Anda di halaman 1dari 2

I.

TUJUAN KEGIATAN
1. Mengetahui pendapat mahasiswa Kedokteran mengenai peran dan fungsi
Apoteker
2. Mengetahui harapan mahasiswa Kedokteran terhadap peran dan fungsi Apoteker
3. Memperkenalkan peran dan fungsi Apoteker kepada mahasiswa Kedokteran.

II. TRANSKRIP DIALOG/WAWANCARA


A : menurut kamu pengertian Apoteker itu apa sih?
D : Apoteker kan? Bukan farmasi kan? Sejauh ini sih aku ngeliat apoteker itu yang
ngebantu ini apoteker yang mana dulu? Apoteker yang di apotek? Atau
apoteker yang di farmasi-farmasi gitu, yang di perusahaan obat?
A : kamu taunya yang mana?
D : apoteker adalah salah satu tenaga medis yang atau profesi yang membantu
dokter untuk meracik obat.
A : selain itu, kamu taunya apalagi?
D : membantu bikin obat dan menentukan dosisnya, sekelompok profesi yang
membantu membuat obat yang telah di resepkan oleh dokter.
A : menurut kamu peran apoteker?
D : Yang membantu dokter, meracik obat, orang yang tidak boleh meresepkan
obat, membantu mengambil obat dari tempatnya.
A : jadi sebenarnya menurut PP 51 tahun 2009 secara umum, pelayanan
kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab pada
pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi yang bermaksud mencapai hasil
yang pasti untuk meningkatkan mutu hidup pasien. Selain itu, apoteker bisa
melakukan konseling kepada pasien terkait penyakit dan pengobatannya.
Kegiatan konselingnya itu seperti penggalian masalah pasien yang terkait
dengan pengobatan, memberikan edukasi dan informasi terkait terapi yang
didapatkan, memotivasi pasien untuk patuh terhadap jadwal minum obat dan
pola hidup. Apabila terdapat permasalahan pada resep yang diberikan,
apoteker dan dokter dapat bekerjasama untuk menentukan solusi terapi yang
tepat untuk pasien.
A : Lalu, harapan kamu untuk apoteker kedepannya bagaimana?
D : kalau aku sih, karena di Indonesia, masyarakat dengan mudah membeli obat
tanpa menggunakan resep. Apotekernya juga terkadang dapat memberikan
obat yang tidak diresepkan. Harapannya sih, pemerintah dapat membuat
peraturan mengenai mekanisme pembelian obat yang lebih ketat karena kalau
nggak kaya gitu, bisa terjadi penyalahgunaan obat yang efeknya bisa berbahaya.
Terus juga, kalau misalnya aku beli obat di apotek, kadang langsung dikasih aja
tanpa memberikan informasi lainnya seperti efek sampingnya.
A : oh gitu, semoga kedepannya apoteker dan dokter bisa menjalin kerjasama yang
baik sehingga mampu memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Terimakasih atas waktunya.
D : iya sama-sama. Semangat anak-anak farmasi, HIDUP APOTEKER
INDONESIA!

III. PEMBAHASAN
Pada hari Jumat tanggal 24 Juni 2016 Kami melakukan wawancara bersama
mahasiswa Kedokteran UNSOED mengenai pendapatnya tentang peran Apoteker.
Dari hasil wawancara yang kami lakukan, Mahasiswa Kedokteran kurang
memahami peran dan fungsi Apoteker. Berdasarkan pendapat yang ia berikan, peran
apoteker sekedar membantu dokter dalam meracik obat yang diresepkan, lalu
menyerahkannya kepada pasien. Ia menyayangkan sistem di Indonesia yang dengan
mudah memberikan obat kepada pembeli di apotek tanpa resep dokter dan ia pun
menyarankan bahwa perlunya pembuatan peraturan mengenai mekanisme pembelian
obat yang lebih ketat agar menghindari kejadian penyalahgunaan obat yang terjadi di
kalangan masyarakat luas.

Menurut PP 51 Tahun 2009, dijelaskan peran apoteker bahwa pelayanan


kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab pada pasien
yang berkaitan dengan sediaan farmasi yang bermaksud mencapai hasil yang pasti
untuk meningkatkan mutu hidup pasien. Apoteker secara langsung dapat
memberikan pelayanan kepada pasien mengenai penyakit dan pengobatanya dalam
bentuk kegaiatan konseling. Kegiatan konseling merupakan kegiatan pengedukasian
yang diberikan oleh Apoteker kepada pasien terkait informasi-informasi pengobatan
dan penyakitnya, memastikan bahwa pasien menggunakan obatnya dengan tepat dan
benar serta memotivasi agar pasien patuh dan memperhatikan jadwal minum obat
sehingga tercapainya terapi yang optimal.

Hubungan kolaborasi antara Apoteker dan dokter menjadi poin penting,


karena baik Dokter maupun Apoteker masing-masing memiliki peran yang saling
mendukung. Dokter akan mengandalkan pengetahuan dan keahlian Apoteker
mengenai obat-obatan, sementara Apoteker akan bersandar pada informasi klinis yang
diberikan oleh dokter ketika akan membantu memanage terapi pasien.

IV. KESIMPULAN
1. Mahasiswa Kedokteran kurang mengetahui dan memahami peran dan fungsi
Apoteker, karena mereka menganggap peran Apoeteker hanya sebatas meracik
obat yang diresepkan oleh dokter dan menyerahkannya pada pasien.
2. Harapan Mahasiswa Kedokteran terhadap Apoteker dan pelayanan kefarmasian
yaitu dalam segi penataan peraturan mengenai mekanisme pembelian obat agar
menghindari terjadinya penyalahgunaan obat di kalangan masyarakat
3. Peran dan fungsi Apoteker yang kami sampaikan bahwasannya Apoteker
memiliki peran mengadakan pelayanan konseling mengenai penyakt dan
pengobatannya serta dapat melakukan hubungan kolaborasi antara Apoteker dan
Dokter sehingga tercapainya terapi yang lebih baik untuk pasien

Anda mungkin juga menyukai