Anda di halaman 1dari 6

KLASIFIKASI TUMBUHAN

Kingdom :Plantae(Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.

Gambar: Pohon Zea mays


Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti
padi atau gandum. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku
batang. Batang jagung cukup kokoh namun tidak mengandung lignin. Daun jagung adalah
daun tidak sempurna. Daun jagung muncul dari buku-buku batang. Bentuknya seperti pita,
antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Pelepah daun menyelubungi ruas batang.
Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun berambut. Daging daun seperti
perkamen, dengan tepi daun rata.
Manfaat Zea mays :
Selain sebagai bahan pangan dan bahan baku pakan, saat ini jagung juga dijadikan sebagai
sumber energi alternatif. Lebih dari itu, saripati jagung dapat diubah menjadi polimer sebagai
bahan campuran pengganti fungsi utama plastik. Salah satu perusahaan di Jepang telah
mencampur polimer jagung dan plastik menjadi bahan baku casing komputer yang siap
dipasarkan. Sifat Khas Agak manis. Khasiat Antilitik, diuretik, dan hipotensif. Penelitian
Sukensri Hardianto, 1989. Fakultas Farmasi, UGM. Pembimbing: Dr. Ediati S., Apt. dan DR.
Sasmito. Telah melakukan penelitian pengaruh infus tongkol Jagung muda terhadap daya
larut batu ginjal kalsium secara in vitro. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata: Adanya
pengaruh antara kadar infus dan kadar kalium vang teriarut dalam larutan, adanva pengaruh
antara kadar infus dan kadar Y{kalsium yang terlarut dalam larutan), Batu ginjal kalsium
mempunyai daya larut paling besar dalam infus tongkol Jagung muda dengan kadar 5%.
Pada kadar infus yang lebih tinggi daya larutnya mengalami penurunan.

Daun zea mays


Penampang melintang daun jagung (Zea mays) dengan perbesaran 10 x 10

Penampang melintang daun jagung (Zea mays) dengan perbesaran 40 x 10


Berdasarkan gambar hasil pengamatan, di penampangan sayatan pada daun Zea mays
(jagung) ini ditemukannya sel kipas, dinding sel, dan stomata (sel penjaga dan sel penutup).
Dimana pada pengamatan ini terdapat jaringan epidermis. Jaringan Epidermis daun ini
memiliki banyak variasi bentuk dan derivatnya. Pada kenampakan melintang, sel epidermis
daun yang terletak paling luar yang dilapisi dengan selapis kutikula. Dan menurut pemaparan
Mulyono (2011). Jaringan penutup pada tumbuhan berfungsi sebagai pelindung organ-organ
dari pengaruh luar yaitu berupa: epidermis, stomata, trikoma, dan endodermis.
Trikoma, berasal dari penonjolan epidermis tabung dan berfungsi melindungi dan
memantulkan radiasi cahaya matahari. Jaringan epidermis daun jagung yang terlihat memiliki
struktur sel rapat, pada bagian atas dilapisi kutikula (lapisan lilin) sehingga terlihat mengkilap
dibandingkan dengan epidermis bagian bawah. Sel epidermis hanya terdiri dari satu lapisan
sel saja. Selain itu juga terdapat Termasuk dalam golongan monokotil. Terdapat sel kipas atau
buliform yang fungsinya untuk perlekukan pada saat musim kemarau. Selain itu juga terdapat
seludang pembuluh. Jaringan mesofilnya tersusun atas sel-sel yang seragam dan tidak
terdiferensiasi menjadi palisade dan spons. Daun ini tergolong dalam daun unifasial.
Daun Zea mays ini merupakan daun isobilateral sama di kedua sisinya, meskipun
masih ada permukaan abaxial dan adaxial, yang dapat dibedakan dari penanpang melintang
dengan melihat posisi xylem dan floem pada berkas pengangkutnya. Daun tipe ini biasanya
berorientasi sehingga cahaya masuk merata pada kedua permukaan. Daun pada monokotil
umumnya isobilateral. Jika diperbesar sel kipas akan tampak sebagai berikut:
Batang Zea mays

Penampang melintang batang jagung (Zea mays) dengan perbesaran 40 x 10


Berdasarkan gambar hasil pengamatan, pada batang Zea mays dengan sayatan
melintang ditemukan jaringan parenkim, jaringan pembuluh, dan jaringan kolenkim. Di
antara berkas-berkas pengangkut tersebut dikelilingi oleh jaringan parenkim. Daerah
parenkim kortek banyak ditemukan variasi sel parenkim baik sebagai parenkim penimbun, sel
batu ataupun parenkim kelenjar. Selain terdapat parenkim, dalam pengamatan pada bagian
batang juga terdapat kolenkim angular (kolenkim sudut): penebalan dinding sel terdapat pada
suddut sel dan memanjang mengikuti sumbu sel. Adanya jaringan penangkut makanya
tumbuhan dapat berdiri tegak dan batangnya keras.

Menurut Hidayat (1995), tipe letak berkas pembuluh yang berhasil diamati yaitu Tipe
kolateral yaitu letak xylem dan floem berdampingan, umumnya floem di sebelah luar xylem.
Sedangkan bila antara xylem dan floem berdampingan langsung tanpa adanya kambium
disebut koleteral terbuka. Pada tipe ini, floem dan xylem berdampingan. Ada dua tipe, yaitu
kolateral tertutup yang biasa terdapat pada ikatan pembuluh batang monokotil dan kolateral
terbuka yang biasa terdapat pada ikatan pembuluh batang dikotil (mulyono). Karena batang
dari Zea mays ini termasuk batang monokotil sehingga tipenya ini kolateral tertutup.

Akar Zea mays


Gambar Penampang melintang Akar jagung Zea mays perbesaran 10 x 10
Gambar Penampang melintang Akar jagung Zea mays perbesaran 40 x 10

Berdasarkan gambar hasil pengamatan, pada akar Zea mays yang di sayatan secara
melintang ini ketika diamati dibawah mikroskop terlihat parenkim empulur, perisikle, xilem,
floem, dan endodermis. Pada bagian sebelah dalam epidermis, terdapat korteks yang tersusun
atas jaringan parenkim. Bentuk sel korteks relatif bulat (isodiametris) dengan ruang
interselular yang jelas. Struktur korteks banyak terdapat sel-sel parenkim. pada akar Zea
mays sering membentuk serabut sklerenkim dari berbagai sel yang berdinding tebal sebagai
penguat.
Akar Zea mays ini mempunyai tipe akar polirkh yaitu memiliki jumlah ikatan xylem
yang banyak. Struktur umum dari bagian luar ke dalam adalah sebagai berikut: epidermis
(pada akar muda, jika tua digantikan oleh peridermis berupa jaringan gabus), kadang
dijumpai hypodermis sebagai derivate epidermis, parenkim, korteks, stele, dan berkas
pembuluh. Jaringan penyusun akar adalah epidermis, korteks, endodermis, perisikel, dan stele
(jaringan pengangkut).

Anda mungkin juga menyukai