Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL

PERMOHONAN BANTUAN
SIMPUS
UPTD PUSKESMAS
CIKATOMAS

UPTD Puskesmas Cikatomas


Jalan Rumah Sakit No. 17 Desa Pakemitan Kecamatan Cikatomas
Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat Kode Pos 45163
RESUME PROPOSAL
PENGAJUAN BANTUAN SIMPUS
UPTD PUSKESMAS CIKATOMAS

JUDUL KEGIATAN : BANTUAN SIMPUS


PUSKESMAS CIKATOMAS
LOKASI : Puskesmas Cikatomas Desa Pakemitan
Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya
ALAMAT : Jl. Rumah Sakit No. 17 Desa Pakemitan Kecamatan
Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya Jawa
Barat Kode Pos. 45163
KONTAK PERSON : Iwan Erawan, S.Kep. Ners
081313385733
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA
DINAS KESEHATAN DAN PENGENDALIAN PENDUDUK
UPTD PUSKESMAS CIKATOMAS
Jalan Rumah Sakit Nomor 17 Telepon 082317959903
E-mail: pkm.cikatomas@gmail.com
Cikatomas - 46193

Nomor : B/254/KU.03.03/IV/2021 Cikatomas, 17 April 2021 .


Lampiran : 1 ( satu) berkas 05 Ramadhan 1442 H.
Perihal : Pengajuan SIMPUS
Kepada
Yth. Bapak Gubernur Jawa Barat
di-
Bandung

Dengan hormat, untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan dalam bidang


kesehatan di Puskesmas Cikatomas dengan ini kami mengajukan bantuan dana
sarana prasarana, berupa pengajuan dana SIMPUS ( Sistem Informasi Puskesmas).
Besar harapan kami kiranya Bapak berkenan memberikan bantuan dana
bagi Puskesmas kami.
Demikian atas perhatian dan terpenuhinya permohonan ini kami sampaikan
terima kasih,
Jazakumullah ahsanal jaza’.

Kepala UPTD Puskesmas Cikatomas

H. Iwan Erawan, S.Kep. Ners.


NIP. 19690601 198901 1 001
1. KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Sholawat dan salam semoga senantiasa
terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Kami mencoba menyusun Proposal
bantuan SIMPUS

maksud kami mengajukan permohonan bantuan SIMPUS untuk tetap berjalannya


kegiatan pelayanan kesehatan khususnya dalam bidan sirekam medik, adalah agar para
pelayanan kesehatan tiap unit terkoordinasikan dan mempermudah pencarian data kesehatan.
Dengan kata lain bantuan SIMPUS tersebut sangat dibutuhkan sebagai sarana penunjang
terselenggaranya proses pelayanan kesehatan di Puskesmas Cikatomas .

Akhir kalam, melalui proposal ini kami berharap Bapak dapat membantu mewujudkan
SIMPUS di Puskesmas kami, semoga semua dedikasi, amal jariah Bapak mendapat balasan
yang setimpal dan dilipatkan oleh Allah SWT. Amiin.

Kepala UPTD Puskesmas Cikatomas

H. Iwan Erawan, S.Kep. Ners.


NIP. 19690601 198901 1 001
2. LATAR BELAKANG

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang berinteraksi

langsung kepada masyarakat yang bersifat komprehensif dengan kegiatannya

terdiri dari upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif (Depkes RI,

1997/1998). Muninjaya (2004) menjelaskan bahwa Puskesmas merupakan

unit teknis yang bertanggungjawab untuk menyelenggarakan pembangunan

kesehatan disatu atau sebagaian wilayah kecamatan yang mempunyai fungsi

sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat, pusat pemberdayaan

masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama dalam rangka

pencapaian keberhasilan fungsi puskesmas sebagai ujung tombak

pembangunan bidang kesehatan (Alamsyah, 2011)

Pelayanan puskesmas semakin hari akan mengalami kemajuan dan

semakin kompleks, baik dari segi pelayanan ataupun sumber daya yang

dibutuhkan. Peningkatan peralatan saja tidak cukup, tetapi juga memerlukan

manajemen selanjutnya yang lebih sesuai, maka keperluan sistem informasi

yang dapat menunjang manajemen tersebut agar tercipta kesesuaian yang

diperlukan. Tidak mungkin ada manajemen akan berjalan dengan lancar tanpa

didukung dengan sistem informasi yang sesuai (Sabarguna HBS dan Listiani

H, 2008). Sistem informasi merupakan salah satu bentuk pokok Sistem

1
Kesehatan Nasional (SKN) yang dipergunakan sebagai dasar dan acuan dalam

penyusunan berbagai kebijakan, pedoman dan arahan penyelenggaraan

pembangunan kesehatan serta pembangunan berwawasan kesehatan (Depkes,

2004).

Dewasa ini, sistem informasi yang ada di puskesmas telah

dikembangkan di berbagai jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di

Indonesia dimana salah satu bentuknya adalah Sistem Informasi Manajamen

Puskesmas (SIMPUS). SIMPUS adalah suatu sistem yang mendukung

pengelolaan data dan informasi di puskesmas khususnya untuk pelayanan

rawat jalan. Data kunjungan pasien disimpan dan digunakan untuk membuat

data pelaporan pada periode waktu tertentu yang selanjutnya data tersebut

dikirimkan ke dinas kesehatan. Data pelaporan antar Puskesmas di tingkat

Kabupaten/Kota memiliki struktur data yang sama. SIMPUS yang berbasis

pada komputer atau teknologi informasi komputer ini mempunyai keunggulan

dalam kecepatan serta keakuratan untuk mengolah data dan informasi (Wijaya

et al, 2009).

Kami berharap di Puskesmas Cikatomas bisa mulai menerapkan

SIMPUS secara komputerisasi. Adapun ruang lingkup SIMPUS yang

dijalankan di Puskesmas Cikatomas terdiri layanan rawat jalan yang ada di

Puskesmas yaitu kunjungan pasien (registrasi), layanan di klinik umum, KIA

dan gigi, penerimaan dan penggunaan obat, data tindakan, Rawat inap,

PONED,Laboratorium dan rujukan pasien.

6
Hal-hal yang menyebabkan masalah dalam input berkaitan dengan

pelaksanaan SIMPUS adalah data yang berasal dari pelayanan luar gedung

seperti puskesmas pembantu dan puskesmas keliling masih dengan cara

manual yaitu dengan bantuan buku register. Selain itu di puskesmas induk

sendiri masih ada dalam pengkodean diagnosa yang belum ditulis oleh dokter

sesuai dengan ICD 10. Selain itu dalam mendukung pelaksanaan SIMPUS

yang menjadi kendala adalah tenaga pelaksanan sebagai pelaksanaan harian

SIMPUS, SOP yang belum dibakukan, dan sarana prasarana dalam

pelaksanaannya.

Dalam rangka pelaksanaan SIMPUS berkaitan dengan indikator proses

adalah masih menerapkan dua cara yaitu manual dengan buku register dan

komputerisasi yang sudah menggunakan basis data. Dengan cara manual

inilah yang menyebabkan kendala dalam waktu pemasukan data dalam

aplikasi karena harus menunggu rekapitulasi data, terutama pelayanan yang

berasal dari luar gedung yaitu puskesmas pembantu dan puskesmas keliling.

Masalah yang berkaitan dengan hasil keluaran adalah berhubungan

dengan laporan atau informasi yang dihasilkan dan dilaporkan ke Dinas

Kesehatan Kota Salatiga yang merupakan hasil dari pengolahan dengan

aplikasi SIMPUS diperoleh bahwa data yang dihasilan tidak akurat. Selain itu

7
untuk kebutuhan akan data dan informasi tertentu belum dapat tersedia dengan mudah dan

cepat, karena harus merekap ulang dan mencocokkan kembali data yang telah dimasukkan

dengan keluaran berupa laporan yang dihasilkan.

Penanganan data dan informasi berkaitan SIMPUS ini pada umumnya diselesaikan

dengan komputerisasi melalui pengembangan suatu sistem informasi. Pengembangan ini

diharapkan nantinya akan memberikan kemudahan-kemudahan dalam pelaksanaan SIMPUS.

Salah satu tahapan dalam pengembangan sistem selalu didahului dengan analisis sistem yang

ada.
3. TUJUAN
Agar sistem manajemen di Puskesmas dapat berjalan dengan baik mulai input, procces dan
output data guna perolehan data yang akurat di puskesmas Cikatomas.
4. MAKSUD DAN TUJUAN
Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS) merupakan software yang ditujukan untuk
mengelola aktivitas keseharian Puskesmas mulai dari pendaftaran pasien, manajemen diagnosa,
manajemen obat, manajemen pasien, sampai dengan rekap pelaporan data. Software SIMPUS ini
merupakan software berbasis web yang bisa dijalankan lintas sistem operasi (cross platform),
artinya program ini dapat dijalankan melalui sistem operasi Windows (Windows XP, Vista,
maupun Windows 7) atau bisa juga berjalan di sistem operasi Linux. Hal ini sangat
menguntungkan apabila nantinya kebijakan pemerintah daerah untuk menggunakan software
open source telah diterapkan, maka penggunaan aplikasi ini tidak mengalami masalah karena bisa
berjalan di sistem operasi Linux. Untuk menjalankan aplikasi ini cukup menggunakan web
browser seperti Mozilla Firefox, Internet Explorer, Google chrome, Opera dan sebagainya.
Namun, untuk tampilan grafis yang maksimal disarankan menggunakan Mozilla Firefox.
SIMPUS ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman php dan menggunakan database
mysql. Penggunaan icon didalam software ini menggunakan iconset dari fam fam fam. Aplikasi
ini memerlukan satu unit komputer yang berfungsi sebagai web server dan database, dan
beberapa unit komputer yang dipergunakan sebagai client

Adapun manfaat SIMPUS adalah mempermudah dan mempercepat pelayanan,


membakukan prosedur dan standar pelayanan serta mendapatkan data dan
informasi yang akurat. SIMPUS diharapkan dapat meningkatkan
manajemen puskesmas secara lebih berhasilguna dan berdayaguna.

TARGET DAN SASARAN


Adapun Target yang hendak dicapai Kober As-Sidqi adalah:

1) Generasi yang mau mengamalkan ilmunya, dan menjunjung tinggi serta menegakkan
Agama Allah Swt. Serta dapat menjaga dirinya menjadi generasi yang sehat dan
tangguh.
2) Lahirnya generasi yang memiliki aqidah kuat,berakhlak karimah, berwawasan luas
memiliki kreatifitas yang positif dan inovatif, serta unggul dalam menyuguhkan Islam
yang rohmatan lil ‘alamin.
3) terwujudnya kader umat yang sanggup melanjutakan cita-cita dan perjuangan para
pendahulu yang sholih dan akrom.
PENUTUP
Demikian gambaran mengenai kondisi dan keadaan Kober As-sidiq Desa Sidamukti
Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka. Besar harapan kami apabila Bapak dapat
mengabulkan permohonan dana operasional Alat Peraga ini, sehingga upaya peningkatan
generasi muda yang beriman dan bertaqwa dapat terlaksana dengan baik. Atas segala
perhatiaan dan bantuan yang diberikan kami haturkan terima kasih. Jazakumullah ahsanal
jaza’.

Wassalam’alaikum Wr.Wb

Majalengka, 9 Februari 2018


Kepala Sekolah Sekertaris,

NENI SOFIATI SHINTA SRI MUSHAFAAH


LAMPIRAN :
ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL dan ALAT PERAGA
KOBER AS SIDIQ

NO URAIAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN NOMINAL


ITEM INTERVAL BIAYA
I ALAT PERAGA
Permainan Luar ( Ayunan) 1 1 Rp 2.500.000 Rp 2.500.000
Permainan Luar ( Perosotan) 2 1 Rp 6.000.000 Rp 12.000.000
Permainan Dalam ( Kubus) 2 1 Rp 300.000 Rp 600.000
Buku Bacaan 1 12 Rp 100.000 Rp 1.200.000
Buku tulis / Menggambar 4 2 Rp 75.000 Rp 600.000
KERTAS 4 2 Rp 65.000 Rp 520.000
II GAJI
KEBERSIHAN 1 12 Rp 300.000 Rp 3.600.000
KEAMANAN 1 12 Rp 1.500.000 Rp 18.000.000
STAFT 2 12 Rp 1.750.000 Rp 42.000.000
II PENGELUARAN RUTIN
PEMBAYARAN LISTRIK 1 12 Rp 150.000 Rp 1.800.000
PEMBAYARAN PULSA TELP
1 12 Rp 55.000 Rp 660.000
KANTOR
PEMBAYARAN DANA
1 12 Rp 75.000 Rp 900.000
KEBERSIHAN
TOTAL ANGGARAN YANG DI BUTUHKAN Rp 84.380.000

Terhitung :
Delapan puluh empat juta tiga ratus delapan puluh ribu rupiah

Majalengka, 9 Februari 2018


Kepala Sekolah Bendahara,

HUSNUS SIDQI, A.Md

NENI SOFIATI
DENAH LOKASI

KOBER AS SIDIQ
DESA SIDAMUKTI KECAMATAN MAJALENGKA

Balai Desa Sidamukti

Jl. M.Irtam

KOBER AS

Mesjid
PENDAHULUAN
Puskesmas sebagai salah satu institusi pelayanan umum, dapat dipastikan membutuhkan
keberadaan sistem informasi yang akurat dan handal, serta cukup memadai untuk
meningkatkan pelayanan puskesmas kepada para pengguna (pasien) dan lingkungan terkait.
Dengan lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali permasalahan kompleks
yang terjadi dalam proses pelayanan di puskesmas. Banyaknya variabel di puskemas turut
menentukan kecepatan arus informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan lingkungan
puskesmas.

Selama ini banyak puskesmas yang masih mengelola data-data kunjungan pasien, data-data
arus obat, dan juga membuat pelaporan dengan menggunakan cara-cara yang manual. Selain
membutuhkan waktu yang lama, keakuratan dari pengelolaan data juga kurang dapat diterima,
karena kemungkinan kesalahan sangat besar. Beberapa puskesmas mungkin sudah memakai
komputer sebagai alat bantu untuk pengelolaan data, hanya saja sampai sekarang belum banyak
program komputer yang secara khusus didesain untuk manajemen data di puskesmas.

SIMPUS dikembangkan dengan mempertimbangkan kondisi-kondisi yang secara umum banyak


dijumpai di puskesmas. SIMPUS mempunyai tunjuan pengembangan yang jelas, antara lain :
• Terbangunnya suatu perangkat lunak yang dapat digunakan dengan mudah oleh puskesmas,
dengan persyaratan yang seminimal mungkin dari segi perangkat keras maupun dari segi
sumber daya manusia yang akan menggunakan perangkat lunak tersebut.
• Membantu dalam mengolah data puskesmas dan dalam pembuatan berbagai pelaporan yang
diperlukan.
• Terbangunnya suatu sistem database untuk tingkat kabupaten, dengan memanfaatkan data-
data kiriman dari puskesmas.
• Terjaganya data informasi dari puskesmas dan Dinas Kesehatan sehingga dapat dilakukan
analisa dan evaluasi untuk berbagai macam penelitian.
• Terwujudnya unit informatika di Dinas Kesehatan Kabupaten yang mendukung
terselenggaranya proses administrasi yang dapat meningkatkan kwalitas pelayanan dan
mendukung pengeluaran kebijakan yang lebih bermanfaat untuk masyarakat.

Berbagai kendala dalam implementasi SIMPUS ataupun program aplikasi yang sudah pernah
dialami di berbagai daerah ikut menjadi masukkan untuk menentukan model pengembangan
SIMPUS. Kendala-kendala yang secara umum sering dijumpai di puskesmas antara lain :
• Kendala di bidang Infrastruktur
Banyak puskesmas yang hanya memiliki satu atau dua komputer, dan biasanya untuk
pemakaian sehari-hari di puskesmas sudah kurang mencukupi. Sudah mulai banyak pelaporan-
pelaporan yang harus ditulis dengan komputer. Komputer lebih berfungsi sebagai pengganti
mesin ketik semata. Selain itu kendala dari sisi sumber daya listrik juga sering menjadi masalah.
Puskesmas di daerah-daerah tertentu sudah biasa menjalani pemadaman listrik rutin sehingga
pengoperasian komputer menjadi terganggu. Dari segi keamanan, banyak gedung puskesmas
yang kurang aman, sering terjadi puskesmas kehilangan perangkat komputer.

• Kendala di bidang Manajemen


Masih jarang sekali ditemukan satu orang staf atau petugas atau bahkan unit kerja yang khusus
menangani bidang data/komputerisasi. Hal ini dapat dijumpai dari tingkat puskesmas ataupun
tingkat dinas kesehatan di kabupaten/kota. Pada kondisi seperti ini nantinya akan menjadi
masalah untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas data-data yang akan ada, baik
dari segi pengolahan dan pemeliharaan data, maupun dari segi koordinasi antar bagian.
• Kendala di bidang Sumber Daya Manusia
Kendala di bidang SDM ini yang paling sering ditemui di puskesmas. Banyak staf puskesmas
yang belum maksimal dalam mengoperasikan komputer. Biasanya kemampuan operasional
komputer didapat secara belajar mandiri, sehingga tidak maksimal. Belum lagi dengan
pemakaian komputer oleh staf yang kadang-kadang tidak pada fungsi yang sebenarnya.

APLIKASI SIMPUS
Dengan melihat berbagai tujuan dan berbagai kendala diatas, SIMPUS dikembangkan. Kondisi-
kondisi yang ada benar-benar menjadi pertimbangan rancangan Aplikasi SIMPUS. Hal utama
yang harus diketahui dari SIMPUS ini adalah :

SIMPUS adalah program aplikasi yang dikembangkan khusus dari puskesmas, untuk puskesmas
dengan melihat kebutuhan dan kemampuan puskesmas dalam mengelola, mengolah dan
memelihara data-data yang ada.

SIMPUS adalah aplikasi yang bersifat single user atau hanya dapat diaplikasikan hanya oleh
satu orang pada saat itu. SIMPUS bukan aplikasi multi user yang memungkinkan satu database
diolah bersama-sama oleh beberapa staf, dari beberapa ruang pelayanan yang ada di puskesmas.

Dengan luasnya lingkup pekerjaan di puskesmas, maka SIMPUS nantinya akan dikembangkan
secara modular, atau terpisah antara program kerja yang satu dengan program kerja yang lain.
Beberapa hal mengenai SIMPUS antara lain :
• Menggunakan Sistem Operasi Windows, menampilkan tampilan secara grafis dan mudah
digunakan. Untuk proses keluaran data bahkan hampir semua tampilan bisa di akses dengan
menggunakan tetikus (mouse).
• Menyimpan informasi riwayat kunjungan dari pasien dengan akurat. Penomoran Index yang
tepat dan benar akan lebih mempermudah dalam proses pencarian data pasien tertentu.
• Input data yang cepat, dengan sumber data dari kartu registrasi pasien. Desain masukkan data
yang dikembangkan dengan mengacu pada pengalaman di puskesmas menjadi pertimbangan
utama untuk membuat proses entry harus cepat. Dalam kondisi normal hanya butuh waktu
dibawah 1 menit untuk memasukkan satu data pasien.
• Dapat menampilkan rekapitulasi data pasien dan obat, serta membuat pelaporan LB1 dan
LPLPO dengan cepat. Periode keluaran data dapat ditetapkan sesuai dengan kebutuhan, dari
data harian, periode harian, mingguan, bulanan atau tahunan.
• Dapat menampilkan data 10 Besar / 20 Besar penyakit dengan cepat.
• Menampilkan data-data keluaran secara tabel maupun secara grafik dengan cepat.
• Dapat digunakan untuk melakukan filter data kunjungan dengan cepat dan mudah, sesuai
dengan kriteria yang diinginkan.

METODOLOGI PENGEMBANGAN
Pengembangan suatu sistem informasi, jelas membutuhkan langkah-langkah dan strategi yang
harus dijalankan. Pengembangan tidak dapat dilakukan dengan hanya membeli satu perangkat
lunak kemudian dibagikan ke puskesmas yang ada, tetapi juga harus diikuti dengan berbagai
langkah secara organisatoris maupun secara operasional. Langkah-langkah pengembangan
dapat berupa program pra-implementasi dan program pasca-implementasi. Beberapa langkah
yang harus dilakukan antara lain :
1. Pendataan awal berbagai masalah baik dari segi perangkat keras ataupun calon petugas data.
2. Pembentukan team informasi baik tingkat puskesmas atau tingkat dinas kesehatan. Team
untuk tingkat puskesmas dapat terdiri dari seorang penanggung jawab program, disertai
beberapa operator. Sedangkan untuk tingkat dinas kesehatan, mungkin diperlukan satu team
khusus untuk mengorganisir alur data dan juga bertanggung jawab untuk manajemen data-data
kesehatan. Apabila dimungkinkan dapat dibentuk satu sub dinas Informatika / Pengolahan Data
Elektronik.
3. Inventarisasi data-data dasar, baik untuk tingkat puskesmas ataupun tingkat dinas kesehatan.
Data-data dasar itu antara lain : data puskesmas, data petugas medis, data tempat pelayanan
kesehatan, data obat-obat gudang farmasi, data diagnosis, dan beberapa data-data dasar
lainnya. Data-data ini nantinya akan dikodekan karena SIMPUS akan banyak membutuhkan
masukkan data berupa kode.
4. Sosialisasi data-data dasar. Hal ini perlu dilakukan ke semua staf medis dan petugas di
puskesmas supaya lebih mengenal sedini mungkin sistem yang akan dipakai.
5. Pelatihan petugas SIMPUS. Dalam proses masukkan data, tentunya dibutuhkan petugas
khusus yang benar-benar menguasai program SIMPUS. Untuk itu perlu minimal 2 orang dari
tiap puskesmas yang harus di beri pelatihan untuk awal pelaksanaan implementasi SIMPUS.
Setelah beberapa saat di implementasikan, maka diharapkan staf-staf puskesmas dapat belajar
dari petugas yang sudah menguasai.

6. Ujicoba implementasi. Hal ini dibutuhkan untuk mencoba semua staf, dalam pengisian
lembar registrasi pasien, juga untuk mengasah ketrampilan masukkan data dari petugas yang
sudah dilatih.
7. Evaluasi, dilakukan untuk mencari masukkan dan juga memberi masukkan kepada semua
pihak yang terkait dalam pengembangan SIMPUS.

BIAYA
Biaya pengembangan sistem informasi tergantung dari banyaknya puskesmas di tingkat
kabupaten beserta kelengkapan fasilitas dari program aplikasi untuk tingkat kabupaten.
• Harga program SIMPUS untuk aplikasi single user per Puskesmas sebesar Rp. 7.500.000,00
(tujuh juta lima ratus ribu rupiah), sedangkan untuk aplikasi web based per Puskesmas sebesar
Rp. 27.500.000,- (dua puluh juta lima ratus ribu rupiah). Harga belum termasuk pembuatan
peta wilayah untuk puskesmas. Harga dasar bisa berubah tergantung dari lokasi puskesmas.
• Harga program SIM Dinkes sebesar Rp. 55.000.000,00 (lima belas juta rupiah), harga
termasuk pembuatan gambar peta wilayah untuk pengembangan program sampai fungsi
pemetaan penyakit.
• Untuk pelatihan petugas operator program SIMPUS, biaya per puskesmas adalah Rp.
1.500.000,00 (satu juta lima ratus ribu rupiah) untuk Simpus Single User, Rp. 2.000.000,00
(dua juta rupiah) untuk Simpus Web based. Setiap puskesmas dapat mengirimkan dua calon
operator.
• Apabila dikehendaki, dapat dilakukan kunjungan untuk evaluasi dan supervisi per puskesmas,
dengan menambah biaya transportasi, akomodasi dan lumpsum.
• Perkiraan harga komputer dan printer dengan spesifikasi yang layak untuk digunakan software
SIMPUS : Rp. 4 500 000,00 – Rp. 5 500 000,00
SPESIFIKASI KOMPUTER SIMPUS
Spesifikasi minimal komputer yang digunakan untuk menjalankan Program SIMPUS dengan
baik :
1. Prosesor : Pentium III atau di atasnya
2. RAM : 128 Mb atau lebih

SPESIFIKASI KOMPUTER SIMPUS


Spesifikasi minimal komputer yang digunakan untuk menjalankan Program SIMPUS dengan
baik :
1. Prosesor : Pentium III atau di atasnya
2. RAM : 128 Mb atau lebih
3. VGA : 4 Mb atau lebih
4. Hard disk : Minimal 10 Gb
Spesifikasi minimal untuk komputer yang digunakan sebagai pengolah data di Dinas Kesehatan
1. Prosesor : Pentium IV
2. RAM : 512 Mb atau lebih
3. VGA : 4 Mb atau lebih
4. Hard disk : Minimal 40 Gb

Tentunya dengan kondisi perkembangan teknologi komputer dewasa ini, bukan masalah yang
berat untuk mengadakan komputer dengan spesifikasi tersebut. Apabila memungkinkan bahkan
dapat digunakan masing-masing dua komputer atau lebih di puskesmas untuk lebih
mempercepat proses pengetikan data ke dalam SIMPUS. Untuk transfer data di puskesmas,
selain menggunakan disket atau flash disk, juga dapat dihubungan dengan jaringan komputer.

TAMPILAN SIMPUS

Anda mungkin juga menyukai