahui aliran daya dan nilai arus
perubahan aliran daya. Arus yang semula normal yang terjadi saat sistem sebagai acuan
mengalir menuju masing-masing bus, berubah untuk menentukan kapasitas circuit breaker.
arah dan magnitudenya menuju ke bus yang
.

Gambar 3. One line diagram sistem distribusi 13 bus dengan ETAP Power Station 7.0

22
Jurnal Emitor Vol. 14 No. 02 ISSN 1411-8890

Gambar 4. Model sistem distribusi standard IEEE 13 bus kondisi normal setelah di simulasi
aliran daya dalam ETAPPower Station 7.0

Gambar 5. hasil simulasi load flow analysis ETAP

23
Fajar Widianto,Agus Supardi,Aris Budiman, Analisis Gangguan Hubung Singkat Tiga Fase Pada Sistem Distribusi

Berdasarkan text report hasil simulasi 3.2 Simulasi Hubung Singkat Software
analisis aliran beban pada sistem distribusi ETAP Power Station 7.0
standar IEEE 13 bus dengan menggunakan Simulasi hubung singkat pada salah
software ETAP power station 7.0 tersebut satu bus pada sistem distribusi Standar IEEE
diketahui bahwa pada bus 632, bus 633, bus 13 bus dilakukan dengan menggunakan
671, bus 675, bus 80, bus 692 berada pada software ETAP power station 7.0 sebagai
tegangan 4.16 kV dan bus 634 berada pada masalah yang dianalisis dengan Teori
tegangan 0.48 kV. Pada jaringan antara bus Thevenin.
632 ke bus 671 dapat diketahui memliki daya 3.3 Simulasi Hubung Singkat pada Bus 671
aktif sebesar 2.597 MW, daya reaktif sebesar Pada simuasi ini dilakukan di bus671
0.887 MVar arus yang mengalir sebesar yang terjadi gangguan yang mengakibatkan
371.0 Ampere dan memiliki faktor daya hubung singkat berdasar pada pemilihan
sebesar 94%. secara acak.

Gambar 6. Hubung singkat yang terjadi pada bus 671

Gambar 7. Short circuit report yang terjadi pada bus 671

3.4 Simulasi Hubung Singkat pada Bus 634

24
Jurnal Emitor Vol. 14 No. 02 ISSN 1411-8890

Pada simuasi ini dilakukan di bus 634 yang memiliki nilai terbesar di karenakan
yang terjadi gangguan yang mengakibatkan berada pada tegangan 0.48 kV.
hubung singkat berdasar pada pemilihan
secara hasil gangguan hubung singkat 3 fase

Gambar 8. Hubung singkat yang terjadi pada bus 634

Gambar 9. Short circuit report yang terjadi pada bus 634

3.5 Perhitungan Arus Hubung Singkat Tiga Fase dengan Metode Thevenin

25
Fajar Widianto,Agus Supardi,Aris Budiman, Analisis Gangguan Hubung Singkat Tiga Fase Pada Sistem Distribusi

1. Perhitungan Hubung Singkat 3 Fase pada Bus 671

Gambar 10. Rangkaian sederhana hubung singkat pada bus 671 sistem distribusi standard IEEE
13 bus dalam ETAPPower Station 7.0

Gambar 10 dengan lokasi gangguan Impedansi saluran distribusi


pada bus 671 dapat diselesaikan dengan bus 671 bus 680 : 68.62 %
metode thevenin sebagai berikut: Basis perhitungan adalah 4.16 kV, 100 MVA
Power grid: 71.02MVA, 4.16 kV, X = pada jaringan distribusi.
140.7% Penyelesaian :
Lump 3 : 1.329 MVA, 4.16 kV, X= 16.67% 1. Menentukan tegangan sisi yang lain.
Lump 7 : 0.116 MVA, 4.16 kV, X= 16.67% Tegangan sisi distribusi = 4.16 kV
Lump 4: 0.971 MVA, 4.16 kV, X= 15.38% Tegangan sisi power grid
Impedansi saluran distribusi
bus 632 bus 671 : 136.88 %
Impedansi saluran distribusi
bus 692 bus 675 : 35.57%

2. Menghitung impedansi tiap-tiap peralatan dalam bentuk perunit


Power grid

Lump 3

Lump 7

26
Jurnal Emitor Vol. 14 No. 02 ISSN 1411-8890

Lump 4

Transmisi bus 632 - bus 671

Transmisi bus 692 - bus 675 Transmisi bus 671 - bus 680

Bus 634 20157


Bus 692 6390
Bus 675 5722

Sistem distribusi standar IEEE 13 bus.


Variasi nilai tersebut tergantung dari lokasi
gangguan. . Pada penyulang pertama (bus 634
bus 633), arus hubung singkat tiga fase yang
Gambar 11. Rangkaian ekivalen paling kecil dihasilkan oleh gangguan yang
. terjadi pada bus 633 (bus yang terjauh dari
Tegangan gangguan: power grid), sedangkan arus hubung singkat
yang paling besar dihasilkan oleh gangguan
yang terjadi pada bus 634 (bus yang berada
Impedansi Thevenin: pada tegangan 0.48 kV dari trafo gardu induk
yang di suplai dari bus 633). Pada penyulang
kedua (bus 632 bus 675), arus hubung
Arus gangguan total :
singkat tiga phase yang paling kecil dihasilkan
oleh gangguan yang terjadi pada bus 680 (bus
yang terjauh dari power grid), sedangkan arus
Untuk mendapatkan arus dalam ampere,
hubung singkat tiga phase yang paling besar
nilai persatuan dikalikan dengan arus dasar
dihasilkan oleh gangguan yang terjadi pada
rangkaian:
bus 632 (bus yang terdekat dengan power
Arus gangguan total
grid). Hasil ini sesuai dengan teori perhitungan
arus hubung singkat tiga fase yang
menyatakan bahwa arus hubung singkat
Tabel 1. Hasil perbandingan hubung
ditentukan oleh impedansi sistem. Semakin
singkat bus 671
jauh bus tersebut dari power grid, maka
Arus Hubung
Bus 671 impedansi salurannya akan semakin besar.
Singkat 3 Fase (A)
Semakin besar impedansi salurannya maka
Perhitungan Manual 6284,56
arus hubung singkat tiga fase akan semakin
Menggunakan
6390 kecil dan Semakin dekat bus tersebut dari
Program ETAP
power grid, maka impedansi salurannya akan
semakin kecil. Semakin kecil impedansi
3.6 Hasil Analisis Hubung Singkat Tigafase
salurannya maka arus hubung singkat tiga fase
Tabel 2. Hasil hubung singkat tiga fase
akan semakin besar.
Lokasi Gangguan Arus Hubung
Sistem 3 Fase Singkat (A) 3.7 Menentukan Kapasitas CB
Bus 671 6390 Penentuan kapasitas CB (circuit
Bus 632 11229 breaker), maka perlu diketahui arus yang
Bus 680 4856 mengalir pada masing-masing jaringan
Bus 633 8041 transmisi. Hal ini bisa di dapat pada parameter

27
Fajar Widianto,Agus Supardi,Aris Budiman, Analisis Gangguan Hubung Singkat Tiga Fase Pada Sistem Distribusi

yang telah tertera pada simulasi ETAP power = 68.3 x 1.25


station 7.0. Dimana pada saat di lakukan load = 85.37 Ampere
flow analysis , di ketahui berapa arus yang 5. Penentuan kapasitas circuit breaker pada
mengalir pada masing masing jaringan jaringan bus 633 bus 634
transmisi baik itu dari bus ke bus maupun bus ICB = Arus pada jaringan x 1.25
ke beban. Kapasitas CB (Circuit Breaker). = 68.3 x 1.25
Kapasitas CB dapat ditentukan berdasarkan = 85.37 Ampere
nilai arus yang sudah di ketahui berdasar 6. Penentuan kapasitas circuit breaker pada
ETAP pada masing-masing transformator dan jaringan bus 634 lump 1
saluran transmisi. Maka dapat dihitung dengan ICB = Arus pada jaringan x 1.25
persamaan 1. = 591.8 x 1.25
ICB = ITR x 1.25........................( 1 ) = 739.75 Ampere
Dari nilai arus pada masing-masing saluran 7. Penentuan kapasitas circuit breaker pada
transmisi, akan didapat nilai batas arus untuk jaringan bus 671 lump 3
menentukan kapasitas CB yang akan ICB = Arus pada jaringan x 1.25
digunakan. = 183.4 x 1.25
Tabel 3. Nilai arus pada setiap jaringan = 229.25 Ampere
Jaringan Transmisi Arus Normal 8. Penentuan kapasitas circuit breaker pada
antara Berdasar ETAP (A) jaringan bus 671 lump 7
Power Grid Bus 632 517 ICB = Arus pada jaringan x 1.25
Bus 632 Bus 671 371 = 16 x 1.25
Bus 632 Lump 9 15.6 = 20.00 Ampere
Bus 633 Bus 633 68.3 9. Penentuan kapasitas circuit breaker pada
jaringan bus 671 - bus 692
Bus 634 Lump 1 591.8
ICB = Arus pada jaringan x 1.25
Bus 671 Lump 3 183.4
= 140.2 x 1.25
Bus 671 Lump 7 16 = 175.25 Ampere
Bus 671 Bus 692 140.2 10. Penentuan kapasitas circuit breaker pada
Bus 692 Lump 5 31.5 jaringan bus 692 lump 5
Bus 692 Bus 675 118.2 ICB = Arus pada jaringan x 1.25
Bus 675 Lump 4 132.9 = 31.5 x 1.25
= 39.37 Ampere
1. Penentuan kapasitas circuit breaker pada 11. Penentuan kapasitas circuit breaker pada
jaringan power grid ke bus 632 jaringan bus 692 bus 675
ICB = Arus pada jaringan x 1.25 ICB = Arus pada jaringan x 1.25
= 517 x 1.25 = 118.2 x 1.25
= 646.25 Ampere = 147.75 Ampere
2. Penentuan kapasitas circuit breaker pada 12. Penentuan kapasitas circuit breaker pada
jaringan bus 632 bus 671 jaringan bus 675 lump 4
ICB = Arus pada jaringan x 1.25 ICB = Arus pada jaringan x 1.25
= 371 x 1.25 = 132.9 x 1.25
= 463.75 Ampere = 166.12 Ampere.
3. Penentuan kapasitas circuit breaker pada Tabel 4. Hasil penentuan kapasitas circuit
jaringan bus 632 lump 9 breaker
ICB = Arus pada jaringan x 1.25 Batas Arus
Jaringan Transmisi antara
= 15.6 x 1.25 Kapasitas CB
= 19.5 Ampere Power Grid Bus 632 646.25
4. Penentuan kapasitas circuit breaker pada Bus 632 Bus 671 463.75
jaringan bus 632 bus 633 Bus 632 Lump 9 19.5
ICB = Arus pada jaringan x 1.25 Bus 633 Bus 633 85.37

28
Jurnal Emitor Vol. 14 No. 02 ISSN 1411-8890

Bus 634 Lump 1 739.75 mencari nilai arus normalnya, yang dapat
Bus 671 Lump 3 229.25 di lihat dengan program ETAP Power
Bus 671 Lump 7 20 Station 7.0. dikalikan dengan 1.25.
Bus 671 Bus 692 175.25
Bus 692 Lump 5 39.37
DAFTAR PUSTAKA
Bus 692 Bus 675 147.75
Bus 675 Lump 4 166.12 Glover D J., Sarma S. M., Overbye J. T., 2008,
Power System Analysis and Design 4th,
Thomson Corp.
Didapat nilai batas arus yang nantinya
Grainger J J., Stevenson. William D, JR., 1994,
digunakan untuk menentukan kapasitas CB
Power System Analysis, New York,
pada masing masing saluran antar jaringan. McGraw-Hill Book Company

4. KESIMPULAN H Saadat, 2002, Power System Analysis, New


Berdasarkan analisis hubung singkat tiga Delhi, McGraw-Hill Book Company.
fase pada sistem distribusi standar IEEE 13
Hidayatulloh,Rachmad.2012.Analisa gangguan
bus dengan penentuan kapasitas circuit
hubung singkat pada jaringan SUTT 150 Kv
breaker pada masing masing saluran jalur Kebasen Balapulang Bumiayu
menggunakan program ETAP Power Station menggunakan program ETAP,Jurusan
7.0 dapat ditarik kesimpulan bahwa : Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
1. Sistem distribusi standar IEEE 13bus Universitas Diponegoro.
ketika terjadi hubung singkat pada sistem
3 fase maka yang berpengaruh hanya pada Rahim, Aulia. 2011.Studi hubung singkat untuk
sistem 3 fase saja, antara lain pada bus gangguan simetris dan tidak simetris pada
632, bus 633, bus 634, bus 671, bus 692, sistem tenaga listrik PT. PLN P3B
Sumatera, Teknik Elektro Fakultas Teknik,
bus 675 Semakin jauh bus tersebut dari
Universitas Andalas.
power grid, maka impedansi salurannya
akan semakin besar. Semakin besar Wahyu, Tulus D.A.P., 2013, analisis hubung
impedansi salurannya maka arus hubung singkat tiga phase pada sistem distribusi
singkat tiga fase akan semakin kecil. standar ieee 18 bus dengan adanya
2. Arus gangguan terbesar terjadi pada bus pemasangan distributed generation (dg)
634 dengan nilai gangguan 20157.00 Menggunakan program etap power station
ampere karena berada pada tegangan 0.48 4.0, Fakultas Teknik, JurusanTeknik
Elektro, Universitas Muhammadiyah
kV dari trafo gardu induk yang di suplai
Surakarta.
dari bus 633 berbeda dari tegangan dasar
sebesar 4.16 kV. William D. Stevenson. Jr, Kamal Idris.
3. Penentuan kapasitas circuit breaker 1994.Analisis Sistem Tenaga Listrik, Edisi
sebagai pengaman pada saluran transmisi Keempat.Jakarta: Erlangga.
maupun saluran ke beban dapat dengan
mudah dilakukan dengan terlebih dahulu

29

Anda mungkin juga menyukai