Anda di halaman 1dari 2

Apa itu Simpus.. ??

Supaya tidak terjadi konflik kepanjangan arti Simpus, mungkin memang harus disampaikan
disini Simpus yang kita jadikan subyek cerita maklum, ada pihak lain yang juga
menggunakan istilah simpus dalam sistem yang mereka kembangkan.

Simpus disini adalah Sistem Informasi Manajemen Puskesmas. suatu istilah untuk sistem
pencatatan dan pelaporan, yang terjadi di Pusat Kesehatan Masyarakat.

Simpus yang lain adalah Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan. kalau yang ini sih
kaitannya dengan sistem pencatatan di perpustakaan, tentang buku-buku, tentang peminjam
buku, tentang informasi alur buku dan sebagainya.

Supaya lebih dalam kenapa Simpus mesti ada, tentunya banyak hal yang melatarbelakangi
munculnya sistem ini. Kebutuhan akan sistem informasi yang akurat, mudah dan handal
adalah salah satu alasan dikembangkannya Simpus. Masih banyak lagi alasan-alasan lain :

Pentingnya data di puskesmas untuk menjadi dasar pengambilan keputusan

Pengelolaan dan pengolahan data di sebagian besar puskesmas masih manual mode
on

Keterlambatan pelaporan dan pengolahan data terjadi akibat pengolahan yang manual

Adanya komputer di puskesmas kadang hanya menjadi pengganti mesin ketik, belum
optimal

masih banyak daftar alasan-alasan lain dikembangkannya Simpus Puskesmas, tentunya


semua dengan harapan Simpus ini akan lebih meningkatkan kualitas data di puskesmas.

Saat ini banyak pihak dan dinas kesehatan yang telah mengembangkan Simpus. Penulis dan
team merupakan pihak kesekian yang mengembangkan Simpus. beberapa daerah yang patut
menjadi contoh dalam pengembangan Simpus antara lain :

Dinas Kesehatan Purworejo, Jawa Tengah layak disebut sebagai contoh yang sangat
mapan untuk urusan Simpus ataupun SIK. Tokoh di balik pengembangan SIK ini, pak
Sururi, yang dulu menjabat sebagai kepala dinas, pernah bercerita bagaimana beliau
susah payah membangun sistem yang terpadu. Layak kalau sekarang banyak daerah
berkunjung ke Purworejo untuk melihat secara langsung SIK yang dikembangkan
team Purworejo.

Dinas Kesehatan Ngawi, Jawa Timur, mengembangkan SIK dengan berbasiskan MS


Access, juga sangat pantas untuk melihat bagaimana semangat dan komitmen team
dinas kesehatan dalam mengembangkan software nya. Komitmen Kepala Dinas, pak
Pujo, juga di atas rata-rata daerah lain dalam pengembangan SIK. hasilnya, beberapa
daerah juga sudah mulai mengaplikasikan sistem yang dimulai Dinkes Ngawi.

Dinas Kesehatan Karanganyar, Jawa Tengah.


Dinas Kesehatan Wonosobo, bisa dibilang termasuk yang belakangan
mengembangkan Simpus. meminjam istilah pihak DKK, dengan dana kejutan yang
ada, berhasil dibangun jejaring sistem yang online di seluruh puskesmas di
Wonosobo. belakangan bahkan bekerja sama dengan Depkes pusat untuk menjadi
Pilot Project pengembangan software KIA.

Puskesmas Kuta I, termasuk yang penulis sarankan untuk di kunjungi, telah lama
mengembangkan Simpus mulai dari jaman DOS dengan Foxpro, sampai sekarang
menggunakan Sistem yang dikembangkan oleh Dinas Kesehatan Propinsi Bali berupa
sistem yang multi user. Letaknya yang dekat dengan Pantai Kuta merupakan bonus
tambahan kalau berkunjung ke puskesmas ini. Sayang kalau tidak mampir pantai

Puskesmas Kutawis, termasuk puskesmas yang dengan modal sendiri berhasil


membangun sistem Simpus yang cukup mapan. Terletak di wilayah Kabupaten
Purbalingga, puskesmas ini berhasil mengembangkan sistem multi user.

Puskesmas Salam, Kabupaten Magelang sudah mengembangkan komputerisasi


puskesmas dari jaman program dBase, under DOS, sampai sekarang menggunakan
Simpus dari penulis, meskipun masih berupa program yang single user.

Puskesmas Gurah, Kabupaten Kediri penulis pernah brosing di internet, dan


menemukan bahwa puskesmas ini sudah mengembangkan Simpus online. mudah-
mudahan suatu saat bisa belajar ke Kediri.

Puskesmas Umbulharjo, Kota Yogyakarta, juga mengembangkan Simpus online

Tentunya masih banyak sekali puskemas atau dinas kesehatan yang telah mengembangkan
Simpus. daftar diatas hanyalah sebagian kecil yang sempat penulis lihat secara langsung
pengembangannya. Proyek SIK ataupun Simpus juga bertebaran di Depkes ataupun dinas
kesehatan, meskipun beberapa di antaranya tidak (atau belum) ada hasilnya, ada yang sudah
almarhum, ada yang jadi monumen SIK, ada yang mangkrak, ada yang tertatih tatih, dan
payahnya (maaf) ada yang cuma menjadi ajang proyek untuk bagi-bagi .. sangat
disayangkan.

Anda mungkin juga menyukai