Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Si dan nomor atom 14. Silikon merupakan elemen terbanyak
kedelapan di alam semesta dari segi massanya, tapi sangat jarang ditemukan
dalam bentuk murni di alam. Silikon paling banyak terdistribusi pada debu,
pasir, planetoid, dan planet dalam berbagai bentuk seperti silikon dioksida
atau silikat. Lebih dari 90% kerak bumi terdiri dari mineral silikat,
menjadikan silikon sebagai unsur kedua paling melimpah di kerak bumi
(sekitar 28% massa) setelah oksigen.

Silikon bukan termasuk benda yang awam bagi masyarakat. Silikon


sering digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi plastik
digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk silikon. Unsur
silikon juga berperan besar terhadap ekonomi modern dan silikon juga
merupakan elemen esensial pada biologi, meskipun hanya dibutuhkan hewan
dalam jumlah amat kecil.

Banyak masyarakat dengan ekonomi tinggi menggunakan silikon


yang memiliki harga yang tidak murah itu, tetapi mereka tidak mengetahui
bagaimana sifat dari silikon itu, apakah berdampak positif atau negatif.

Oleh karena itu, penulis tertarik membuat makalah yang membahas


tentang sifat kimia, sifat fisika, bagaimana cara ekstraksi silikon,
persenyawaan silikon, dan kegunaan silikon.

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu silikon.
2. Untuk mengetahui sifat fisika dan kimia silikon.
3. Untuk mengetahui sumber silikon.
4. Untuk mengetahui bagaimana cara ekstraksi dari silikon sendiri.
5. Untuk mengetahui kegunaan silikon.
6. Untuk mengetahui senyawa-senyawa silikon.

1
7. Untuk mengetahui jenis silikon medis.

C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud silikon?
2. Apa saja sifat fisika dan kimia dari silikon?
3. Darimana sumber silikon?
4. Bagaimana teknik ekstraksi silikon?
5. Apa saja kegunaan silikon?
6. Apa saja senyawa silikon?
7. Apa saja jenis silikon medis?

BAB II

PEMBAHASAN

2
A. SEJARAH SILIKON

Davy pada tahun 1800 menganggap silikon sebagai senyawa, daripada


suatu unsur. Sebelas tahun kemudian pada tahun 1811 Gay Lussac dan
Thenard berpendapat bahwa Silikon (Latin: silicium) merupakan unsur kimia
yang mempunyai simbol Si dan nomor atom 14. Silikon merupakan unsur
kedua paling berlimpah setelah oksigen, di dalam kerak Bumi Silikon
mencapai hampir 25,7%.

Unsur kimia ini ditemukan oleh Jons Jakob Berzelius. Silikon dialam
terdapat dalam bentuk tanah liat, granit, kuartza dan pasir, kebanyakan dalam
bentuk silikon dioksida (dikenal sebagai silika) dan dalam bentuk silikat.

Silikon adalah polimer nonorganik yang bervariasi, dari cairan, gel,


karet, hingga sejenis plastik keras. Beberapa karakteristik khusus silikon yaitu
: tak berbau, tak berwarna, kedap air, serta tak rusak akibat bahan kimia dan
proses oksidasi, tahan dalam suhu tinggi, serta tidak dapat menghantarkan
listrik.

Sebagian besar silikon berfungsi sebagai komponen batu silikat dan


unsur bebasnya tidak ditemukan di alam. Oleh karena itu, silikon dihasilkan
dengan mereduksi kuarsa dan pasir dengan karbon berkualitas tinggi dengan
menggunakan alat tungku listrik dengan menggunakan elektroda karbon.
Beberapa metoda lainnya dapat digunakan untuk mempersiapkan unsur ini.
Amorphous silikon dapat dipersiapkan sebagai bubuk cokelat yang dapat
dicairkan atau diuapkan. Proses Czochralski biasanya digunakan untuk
memproduksi kristal-kristal silikon yang digunakan untuk peralatan
semikonduktor. Silikon super murni dapat dipersiapkan dengan cara
dekomposisi termal triklorosilan ultra murni dalam atmosfir hidrogen dan
dengan proses vacuum floatzo.

Silikon dengan kemurnian tinggi dihasilkan dengan reduksi SiHCl3


dengan menggunakan hidrogen. SiHCl3 dihasilkan dengan melakukan
hidrokhlorasi. Silikon berkemurnian rendah diikuti dengan pemurnian.

3
Pada tahun 1824 Berzelius, yang dianggap sebagai penemu pertama
silikon, mempersiapkan amorphous silikon dengan metode yang sama dan
kemudian memurnikannya dengna membuang fluosilika dengan
membersihkannya berulang kali. Deville pada tahun 1854 pertama kali
mempersiapkan silikon kristal, bentuk alotropik kedua unsur ini.

B. PENGERTIAN SILIKON
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Si dan nomor atom14.Unsur Silikon terdapat pada golongan IV A
periode ketiga dalam tabel periodik. Atom unsur silikon mempunyai
konfigurasi elektron: (Ne) 3s2 3p3. Senyawa yang dibentuk
bersifat paramagnetik. Unsur kimia ini ditemukan oleh Jns Jakob Berzelius.
Silikon merupakan unsur metaloid,oksidasinya SiO2 juga memiliki jaringan
tiga dimensi yang sangat besar, walaupun tidak dengan ion-ion nya. Bersifat
lebih tidak reaktif daripada karbon (unsur nonlogam yang tepat berada di
atasnya pada tabel periodik, tapi lebih reaktif daripada germanium, metaloid
yang berada persis di bawahnya pada tabel periodik.
Kontroversi mengenai sifat-sifat silikon bermula sejak penemuannya:
silikon pertama kali dibuat dalam bentuk murninya pada tahun 1824 dengan
nama silisium (dari kata bahasa Latin: silicis), dengan akhiran -ium yang
berarti logam. Meski begitu, di tahun 1831, namanya diganti menjadi silikon
karena sifat-sifat fisiknya lebih mirip dengankarbon dan boron.
Silikon merupakan elemen terbanyak kedelapan di alam semesta dari
segi massanya, tapi sangat jarang ditemukan dalam bentuk murni di alam.
Silikon paling banyak terdistribusi pada debu, pasir, planetoid,
dan planetdalam berbagai bentuk seperti silikon dioksida atau silikat. Lebih
dari 90% kerak bumi terdiri dari mineral silikat, menjadikan silikon
sebagai unsur kedua paling melimpah di kerak bumi (sekitar 28% massa)
setelah oksigen.

C. TEORI ATOM SILIKON

4
Atom Silikon (Si) mempunyai 14 buah elektron, yang terdiri dari 2
elektron pada lintasan pertama, 8 elektron pada lintasan kedua, dan 4 elektron
pada lintasan ketiga atau terakhir (jumlah elektron/atom pada atom-atom
golongan III hingga V. Jadi, atom Silikon memiliki 10 elektron yang terikat
kuat kepada inti atom, dan 4 elektron valensi yang ikatannya kepada inti atom
tidak kuat dan mudah lepas dengan sedikit energi tertentu. Karena atom
Silikon memiliki 4 buah elektron valensi, maka ia dikenal dengan istilah atom
tetravalent.

Untuk menjadi stabil secara kimiawi, sebuah atom Silikon


membutuhkan delapan elektron di lintasan valensinya. Maka, setiap atom
Silikon akan bergabung dengan atom Silikon lainnya, sedemikian rupa
sehingga menghasilkan delapan elektron di dalam lintasan valensinya. Ketika
ini terjadi, maka Silikon akan membentuk benda padat, yang disebut kristal.
Gambar 2.7 mengilustrasikan gambar 3 Dimensi sebuah atom Silikon yang
berikatan dengan 4 atom Silikon tetangganya, sehingga jumlah total elektron
atom tersebut pada lintasan valensinya menjadi tetap 8. Hal ini terjadi pula
dengan atom-atom Silikon yang lainnya. Karena pusat-pusat atom yang
berdekatan mempunyai muatan total positif, maka akan menarik elektron-
elektron yang dimiliki bersama tersebut. Gaya-gaya ini akan mengikat kuat
atom satu sama lain dengan suatu ikatan yang disebut ikatan kovalen.

Atom Silikon, seperti halnya atom Karbon, dapat membentuk empat


ikatan secara serentak, tersusun secara tetrahedral. Unsur Si mengkristal
dengan struktur kubus berpusat mukaseperti intan. Bila intan merupakan
insultor, dan grafit konduktor yang cukup baik, maka Silikon adalah suatu
semi konduktor.

D. SIFAT-SIFAT SILIKON
1. Sifat Fisik
Silikon berbentuk padat pada suhu ruangan, dengan titik lebur dan
titik didih masing-masing 1.400 dan 2.800 derajat celsius. Yang menarik,
silikon mempunyai massa jenis yang lebih besar ketika dalam bentuk cair

5
dibanding dalam bentuk padatannya,tapi seperti kebanyakan substansi
lainnya, silikon tidak akan bercampur ketika dalam fase padatnya, tapi
hanya meluas, sama seperti es yang memiliki massa jenis lebih kecil
daripada air. Karena mempunyaikonduktivitas thermal yang tinggi (149
Wm1K1), silikon bersifat mengalirkan panas sehingga tidak pernah
dipakai untuk menginsulasi benda panas.
Dalam bentuk kristalnya, silikon murni berwarna abu-abu metalik.
Seperti germanium, silikon agak kuat tapi sangat rapuh dan mudah
mengelupas. Seperti karbon dan germanium, silikon mengkristal
dalam struktur kristalkubus berlian, dengan jarak kisi 0,5430710 nm
(5.430710 ).
Orbital elektron terluar dari silikon mempunyai 4 elektron valensi.
Kulit atom 1s,2s,2p, dan 3s terisi penuh, sedangkan kulit atom 3p hanya
terisi 2 dari jumlah maksimumnya 6. Silikon bersifat semikonduktor.
Unsur Si bersifat nonlogam, tetapi keras dan mengkilap seperti
logam, karena itu disebut metaloid. Unsur Si merupakan unsur ringan, titik
leburnya tinggi, dan daya hantar listriknya menengah. Oleh karena itu
unsur Si banyak di gunakan sebagai bahan semikonduktor, misalnya
transistor.
2. Sifat Kimia
Silikon merupakan metaloid, siap untuk memberikan atau berbagi
4 atom terluarnya, sehingga memungkinkan banyak ikatan kimia. Meski
silikon bersifat relatif inert seperti karbon, silikon masih dapat bereaksi
dengan halogendan alkali encer. Kebanyakan asam (kecuali asam
nitrat danasam hidrofluorat) tidak bereaksi dengan silikon. Silikon dengan
4 elektron valensinya mempunyai kemungkinan untuk bergabung dengan
elemen atau senyawa kimia lainnya pada kondisi yang sesuai.
Silikon murni berwujud padat seperti logam dengan titik lebur
14100C. silikon dikulit bumi terdapat dalam berbagai bentuk silikat, yaitu
senyawa silikon dengan oksigen. Unsur ini dapat dibuat dari silikon
dioksida (SiO2) yang terdapat dalam pasir, melalui reaksi:
SiO2(s) + 2C(s) Si(s) + 2CO(g)
Silikon murni berstruktur seperti Intan ( tetrahedral) sehingga
sangat keras dan tidak menghantarkan listrik, jika dicampur dengan sedikit
unsur lain, seperti alumunium (Al) atau boron (B). silikon bersifat

6
semikonduktor (sedikit menghantarkan listrik), yang diperlukan dalam
berbagai peralatan, elektronik, seperti kalkulator dan Komputer. Itulah
sebabnya silikon merupakan zat yang sangat penting dalam dunia modern.
Untuk itu dibutuhkan silikon yang kemurniannya sangat tinggi dan dapat
dihasilkan dengan reaksi:
SiCl4(g) + 2H2(g) Si(s) + 4HCl(g)
Jari-jari silikon lebih besar dari karbon, sehingga tidak dapat
membentuk ikatan (rangkap dua atau tiga) sesamanya, hanya ikatan
tunggal (). Karena itu silikon tidak reaktif pada suhu kamar dan tidak
bereaksi dengan asam, tetapi dapat bereaksi dengan basa kuat seperti
NaOH.
Si(s) + 4OH-(aq) SiO4(aq) + 2H2(g)
Pada suhu tinggi, silikon dapat bereaksi dengan hidrogen
membentuk hidrida, dan dengan halogen membentuk halide, seperti:
Si(s) + 2H2 SiH4
Si(s) + 2Cl2 SiCl4
Silikon bereaksi dengan halogen; jika dipanaskan membentuk
oksida; membentuk garam dari asam oksi dan membentuk molekul-
molekul dan ion-ion raksasa dengan atom oksigen.

Silikon murni berwujud padat seperti logam dengan titik lebur


14100C. silikon dikulit bumi terdapat dalam berbagai bentuk silikat, yaitu
senyawa silikon dengan oksigen. Unsur ini dapat dibuat dari silikon
dioksida (SiO2) yang terdapat dalam pasir, melalui reaksi:

SiO2(s) + 2C(s) Si(s) + 2CO(g)

E. SUMBER SILIKON
Silikon terdapat di matahari dan bintang-bintang dan merupakan
komponen utama satu kelas bahan meteor yang dikenal sebagai aerolites. Ia
juga merupakan komponen tektites, gelas alami yang tidak diketahui asalnya.
Jumlah Silikon di kulit bumi sekitar 25%, merupakan elemen
terbanyak setelah oksigen. Sebanyak 95% dari bebatuan di kerak bumi
merupakan senyawa Silikat. Banyak senyawa Silikat yang merupakan
senyawa Alimino Silikat, yang terbentuk dari senyawa Silikat dimana
sebagian atom Si telah diganti dengan atom Al. Senyawa Alumino Silikat
dapat dibedakan menurut pembentukannya.

7
Silikon tidak ditemukan bebas di alam, tetapi muncul sebagian besar
sebagai oksida dan sebagai silikat. Pasir, quartz, batu kristal, amethyst, agate,
flint, jasper dan opal adalah beberapa macam bentuk silikon oksida. Granit,
hornblende, asbestos, feldspar, tanah liat, mica, dan sebagainya yang
merupakan contoh beberapa mineral silikat.

Silikon dipersiapkan secara komersil dengan memanaskan silika dan


karbon di dalam tungku pemanas listrik, dengan menggunakan elektroda
karbon. Beberapa metoda lainnya dapat digunakan untuk mempersiapkan
unsur ini. Amorphous silikon dapat dipersiapkan sebagai bubuk cokelat yang
dapat dicairkan atau diuapkan. Proses Czochralski biasanya digunakan untuk
memproduksi kristal-kristal silikon yang digunakan untuk peralatan
semikonduktor. Silikon super murni dapat dipersiapkan dengan cara
dekomposisi termal triklorosilan ultra murni dalam atmosfir hidrogen dan
dengan proses vacuum float zone.

F. TEKNIK EKSTRAKSI SILIKON


Teknik pembuatan silikon itu terbilang sederhana. Mineral silika yang
telah dimasukkan ke dalam larutan kalsium klorida (CaCl) dipanaskan hingga
suhu 850o Celsius. Atom oksigen yang ada di dalam silika akan berubah
menjadi ion oksida. Akibatnya, secara perlahan silika akan menjadi silikon.
"Ini cara terbaik dan termurah untuk membuat silikon,".
Sebelumnya, teknologi pembuatan silikon terbilang rumit. Selain
memanfaatkan silika, beberapa unsur seperti seng (Zn), besi (Fe), dan timbel
(Pb) harus digunakan dalam reaksi kimiawi pembuatannya. Proses ini baru
berjalan pada suhu yang sangat tinggi (2.000o Celsius).
Cara lain untuk memperoleh silikon salah satunya melalui proses
berikut:
1. Proses reduksi ini dilangsungkan di dalam tungku listrik pada suhu 3000
C. Reaksi yang Silikon dibuat dengan mereduksi kuarsa (quartz) atau
sering disebut juga dengan silika ataupun silikon dioksida dengan kokas
(C). terjadi adalah:
SiO2(l) + 2C(s) Si(l) + 2CO2

8
2. Silikon yang diperoleh kemudian didinginkan sehingga diperoleh padatan
silikon. Namun silikon yang diperoleh dengan cara ini belum dalam
keadaan murni. Agar diperoleh silikon dalam bentuk murni diawali dengan
mereaksikan padatan silikon yang diperoleh melalui cara di atas
direaksikan dengan gas klorin (Cl2), sesuai reaksi berikut:
Si(s) + Cl2(g) SiCl4(g)
3. Gas SiCl4 ini mememiliki titik didih 58 C. Uap yang terbentuk kemudian
dilewatkan melalui sebuah tabung panas berisi gas H2 sehingga terbentuk
Si, berikut reaksinya:
SiCl4(g) + 2H2(g) Si(s) + 4HCl(g)
4. Padatan Si yang terbentuk berupa batangan yang perlu dimurnikan lebih
lanjut denan cara pemurnian zona (zona refining), seperti pada gambar
berikut.
Pada pemurnian zona batangan silikon tidak murni secara perlahan
dilewatkan ke bawah melalui kumparan listrik pemanas yang terdapat pada
zona lebur. Karena pemanasan maka batang silikon tidak murni akan
mengalami peleburan.
Seperti pada sifat koligatif larutan tentang pemurnian titik lebur larutan
dimana titik lebur larutan adalah lebih rendah dibandingkan titik lebur pelarut
murni. Pemurnian silikon anolog dengan hal tersebut, silikon murni di anggap
sebagai pelarut sedangkan leburan silikon yang mengandung pengotor
dianggap sebagai larutan. Berdasarkan sifat koligatif larutan maka titik lebur
silikon murni akan akan lebih tinggi dibanding titik lebur silikon yang tidak
murni (bagian yang mengandung pengotor).
Hal ini menyebabkan pengotor cenderung mengumpul disilikon yang
mengandung pengotor (bagian atas pada zona peleburan). Selama permurnian
zona berlangsung maka bagian bawah yang merupakan silikon murni akan
bertambah banyak sedangkan bagian atas semakin sedikit. Pengotor yang ada
akan terkonsentrasi pada bagian yang sedikit tersebut.
Setelah leburan mengalami pembekuan maka akan diperoleh suatu
batangan dimana salah satu ujung merupakan silikon paling murni sedangkan
silikon yang lain merupakan silikon yang dipenuhi dengan pengotor atau
bagian silikon yang paling tidak murni. Walaupun demikian terkadang bagian
yang paling murni dari silikon ada pada bagian atas sedangkan bagian yang

9
paling tidak murni berada pada bagian bawah. Bagian yang murni dan tidak
murni dapat dipisahkan dengan cara pemotongan.

G. KEGUNAAN SILIKON
1. Bagi Manusia
a. Segi industri

Silikon adalah salah satu unsur yang berguna bagi manusia.


Dalam bentuknya sebagai pasir dan tanah liat, dapat digunakan
untuk membuat bahan bangunana seperti batu bata. Ia juga berguna
sebagai bahan tungku pemanas dan dalam bentuk silikat ia
digunakan untuk membuat enamels (tambalan gigi), pot-pot tanah
liat, dsb. Silika sebagai pasir merupakan bahan utama gelas. Gelas
dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk dan digunakan sebagai
wadah, jendela, insulator, dan aplikasi-aplikasi lainnya. Silika ada
dalam abu hasil pembakaran tanaman dan tulang belulang manusia.
Silikon tetraklorida dapat digunakan sebagai gelas iridize.

Silikon super murni dapat didoping dengan boron, gallium,


fosfor dan arsenik untuk memproduksi silikon yang digunakan untuk
transistor, sel-sel solar, penyulingan, dan alat-alat solid-statelainnya,
yang digunakan secara ekstensif dalam barang-barang elektronik dan
industri antariksa. Silikon bahan penting pembuatan baja dan silikon
karbida digunakan dalam alat laser untuk memproduksi cahaya
koheren dengan panjang gelombang 4560 A.

Penggunaan penting dari silikon adalah dalam pembuatan


transistor, chips, komputer dan sel surya. Untuk tujuan itu diperlukan
silikon ultra murni. Silikon juga digunakan dalam berbagai jenis
alise dengan besi (baja). Sedangkan senyawa silikon digunakan
dalam industri. Silica dan silikat digunakan untuk membuat gelas,
keramik, porselin dan semen.
Larutan pekat natrium silikat (Na2SiO3), suatu zat padat amorf
yang tidak berwarna, yang disebut water glass, digunakan untuk

10
pengawetan telur dan sebagai perekat, juga sebagai bahan pengisi
(fillir) dalam detergent. Silikon karbida (SiC), merupakan zat padat
yang sangat keras digunakan untuk ampelas (abrasive) dan
pelindung untuk pesawat ulang alik terhadap suhu yang tinggi
sewaktu kembali kebumi. Silica gel, suatu zat padat amorf yang
sangat berfori, dibuat dengan melepas sebagian air dari asam silikat
(H2SiO3) atau (SiO2H2O). silica gel bersifat higroskopis (mengikat
air) sehingga digunakan sebagai pengering dalam berbagai macam
produk.
b. Kesehatan (pencegahan osteoporosis)
Kecepatan pergantian tulang sangatlah penting. Jika keluar dari
keseimbangannya maka akan menghasilkan kehilangan massa tulang
dan osteoporosis. Banyak peneliti saat ini mengacu kepada
kecepatan pergantian tulang pasien wanita sebagai indikator dari
osteoporosis. Ketika pengukuran dilakukan pada volume total tulang
trabecular tikus, para peneliti menemukan bahwa tikus yang indung
telurnya diangkat dan tidak diterapi apa-apa memiliki kehilangan
massa tulang sebesar 50%, dibandingkan dengan tikus-tikus yang
menjalani operasi gadungan. Pada kelompok lain yang indung
telurnya diangkat namun diberi estradiol, kehilangan massa tulang
sebesar 8%, dan ketika silicon diberikan pada 1 mcg untuk setiap
gram berat badan, menghasilkan kehilangan massa tulang sebesar
42%. Walaupun suplementasi silicon tidaklah mengurangi
kehilangan massa tulang secara berarti, namun dapat
dipertimbangkan untuk menggunakan suplementasi silicon
bersamaan dengan terapi sulih hormon untuk mencegah
osteoporosis.
Silicon juga terkonsentrasi di dalam jaringan penghubung
pembuluh darah, tulang rawan, rambut dan kulit. Oleh karena itu,
para peneliti percaya bahwa silicon memainkan peran penting
didalam jalinan struktur dinding pembuluh darah dan tulang.
Atherosclerosis (Penyumbatan dan pengerasan arteri yang
disebabkan oleh plak kolesterol dan pertumbuhan jaringan arteri

11
yang abnormal) secara signifikan menurunkan tingkat silicon
didalam dinding arteri. Tingkat silicon berkurang persis sebelum
plak terbentuk, dimana hal ini menunjukkan bahwa defisiensi silicon
tidak bisa dipisahkan dari kelemahan dinding pembuluh darah.
Ada begitu banyak faktor, termasuk nutrisi, hormon, olah raga,
merokok, minum alkohol dan genetik yang berperan didalam
penyakit osteoporosis dan penyakit cardiovaskular pada manusia.
Pencegahan terhadap penyakit-penyakit kronis ini membutuhkan
nutrisi, termasuk silicon. Daftar makanan dan nutrisi yang
direkomendasikan bagi penderita osteoporosis secara mencolok
menyerupai apa yang direkomendasikan bagi penderita penyakit
cardiovaskular Hal ini bukanlah suatu hal yang mengejutkan,
karena tulang dan arteri, keduanya merupakan jaringan penghubung
(connective tissues). Secara keseluruhan, informasi ini memperkuat
argumentasi bahwa kebutuhan nutrisi manusia didasari pada diet
Paleolitik. Penyakit osteoporosis dan kardiovaskular keduanya
merupakan penyakit yang diakibatkan oleh penggunaan nutrisi
modern barat.

2. Bagi Tumbuhan

Unsur bermanfaat merupakan unsur yang berguna bagi


pertumbuhan tanaman tetapi tidak memenuhi kaidah unsur hara esensial
karena jika unsur ini tidak ada, pertumbuhan tanaman tidak akan
terganggu. Unsur-unsur yang termasuk menguntungkan bagi tanaman
adalah Natrium (Na), Cobalt (Co), Chlor (Cl), dan Silikon (Si).

Silikon (Si) merupakan unsur kedua terbanyak setelah oksigen (O)


dalam kerak bumi dan Silikon juga berada dalam jumlah yang banyak
pada setiap tanah.
Beberapa kajian menjelaskan bahwa Silikon memiliki beberapa
peran penting terhadap tanaman tertentu seperti padi (Oryza sativa),

12
jagung (Zea mays), dan tebu (Saccharum officinarum). Tebu merupakan
salah satu monokotil akumulator Si yaitu tanaman yang serapan Si-nya
melebihi serapannya terhadap air. Selama pertumbuhan (1 tahun), tebu
menyerap Si sekitar 500-700 kg per ha lebih tinggi dibanding unsur-unsur
lainnya.
Silikon dapat memberikan efek positif bagi tanaman tebu melalui
dua hal yaitu pengaruh tak langsung pada tanah dengan meningkatkan
ketersediaan P dan pengaruh langsung pada tanaman, seperti
meningkatkan efisiensi fotosintesa, menginduksi ketahanan terhadap
cekaman biotik dan abiotik seperti hama dan penyakit, keracunan Fe, Al,
dan Mn, mengurangi kerobohan dan memperbaiki erectness (ketegakan)
daun dan batang, serta memperbaiki efisiensi penggunaan air. Untuk
kedepannya, diharapkan pengetahuan tentang peranan unsur-unsur
bermanfaat lainnya, seperti Natrium (Na), Cobalt (Co), Selenium (Se), dan
Vanadium (Va), perlu dikembangkan dan disebarluaskan agar dapat
meningkatkan produksi tanaman pertanian.

3. Bagi Hewan
Percobaan laboraturium pada anak ayam dan anak tikus
menunjukkan bahwa silikon sangatlah penting bagi pertumbuhan kerangka
tubuh yang normal. Tulang adalah sebuah materi yang fleksibel yang
terbuat dari kristal apatite (Mineral Kalsium-Fosfor) yang tertanam di
dalam matriks protein yang mengandung Kolagen dan
Glycosaminoglycans. Silicon berperan penting didalam pengembangan
awal tulang ketika matriks protein dibangun. Substansi ini juga
meningkatkan mineralisasi tulang dan deposit kalsium di dalam tulang,
yang berarti tulang akan bertumbuh dengan cepat dan kuat.

H. PERSENYAWAAN SILIKON
Senyawa silikat dan silikon adalah silana (SiH4), asam salisik (H4SiO4),
silikon karbida (SiC), silikon dioksida (SiO2), silikon tetraklorida(SiCl4),
silikon tetrafluorida (SiF4), dan tetraklora silana(HSiCl3). Keramik yang

13
sudah biasa ditemui yaitu, aluminium oksida (alumina,Al2O3), silikon
dioksida (atau silika, SiO2), silikon karbida(SiC), silikon nitrida (SiN3) dan,
sebagai tambahan, yang biasa disebut sebagai keramik tradisional - yang
tersusun atas mineral dari tanah, yaitu porselen,semen dan gelas.

I. JENIS SILIKON MEDIS


1. Silikon padat
Bentuknya menyerupai karet penghapus. Digunakan untuk katup
jantung buatan, pengganti testis, kateter, serta persendian buatan. Dalam
dunia bedah plastik, silikon padat biasanya digunakan untuk implan
hidung, dagu, dan pipi. Beberapa tahun belakangan ini, silikon padat juga
digunakan untuk membantu penderita gangguan ereksi, dengan
menggunakan materi silikon padat yang dapat ditiup.
2. Silikon berbentuk gel dalam wadah silikon padat
Menyerupai dodol, dengan tingkat perlekatan molekul sangat baik.
Digunakan untuk implan payudara/betis. Jika dibelah, tidak akan meleleh
atau menyebar, tapi tetap mengikuti bentuk wadah penyimpannya.
3. Silikon cair
Silikon bentuk cair dalam dunia medis, menurut dr. Donny V.
Istiantoro dari Jakarta Eye Center, digunakan dalam operasi retina. Retina
dapat lepas dari posisinya karena berbagai faktor, sehingga perlu dibantu
perlekatannya dengan silikon cair.

Implan silikon payudara yang biasanya digunakan dalam operasi


memperindah payudara. Ditinjau dari materi pengisinya, ada 3 jenis implan
payudara, yaitu:
1. Implan berisi garam fisiologis (saline/NaCl)
Implan jenis ini biasanya dibungkus dalam kantong silikon, dan
cenderung mudah bocor atau berkerut. Karena hanya berisi air, implan ini
relatif kurang dapat dibentuk sesuai keinginan.
2. Implan berisi gel silikon padat
Implan ini juga dibungkus dalam kantong silikon, namun didesain
khusus hingga terasa lembut dan fleksibel sehingga mudah dibentuk
sesuai keinginan

14
3. Implan berisi gel silikon yang kohesif
Menurut dr. Rod J. Rohrich, ketua American Society of Plastic
Surgeons, implan jenis ini merupakan tipe terbaru. Di Amerika Serikat,
populer dengan nama gummy bear breast implant. Gel kohesif seperti ini
tak menyebar, bahkan jika kantong pembungkusnya bocor/dibelah.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Silikon (Si) mrupakan unsur ke-2 paling berlimpah di bumi stelah
oksigenyaitu mencakup 25,7 % dari kandungan kerak bumi, dan merupakan
unsur terbanyak kedua, setelah oksigen.Silikon (Si) tidak ditemukan bebas di
alam, tetapi muncul sebagian besar di kulit bumi dalam bentuk silikat dan
silikon dioksida (silika). Bentuk silikon dioksida dapat ditemukan pada pasir,
kuarsa dan serbuk batuan.
Mineral silika yang telah dimasukkan ke dalam larutan kalsium
klorida (CaCl) dipanaskan hingga suhu 850 o Celsius. Atom oksigen yang ada
di dalam silika akan berubah menjadi ion oksida. Akibatnya, secara perlahan
silika akan menjadi silikonsifat kimianya adalah sangat reaktif, sifat
logamnya bertambah (dari atas ke bawah dalam tabel periodik); bereaksi
dengan oksigen, unsur halogen, air, asam encer,dan amonia.Sifat fisika

15
silikon murni berwujud padat seperti logam dengan titik lebur 1410 0C. silikon
dikulit bumi terdapat dalam berbagai bentuk silikat.
Dalam bentuknya sebagai pasir dan tanah liat, dapat digunakan untuk
membuat bahan bangunana seperti batu bata dan banyak lagi seperti alat-alat
banguanan.Silikon juga berfungsi sebagai pencegah oesteoporosis pada
manusia.Silikin juga unsur yang menguntungkan bagi tanaman.

DAFTAR PUSTAKA

http://fairuz-juwel.blogspot.co.id/2012/06/makalah-silikon.html (online, 26 Maret


2017 pukul 14.26 WIB)
http://coretansowel.blogspot.co.id/2013/02/silikon.html (online, 26 Maret 2017
pukul 14.26 WIB)

16

Anda mungkin juga menyukai