Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KERJA PRAKTEK

SISTEM INFORMASI IVENTORY KELUAR MASUK


BARANG PADA BPJS KESEHATAN KC
LHOKSEUMAWE BERBASIS WEB
Tanggal 15 Juli s/d 15 Agustus 2019

Untuk Melengkapi Sebagian


Syarat-Syarat Akademik Yang diperlukan Pada
Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh

Disusun Oleh:
Rizka Wati
160180058

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2019
ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi tahun ke tahun yang semakin cepat menjadi


tantangan berat bagi pengguna teknologi informasi itu sendiri dan mendorong
sektor organisasi baik formal atau lembaga-lembaga lainnya untuk dapat
memanfaatkannya . BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan
adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugaskan khusus oleh
pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi
seluruh rakyat Indonesia. Proses pendataan inventory yang meliputi barang
keluar, barang masuk, beserta stock barang masih dilakukan
secara manual dengan cara dicatat pada buku rincian. Dengan adanya
permasalahan tersebut dan dipastikan bahwa kebutuhan akan keberadaan
sistem informasi sangatlah membantu bagi instasi Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) tersebut dalam pengambilan keputusan serta meningkatkan pelayana
n dalam menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi
seluruh rakyat Indonesia. Untuk perancangan sistem ini dengan menggunakan
database MySQL, mulai dari perancangan database, perancangan diagram
konteks, DFD, ERD, dan perancangan tabel.
KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmanirrahim

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah swt, atas


segala rahmat, nikmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan kerja praktik ini yang berjudul “Sistem Informasi Inventory Keluar
Masuk Barang Pada Kantor Bpjs Kesehatan Kc Lhokseumawe Berbasis
Web” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan nilai mata kuliah kerja
praktek di Program Studi Sistem Informasi, Universitas Malikussaleh.
Shalawat beriring salam tidak lupa penulis sanjung sajikan ke haribaan Nabi
besar Muhammad SAW, yang telah menuntun umat manusia dari alam
kebodohan kepada alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan yang
memberikan syafa’at untuk umat nya di hari akhirat kelak.

Selama penulisan laporan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan


dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Sayed Fachrurrazi,S. SI., M.KOM, selaku ketua Jurusan


Program Studi Sistem Informasi.
2. Bapak Angga Pratama, S.Kom., M.M.S.I, selaku dosen pembimbing
yang rela meluangkan waktu dan tenaga dengan penuh kesabaran
membimbing dan memberi nasehat serta saran kepada penulis dalam
menyelesaikan laporan ini.
3. Ibu Manna, selaku Kepala Kantor Cabang (KC) BPJS Kesehatan
Lhokseumawe.
4. Bapak
5. Ibu Putri Mariyati dan Bapak Ramzi, selaku Koordinator Pembimbing
KP di Kantor Cabang (KC) BPJS Kesehatan Lhokseumawe.
6. Seluruh staf dan karyawan Kantor Cabang (KC) BPJS Kesehatan
Lhokseumawe.
7. Alm.Ayahanda dan Almh. Ibunda tercinta yang telah banyak
memberikan dukungan baik moril maupun materil dalam
menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.
8. Semua Pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis hingga
selesainya Laporan Kerja Praktek ini.
Penulis sadar dalam penulisan ini tidaklah sempurna, maka penulis
membuka peluang sebesar-besarnya untuk kritikan maupun saran yang
membangun demi kesempurnaan yang akan dating. Penulis berharap laporan
ini dapat berguna dan menjadi referensi bagi yang membutuhkan terutama bagi
mahasiswa atau mahasiswi Sistem Informasi yang akan menyusun Laporan
Kerja Praktek yang akan datang, dan semoga laporan ini juga dapat bermanfaat
bagi teman-teman diluar Sistem Informasi lainnya.

Semoga rahmat dan hidayah serta lindungan-Nya senantiasa


dilimpahkan kepada kita semua, selaku orang-orang yang selalu ingin mencari
kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat. Kepada-Mu kami
menyerahkan diri dan kesempurnaan-Mu kami harapkan, semoga tulisan ini
bermanfaat dan berguna Amin ya Rabbal’alamin.

Lhokseumawe, 25 Agustus 2019

Penulis,

Rizka Wati
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi informasi tahun ke tahun yang semakin cepat


menjadi tantangan berat bagi pengguna teknologi informasi itu sendiri dan
mendorong sektor organisasi baik formal atau lembaga lembaga lainnya untuk
dapat memanfaatkannya sebagai penunjang kegiatan kerja sehingga dapat
menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Untuk mewujudkan hal
tersebut, maka dibutuhkan sumber daya pendukung lainnya seperti sistem
informasi. Dengan adanya sistem informasi, organisasi atau perusahaan dapat
menjamin kualitas informasi yang disajikan dan dapat mengambil keputusan
berdasarkan informasi tersebut. Sekarang informasi dapat diperoleh dengan
lebih mudah dan cepat berkat adanya teknologi informasi dan perangkat lunak
yang dapat diandalkan kemampuannya serta sumber daya manusia yang dapat
menguasai teknologi informasi itu sendiri. Salah satu pemanfaatan teknologi
informasi yang diharapkan adalah Sistem Informasi Inventory Keluar Masuk
Barang.

BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan adalah Badan


Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk
menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat
Indonesia, baik untuk pegawai negeri sipil (PNS), badan usaha milik swasta
maupun untuk rakyat biasa, sehingga pengelolaan data dan informasi yang
cepat, tepat, dan akurat sangat dibutuhkan.

Proses inventory keluar masuk barang dikantor BPJS Kesehatan


Lhokseumawe baik itu pendataan serta backup data barang masih dilakukan
secara manual. Dimana proses pendataan barang yang meliputi barang keluar,
barang masuk, beserta stock barang masih dilakukan manual dengan cara
dicatat pada buku rincian. Hal itu sangat dirasakan tidak efektif dan efisien
apabila terjadi kehilangan buku yang berisi informasi data barang masuk dan
barang keluar. Dengan adanya permasalahan tersebut dan dipastikan bahwa
kebutuhan akan keberadaan sistem informasi sangatlah membantu bagi instasi
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut dalam pengambilan keputusan
serta meningkatkan pelayanan dalam menyelenggarakan jaminan pemeliharaan
kesehatan bagi selurunh rakyat Indonesia. Berdasarkan uraian yang ada, maka
penulis mencoba untuk menyusun laporan kerja praktek dengan judul
“SISTEM INFORMASI IVENTORY KELUAR MASUK BARANG
PADA BPJS KESEHATAN KC LHOKSEUMAWE BERBASIS WEB ”

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang, maka disimpulkan permasalahan yang


dapat diangkat dalam laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran sistem informasi yang sedang berjalan?
2. Apa saja kendala dalam sistem yang sedang berjalan?
3. Bagaimana gambaran sistem baru yang diusulkan?

1.3 BATASAN MASALAH

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka batasan masalah yang


dibahas dalam laporan kerja praktek ini adalah :
1. Perancangan dan pembuatan Sistem Informasi Inventory Keluar Masuk
Barang Berbasis Web Pada Kantor BPJS Kesehatan Kantor Cabang
Lhokseumawe.
2. Membahas perancangan sistem dengan menggunakan database MySQL,
mulai dari perancangan database, perancangan diagram konteks, DFD,
ERD, dan perancangan tabel.
3. Tidak menjelaskan program lain yang tidak berkaitan dengan penulisan
ini.

1.4 TUJUAN KERJA PRAKTEK

Tujuan umum
1. Membangun suatu sistem informasi yang dapat memudahkan karyawan
2. Memperoleh informasi dan menjadi solusi untuk meringankan
karyawan.

1.5 METODELOGI PENELITIAN

Pada tahap ini dilakukan oleh penulis di BPJS Kesehatan KC


Lhokseumawe.
1. Field Research (penelitian lapangan), yaitu melalui pengamatan
langsung pada kegiatan sehari-hari yang ada di kantor BPJS Kesehatan
Kantor Cabang Lhokseumawe.
2. Study Literature (penelitian kepustakaan), yaitu tinjauan kepustakaan
yang terkait dengan masalah yang dibahas, seperti perancangan sistem
informasi dan analisis kelayakan sistem informasi.
3. Interview (wawancara), yaitu melakukan wawancara secara langsung
dengan narasumber. Dalam hal ini penulis melakukan interview
langsung dengan karyawan kantor untuk memberikan penjelasan dan
data yang berhubungan dengan objek pembuatan laporan kerja praktek
ini agar data yang diperoleh lebih akurat dan benar.
4. Observasi
Dalam hal ini penulis juga melakukan observasi secara langsung
sehingga memperoleh data secara mendetail dari objek yang sedang
diteliti.

1.6 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Kerja Praktek ini dilaksanakan di kantor BPJS Kesehatan Kantor


Cabang Lhokseumawe yang beralamat di Jl. Iskandar Muda No.1 KP. Jawa
Lama Kec. Banda Sakti Kota Lhokseumawe. Adapun lama pelaksanaannya ini
berlangsung selama 1 bulan, mulai tanggal 15 Juli 2019 s/d 15 Agustus 2019.
1.7 SISTEMATIKA PENULIS

Adapun tujuan dari pembuatan Laporan Praktek ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang penjelasan yang meliputi latar


belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
kerja praktek, metodelogi penelitian, waktu dan tempat
pelaksanaan, dan juga sistematika penulis.

BAB II GAMBARAN UMUM

Dalam bab ini menjelaskan tentang gambaran umum tempat


kerja praktek contohnya membahas sejarah secara singkat
tentang BPJS Kesehatan KC Lhokseumawe.

BAB III LANDASAN TEORI


Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang digunakan dalam
menyelesaikan laporan kerja praktek.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini merupakan bab inti yang menjelaskan tentang


proses penggunaan sistem informasi geografis fasilitas
kesehatan BPJS KC Lhokseumawe.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari Sistem
Informasi geografis fasilitas kesehatan BPJS KC Lhokseumawe.

DAFTAR PUSTAKA

Yang berisi buku-buku dari rujukan beserta referensi lainnya


yang akan digunakan dalam proses penulisan laporan kerja
praktek ini.

BAB II

GAMBARAN UMUM
2.1 Sejarah Singkat BPJS Kesehatan Kantor Cabang Lhokseumawe

BPJS Kesehatan merupakan badan penyelenggara jaminan sosial


khusus untuk kesehatan. BPJS yaitu modifikasi dari PT Askes (Persero), fungsi
utama dari BPJS kesehatan adalah menyelenggarakan jaminan kesehatan untuk
seluruh masyarakat Indonesia. Pada hakikatnya BPJS menjamin kesehatan
dengan program-program asuransi kesehatan.

Asuransi BPJS kesehatan sangat mudah di akses dan telah bekerja sama
dengan rumah sakit yang sangat luas di seluruh Indonesia. Untuk mendukung
layanannya, BPJS kesehatan melayani baik secara langsung melalui kantor dan
juga diakses secara online melalui website BPJS. Pendaftaran dan pembukaan
BPJS juga sangat mudah dengan jumlah iuran yang terjangkau. Bermacam-
macam keperluan yang terkait dengan layanan BPJS kesehatan juga dapat
dilakukan dengan cara BPJS online seperti cek status BPJS kesehatan,
pembayaran dan lain sebagainya.

PT Akses (Persero) juga menciptakan Program Jaminan Kesehatan


Masyarakat Umum (PJKMU), yang ditujukan bagi masyarakat yang belum
terdaftar oleh Jamkesmas, Askes sosial maupun asuransi swasta. Melalui
Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang
diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan, negara hadir di tengah kita untuk
memastikan seluruh penduduk Indonesia terlindungi oleh jaminan kesehatan
yang komprehensif, adil, dan merata. Dan juga program jaminan kesehatan
juga telah meluncurkan suatu aplikasi android yang dimana masyarakat dapat
mengakses nya dengan mendownload aplikasi yang mempermudah masyarakat
dalam menjangkau BPJS dan dapat mengeceknya langsung dengan
menggunakan aplikasi “MOBILE JKN”

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan KC


Lhokseumawe ini juga pernah meraih penghargaan Universal Health
Coverage (UHC) Award 2018 dari pemerintah, karna mampu mencapai
capaian 101 persen peserta asuransi tersebut. Dan merupakan apresiasi yang
sangat membanggakan bagi kantor cabang Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial di Kota Lhokseumawe.

2.2 Visi Dan Misi BPJS Kesehatan KC Lhokseumawe


2.2.1 Visi BPJS Kesehatan KC Lhokseumawe

BPJS Kesehatan KC Lhokseumawe yaitu Terwujudnya JKN-KIS


semesta yang berkualitas dan berkesinambungan.

2.2.2 Misi BPJS Kesehatan KC Lhokseumawe

1. Menjaga kesinambungan program JKN-KIS dengan mengoptimalkan


kolektibilitas iuran, system pembayaran fasilitas kesehatan dan
pengelolaan keungan secara transparan dan akuntabel.
2. Memperluas kepersetaan JKN-KIS mencakup seluruh penduduk
Indonesia paling lambat 1 Januari 2019 melalui peningkatan kemitraan
dengan seluruh pemangku kepentingan dan mendorong partisipasi
masyarakat, serta meningkatkan kepatuhan kepersetaan.
3. Meningkatkan kualitas layanan yang berkeadilan kepada peserta,
pemberi pelayanan kesehatan dan pemangku kepentingan lainnya
melalui system kerja yang efektif dan efisien.
4. Meningkatkan harmonisasi hubungan antar lembaga untuk memperkuat
kebijakan dan implementasi program JKN-KIS melalui peningkatan
kemitraan, koordinasi dan komunikasi dengan seluruh pemangku
kepentingan.
5. Memperkuat kapasitas dan tata kelola organisasi dengan didukung
SDM yang professional, penelitian, perencanaan, dan evaluasi,
pengelolaan proses bisnis dan manajemen risiko yang efektif dan
efisien, serta infrastruktur dan teknologi informasi yang handal.

2.3 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KARYAWAN BPJS


KESEHATAN KC LHOKSEUMAWE

Adapun tugas dan tanggung jawab karyawan kantor BPJS Kesehatan


KC Lhokseumawe yang tergambar dalam struktur organisasi adalah sebagai
berikut :

1. Kepala Cabang

Adapun fungsi dari Kepala Cabang yaitu :

1. Bertanggung jawab penuh atas kelancaran kegiatan yang meliputi


kegiatan manajemen dan operasional serta komersil pada kantor.
Tugas-tugas pokok :

a. Mengkoordinir, mengarahkan, membina serta mengawasi seluruh


kegiatan personil kantor dan tanggung jawab langsung kepada
direktur.
b. Melaksanakan segala peraturan/ketentuan dan prosedur kegiatan
operasional yang telah digariskan oleh BPJS Kesehatan Kantor
Cabang Lhokseumawe dan tanggung jawab atas lancarnya
pelaksanaan prosedur tersebut.

2. Bagian Kepesertaan dan Pelayanan Peserta


Adapun fungsi dan tanggung jawab dari bagian Kepesertaan dan
Pelayanan Pelanggan yaitu :
a. Bagian Kepesertaan dan Pelayanan Pelanggan mempunyai tugas
mengumpulkan data.
b. Memberikan komunikasi, edukasi, informasi secara langsung melalui
tatap muka yang dilakukan di kantor cabang.
c. Melayani masyarakat yang ingin membuat kartu BPJS.
d. Memeriksa data-data keluhan masyarakat.
e. Selalu mengupdate data-data peserta.

3. Bagian Penjaminan Manfaat Primer


Adapun fungsi dan tanggung jawab dari bagian manajemen pelayanan
primer yaitu :
a. Menganalisa Faskes I
b. Memonitoring obat yang berada seluruh puskesmas
c. Melakukan Pelayanan terhadap FKTP
d. Mempromosikan dan menyelenggarakan kesehatan kepada masyarakat.

4. Bagian Perluasan Kepesertaan dan Keluhan


Adapun fungsi dan tanggung jawab dari bagian Kepesertaan dan kepatuhan
yaitu :
a. Membuat laporan pengawasan dan pemeriksa kepatuhan.
b. Mengelola dana jaminan sosial untuk kepentingan peserta.

5. Bagian Penjaminan Manfaat Rujukan


Adapun fungsi dan tanggung jawab dari bagian penjaminan manfaat rujukan
yaitu :
a. Menganalisa kebutuhan fasilitas kesehatan tingkat lanjutan.
b. Mengelola hubungan kemitraan dengan fasilitas rujukan.
c. Kegiatan sosialisasi dan edukasi langsung ke faskes rujukan.
6. Bagian Penagihan dan Keuangan
Bagian penagihan Keuangan mempunyai tugas mengelola keuangan,
verifikasi pelaksanaan anggaran, akutansi dan pelaporan keuangan, dan
perbendaharaan.
Dalam melaksanakan tugas, bagian keuangan menyelenggarakan fungsi :
a. Pengelolaan keuangan.
b. Verifikasi pelaksanaan anggaran.
c. Pelaksanaan akutansi dan pelaporan keuangan dan perbendaharaan.
d. Membuat laporan keuangan tahunan.
e. Mengurus rencana kerja dan anggaran.

7. Bagian SDM Umum dan Komunikasi Publik


Adapun fungsi dan tanggung jawab dari bagian SDM Umum dan Komunikasi
publik yaitu :
a. Mengelola dan menyajikan data-data.
b. Melakukan pendataan dan Pemusnahan arsip surat.
c. Mengelola surat masuk dan surat keluar.
d. Melakukan rekonsiliasi data aset.

2.4 STRUKTUR ORGANISASI BPJS KESEHATAN KC


LHOKSEUMAWE

Dalam suatu perusahaan struktur organisasi mempunyai peranan


penting sebagai salah satu unsur dan pengendalian intern perusahaan. Dalam
struktur organisasi dapat terlihat gambaran pemisahan tugas, wewenang dan
tanggung jawab antar karyawan perusahaan.
Berikut adalah gambaran mengenai struktur organisasi instansi
Perusahaan Badan Umum Milik Negara ( BUMN) BPJS Kesehatan KC
LHokseumawe.

BAB III

LANDASAN TEORI
3.1 DEFINISI SISTEM

Azhar Susanto (2013) Sistem adalah kumpulan/group dari sub


sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai
satu tujuan tertentu.
Mulyadi (2010), sistem adalah jaringan prosedur yang dibuat menurut
pola yang terpandu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan sama secara
harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.
Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda,
tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem pada
bidang-bidang tersebut mempunyai beberapa persyaratan umum, semua sistem
pada bidang-bidang tersebut mempunyai beberapa persyaratan umum, yaitu
sistem harus mempunyai elemen, limgkungan, interaksi antara elemen dengan
lingkungannya, dan yang terpenting adalah sistem harus mempunyai tujuan
yang akan dicapai.

3.1.1 KARAKTERISTIK SISTEM


Karakteristik sistem menurut McLeod yang dikutip oleh Yakub (2012)
tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen-elemen yang sama, tetapi
susunan dasarnya sama.
Elemen-elemen yang terdapat dalam sistem ditandai dengan adanya :
1. Tujuan
Tujuan ini menjadi motivasi yang mengarahkan pada sistem, karena
tanpa tujuan yang jelas sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.

2. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam
sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat
berupa hal-hal berwujud maupun yang tidak terwujud. Masukan
berwujud adalah bahan mentah, sedangkan yang tidak terwujud adalah
informasi.

3. Proses
Proses merupakan elemen yang bertugas melakukan perubahan atau
transformasi dari masukan / data menjadi keluaran / informasi yang
berguna dan lebih bernilai.
4. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari input yang sudah dilakukan
pemerosesan sistem dan keluaran dapat menjadi masukan untuk
subsistem lain.

5. Batasan
Batasan (Boundary) merupakan pembatas dari sebuah sistem informasi
dengan sistem informasi lainnya, yang membuat sistem informasi
tersebut menjadi satu buah kesatuan sistem informasi yang utuh, dan
menunjukkan ruang lingkup yang dimilki oleh sistem informasi tersebut.

6. Interface (Penghubung Sistem)


Penghubung merupakan media perantara antar sub sistem. Melalui
penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu
subsistem ke subsistem lainnya.

7. Environment (Lingkungan Luar Sistem)


Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

3.1.2 KLASIFIKASI SISTEM


Klasifikasi sistem adalah suatu bentuk kesatuan antara satu komponen
dengan satu komponen lainnya, karena tujuan dari sistem tersebut memiliki
akhir tujuan yang berbeda untuk setiap perkara atau kasus yang terjadi dalam
setiap sistem tersebut.

Sehingga, sistem tersebut dapat diklasifikasikan dari beberapa sistem,


diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran


atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik
(physical system) merupakan sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi melalui
proses alam, tidak dibuat manusia. Sedangkan sistem buatan manusia
(human made system) melibatkan interaksi antara manusia dengan
mesin.
3. Sistem tertentu (deterministic system) beroperasi dengan tingkah laku
yang sudah dapat diprediksi. Sedangkan sistem tak tentu (probabilistic
system) adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur probalilitas.
4. Sistem tertutup (closed system) merupakan sistem yang tidak
berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luar. Sedangkan
sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dan
terpengaruh dengan lingkungan luar.

3.2 DEFINISI INFORMASI


Menurut McLeod dalam Yakub (2012) pada buku Pengertian Sistem
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi menerimanya. Sedangkan Menurut Tata Sutabri (2012) pada
buku Analisis Sistem Informasi, Informasi adalah data yang telah diklasifikasi
atau diolah atau diinterprestasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan
keputusan.
Dengan kata lain, informasi dapat dikatakan sebagai data yang telah
diorganisasikan ke dalam bentuk bentuk yang sesuai dengan kebutuhan
seseorang, baik itu untuk pimpinan, manajer, staf, maupun orang lain di dalam
suatu organisasi atau perusahaan. Informasi juga mengandung suatu
keterangan, baik berupa data-data atau fakta, maupun analisis, pandangan dari
yang menyampaikannya, mengenai hal-hal yang berkaintan dengan kebutuhan
di dalam memutuskan sesuatu.
3.3 DEFINISI SISTEM INFORMASI
Menurut O’brian dalam Yakub (2012:16) Sistem informasi
(information system) adalah kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat
keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi, dan
sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan
informasi dalam sebuah organisasi.

3.4 PERANCANGAN BASIS DATA

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan


antara satu dengan yang lain. Basis data atau database merupakan salah satu
komponen yang penting dalam sistem informasi, karena berfungsi debagai
basis penyedia informasi bagi pemakainya. Penerapan basis data dalam sistem
informasi disebut dengan sistem basis data.

Menurut Anhar (2010), “Database adalah sekumpulan table-tabel yang


berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang
menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field.
Adapun tujuan database adalah sebagai berikut :
1. Memastikan bahwa data dapat dipakai antara pemakai untuk berbagai
aplikasi.
2. Memelihara data baik keakuratannya maupun kekonsistenannya.

3.5 DIAGRAM KONTEKS (CONTEXT DIAGRAM)


Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan
level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke dalam sistem
atau output dari sistem yang memberi gambaran tentang keseluruhan sistem.

Menurut Jogiyanto (2005) Diagram konteks adalah diagram yang


terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem.
Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan
seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran
tentang keseluruan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan
dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak
boleh ada store dalam diagram konteks.

3.6 DFD (DATA FLOW DIAGRAM)


Data Flow Diagram (DFD) atau Diagram Alir Data (DAD) adalah
suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus
dari data pada suatu sistem atau menjelaskan proses kerja suatu sistem, yang
penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika,
tersruktur dan jelas. Secara singkatnya, DFD adalah alat pemodelan untuk
memodelkan alur kerja sistem.

DFDF ini sering disebut juga dengan nama bubble chart, bubble
diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi. DFD melayani
dua tujuan, yaitu : memberikan indikasi mengenain bagaimana data
ditransformasi pada saat data bergerak melalui sistem, dan menggambarkan
fungsi-fungsi dan sub-fungsi yang mentransformasi aliran data. Simbol-simbol
DFD dapat dilihat pada table 3.1

Tabel 2.1 Tabel Simbol DFD

No. Nama Simbol Keterangan


1 External External Entity, merupakan kesatuan
Entity di lingkungan luar sistem yang bias
berupa orang, organisasi atau sistem
lain
2. Proses Proses, merupakan proses seperti
perhitungan aritmatik penulisan
suatu formula atau pembuatan
laporan
Atau

3. Data Data Store (Simpan Data), dapat


Store berupa suatu file atau database pada
sistem kaomputer atau catatan
Atau manual

4. Data Flow Data Flow (arus data), arus data ini


mengalir diantara proses, simpan
data dan kesatuan luar.

3.7 ERD ( ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM)

3.8 RELASI ANTAR TABEL

3.9 WEB, XAMPP, PHP, MYSQL DAN CSS

3.9.1 WORDL WIDE WEB (WWW)


Menurut MCLeod adalah informasi yang dapat diakses melalui internet
di mana berbagai dokumen hypermedia/ file-file komputer disimpan dan
kemudian diambil dengan cara-cara yang menggunakan metode penentuan
alamat yang unik.

3.9.2 XAMPP
XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak
system operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. XAMPP
merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah
paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi
dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP
akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk anda
atau auto konfigurasi.

XAMPP merupakan salah satu paket installasi Apache, PHP dan


MySQL instant yang dapat kita gunakan untuk membantu proses installasi
ketiga produk tersebut.

3.9.3 PHP (PERSONAL HOME PAGE/ HYPERTEXT


PREPROCESSOR)
PHP adalah bahasa pemrograman yang sering disisipkan ke dalam
HTML. PHP sendiri berasal dari kata Hypertext Preprocessor. Sejarah PHP
pada awalnya merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs
personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995.
Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya
berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari
web.
Bahasa pemrograman ini menggunakan sistem server-side. Server-side
programming adalah jenis bahasa pemrograman yang nantinya script/program
tersebut akan dijalankan/diproses oleh server. Kelebihannya adalah mudah
digunakan, sederhana, dan mudah untuk dimengerti dan dipelajari.

3.9.4 MYSQL
MySQL adalah sebuah program database server yang mampu
menerima dan mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multi user, sertab
menggunakan perintah SQL (Structured Query Language) (Bunafit Nugroho,
2005, h 1).

3.9.5 CSS
CSS adalah salah satu bahasa pemrograman web untuk mengendalikan
beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan
seragam. Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft
word yang dapat mengatur beberapa styles, misalnya heading, sub bab,
bodytext, footer, images, dan styles lainnya untuk dapat digunakan bersama-
sama dalam beberapa berkas (file). Pada umumnya CSS dipakai untuk
memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan
XHTML. (Suryatiningsih 2009).

3.10 PENGERTIAN INVENTORY

Inventory adalah persediaan barang yang berhubungan dengan keluar


dan masuk nya suatu barang dan dilakukan pencatatan data yang berhubungan
dengan instansi tersebut
Inventory mempunyai manfaat sebagai pemanfaatan realistis
sebesarnya dari berbagai perlengkapan kantor dan demi lancarnya aktifitas
kerja pegawai.
1. Inventory merupakan pencatatan pada daftar persediaan barang milik
kantor yang dipakai dalam melaksanakan tugas.
2. Inventory merupakan persediaan barang yang memuat semua barang
milik kantor yang dipakai dalam melaksanakan tugas.
3. Inventory barang merupakan kegiatan untuk melakukan persediaan dan
pendaftaran barang pada suatu saat tertentu.
4. Barang persediaan adalah barang yang merupakan bagian dari
kekayaan Negara yang masih disimpan dalam ruang penyimpanan
(gudang).
5. Barang Pakai habis adalah barang yang merupakan bagian dari
kekayaan Negara yang menurut sifatnya dipakai habis untuk keperluan
dinas atau jangka waktu pemakaian kurang dari satu tahun.
6. Daftar inventory barang adalah daftar yang memuat catatan barang
inventory yang berada dalam lingkungan satuan kerj

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN


4.1 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
Sistem Informasi Inventory keluar masuk barang Berbasis Web Pada
Kantor BPJS Kesehatan Kantor Cabang Lhokseumawe sebenarnya telah
menggunakan computer tetapi belum terkomputerisasi, dikarenakan proses
pencatatan barang yang terdapat dikantor BPJS Kesehatan kantor cabang
Lhokseumawe masih sangat sulit dan memerlukan waktu yang lama karena
data-data tersebut belum terorganisir dengan baik. Untuk proses penginputan
data, petugas memasukkan data-data tersebut ke dalam field-field yang telah
dibuat dan dicatat pada buku catatan. Namun untuk merubah serta mengedit
data yang diinginkan, petugas harus mencari data tersebut satu persatu data
yang telah ada. Hal ini tentunya membutuhkan waktu yang lama, sehingga
keefektifan serta keakuratan data kurang terjamin dan kurang efektif. Oleh
sebab itu, setelah penulis melakukan survei selama sebulan praktek di BPJS
Kesehatan kantor cabang Lhokseumawe maka penulis diberikan kesempatan
untuk membuat Sistem Informasi Inventory keluar masuk barang Berbasis
Web terbaru yang bias digunakan oleh pihak kantor untuk dapat memudahkan
kerja agar data-data lebih akurat dan efektif.

4.2 PERANCANGAN SISTEM BARU
Perancangan sistem informasi merupakan pengembangan sistem baru
dan system lama yang telah ada maupun yang belum ada, dimana persoalan-
persoalan yang terjadi pada sistem lama diharapkan dapat teratasi pada sistem
yang baru. Hal yang paling penting yang perlu diperhatikan ketika ingin
membuat perancangan sistem atau aplikasi adalah menyesuaikan dan
membuatnya sesuai kebutuhan pemakai sistem.

Perancangan dilakukan setelah tahap analisa sistem lama selesai


dilakukan. Alat bantu yang dapat digunakan untuk menggambarkan
perancangan sistem yang akan dibangun secara umum yaitu diagram konteks,
Entity Relationship Diagram (ERD) dan Data Flow Diagram (DFD).

4.2.1 Tahap Desain Modeling


Diagram Konteks ini menjelaskan secara garis besar tentang masukan,
proses dan keluaran yang dihasilkan dari sistem yang akan dirancang. Pada
system ini terdapat dua entitas yang sangat berperan untuk sistem yaitu petugas
dan kepala sub bagian.
Gambar 4.1 Diagram Konteks
4.2.2 DFD (Data Flow Diagram)
Data Flow Diagram merupakan diagram yang menggambarkan aliran
data dalam sistem untuk membangun sistem secara teratur.

Gambar 4.2 Data Flow Diagram (DFD) Level 0


Berdasarkan gambar diatas petugas melakukan login dengan
memasukkan Username dan Password, kemudian petugas dapat menginputkan
data barang, kategori barang, satuan barang, barang masuk dan barang keluar
dan menghasilkan laporan dari setiap data yang diinputkan oleh petugas.
Setelah itu, hasil dari setiap laporan akan diterima oleh kepala sub bagian.

4.2.3 DFD Level 1 Proses 1


Gambar 2.3 DFD Level 1 Proses 1 Login
Pada proses login, petugas melakukan login dengan memasukkan
Username dan Password, kemudian Username dan Password akan diperiksa di
dalam data database login. Jika Username dan Password benar dan valid maka
user dapat masuk ke sistem. Namun jika Username dan Password salah atau
invalid maka petugas harus mengulangi kembali proses login.

4.2.4 DFD Level 1 Proses 2


Gambar 4.4 DFD Level 1 Proses 2
Pada gambar diatas dapat dijelaskan bahwa petugas dapat melakukan
pencarian kategori barang, tambah kategori barang, edit dan hapus kategori
barang.

4.2.5 DFD Level 1 Proses 3


Gambar 4.5 DFD Level 1 Proses 3
Pada Gambar diatas dapat dijelaskan bahwa petugas dapat melakukan
pencarian satuan barang, tambah satuan, edit dan hapus satuan barang.

4.2.6 DFD Level 1 Proses 4


Gambar 4.6 DFD Level 1 proses 4
Pada gambar diatas dapat dijelaskan bahwa petugas dapat melakukan
pencarian data barang, tambah satuan, edit dan hapus barang.

4.2.7 DFD Level 1 Proses 5

Gambar 4.7 DFD Level 1 Proses 5


Pada gambar diatas dapat dijelaskan bahwa petugas dapat melakukan
pencarian data barang masuk, tambah satuan, edit dan hapus data barang.

4.3 DESAIN DATABASE


Database yang akan didesain untuk sistem informasi ini diberi nama
inventory dengan tabel sebagai berikut : table login, table kategori barang,
table satuan barang, table barang, table barang masuk, tabel barang keluar.

4.3.1 Tabel Login


Nama table : Login. Dengan struktur tabelnya sebagai berikut :

Tabel 4.1 Login

No. Name Type Widht Keterangan


1 Username Varchar 20 Primary Key
2 Password Varchar 20
3 Nama Varchar 30
4.3.2 Tabel Kategori Barang
Nama table : Kategori Barang. Dengan struktur tabelnya sebagai
berikut

Tabel 4.2 Kategori Barang

No. Name Type Widht Keterangan


1 id_kategori_brg Varchar 20 Primary Key
2 nama_kategori_brg Varchar 50
3 Keterangan Varchar 50

4.3.3 Tabel Satuan Barang


Nama table : Satuan Barang. Dengan struktur tabelnya sebagai berikut

Tabel 4.3 Satuan Barang

No. Name Type Widht Keterangan


1 id_satuan_brg Varchar 20 Primary Key
2 nama_satuan_brg Varchar 50
3 Keterangan Varchar 50

4.3.4 Tabel Barang


Nama table : Barang. Dengan struktur tabelnya sebagai berikut

Tabel 4.4 Barang

No. Name Type Widht Keterangan


1 id_kode_brg Varchar 20 Primary Key
2 id_kategori_brg Varchar 20
3 nama_brg Varchar 50
4 Jumlah_stock Varchar 10
5 id_satuan_brg Varchar 20

4.3.5 Tabel Barang Masuk


Nama table : barang masuk. Dengan struktur tabelnya sebagai berikut :

Tabel 4.5 Barang Masuk

No. Name Type Widht Keterangan


1 id_brg_masuk Varchar 20 Primary Key
2 id_kode_brg Varchar 20
3 jumlah_brg_masuk Varchar 150
4 id_satuan_brg Varchar 20
5 tgl_brg_masuk Date -
6 Petugas_penerima Varchar 30

4.3.6 Tabel Barang Keluar


Nama table : barang keluar. Dengan struktur tabelnya sebagai berikut :

Tabel 4.6 Barang Keluar

No. Name Type Widht Keterangan


1 id_brg_keluar Varchar 20 Primary Key
2 id_kode_brg Varchar 20
3 jumlah_brg_masuk Varchar 150
4 id_satuan_brg Varchar 20
5 tgl_brg_keluar Date -
6 Petugas_penerima Varchar 30
BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan

5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai