Laporan Praktikum Biologi Ria
Laporan Praktikum Biologi Ria
Yang
D
I
S
U
S
U
N
Oleh
Nama : Ria Dwi Utami
Kelas : XII. IPA 3
MADRASAH ALIYAH NEGERI
DUMAI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah kami yang berjudul Pembuatan Telur Asin.
Bab 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang
memiliki rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi.
Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya relatif murah.
Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan pencampur
berbagai makanan, dll. Telur terdiri dari 13% protein, 12%
lemak, serta vitamin dan mineral. Nilai tertinggi telur terdapat
pada kuning telur. Adapun putih telur yang jumlahnya sekitar
60% dari seluruh bulatan telur mengandung 5 jenis protein dan
sedikit karbohidrat.
Telur akan lebih bermanfaat apabila direbus setengah
matang, daripada direbus matang atau dimakan mentah. Telur
yang digoreng kering juga kurang baik jika dikonsumsi, karena
protein telur mengalami denaturasi atau rusak, berarti mutu
protein akan menurun.
Umumnya telur akan mengalami kerusakan setelah
disimpan lebih dari 2 minggu di ruang terbuka. Kerusakan
tersebut meliputi kerusakan yang tampak dari luar dan
kerusakan yang baru dapat diketahui setelah telur pecah.
Kerusakan telur juga disebabkan oleh masuknya mikroba ke
dalam telur, yang terjadi ketika telur masih berada dalam
tubuh induknya. Penurunan mutu telur sangat dipengaruhi
oleh suhu penyimpanannya dan kelembapan ruang
penyimpanan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pembuatan telur asin?
2. Bagaimana takaran yang tepat untuk membuat telur
asin?
C. Tujuan Percobaan
Mengetahui proses pembuatan telur asin
Menambah pengetahuan siswa mengenai pengawetan
telur
Mengetahui takaran yang tepat untuk membuat telur asin
Bab II
Tinjauan Pustaka
A. Morfologi Telur
Berdasarkan asal hewannya, bentuk telur bermacam-
macam, mulai dari hampir bulat dan lonjong. Beberapa faktor
yang menimpa induk penghasil telur mempengaruhi betuk
telur, contohnya faktor turun-temurun, ukuran bentuk biasa
dinyatakan dengan bentuk indeks perbandingan antara lebar
dan panjang dikalikan seratus. Pengaruh jenis hewan juga
penting, seperti telur bebek lebih besar daripada telur ayam
dan warnanya pun berbeda.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar telurnya yaitu:
Jenis hewan
Umur hewan
Perubahan musim petelur
Sifat turun-temurun induk
Umur pembuahan
Berat tubuh induk
Zat-zat makanan induk
B. Pengawetan Telur
Prinsip pengawetan telur adalah:
1. Mencegah masuknya bakteri pembusuk masuk kedalam
telur
2. Mencegah keluarnya air dari dalam telur
Bab III
Metodologi Praktikum
C. Cara Kerja
Berikut cara kerja pembuatan telur asin:
Pilih telur yang bermutu baik dengan cara menyenter
telur tersebut
Bersihkan telur dengan cara dicuci lalu dilap agar kering
Amplaslah seluruh permukaan telur agar pori-pori telur
dapat terbuka
Jika telur sudah diamplas lalu siapkan mangkok plastik
Masukkan 3 bungkus abu gosok ke dalam mangkok
plastik
Masukkan 1 bungkus garam kasar aduk hingga rata
Tambahkan sedikit air ke dalam mangkok plastik tersebut,
lalu diduk hingga rata berbentuk adonan
Bungkus telur dengan menggunakan adonan dengan
ketebalan 1cm-2cm
Simpan telur dalam plastik selama 1 minggu
Usahakan telur tidak pecah atau retak pada waktu
penyimpanan
Setelah waktu yang ditentukan, bersihkan telur asin dari
adonan tersebut dan kemudian cuci dengan air mengalir
Telur sudah siap untuk dimasak(bisa direbus atau
dikukus)
Bab IV
Hasil Praktikum
Bab V
Pembahasan
B. Saran
Perebusan telur asin sebaiknya lebih lama, karena
perebusan yang kurang lama menyebabkan tekstur telur
masih cair. Selain itu perlu di perhatikan juga dalam proses
penyimpanan telur asin, agar telur asin tidak mudah pecah
atau retak.