Disusun oleh:
Yulianti
22020113120035
A13.1
Tujuan dari Patient Center Care (PCC) antara lain pertama perawatan diberikan
secara tepat wkatu, aman dan tepat sesuai dnegan standar profesi, persyaratan hukum
dan perundang-undangan. Kedua perawatan selama transisi akan mencerminkan tingkat
keterampilan staf. Ketiga perawatan terkontrol untuk memastikan hasil yang terbaik
bagi pasien. Keempat tidak ada duplikasi perawatan pasien. Kelima suatu distribusi
yang adil dari pekerjaan. Keenam sebuah pendekatan multidisiplin untuk pemberian
perawatan. Ketujuh untuk memastikan pendekatan holistik dalam pelayanan
keperawatan yang mencerminkan praktek profesional saat ini. Kedelapan
mengembangkan dan menerapkan Model of Care (komunikasi yang akurat dan tepat
waktu dalam dokumentasi, profesional, ketrampilan, pendidikan, pemberi asuhan,
loyalitas, komitmen dan keunggulan, respek diri, budaya pasien dan organisasi, sikap
positif, privasi, transisi pasien, sumber daya dan staf.)(Nursalam, 2014)
Konsep PCC merupakan perawatan yang berfokus pada pasien dan sebagai
sasaran utama PCC perlu dilakukan monitoring dalam penerapannya ditinjau dari
persepsi pasien. Persepsi pasien meliputi aplikasi dari 8 dimensi PCC, antara lain
patient preferences (menghormati nilai-nilai, pilihan dan kebutuhan yang diutarakan
oleh pasien), emotional sipports (dukungan emosional, penurunan rasa takut dan
kecemasan), physical comfort (kenyamanan fisik), information and education
(informasi, komunikasi dan edukasi), continuity and transition (asuhan yang
berkelanjutan dan transisi yang lancar), coordination of care (koordinasi dan integrasi
asuhan), access to care a terhadap pelayanan), family and friends (keterlibatan keluarga
dan teman)
Hal positif atau kelebihan dari implementasi PCC antara lain pasien sebagai
pusat pelayanan keperawatan dan aktifitas, sehingga pemberian pelayanan lebih efektif
dengan orang yang tepat dan waktu yang tepat; meningkatkan kontinuitas perawatan
dan integrasi tenaga kesehatan profesional dalam berkolaborasi untuk kepentingan
pasien mereka, dengan meminimalisir perpindahan pasien ke rumah sakit lain. PCC
juga meningkatkan status kesehatan dan meningkatkan efisiensi perawatan dengan
mengurangi tes diagnostik dan perujukan (Pelzang, 2010).
Hal negatif atau hambatan pada penerapan prinsip PCC saat proses resusitasi,
ditemukan 6 hal yang dihadapi oleh tim resusitasi dalam penerapan prinsip patient
centered care selama proses resusitasi. 6 hal tersebut antara lain variasi bahasa dan
unsur kepercayaan, faktor keluarga, kompetensi rekam kerja yang kurang, terbatasnya
sarana dan prasarana serta bebas kerja (Marti Eva, 2015).
Daftar Pustaka
Bev Jhonson, et all. 2008. Partnering with Patients and families to design a patient
and family centered health care system. Institute for Patient and family centered
care. www.ipfcc.org
Drenkard, K, et all. 2013. American Association of Colleges of Nursing
Forman RN, Harriet. 2010. Nursing Leadership for Patient Centered Care
Frampton, S, et all. 2008. Patient Centered Care Improvement Guide. Inc. and Picker
Institute
Marquis, Huston. 2011. Leadership Role and Management Functions in Nursing
Theory and Application. 7th edition. Lippincott Williams and Wilkins
Marti Eva, Anarini Sri, Lestari Retno. 2015. Studi Fenomenologi Penerapan Prinsip
Patient Centered Care Pada Saat Proses Resusitasi Di IGD RSUD Saiful
Anwar Malang. The Indonesian Journal Of Health Science, Vol. 6, No. 1,
Desember 2015
Nursalam. 2014. Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Edisi 4. Salemba Medika : Jakarta
Pelzang, Rinchen. 2010. Time to learn : Understanding patient centred care. British
Journal of Nursing, Vol. 19, No. 14
Rusmawati, Aprin. 2016. Upaya Meningkatkan Kemampuan Perawat Dalam
Menerapkan Patient Centered Care (Pcc) Di Rumah Sakit.