Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN FOREIGN TERRORISM FIGHTERS (FTF)

MELALUI BELA NEGARA


UNTUK MENDUKUNG PERTAHANAN NASIONAL

Oleh: PNS Yeyep

Terorisme sudah menjadi ancaman untuk seluruh negara. Aksi-aksi terorisme sudah
menyerang banyak negara diantaranya adalah kelompok Al Qaeda pada 11 September 2011
meluncurkan serangan teroris terdahsyatnya pada Amerika Serikat (AS) yang menewaskan
sekira 2.996 jiwa. Sejak peristiwa runtuhnya menara kembar World Trade Centre di AS,
muncul serangkaian aksi teror lainnya yang memakan jumlah korban tewas yang luar biasa
(Jihad, 2015). Terorisme secara nyata telah menjadi ancaman kondisi lingkungan strategis
internasional.
Terorisme dalam lingkungan strategis regional dan nasional juga telah menunjukkan
aksinya yang telah menimbulkan korban yang tidak sedikit. operasi di Filipina, Thailand,
Singapura, Malaysia dan Indonesia. Adapun kelompok-kelompok Islam radikal yang telah
berkembang menjadi kelompok teroris adalah Moro Islamic Liberation Front (MILF), dan
Abu Sayyaf Group (ASG) di Filipina; Laskar Jundullah di Indonesia; Kumpulan Mujahidin
Malaysia (KMM) di Malaysia; Jemmah Salafiyah di Thailand; Arakan Rohingya Nationalist
Organization (ARNO) dan Rohingya Solidarity Organization (RSO) di Myanmar dan
Bangladesh; dan Jemaah Islamiyah (JI), merupakan salah satu jaringan yang berkembang
sampai ke Australia.
Indonesia sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam lingkungan strategis reginal
maupun internasional, sangat berkomitmen memerang aksi terorisme, karena indonesia juga
menerima dampak dari aksi-aksi terorisme yang telah terjadi. Indonesia senantiasa
berkomitmen dalam upaya penanggulangan terorisme, termasuk diantaranya upaya
penanggulangan terorisme di bawah kerangka PBB. Dalam kaitan ini, Indonesia berperan
aktif dalam melakukan kerja sama dengan United Nations Counter Terrorism Implementation
Task Force (CTITF), Terrorism Prevention Branch-United Nation Office for Drugs and
Crime (TPB-UNODC), dan United Nations Counter-Terrorism Executive Directorate
(UNCTED). Lebih lanjut, Indonesia melakukan upaya untuk mengimplementasikan 4 (empat)
pilar United Nations Global Counter-Terrorism Strategy (UNGCTS) (Direktorat KIPS, 2016).
Dunia internasional telah melakukan berbagai cara untuk menangani terorisme, salah
satunya adalah Terkait isu Foreign Terrorist Fighters (FTF), Indonesia merupakan co-sponsor dari
Resolusi DK PBB 2178 (2014) yang meminta negara-negara untuk melakukan berbagai upaya yang
diperlukan dalam penanganan isu FTF, termasuk pencegahan rekrutmen dan fasilitasi keberangkatan
para FTF, pengawasan perbatasan, saling tukar informasi, serta program rehabilitasi dan reintegrasi.
Lebih lanjut, Indonesia telah menyelenggarakan sejumlah regional workshops dan konferensi
internasional yang melibatkan banyak negara untuk saling tukar informasi dan good practices, serta
peluang penguatan kerja sama internasional dalam penanganan isu FTF.
Tabel 1. Daftar negara dan prosentase keterlibatan warga negara tiap-tiap negara yang
berkonstribusi terhadap kegiatan terorisme di dunia (CNN, 2016)

Sumber: CNN, 2016

Kompol Joko dari Densus 88 Mabes Polri dalam kunjungan Tim Peneliti pada tanggal 6
Februari 2017 mengatakan FTF di indonesia relatif masih sesuatu yang baru di Indonesia. Densus 88
selama ini telah memiliki data 1.700 orang yang berangkat ke Suria dan telah kembali ke Indonesia,
selama ini Densus 88 hanya mampu mengawasi 30 orang saja. Dalam menangani FTF ini diperlukan
kerjasama yang baik oleh setiap stake holder, terutama terkait deradikalisasi dan bela negara (Joko,
2017), untuk itu sangat menarik untuk diteliti bagaimana penanganan isu FTH ini yang dilaksanakan
oleh stake holder yang ada di Indonesia. Khususnya terkait Tupoksi Kementrian Pertahanan dalam
melaksanakan program bela negara untuk mewujudkan kondisi lingkungan strategis nasional yang
stabil.

DAFTAR PUSTAKA

CNN, Ireland is the Global Per Capita Leader for Radical Islamists, Maret
2016.

Direktorat KIPS Kemenlu RI, Indonesia dan Upaya Penanggulangan


Terorisme, http://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/isu-
khusus/Pages/Penanggulangan-Terorisme.aspx, dikutip tanggal 9
Februari 2017.
Jihad Dwidyasa, 10 Serangan Teroris Terdahsyat di Dunia,
http://news.okezone.com/read/2015/03/19/18/1121234/10-serangan-teroris-terdahsyat-
di-dunia, Dikutip tanggal 11 Februari 2017.
Rohan Gunaratna, Inside Al Qaeda, New York: Columbia University Press, 2002, hal 72

Anda mungkin juga menyukai