Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIABETES MELITUS

DISUSUN OLEH :

JOHAR LATIFAH, S.Kep (1614901110088)

JOKO HENDRA SAPUTRA, S.Kep (1614901110089)

KARINA HANDAYANI, S.Kep (1614901110090)

M. SAID ARDANI, S.Kep (1614901110139)

M. TAUFIK HIDAYAT, S.Kep (1614901110140)

M.ZAEN FAHLEFI, S.Kep (1614901110141)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS A
BANJARMASIN 2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. TEMA
Pengelolaan Diabetes Melitus

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan pasien mampu menjaga gula
darahnya tetap stabil.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x60 menit,
Pasien dan keluarga mampu :
a. Mampu memilih serta mengelompokkan makanan yang dibatasi dan
makanan yang bebas dimakan.
b. Menjaga pola makananya setiap hari.
c. Mengetahui bahaya atau komplikasi dari gula darah yang tidak
terkontrol.
d. Status gula darah pasien dapat terus terkontrol.

C. SASARAN
Sasaran promkes pada pasien Poli kaki RSUD. ULIN BANJARMASIN

D. ISI PROMOSI KESEHATAN


1. Pengertian DM
2. Penyebab DM
3. Gejala DM
4. Komplikasi dari DM
5. Bahaya Hipoglikemia, Hiperglikemia dan Ketoasidosis Diabetik
6. Diet Makanan untuk Penderita DM
7. 3D Tips Pengelolaan Untuk Menjaga Gula Darah Tetap Normal

E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab (diskusi)
F. MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar balik
3. Materi SAP

G. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari : Jumat
Tanggal : 10 Maret 2017
Waktu : 09.00-10.30 WITA
Tempat : Poli Klinik Kaki Diabetik RSUD. ULIN BANJARMASIN

H. PENGORGANISASIAN
Moderator : Johar Latifah, S.Kep
Penyaji : Karin Handayani, S.Kep
Prasilitator : Said Ardani, S.Kep
Observer : M. Zaen Fahlefi
Dokumentasi : Joko Hendra Saputra, S.Kep
M Taufik Hidayat, S. Kep

I. JADWAL PELAKSANAAN

No WAKTU ACARA TEMPAT MEDIA


1. 10 Maret Pembukaan : Poli Klinik Kaki Leaflet
a. Memberi salam
2017 Diabetik
b. Memperkenalkan diri
09.00- RSUD. ULIN
c. Menjelaskan tujuan
10.30 BANJARMASIN
promosi kesehatan
WITA d. Menyebutkan materi
yang akan di
sampaikan
2. 10 Maret Presentasi/penyampaian Poli Klinik Kaki a. Diskusi
2017 materi : Diabetik sederha
09.00- Menjelaskan materi
RSUD. ULIN na
10.30 tentang DM b. Leaflet
BANJARMASIN
c. Lemba
WITA
r balik

3. 10 Maret Evaluasi : Poli Klinik Kaki a. Bebera


a. Tanya jawab
2017 Diabetik pa
b. Meminta sasaran
09.00- RSUD. ULIN
penyeb
untuk memilih dan
10.30 BANJARMASIN
ab DM
mengelompokkan
WITA
jenis makanan yang
bebas untuk
dikonsumsi dan yang
dibatasi.
4. 10 Maret Penutupan : Poli Klinik Kaki
a. Memberikan
2017 Diabetik
09.00- kesimpulan RSUD. ULIN
b. Mengucapakan
10.30 BANJARMASIN
terimakasih kepada
WITA
sasaran atas waktu
dan kerjasamanya
c. Memberikan souvenir
kepada sasaran
d. Menutup pertemuan
LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit yang akhir-akhir ini semakin
banyak dijumpai. Penyakit Diabetes Melitus juga sering kita sebut dengan
istilah kencing manis atau penyakit gula darah. Penyakit yang satu ini
termasuk jenis penyakit kronis yang tanda awalnya yaitu meningkatnya kadar
gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam
tubuh. Organ tubuh yang terganggu adalah pankreas yang mana sudah tidak
berfungsi sebagaimana mestinya. Pankreas sudah tidak mampu memproduksi
hormon insulin dalam memenuhi kebutuhan tubuh.
Insulin adalah sejenis hormon jenis polipeptida yang dihasilkan oleh
kelenjar pankreas. Fungsi utama insulin ialah untuk menjaga keseimbangan
glukosa dalam darah dan bertindak meningkatkan pengambilan glukosa oleh
sel badan. Kegagalan tubuh untuk menghasilkan insulin, atau jumlah insulin
yang tidak mencukupi akan menyebabkan glukosa tidak dapat masuk ke
dalam tubuh dan digunakan oleh sel-sel dalam tubuh (tidak terserap oleh sel-
sel dalam tubuh). Dengan demikian glukosa meningkat di dalam darah
menyebabkan berlakunya penyakit kencing manis juga dikenal sebagai
Diabetes Melitus.

B. Penyebab Diabetes Melitus


1. Banyak Mengkonsumsi Makanan yang Mengandung Gula
Kita semakin sulit menghindari makanan yang mengandung gula, hal
tersebut sangat mudah di jumpai seperti es krim, sirup, minuman dalam
kemasan, permen, aneka jajanan kue dan lain-lain. Semua makanan dan
minuman tersebut kadang tanpa kita sadari mengandung banyak gula.
Yang patut diwaspadai adalah gula yang terkandung dalam makanan dan
minuman tersebut tidak pernah kita ketahui berapa takarannya. Berbeda
jika kita minum teh atau kopi buatan sendiri, yang sudah diketahui berapa
sendok teh takarannya. Kita boleh minum teh manis dan kopi selama
dalam batas yang wajar.
2. Kurang tidur
Kurang tidur dapat menyebabkan berkurangnya sistem kekebalan tubuh
sehingga tubuh mudah terserang penyakit. Selain itu kebiasaan begadang
sambil minum kopi dan merokok mempunyai resiko terkena penyakit
diabetes. Oleh karena itu hindarilah kebiasaan begadang, istirahatlah
secara cukup, yaitu 8 jam dalam sehari agar tubuh dapat fit kembali.
3. Makan terlalu banyak karbohidrat dari nasi atau roti
Perlu Anda ketahui bahwa tubuh mempunyai kemampuan yang terbatas
dalam mengolah makanan yang Anda makan. Jika Anda makan terlalu
banyak karbohidrat, maka tubuh akan menyimpannya dalam bentuk gula
dalam darah (glikogen). Jika hal ini berlangsung setiap hari, maka dapat
dibayangkan besarnya penumpukan glikogen yang disimpan dalam tubuh.
Inilah pemicu awal terjadinya gejala diabetes.
4. Merokok
Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang tidak baik selain minum
minuman beralkohol. Merokok dapat menjadi pemicu terjadinya diabetes.
Selain merusak paru-paru, merokok juga dapat merusak hati dan pankreas
dimana hormon insulin diproduksi sehingga dapat mengganggu produksi
insulin di dalam kelenjar pankreas.
5. Kurangnya Aktivitas Fisik
Gaya hidup naik mobil ketika berangkat kerja, naik lift ketika berada
dikantor, duduk terlalu lama di depan komputer serta kurangnya aktivitas
fisik lainnya membuat sistem sekresi tubuh berjalan lambat. Akibatnya
terjadilah penumpukan lemak di dalam tubuh yang lambat laun berat
badan menjadi berlebih. Sebagai pencegahan, Anda dapat memperbanyak
aktivitas fisik selama bekerja. Misalnya jalan kaki ketika berangkat ke
kantor, naik tangga, melakukan senam ringan sehabis duduk terlalu lama
dan lain-lain.
6. Faktor Keturunan
Diabetes juga dapat disebabkan karena faktor keturunan atau genetika.
Biasanya jika ada anggota keluarga yang menderita diabetes, maka
kemungkinan besar anaknya juga menderita penyakit yang sama. Para ahli
diabetes telah sepakat menentukan persentase kemungkinan terjadinya
diabetes karena keturunan. Jika kedua orang tuanya (bapak dan ibu)
menderita diabetes, maka kemungkinan anaknya menderita penyakit
diabetes yaitu 83%. Jika salah satu orang tuanya (bapak atau ibu) adalah
penderita diabetes, maka kemungkinan anaknya menderita penyakit
diabetes yaitu 53%. Sedangkan jika kedua orang tuanya normal/tidak
menderita diabetes, maka kemungkinan anaknya menderita penyakit
diabetes yaitu 15%.
7. Pola makan
Makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang
dibutuhkan oleh tubuh dapat memacu timbulnya diabetes mellitus.
konsumsi makan yang berlebihan dan tidak diimbangi dengan sekresi
insulin dalam jumlah yang memadai dapat menyebabkan kadar gula dalam
darah meningkat dan pastinya akan menyebabkan diabetes melitus.
8. Pola hidup
Pola hidup juga sangat mempengaruhi faktor penyebab diabetes mellitus.
Jika orang malas berolah raga memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena
penyakit diabetes mellitus karena olah raga berfungsi untuk membakar
kalori yang berlebihan di dalam tubuh. Kalori yang tertimbun di dalam
tubuh merupakan faktor utama penyebab diabetes mellitus selain disfungsi
pankreas.
9. Obesitas (kegemukan)
Orang gemuk dengan berat badan lebih dari 90 kg cenderung memiliki
peluang lebih besar untuk terkena penyakit diabetes militus. Sembilan dari
sepuluh orang gemuk berpotensi untuk terserang diabetes mellitus.
10. Bahan-bahan kimia dan obat-obatan
Bahan-bahan kimia dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang
pankreas, radang pada pankreas akan mengakibatkan fungsi pankreas
menurun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses
metabolisme tubuh termasuk insulin. Segala jenis residu obat yang
terakumulasi dalam waktu yang lama dapat mengiritasi pankreas.
11. Penyakit dan infeksi pada pancreas
Infeksi mikroorganisme dan virus pada pankreas juga dapat menyebabkan
radang pankreas yang otomatis akan menyebabkan fungsi pankreas turun
sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme
tubuh termasuk insulin. Penyakit seperti kolesterol tinggi dan dislipidemia
dapat meningkatkan resiko terkena diabetes mellitus.

C. Gejala Diabetes Melitus


1. peningkatan rasa lapar
2. Peningkatan keluaran urin
3. peningkatan rasa haus
4. Cemas
5. Berat badan menurun
6. Kesemutan
7. Gatal
8. Mata kabur
9. Impotensi pada pria
10. Priuritas pada wanita

D. Komplikasi Diabetes Melitus


1. Ginjal pada Diabetes Mellitus
Nefropati diabetic merupakan penyebab kematian terbanyak penderita
DM. Proteinuria penderita DM biasanya menunjukkan tingkat kerusakan
pada ginjal dan prognosis. Patogenesis nefropati diabetic berhubungan
dengan hiperglikemia, karena kerja ginjal yang terus menerus melebihi
batas untuk menyaring glukosa, peningkatan tekanan darah pada ginjal
dan perubahan struktur glomerular.

2. Diabetic Neuropathy
Diabetic neuropathy muncul pada 50% penderita DM jangka panjang baik
pada tipe 1 maupun tipe 2. Pada penderita DM kemungkinan disebabkan
gangguan sirkulasi pada sel saraf karena kerusakan pembuluh darah, Ada
pun jenis-jenisnya adalah:
a. Polyneuropathy (mononeuropathy)
Bentuk yang paling sering adalah distal symmetric polyneuropathy
berupa kehilangan kemampuan sensorik bagian distal. Gejala yang
muncul berupa perasaan gatal geli atau terbakar dimulai dari ujung
kaki menyebar ke proksimal. Lama kelamaan penderita akan
kehilangan kemampuan sensori atau kehilangan kemampuan reflek.
Sedangkan mononeuropathy biasanya menyerang bagian cranial atau
saraf perifer lainnya.
b. Autonomic neuropathy
Penderita DM dapat mengalami disfungsi saraf otonom (sistem
kolinergik, noradrenergic dan peptidergik). Saraf-saraf tersebut
mengatur jantung, gastrointestinal dan sistem kemih. Hal ini bisa
mengakibatkan takikardi, gejala gangguan pengosongan lambung,
gangguan frekuensi berkemih, dll.

3. Gastrointestinal dan genitourinary


Kelainan yang paling sering muncul adalah gangguan pengosongan
lambung dan gangguan motilitas usus. Gejala yang mungkin muncul
adalah anorexia, muntah, mual, dan kembung. Penyebabnya mungkin
adalah disfungsi saraf simpatis. Selain itu hiperglikemia juga mengganggu
proses pengosongan lambung.
4. Komplikasi kardiovaskular
Faktor resiko untuk penyakit makrovaskular pada penderita DM misalnya
dislipidemia, hipertensi, obesitas, aktivitas fisik berkurang, dan bila
merokok akan semakin parah. Pada penderita DM tipe 2 biasanya terjadi
peningkatan plasminogen activator inhibitor dan fibrinogen yang
meningkatkan koagulasi darah. Selain itu diabetes juga berhubungan
dengan disfungsi endotel, otot polos pada pembuluh dan platelet. Selain
penyakit jantung koroner, kemungkinan untuk terjadi penyakit
cerebrovaskular juga meningkat pada penderita DM. penderita DM juga
beresiko terkena diabetic cardiomyopathy.

5. Komplikasi pada ekstremitas bawah


DM merupakan penyebab amputasi non-traumatik tertinggi terutama
akibat ulkus pada kaki, dan infeksi. Peningkatan insidensi disebabkan
neuropathy, penyakit arteri perifer dan penyembuhan luka yang lambat.
Sekitar 15% penderita DM menderita ulkus pada kaki dan 14-24%
diantaranya harus diamputasi. Ulkus diabetikum dapat terjadi menurt dua
teori, teori sorbitol dan terori glikoksilasi.

6. Infeksi
Penderita DM juga bisa mengalami gangguan sistem imun dan fungsi
fagosit. Hal ini berhubungan dengan hiperglikemia dan gangguan
vaskularisasi. Hiperglikemia membantu kolonisasi candida dan jenis
fungal lainnya karena menyediakan makanan yang baik untuk
pertumbuhan koloni. Infeksi tersering yang muncul adalah pneumonia,
UTI, dan infeksi pada kulit. Selain itu penderita DM juga lebih rentan
terhadap postoperative infection.

7. Mata
Pada DM dapat saja terjadi retinopati dimana pembuluh retina mengalami
penyempitan, karena merupakan end artery (tak punya kolateral) sumbatan
pada pembuluh retina berakibat kebutaan. Komplikasi kronik lainnya ialah
katarak diabetik sebagai akibat tingginya kadar glukosa dalam cairan lensa
mata, sehingga cairan lensa tersebut menjadi keruh

E. Bahaya Hipoglikema, Hiperglikemia


1. Hipoglikemia
Hipoglikemia adalah keadaan dimana kadar gula darah di bawah normal,
hal ini dapat terjadi setiap saat, dan dapat fatal bila tidak segera ditangani.
Penderita hipoglikemia harus segera minum manis, disusul dengan makan
berkalori, misalnya roti manis atau beberapa biskuit.
Segera datang ke rumah sakit atau hubungi dokter anda bila pemberian
minuman manis dan biskuit tidak menolong.
a. Hipoglikemia dapat timbul setelah:
- minum obat diabetes atau suntik insulin;
- tidak makan atau merubah jam makan;
- olahraga berlebihan tanpa disertai makan; atau
- minum alkohol pada saat perut kosong.
b. Beberapa keluhan atau gejala yang terlihat adalah:
lemah;
pusing, sakit kepala;
gemetar, berkeringat dingin, lapar.
Lemah Pusing Sakit Kepala

Lapar Gemetar Berkeringat Dingin

Luka yang sukar sembuh Berat badan menurun

Anjuran untuk penderita diabetes agar jangan terjadi hipoglikemia:


- kenali dan waspadai tanda-tanda hipoglikemia;
- selalu membawa permen atau biskuit saat bepergian;
- buat rencana cermat untuk pengobatan diabetes bersama dokter anda;
Segera datang ke rumah sakit atau hubungi dokter anda bila pemberian
minuman manis dan biskuit tidak menolong.

2. Hiperglikemia
Penderita diabetes selalu cenderung untuk mengalami kadar gula darah
yang tinggi atau hiperglikemia, sekalipun sudah mendapatkan pengobatan
insulin.
a. Beberapa keluhan hiperglikemia adalah:
rasa capai tidak semestinya;
kulit kering;
luka yang sukar sembuh; dan
berat badan menurun.
Rasa nafsu makan bertambah dan rasa haus berlebihan

Penglihatan kabur kulit kering sering kencing

b. Apabila kadar gula darah terlalu tinggi, harus dipikirkan beberapa hal:
Lupa minum obat? dosis kurang atau tidak tepat waktu minum
obat?
Makan berlebihan, atau makan sesuatu yang mengandung banyak
gula?
Kurang berolahraga?
Stres berlebihan?
Ada infeksi atau penyakit lain?

F. Pantangan Makanan Penderita


1. Teh manis
Tingginya asupan gula menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi.
Belum risiko kelebihan kalori. Segelas teh manis kira-kira mengandung
250-300 kalori (tergantung kepekatan). Kebutuhan kalori wanita dewasa
rata-rata adalah 1.900 kalori per hari (tergantung aktivitas). Dari teh manis
saja kita sudah dapat 1.000-1.200 kalori. Belum ditambah tiga kali makan
nasi beserta lauk pauk. Patut diduga kalau setiap hari kita kelebihan kalori.
Ujungnya: obesitas dan diabetes.
2. Gorengan atau makanan yang digoreng
Karena bentuknya kecil, satu gorengan tidak cukup buat kita. Padahal
gorengan adalah salah satu faktor risiko tinggi pemicu penyakit
degeneratif, seperti kardiovaskular, diabetes melitus, dan stroke. Penyebab
utama penyakit kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan
pembuluh darah koroner, dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah
dislipidemia. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang
ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, LDL (kolesterol jahat)
dan trigliserida, serta penurunan kadar HDL (kolesterol baik) dalam darah.
Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat disebabkan kebiasaan
mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan tinggi lemak, termasuk
gorengan.
3. Kentang
Kandungan karbohidrat pada kentang yang tinggi, membuat indeks
glikemiknya juga tinggi. Untuk itu, kurangi konsumsi kentang, baik yang
dipanggang, direbus maupun digoreng.
4. Roti putih
Kurangi konsumsi roti yang terbuat dari tepung putih. Lebih baik pilih roti
yang terbuat dari tepung gandum. Selain memiliki banyak serat juga baik
untuk jantung Anda.
5. Mie dan Pasta
Sebagian besar pasta dan mie memiliki indeks glikemik tinggi. Artinya
pasta dan mie dibuat dengan olahan karbohidrat sederhana seperti gandum
atau tepung beras. Konsumsi karbohidrat tinggi bisa meningkatkan kadar
gula dalam darah.

G. Diet Diabetes Melitus


Mengelola penyakit kencing manis atau diabetes mellitus sebenarnya
mudah asal penderita bisa mendisiplinkan diri dan melakukan olahraga secara
teratur, disiplin saran dokter, disiplin minum obat, dan tetap optimis.

Selain mengontrol kadar gula secara teratur, melakukan diet makanan


dan olahraga yang teratur menjadi kunci sukses pengelolaaan diabetes. Dalam
hal makanan misalnya, penderita diabetes harus memperhatikan jumlah
karbohidrat. Sebab lebih dari separuh kebutuhan energi diperoleh dari zat ini

Ada dua golongan karbohidrat yakni jenis kompleks dan jenis


sederhana. Yang pertama mempunyai ikatan kimiawi lebih dari satu rantai
glukosa sedangkan yang lain hanya satu. Di dalam tubuh karbohidrat
kompleks seperti dalam roti atau nasi, harus diurai menjadi rantai tunggal dulu
sebelum diserap ke dalam aliran darah. Sebaliknya, karbohidrat sederhana
seperti es krim, jeli, selai, sirup, minuman ringan, dan permen, langsung
masuk ke dalam aliran darah sehingga kadar gula darah langsung melejit.
Dari sisi makanan penderita diabetes atau kencing manis lebih
dianjurkan mengkonsumsi karbohidrat berserat seperti kacang-kacangan,
sayuran, buah segar seperti pepaya, kedondong, apel, tomat, salak, semangka
dll. Sedangkan buah-buahan yang terlalu manis seperti sawo, jeruk, nanas,
rambutan, durian, nangka, anggur, tidak dianjurkan.

Penderita kencing manis juga di anjurkan untuk mengkonsumsi


sayuran. Ada dua jenis sayuran yaitu jenis sayuran A dan B. Dalam sayuran
jenis A(bayam, buncis, kacang panjang, jagung muda, labu siam, wortel, pare,
nangka muda) ditambah sayuran jenis B (kembang kol, jamur segar, seledri,
taoge, ketimun, gambas, cabai hijau, labu air, terung, tomat, sawi) akan
menekan kenaikan kadar glukosa dan kolesterol darah. Bawang merah dan
putih (berkhasiat 10 kali bawang merah) serta buncis baik sekali jika
ditambahkan dalam diet diabetes karena secara bersama-sama dapat
menurunkan kadar lemak darah dan glukosa darah.
Jadwal makan pengidap diabetes dianjurkan lebih sering dengan porsi
sedang. Maksudnya agar jumlah kalori merata sepanjang hari. Tujuan
akhirnya agar beban kerja tubuh tidak terlampau berat dan produksi kelenjar
ludah perut tidak terlalu mendadak. Di samping jadwal makan utama pagi,
siang, dan malam, dianjurkan juga porsi makanan ringan di sela-sela waktu
tersebut(selang waktu sekitar tiga jam). Yang perlu dibatasi adalah makanan
berkalori tinggi seperti nasi, daging berlemak, jeroan, kuning telur. Juga
makanan berlemak tinggi seperti es krim, ham, sosis, cake, coklat, dendeng,
makanan gorengan.
Diet B tinggi serat itu termasuk diet diabetes umum, yang tidak
menderita komplikasi, tidak sedang berpuasa atau pun sedang hamil.
Prinsip makan selanjutnya adalah menghindari konsumsi gula dan
makanan yang mengandung gula. Juga menghindari konsumsi hidrat arang
olahan yakni hidrat arang hasil dari pabrik berupa tepung dengan segala
produknya. Ditambah lagi mengurangi konsumsi lemak dalam makanan
sehari-hari (lemak binatang, santan, margarin, dll.), sebab tubuh penderita
mengalami kelebihan lemak darah.
Yang perlu diperbanyak justru konsumsi serat dalam makanan,
khususnya serat yang larut air seperti pektin (dalam apel), jenis kacang-
kacangan, dan biji-bijian (bukan digoreng). Bila penderita juga mengalami
masalah dengan ginjal, yang perlu diperhatikan adalah jumlah konsumsi
protein. Umumnya, digunakan rumus 0,8 g protein per kilogram berat badan.
Bila kadar kolesterol/trigliserida tinggi, disarankan melakukan diet rendah
lemak. Bila tekanan darahnya tinggi, dianjurkan mengurangi konsumsi garam.
Kegagalan berdiet bisa disebabkan karena pasien kurang berdisiplin dalam
memilih makanannya atau tidak mampu mengurangi jumlah kalori
makanannya. Bisa juga penderita tidak mempedulikan saran dokter. Dengan
melakukan diet yang teratur dan disiplin pasti kadar gula dapat dikendalikan.

H. 3D Tips Pengelolaan Untuk Menjaga Gula Darah Tetap Normal

1. Disiplin Olah Raga


Olah raga yang teratur dapat mengendalikan risiko diabetes. Manfaat olah
raga bagi penderita diabetes antara lain:

a. Membakar kalori dan mengurangi lemak tubuh sehingga


meningkatkan kemampuan metabolisme sel dalam menyerap dan
menyimpan glukosa.

b. Meningkatkan sirkulasi darah, terutama pada kaki dan tangan, di mana


biasanya penderita diabetes memiliki masalah.

c. Mengurangi stress yang sering menjadi pemicu kenaikan glukosa


darah

Penderita diabetes yang rajin berolah raga dapat melepaskan diri dari
ketergantungan pada obat.

Berikut adalah beberapa tips berolah raga bagi penderita diabetes


(diabetesi):

a. Konsultasikan dengan dokter sebelum menjalani program olah raga.


Dokter akan merekomendasikan jenis olah raga apa yang boleh Anda
lakukan sesuai dengan kondisi Anda. Dokter biasanya akan melarang
Anda berolah raga bila:

1) Glukosa darah Anda lebih dari 250 mg/dl.


2) Anda memiliki gejala retinopati (kerusakan pembuluh darah pada
mata), neuropati (kerusakan syaraf dan sirkulasi darah pada anggota
badan), nefropati (kerusakan ginjal) dan gangguan jantung seperti
jantung koroner, infark miokard, arritmia dan lainnya.

b. Bila tidak ada larangan, mulailah dengan olah raga ringan seperti
senam aerobik, berjalan, berenang, dan bersepeda. Olah raga aerobik
tersebut bermanfaat memperdalam pernafasan dan meningkatkan
kerja jantung. Bagi Anda yang tidak pernah berolahraga, awali dengan
10 20 menit setiap kali latihan, beberapa kali seminggu.a
c. Banyak penderita diabetes yang tidak menyadari bila memiliki
masalah di kaki mereka. Sebelum berjalan sehat atau jogging,
pastikan kenyamanan dan keamanan sepatu yang dipakai:

1) Selalu gunakan kaus kaki yang nyaman.

2) Periksa apakah ada krikil atau benda lain sebelum mengenakan


sepatu.

3) Hindari lecet atau goresan di kaki

d. Bila Anda memiliki masalah di kaki, sebaiknya pilih berenang, senam


atau bersepeda yang tidak terlalu membebani kaki.
e. Jangan mengangkat beban berat karena dapat meningkatkan tekanan
darah secara tiba-tiba.
f. Awali dan akhiri latihan dengan pemanasan dan pendinginan selama
5-10 menit untuk mengurangi risiko jantung dan cedera otot.
g. Jangan menambah porsi latihan secara drastis. Setiap kali, naikkan
hanya satu faktor saja (frekuensi, lama atau intensitas latihan).
h. Kenakan tanda pengenal diabetes, agar orang tahu bila terjadi sesuatu
dengan Anda. Hipoglikemi adalah risiko yang dapat terjadi sewaktu
berolah raga. Kenaikan penyerapan glukosa oleh otot dapat
menurunkan gula darah ke tingkat yang sangat rendah (hipoglikemi).
Gejala hipoglikemi adalah badan gemetar, jantung berdebar, keringat
bertambah, rasa lapar, pusing, lesu, bingung, dan perubahan mood
yang cepat.
i. Bila terkena gejala hipoglikemi:

1) Lakukan tes gula darah untuk mengecek.


2) Konsumsi makanan atau minuman manis, misalnya jus atau
manisan buah. Hindari makanan yang mengandung lemak karena
menghalangi penyerapan glukosa oleh tubuh.

3) Istirahat selama 10 -15 menit dan lakukan pengecekan lagi


sebelum melanjutkan latihan. Jangan meneruskan berolah raga
bila gula darah di bawah 100 mg/dl.

4) Bila melanjutkan berolah raga, selalu waspada terhadap


munculnya kembali gejala hipoglikemi.

5) Setelah selesai berolah raga, makanlah makanan yang


mengandung karbohidrat kompleks seperti ubi, roti, dan jagung.

j. Lakukan pengetesan glukosa darah 12 jam setelah latihan yang agak


berat untuk mengecek adanya hipoglikemi yang muncul setelah
latihan (late onset).
k. Berolahragalah dengan gembira. Untuk meningkatkan dan
mempertahankan motivasi Anda berolahraga, bergabunglah dengan
klub-klub olah raga diabetes yang ada di dekat tempat tinggal Anda.

2. Disiplin Makan
Mengidap diabetes bukan berarti anda tidak boleh menikmati makanan
favorit anda. Silahkan mengkonsumsi makanan kesenangan anda namun
hindari yang banyak mengandung lemak dan gula.

a. Jadwal makanan selalu 3 kali sehari, dengan jarak 4-6 jam

b. Banyak mengandung jenis sayuran, kaya serat, rendah karbohidrat dan


lemak

c. Jumlah makanan disesuaikan untuk mencapai berat badan ideal.

d. Berbeda dengan makanan biasa, diet diabetes harus tepat jadwal, tepat
jenis, dan tepat jumlah.

Tujuan diet diabetes adalah menyesuaikan makanan dengan kemampuan


tubuh yang menggunakan dan memerlukannya, sehingga dapat:

a. Menjaga kadar gula darah tetap normal


b. Mencapai berat badan ideal

c. Penderita dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa

d. Menghindari komplikasi.

Makan secara teratur sesuai dengan jumlah dan pembagian yang telah
dianjurkan oleh dokter dan ahli gizi anda. Bahan makanan yang dihindari
adalah:

a. Gula murni dan bahan makanan yang diolah dengan memakai gula
murni seperti gula pasir, gula jawa, madu, sirop, dan lain-lain;

b. Makanan yang banyak mengandung lemak, seperti keju, mentega,


kuning telor, susu fullcream, santan dan sebagainya;

c. Buah-buahan manis seperti mangga, nangka, rambutan, sawo, sirsak,


nanas, anggur, duku, durian, jeruk manis.

d. Bahan makanan yang dibatasi adalah makanan yang mengandung


banyak karbohidrat, seperti nasi, lontong, ketan, jagung, roti, ubi,
singkong, talas, kentang, sagu, mie, dan bihun.

3. Disiplin Minum Obat


Diabetes mellitus merupakan penyakit yang kronis atau menahun,
sehingga memerlukan perhatian, pengobatan, serta perawatan yang
berkesinambungan dan berlangsung seumur hidup.
Pengobatan ini harus dilakukan secara teratur dan sesuai resep dokter agar
glukosa dalam darah tetap normal.
Cara kerja obat anti diabetes oral bermacam-macam:
a) mengurangi resistensi insulin, sehingga insulin bekerja lebih baik dan
sel tubuh dapat menyerap glukosa lebih efektif
b) memperbaiki produksi insulin di pancreas
c) mengurangi produksi glukosa di hati
d) mengurangi penyerapan glukosa dari makanan di usus.
DAFTAR PUSTAKA

Carpenitto, Lynda Juall. (2013). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Alih


Bahasa : Monica Ester, Edisi 8. EGC : Jakarta.

World Health Organization Department of Noncommunicable Disease


Surveillance (2010). "Definition, Diagnosis and Classification of
Diabetes Mellitus and its Complications" (PDF).

www.google.com

Anda mungkin juga menyukai