Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI

AIR TO CLOSES (ATC) CONTROL VALVE

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3 (TIGA)

Nama Kelompok : Andriansyah Rio Alfatah


Dhian Purwo Utami
Hilman Hasrun Niam
Monika Ursula
Septian Adam Lengam
Wismo Adikusumo
Jurusan : Teknik Pengolahan Minyak dan Gas
Prodi : Refinery IC
Tingkat / Semester : I (Satu) / I (Satu)

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
SEKOLAH TINGGI ENERGI DAN MINERAL Akamigas
STEM Akamigas

Cepu, November 2016

62 | P a g e
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT. atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat memudahkan kami dalam menyelesaikan laporan
praktikum ini.

Tujuan dari disusunnya laporan ini adalah untuk menyajikan data data dari
praktikum-praktikum yang telah kami laksanakan guna mempermudah orang lain dalam
membaca hasil praktikum Air To Close (ATC) Control Valve ini.

Dengan terselesaikannya laporan ini, kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan praktikum ini.

Cepu, November 2016

Penulis

63 | P a g e
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................62

KATA PENGANTAR......................................................................................................63

DAFTAR ISI ...................................................................................................................64

I. PENDAHULUAN........................................................................................................65

1.1...............................................................................................................................LATAR
BELAKANG.......................................................................................................65
1.2...............................................................................................................................TUJUAN
..............................................................................................................................65
1.3...............................................................................................................................KESELA
MATAN KERJA ................................................................................................65

II. LANDASAN TEORI..................................................................................................67

III. METODOLOGI........................................................................................................77

3.1...............................................................................................................................BAHAN/
REAGEN.............................................................................................................77
3.2...............................................................................................................................PERALA
TAN......................................................................................................................77
3.3...............................................................................................................................LANGK
AH KERJA ........................................................................................................77

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN....................................................81

4.1...............................................................................................................................GAMBA
R BAGIAN-BAGIAN CONTROL VALVE......................................................81
4.2...............................................................................................................................PEMBA
HASAN................................................................................................................84

V. PENUTUP....................................................................................................................85

5.1................................................................................................................................KESIMP
ULAN....................................................................................................................85

VI. DAFTAR PUSTAKA................................................................................................86

64 | P a g e
65 | P a g e
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mengikuti kehidupan modern sekarang ini, control valve mempunyai penggunaan yang
sangat luas di hampir seluruh bidang kegiatan proses industri. Sebagai final control elemen,
control valve pada suatu proses industri dipergunakan untuk mengatur laju aliran fluida agar
dapat mengimbangi adanya hambatan serta tetap menjaga variabel proses berada pada set point
yang di kehendaki. Jenis dan ukuran control valve yang sangat beragam, tentunya akan
digunakan sesuai dengan kebutuhan pemakai.
Dalam dunia industri dikenal beberapa tipe control valve, seperti tipe ball, gate, globe,
butterfly, dan tipe-tipe lainnya. Dimana masing-masing tipe control valve tersebut memiliki
tingkat kinerja tertentu yang meliputi konsumsi energi, kecepatan respond, dan tingkat akurasi
yang berbeda. Adapun pemahaman yang memadai mengenai control valve sangat diperlukan agar
dapat memilih jenis, ukuran control valve yang tepat sehingga kesalahan dalam pemilihan,
pemasangan, pemakaian serta pemeliharaan control valve dapat di hindari.
Packing pada control valve juga memegang peranan penting untuk menunjang
keberhasilan operasi control valve. Material dan desain packing yang tidak sesuai dengan 2
karakteristik fluida akan menyebabkan packing mudah rusak dan mengganggu
kehandalan/kinerja control valve tersebut.
Dengan memahami pemilihan control valve yang baik maka akan diperoleh suatu control
valve yang mampu beroperasi maksimal.

1.2 Tujuan Percobaan


Setelah mengikuti praktikum materi Control Valve, mahasiswa mampu :
1. Mengetahui cara kerja control valve
2. Melakukan instalasi pembongkaran dan pemasangan control valve.
3. Melaksanakan uji coba fungsi control valve
4. Mengetahui komponen komponen di dalam control valve

1.3 Keselamatan Kerja


1. Pada saat melakukan praktikum di laboratorium, mahasiswa diharapkan menggunakan
alat keselamatan kerja/alat pelindung. Diantaranya adalah sebagai berikut :
o Kaca mata
o Kaos tangan
o Sepatu safety
o Pakaian kerja
o Helm safety

66 | P a g e
2. Pada saat melakukan pembongkaran dan pemasangan control valve, mahasiswa
diharapkan berhati hati dalam menggunakan alat alat berat.

67 | P a g e
II. LANDASAN TEORI

II.1. Control Valve

Control valve adalah perangkat yang bekerja untuk menutup dan membuka aliran
tanpa mengandalkan tenaga manusia sebagai penggantinya ada perangkat lain yang
dibutuhkan sebagai penggerak yang disebut actuator. Control valve adalah katup (valve)
yang berfungsi untuk memanipulasi
variabel proses atas perintah sinyal
kontrol (analog dengan persentase
bukaan valve). Komponen-
komponen control valve jika
ditinjau sebagai sebuah sistem,
terdiri dari:

Regulator Pneumatic Air

Berfungi untuk mengatur


supply Pneumatic Air ke I/P
agar mencapai 15 psi.

I/P Converter

Berfungi untuk mengubah


sinyal listrik (4 mA 20 mA)
dari controller menjadi sinyal
pneumatik (3 psi 15 psi).

Positioner

Berfungsi untuk memposisikan


prosentase bukaan valve sesuai dengan karakteristik control valve.

Actuator
Berfungsi untuk menggerakkan stem valve (batang penutup katup) sesuai dengan
sinyal pneumatik yang berasal dari I/P. Ada beberapa jenis pada actuator, yaitu:
pneumatic (diaphragm & piston), electric, dan hydraulic. Fungsinya adalah

68 | P a g e
memberikan daya dorong untuk menggerakkan valve serta memastikan posisi valve
tetap pada posisinya ketika dalam keadaan terbuka atau tertutup (shut off).

o Pneumatic Diaphragm Actuator


Actuator jenis pneumatic diaphragm adalah jenis actuator paling populer dan
paling banyak digunakan. Desain yang sederhana, harga murah, dan mudah
dalam perawatan membuatnya masih dipakai hingga saat ini.

Pada jenis normally open mudah dikenali dengan supply inlet udara berada di
atas diaphragm. Ketika udara masuk, kenaikan tekanan udara pada ruangan ini
akan menekan diaphragm. Selanjutnya diaphragm mendorong pegas dan
menggerakkan stem ke arah bawah.

Sebaliknya pada jenis normally closed, supply inlet udara berada di bawah
diaphragm. Ketika udara masuk, kenaikan tekanan udara akan mendesak
diaphragm. Selanjutnya diaphragm mendorong pegas dan menggerakkan stem
ke arah atas. Ketika kehilangan tekanan pada diaphragm, pegas akan mendorong
stem kembali ke posisi awalnya.

o Pneumatic Piston Actuator


Actuator jenis ini mempunyai daya dorong lebih besar dibandingkan pneumatic
diaphragm. Komponen utamanya adalah semacam piston yang didorong oleh air
supply untuk menggerakkan stem. Pada single acting piston, supply udara dari
positioner menekan piston berpegas. Ketika udara dilepaskan, pegas akan
mendorong piston kembali ke posisi semula (fail-safe position). Pada double
acting piston, tekanan udara dari positioner menggerakkan piston dari kedua

69 | P a g e
arah secara bergantian. Arah gerakan stem mengikuti tekanan yang lebih kecil
(unbalanced) diantara kedua ruang bertekanan di belakang piston.

o Electric Actuator
Digunakan pada aplikasi dimana tidak tersedia air compressor. Komponen
utamanya adalah sebuah motor listrik yang memutar gear maju/mundur agar
stem bergerak. Dilengkapi dengan handwheel agar operator dapat
membuka/menutup valve secara manual. Pada awalnya electric actuator hanya
didesain untuk aplikasi on/off. Namun saat ini sudah dilengkapi dengan kontrol
motor yang lebih maju, sehingga dapat dipakai pada aplikasi throttling, serta
dikombinasikan dengan spring (pegas) hingga mempunyai fail-safe mode.

o Hydraulic Actuator
Actuator jenis ini paling sedikit aplikasinya di lapangan; digunakan untuk
menggerakkan valve berukuran sangat besar yang membutuhkan daya dorong

70 | P a g e
besar (misal valve pada main steam line). Umumnya bekerja menggunakan
spring dan piston seperti gambar berikut:

Tipe Control Valve

Secara umum control valve terbagi atas dua tipe berdasarkan gerakan buka tutupnya,
yaitu:

1. Sliding Stem, dikenal karena gerakan (buka-tutup) stem secara linear. Contoh: control
valve jenis globe.
2. Rotary, dikenal karena gerakan (buka-tutup) stem memuntir 90o. Contoh: control valve
jenis ball dan butterfly.

1. Globe Valve
Globe valve adalah control valve yang paling sering ditemui di process plant.
Dinamakan globe valve karena memiliki bentuk valve yang berbentuk globular. Globe
valve terdiri dari dua komponen utama :
a. The valve body, berisi dan mengatur fluida mengalir.
b. The valve actuator, mengubah energi tekanan (pressure) ke dalam bentuk
gerakan mekanik pada stem.

71 | P a g e
a. Globe Valve body
Globe valve body terdiri dari komponen seperti gambar di bawah ini :

Global valve dapat diklasifikasi menjadi 2 yaitu :


1. Direct acting
Dalam direct acting, gerakan batang stem ke bawah menyebabkan penutupan valve
2. Reverse acting
Dalam reverse acting, gerakan batang stem ke bawah menyebabkan pembukaan valve

72 | P a g e
Jenis sliding stem valve adalah:

i. Globe valve dengan trim cage


Dipakai secara luas pada pengaturan flow. Mudah dalam perawatan dan pemilihan
flow characteristic dengan banyak pilihan cage.

ii. Globe valve dengan single atau double port trim


Dipakai pada aplikasi yang mengandung padatan (solid) atau abrasif.

iii. Globe valve dengan angle body


Dipakai pada tekanan drop yang tinggi seperti pada pressure control. Juga
sekaligus berfungsi sebagai elbow pada piping system.

iv. Globe Valve 3-way


Digunakan sebagai selector untuk mengalihkan/mencampur aliran.

73 | P a g e
Keuntungan Kekurangan
Kemampuan throttling yang bagus (bahkan Bobot yang berat untuk size yang sama
pada flow raterendah) dengan valve jenis lain.
Kemampuan menahan kebocoran (shut off) Harga mahal.
yang bagus.
Aplikasi luas (air, steam, dan gas) Pressure drop yang tinggi (juga cenderung
noisy)
Pilihan karakteristik aliran (pada jenis cage
trim)

2. Rotary valve

Valve yang bekerja secara rotary umumnya berukuran lebih kecil dan ringan.
Jarak membuka/menutup (travel) yang pendek dan hanya sedikit gesekan di
permukaan, membuatnya lebih tahan terhadap kebocoran internal.

a. Ball valve
Ball valve menggunakan sejenis bola berongga untuk mengatur laju
alir fluida. Tersedia dalam jenis vee-ball (dengan karakteristik equal
percentage) dan complete sphere ball.

Pada jenis 3-way valve dapat digunakan sebagai pengalih dan


pencampur aliran. Caranya dengan merubah posisi ball terhadap port inlet dan
outlet sesuai kebutuhan ( Dibawah hanya memperlihatkan 2 konfigurasi yang
umum). Pemakaian 3-way valve di lapangan terutama pada automatic well
testing.

Keuntungan Kekurangan
74 | P a g e
Harga dan perawatan murah Ball dapat terkikis oleh media abrasif dan
laju alir yang tinggi
Aplikasi tekanan dan temperatur Kurang bagus untuk aplikasi throttling
tinggi pada karakteristik aliran tertentu
Kapasitas besar
Menggunakan actuator dengan torsi
kecil

b. Butterfly Valve
Butterfly valve memanfaatkan sebuah disc (cakram) sebagai alat pengatur
aliran fluida. Valve ini membutuhkan actuator yang lebih kuat karena letak disc
tepat menghalangi laju alir fluida.

Keuntungan Kekurangan
Kompak, ringan Disc dapat terkikis oleh media abrasif
Harga paling murah dan mudah dalam Posisi disc berada pada aliran fluida, tidak
perawatan cocok untuk aliran full flow atau ketika
melakukan pigging
Bagus untuk throttling pada kapasitas tinggi
Shut off bagus (pada jenis resilient seat)

Jenis Control Valve


Jenis control valve yang sering digunakan adalah jenis Control Valve ATO (Air To Open)
dan ATC (Air To Close).Maksud dari jenis ATO dan ATC ini adalah :
1. ATO (Air To Open)
adalah jenis valve yang posisi normalnya adalah tertutup NC (Normally Close)
dan akan terbuka jika diberi supply pada control valve itu sendiri.
2. ATC (Air To Close)
adalah valve yang posisi normalnya adalah tertutup NO (Normally Open) dan
akan tertutup jika diberi supply pada control valve itu sendiri.

Karakteristik Control Valve


75 | P a g e
Karakteristik valve adalah suatu fungsi bukaan valve yang direpresentasikan oleh
prosentase aliran yang keluar dari control valve terhadap prosentase bukaan control valve.
Karakteristik valve ditunjukkan oleh kurva berikut:

Menurut kurva diatas, maka karakteristik control valve ada 3, yaitu:


1. Quick opening
2. Linear
3. Equal procentage

Pemilihan salah satu karakteristik control valve tergantung pada dinamika proses
(plant), dalam hal ini adalah pertimbangan kecepatan perubahan variabel proses yang
diakibatkan oleh perubahan variabel manipulasi.

76 | P a g e
III. METODOLOGI

3.1 Bahan / Reagen


1. Udara
3.2 Peralatan yang digunakan
1. Kunci set

2. Palu

3. Air to open control valve

3.3 Langkah Kerja


1. Pengujian fungsi control valve
a. Memasukkan sinyal input udara bertekanan rendah ke input aktuator
b. Mengatur aliran udara bertekanan yang diinginkan (3 15 psi)
c. Menguji gerakan mekanik pada batang stem
d. Menguji aliran udara pada bagian body valve
e. Mengamati kesesuaian kerja alat dengan dasar teori yang telah dipelajari

2. Pembongkaran dan pemasangan control valve :


a. Pembongkaran control valve
1. Membongkar diaphragm casing bagian atas dengan melepas sekrup yang
terpasang.

77 | P a g e
2. Melepas diaphragm, diaphragm plate.

3. Membongkar body bagian bawah dengan melepas sekrup yang terpasang

4. Melepas komponen komponen yang menempel pada batang stem (stem


connector, valve plug stem, travel scale indicator, dan travel indicator plate).
78 | P a g e
5. Melepas batang stem dari body control valve.
6. Mengamati bagian-bagian dari control valve.

b. Penyatuan kembali komponen control valve


1. Memasang batang stem dari bagian body control valve.
2. Memasang komponen komponen yang menempel pada batang stem (stem
connector, valve plug stem, travel scale indicator, dan travel indicator plate).
3. Menyatukan body bagian bawah dengan melepas sekrup yang terpasang.
4. Memasang spring, diaphragm, diaphragm plate.
5. Menyatukan body bagian atas dengan memasang sekrup.

3. Pengujian ulang fungsi control valve


1. Memasukkan sinyal input udara bertekanan rendah ke input aktuator.
2. Mengatur aliran udara bertekanan yang diinginkan (3 15 psi).
3. Menguji gerakan mekanik pada batang stem.
4. Menguji aliran udara pada bagian body valve.
5. Membandingkan kerja control valve sebelum dan sesudah melakukan pembongkaran.
6. Mengamati kesesuaian kinerja alat dengan dasar teori yang telah dipelajari.

79 | P a g e
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

IV.1. Gambar Bagian-bagian dari Control Valve


a.Control Valve

b. Diaphragm casing dan Aktuator Input Signal

Aktuator
Input

Diaphragm casing

c.Diaphragm

Diaphragm

80 | P a g e
d. Diaphragm ; Stem Aktuator ; Spring

Diaphragm dan
Stem aktuator

Diaphragm dan
Stem aktuator
Yoke

Stem
Connector /
Positioner Spring

f. Body Valve

e.Yoke ; Stem Connector

81 | P a g e
83 | P a g e
Diaphragm Housing

Aktuator
Spring Valve Plug
Stem

Yoke Bonnet

Valve Plug

Plug

Valve Plug
Stem

84 | P a g e
Gambar Bagian-bagian dari Control Valve

4.2. Pembahasan

Control valve yang digunakan merupakan jenis Air to Close (ATC) yang
menggunakan pneumatic valve actuator dengan udara bertekanan sebagai sinyal input
yang akan dikonversikan dengan gerakan mekanik oleh batang stem. Batang stem ini akan
mengatur valve body untuk membuka atau menutup aliran. Apabila diberi sinyal sebesar
15 psi, maka valve akan menutup (udara yang keluar dari output valve sebesar 0%) karena
valve plug mampu menutup seat ring dengan sempurna. Sedangkan jika diberi sinyal
sebesar 3 psi, maka valve akan membuka aliran (udara yang keluar dari output valve
sebesar 100%).

85 | P a g e
V. PENUTUP

V.1. Kesimpulan
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Control valve yang digunakan merupakan jenis Air to Close (ATC) control valve.
2. Bagian utama dari control valve yaitu : diaphragma, actuactor, dan body valve.

86 | P a g e
VI. DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun. 2010. Modul Praktikum Instrumentasi Kilang. Pusdiklat : Cepu.

http://www.wermac.org/valves/valves_control-valves_principles-of-operation.html

http://www.instrumentationtoolbox.com/2014/03/basics-of-control-valve-positioners.html

http://instrumentationtools.com/control-valve-working-animation/

http://instrumentationtools.com/control-valve-positioner-working-principle/

87 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai