Sap Poli Kaki Umb Rs - Ulin
Sap Poli Kaki Umb Rs - Ulin
DIABETES MELITUS
DISUSUN OLEH :
A. TEMA
Pengelolaan Diabetes Melitus
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan pasien mampu menjaga gula
darahnya tetap stabil.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x60 menit,
Pasien dan keluarga mampu :
a. Mampu memilih serta mengelompokkan makanan yang dibatasi dan
makanan yang bebas dimakan.
b. Menjaga pola makananya setiap hari.
c. Mengetahui bahaya atau komplikasi dari gula darah yang tidak
terkontrol.
d. Status gula darah pasien dapat terus terkontrol.
C. SASARAN
Sasaran promkes pada pasien Poli kaki RSUD. ULIN BANJARMASIN
E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab (diskusi)
F. MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar balik
3. Materi SAP
G. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari : Jumat
Tanggal : 10 Maret 2017
Waktu : 09.00-10.30 WITA
Tempat : Poli Klinik Kaki Diabetik RSUD. ULIN BANJARMASIN
H. PENGORGANISASIAN
Moderator : Johar Latifah, S.Kep
Penyaji : Karin Handayani, S.Kep
Prasilitator : Said Ardani, S.Kep
Observer : M. Zaen Fahlefi
Dokumentasi : Joko Hendra Saputra, S.Kep
M Taufik Hidayat, S. Kep
I. JADWAL PELAKSANAAN
A. Pengertian
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit yang akhir-akhir ini semakin
banyak dijumpai. Penyakit Diabetes Melitus juga sering kita sebut dengan
istilah kencing manis atau penyakit gula darah. Penyakit yang satu ini
termasuk jenis penyakit kronis yang tanda awalnya yaitu meningkatnya kadar
gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam
tubuh. Organ tubuh yang terganggu adalah pankreas yang mana sudah tidak
berfungsi sebagaimana mestinya. Pankreas sudah tidak mampu memproduksi
hormon insulin dalam memenuhi kebutuhan tubuh.
Insulin adalah sejenis hormon jenis polipeptida yang dihasilkan oleh
kelenjar pankreas. Fungsi utama insulin ialah untuk menjaga keseimbangan
glukosa dalam darah dan bertindak meningkatkan pengambilan glukosa oleh
sel badan. Kegagalan tubuh untuk menghasilkan insulin, atau jumlah insulin
yang tidak mencukupi akan menyebabkan glukosa tidak dapat masuk ke
dalam tubuh dan digunakan oleh sel-sel dalam tubuh (tidak terserap oleh sel-
sel dalam tubuh). Dengan demikian glukosa meningkat di dalam darah
menyebabkan berlakunya penyakit kencing manis juga dikenal sebagai
Diabetes Melitus.
2. Diabetic Neuropathy
Diabetic neuropathy muncul pada 50% penderita DM jangka panjang baik
pada tipe 1 maupun tipe 2. Pada penderita DM kemungkinan disebabkan
gangguan sirkulasi pada sel saraf karena kerusakan pembuluh darah, Ada
pun jenis-jenisnya adalah:
a. Polyneuropathy (mononeuropathy)
Bentuk yang paling sering adalah distal symmetric polyneuropathy
berupa kehilangan kemampuan sensorik bagian distal. Gejala yang
muncul berupa perasaan gatal geli atau terbakar dimulai dari ujung
kaki menyebar ke proksimal. Lama kelamaan penderita akan
kehilangan kemampuan sensori atau kehilangan kemampuan reflek.
Sedangkan mononeuropathy biasanya menyerang bagian cranial atau
saraf perifer lainnya.
b. Autonomic neuropathy
Penderita DM dapat mengalami disfungsi saraf otonom (sistem
kolinergik, noradrenergic dan peptidergik). Saraf-saraf tersebut
mengatur jantung, gastrointestinal dan sistem kemih. Hal ini bisa
mengakibatkan takikardi, gejala gangguan pengosongan lambung,
gangguan frekuensi berkemih, dll.
6. Infeksi
Penderita DM juga bisa mengalami gangguan sistem imun dan fungsi
fagosit. Hal ini berhubungan dengan hiperglikemia dan gangguan
vaskularisasi. Hiperglikemia membantu kolonisasi candida dan jenis
fungal lainnya karena menyediakan makanan yang baik untuk
pertumbuhan koloni. Infeksi tersering yang muncul adalah pneumonia,
UTI, dan infeksi pada kulit. Selain itu penderita DM juga lebih rentan
terhadap postoperative infection.
7. Mata
Pada DM dapat saja terjadi retinopati dimana pembuluh retina mengalami
penyempitan, karena merupakan end artery (tak punya kolateral) sumbatan
pada pembuluh retina berakibat kebutaan. Komplikasi kronik lainnya ialah
katarak diabetik sebagai akibat tingginya kadar glukosa dalam cairan lensa
mata, sehingga cairan lensa tersebut menjadi keruh
2. Hiperglikemia
Penderita diabetes selalu cenderung untuk mengalami kadar gula darah
yang tinggi atau hiperglikemia, sekalipun sudah mendapatkan pengobatan
insulin.
a. Beberapa keluhan hiperglikemia adalah:
rasa capai tidak semestinya;
kulit kering;
luka yang sukar sembuh; dan
berat badan menurun.
Rasa nafsu makan bertambah dan rasa haus berlebihan
b. Apabila kadar gula darah terlalu tinggi, harus dipikirkan beberapa hal:
Lupa minum obat? dosis kurang atau tidak tepat waktu minum
obat?
Makan berlebihan, atau makan sesuatu yang mengandung banyak
gula?
Kurang berolahraga?
Stres berlebihan?
Ada infeksi atau penyakit lain?
Penderita diabetes yang rajin berolah raga dapat melepaskan diri dari
ketergantungan pada obat.
b. Bila tidak ada larangan, mulailah dengan olah raga ringan seperti
senam aerobik, berjalan, berenang, dan bersepeda. Olah raga aerobik
tersebut bermanfaat memperdalam pernafasan dan meningkatkan
kerja jantung. Bagi Anda yang tidak pernah berolahraga, awali dengan
10 20 menit setiap kali latihan, beberapa kali seminggu.a
c. Banyak penderita diabetes yang tidak menyadari bila memiliki
masalah di kaki mereka. Sebelum berjalan sehat atau jogging,
pastikan kenyamanan dan keamanan sepatu yang dipakai:
2. Disiplin Makan
Mengidap diabetes bukan berarti anda tidak boleh menikmati makanan
favorit anda. Silahkan mengkonsumsi makanan kesenangan anda namun
hindari yang banyak mengandung lemak dan gula.
d. Berbeda dengan makanan biasa, diet diabetes harus tepat jadwal, tepat
jenis, dan tepat jumlah.
d. Menghindari komplikasi.
Makan secara teratur sesuai dengan jumlah dan pembagian yang telah
dianjurkan oleh dokter dan ahli gizi anda. Bahan makanan yang dihindari
adalah:
a. Gula murni dan bahan makanan yang diolah dengan memakai gula
murni seperti gula pasir, gula jawa, madu, sirop, dan lain-lain;
www.google.com