Analisis Pad Sumsel
Analisis Pad Sumsel
WILLIAMSON)
Disusun Oleh:
NAMA ANGGOTA :
2. Ibrahim (01021381419193)
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2016
PAD adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan
daerah sesuai peraturan perundang-undangan untuk mengumpulkan dana guna keperluan
daerah yang bersangkutan dalam membiayai kegiatannya. PAD terdiri dari : pajak daerah,
retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, serta lain-lain
pendapatan asli
daerah yang sah.
A. Pajak Daerah
B. Retribusi Daerah
Yaitu pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu
yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang
pribadi atau badan. Retribusi daerah dibagi dalam tiga bagian yaitu retribusi jasa umum,
retribusi jasa usaha, dan retribusi perizinan tertentu.
Contoh retribusi jasa umum antara lain pelayanan kesehatan, pengujian kendaraan bermotor,
dan lain-lain. Contoh retribusi jasa usaha antara lain pemakaian kekayaan daerah, pasar grosir
dan atau pertokoan, penjualan produksi usaha daerah, dan lain-lain. Contoh retribusi perijinan
tertentu antara lain izin mendirikan bangunan, izin trayek, dan lain-lain.
Adalah penerimaan yang berupa hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan terdiri dari bagian laba Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM), bagian laba lembaga keuangan bank, bagian laba keuangan non bank, bagian laba
perusahaan milik daerah lainnya serta bagian laba atas penyertaan modal/investasi kepada
pihak ketiga.
Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah terdiri dari hasil penjualan asset daerah
yang tidak dipisahkan, penerimaan jasa giro, penerimaan bunga, penerimaan ganti rugi atas
kekayaan daerah (TGR), komisi, potongan dan keuntungan selisih nilai tukar rupiah, denda
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, denda pajak, denda retribusi, hasil eksekusi atas
jaminan, pendapatan dari pengembalian, fasilitas sosial dan fasilitas umum, dan lain-lain.
Kabupaten / 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 rata -
kota provinsi rata
Lahat 22,170 26,954 34,215 30,574 35,640 70,066 70,938 78,313 125,319 135,891 63,008
Musi 42,145 28,288 31,372 36,676 64,030 80,645 96,732 81,364 172,925 135,603 76,978
Banyuasin
Musi Rawas 25,845 29,504 30,672 31,569 42,713 65,428 73,018 75,367 120,153 119,416 61,369
Muara Enim 40,559 49,761 56,053 61,796 65,656 86,937 119,456 125,111 138,706 134,929 87,896
Ogan 23,648 23,175 27,286 33,444 34,036 47,387 54,618 68,701 145,591 74,205 53,209
Komering Ilir
Ogan 19,574 24,582 27,549 30,772 30,411 42,120 41,429 44,680 62,418 37,027 36,056
Komering
Ulu
Kota 89,676 123,129 139,154 165,983 214,424 349,570 518,859 558,705 734,219 777,399 367,11
Palembang 2
Kota 14,904 15,882 18,659 21,713 25,215 32,108 40,675 50,623 58,691 61,834 34,030
Prabumulih
Kota Pagar 5,670 6,870 9,818 12,351 16,701 26,993 34,792 29,522 41,733 50,114 23,456
Alam
Kota Lubuk 15,920 16,781 20,362 16,038 16,386 34,303 38,256 41,693 50,181 48,998 29,892
Linggau
Banyuasin 15,903 14,944 12,584 24,256 22,497 29,781 67,767 81,364 106,918 69,593 44,561
Ogan Ilir 12,974 11,496 10,695 9,780 10,018 21,849 31,742 22,080 49,061 53,117 23,281
Ogan 10,726 7,596 11,329 9,971 22,069 30,631 34,834 36,918 62,418 37,027 26,352
Komering
Ulu Timur
Ogan 7,174 10,062 13,167 10,243 13,105 13,677 18,949 22,897 34,720 36,291 18,028
Komering
Ulu Selatan
Empat 2,510 8,993 11,322 18,480 21,467 24,230 32,656 6,388 15,688
Lawang
Penukal Abab 8,903 29,081 18,992
Lematang Ilir
Musi Rawas 11,350 11,941 11,645
Utara
prov. Sumsel 741,957 847,953 1,142,995 1,142,995 1,369,93 1,849,12 2,001,715 2,021,697 2,422,67 2,733,33 1,627,4
6 0 4 0 37
900000
800000
700000
600000
500000 2006
2007
400000
2008
300000 2009
200000 2010
2011
100000
2012
0
2013
2014
2015
Semakin tinggi Pendapatan Asli Daerah di suatu daerah maka daerah tersebut akan
menjadi lebih mandiri dan tidak terlalu bergantung kepada pusat sehingga daerah tersebut
mempunyai kemampuan yang baik untuk menjalankan kebijakan desentralisasi dan otonomi
daerah
4% 6% Pajak Daerah
1% Rertribusi daera
Hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang sah
dipisahkan
89% Lain-lain PAD yang sah
Gambar diatas menunjukkan kontribusi Pajak Daerah sangat besar terhadap PAD
Provinsi yaitu sebesar 89%, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
dipisahkan dan Lain-lain PAD yang sah hanya berkontribusi kurang dari 10%. Berdasarkan
gambar di bawah ini, dapat diketahui bahwa Komposisi PAD Kabupaten/Kota Sumatera
selatan sedikit berbeda dengan Provinsi. Jika pada Provinsi, Pajak mendominasi PAD maka
pada Kabupaten, Pajak Daerah, Lain-lain PAD yang sah dan Retribusi Daerah memberikan
kontribusi yang hampir sama. Masing-masing memiliki nilai yang cukup besar dalam PAD
yaitu 34,4%, 23,3% dan 34,4%.
KOMPOSISI PAD KAB/KOTA SUMSEL
Pajak Daerah
Rertribusi daera
34% 34%
Hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang sah
dipisahkan
8%
23% Lain-lain PAD yang sah
Indeks Williamson
Keterangan:
IW : Indeks Williamson
Yi : PAD tiap Kabupaten/Kota
Y : PAD Provinsi SUMSEL
Fi : Jumlah Penduduk tiap Kabupaten/Kota
n : Jumlah Penduduk Provinsi SUMSEL
Dengan menggunakan Indeks Williamson, maka dapat dilihat seberapa besar
ketimpangan yang terjadi antar wilayah. Dan besaran nilai berkisar antara angka 0-1.
Kriteria penilaian Indeks Williamson : Jika nilai Iw menjauhi 0 (nol), menunjukkan bahwa
tingkat ketimpangan pendapatan antar daerah dalam wilayah tersebut semakin besar, dan
jika nilai Iw mendekati 0 (nol), menunjukkan bahwa tingkat ketimpangan pendapatan antar
daerah dalam wilayah tersebut semakin kecil.
Semakin besar nilai indeks, berarti semakin besar tingkat ketimpangan pendapatan antar
daerah dalam wilayah tersebut, begitu juga sebaliknya. Apabila nilai Indeks Williamson
diatas 0,5 maka dapat dikatakan terjadi ketidakmerataan tinggi. Namun apabila nilai Indeks
Williamson dibawah 0,5 maka dapat dikatakan terjadi ketidakmerataan rendah.
Kajian Data
Berikut adalah data dari Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan
yang dibutuhkan dalam menghitung Indeks Williamson. :
1,800,000
1,600,000
1,400,000
1,200,000
2006
1,000,000
2007
2008
800,000
2009
600,000 2010
2011
400,000 2012
2013
200,000 2014
2015
0
Rata - Rata Jumlah Penduduk Sumatera Selatan 2006-2015
1,600,000
1,400,000
1,200,000
1,000,000
800,000
600,000
400,000
200,000
0
900000
800000
700000
600000
500000 2006
2007
400000 2008
2009
300000
2010
200000 2011
2012
100000
2013
0 2014
2015
Gambar : Rata-Rata Pendapatan Asli Daerah Kab/Kota Di SUMSEL tahun 2006-2015
rata-rata
400000
350000
300000
250000
200000
150000
100000
50000
0 rata-rata
2.50
2.00
1.50 2006
2007
1.00 2008
2009
0.50 2010
2011
0.00 2012
2013
2014
2015
Gambar:Rata-Rata Indeks Williamson Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan
2006-2015
rata-rata
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4 rata-rata
0.2
0
Dari tabel dan grafik diatas diketahui perkembangan Indeks Williamson yang terdapat di
Kabupaten/kota di Provinsi sumatera selatan, dimana provinsi sumatera selatan memiliki 17
kabupaten/kota, yang pertama pada kabupaten Lahat dimana perkembangan indeks
Williamson relatif stabil pada tahun 2006-2011, walaupun terjadi kenaikan pada tahun 2008
sebesar 0,15, di kabupaten Musi banyuasin perkembangan indeks Williamson cenderung
tidak stabil, terjadi naik turun dari 10 tahun terakhir antara tahun 2006-2015, namun terlihat
indeks Williamson yang termasuk tinggi yaitu pada tahun 2006, 2008, 2010 dan 2014, di
kabupaten Musi rawas perkembangan indeks Williamson cenderung stabil walaupun sempat
terjadi kenaikan dan termasuk tinggi pada tahun 2008, di kabupaten Muara enim
perkembangan indeks Williamson cenderung tidak stabil, , terjadi naik turun dari 10 tahun
terakhir antara tahun 2006-2015, namun terlihat indeks Williamson yang termasuk tinggi
yaitu pada tahun 2006, 2007, 2008, 2009, 2010 dan 2013, di kabupaten ogan komering ilir
perkembangan indeks Williamson tidak terlalu terjadi kenaikan yang signifikan masih di
bawah 0,5 dari data 10 tahun terakhir kecuali pada tahun 2008, di kabupaten ogan komering
ulu indeks williamsonya tidak terlalu terjadi kenaikan yang signifikan pada 10 tahun
terakhir kecuali pada tahun 2008 dan 2015 indeks Williamson terliat tinggi, di kota
Palembang pada tahun 2006 indeks wiliamson sangat besar yaitu 0,84, namun secara
keseluruhan dari tahun ke tahunya cukup tinggi indeks williamsonya kecuali pada tahun
2007 yaitu 0,04, di kota prabumulih indeks Williamson cenderung stabil walaupun terjadi
kenaikan dan terlihat tinggi pada tahun 2008, di kota pagar alam indeks Williamson
cenderung stabil dari tahun ke tahunya masih di bawah 0,5, di kota lubuk linggau indeks
wiliamson cenderung stabil walaupun terjadi kenaikan dan terliahat tinggi pada tahun 2008,
di kabupaten Banyuasin indeks Williamson terjadi naik turun, namun indeks Williamson
yang bisa di katakan tinggi terjadi pada tahun 2007, 2008, 2010 dan 2011, di kabupaten
ogan ilir indeks Williamson cenderung tidak stabil, terjadi kenaikan atau terlihat tinggi
indeks Williamson pada tahun 2007-2013, di kabupaten ogan komering ulu timur bisa
dikatakan indeks Williamson cenderung tinggi kecuali pada tahun 2014, di kabupaten ogan
komering ulu selatan indeks Williamson cukup stabil dengan ketinggianya, karena lebih
besar dari 0,5, di kabupaten empat lawang indeks Williamson hanya ada dari tahun 2008-
2015, dimana terlihat cukup stabil walaupun pada tahun 2008 dan 2015 indeks Williamson
terlihat tinggi, di kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir indeks Williamson hanya ada dari
tahun 2013-2015, ketiadaan data yang menyebabkan tahun 2006-2012 tidak dapat di analisis
indeks williamsonya, indeks Williamson di kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir dari
tahun 2013-2015 tidak sama, sempat terlihat tinggi pada tahun 2014 namun turun kembali
pada tahun 2015, di Kabupaten Musi Rawas Utara sama halnya dengan kabupaten Penukal
Abab Lematang Ilir indeks Williamson hanya ada pada tahun 2013-2015, ketiadaan data
yang menyebabkan tahun 2006-2012 tidak dapat di analisis indeks williamsonya, indeks
Williamson di kabupaten musi rawas tidak sama, sempat terlihat tinggi pada tahun 2014
namun turun kembali pada tahun 2015.
Dari 17 kabupaten/kota, ada 12 kabupaten/kota yang terlihat indeks Williamson masih
bisa di bilang rendah dan kurang dari 50 % tahun yang tinggi nilai indeks williamsonya dari
keseluruhan data 10 tahun yakni pada kabupaten/kota lahat, musi banyuasin, musi rawas,
ogan komering ilir, ogan komering ulu, prabumulih, lubuk linggau, banyuasin, empat lawang,
Penukal Abab Lematang Ilir, dan musi rawas utara. Sedangakan 4 kabupaten yang termasuk
tinggi karena dan lebih dari 50 % tahun yang tinggi nilai indeks williamsonya dari
keseluruhan data 10 tahun yaitu pada kabupaten/kota Palembang, ogan ilir, ogan komering
ulu timur, ogan komering ulu selatan, dan 1 kabupaten yang indeks williamsonya 50 % tinggi
dan 50 % rendah dari data 10 tahun yaitu pada kabupaten muara enim.
Kesimpulanya Secara keseluruhan, Provinsi sumatera selatan yang terletak di pulau
sumatera ini memiliki 17 Kabupaten/kota. Analisis tingkat ketimpangan/disparitas di
Provinsi sumatera selatan ini dilakukan dengan menggunakan perhitungan Indeks Williamson
yaitu dengan menghitung Indeks Williamson seluruh sector dari tahun 2006-2010, Dengan
perhitungan Indeks Williamson seluruh sektor di Provinsi sumatera selatan 2006-2010,
didapatkan hasil yang mayoritas secara keseluruhan dari 17 kabupaten/kota menjauhi nilai 1
atau dibawah 0,5 yang menunjukkan ketimpangan/disparitas di Provinsi sumatera selatan
masih bisa dibilang rendah karena lebih menjauhi nilai 1 atau dibawah 0,5.