BINA HARAPAN
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN RUAS JALAN TJ.
REDEP - TALISAYAN
1. MOBILISASI
UMUM
Cakupan kegiatan mobilisasi yang diperlukan dalam kontrak ini akan tergantung pada
jenis dan volume pekerjaan yang harus dilaksanakan sebagaimana disyaratkan dibagian
bagian lain dari dokumen kontrak dan secara umum harus memenuhi berikut:
a. Ketentuan Mobilisasi
Penyewaan atau pembilian sebidang lahan yang diperlukan untuk base camp
kontraktor dan kegian pelaksanaan
Mobilisasi Kepala Pelaksana (General Superintendent) yang memenuhi
jaminan kualifikasi (sertifikasi)
Site Manager, Bridge Engineer, Quality/Quantity Engineer, Safety Engineer,
Surveyor, Pelaksana Lapangan, dan Pengendali Mutu.
Mobilisasi semua staf pelaksana dan pekerja yang diperlukan dalam
pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan dalam kontrak.
Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang
tercantum dalam penawaran.
2 CRANE 15 Ton 1
4 TRAILER 20 Ton 1
PROGRAM MOBILISASI
Dalam waktu 1 minggu setelah penandatangan kontrak, akan mengadakan Rapat
Pra pelaksanaan (Pre Construction Meeting) yang dihadiri pemilik, Direksi
Pekerjaan dan kontraktor untuk membahas semua hal baik yang teknis maupun
yang non teknis dalam proyek.
Dalam 2 minggu setelah Rapat Pra pelaksanaan (Pre Construction Meeting)
mengajukan program mobilisasi.
Program mobilisasi dan mentapkan waktu untuk semua kegiatan mobilisasi dan
informasi sebagai berikut;
- Lokasi Base Camp Kontraktor dengan denah lokasi umum dan denah detail di
lapangan yang menunjukkan lokasi kantor kontraktor, bengkel, gudang, dll.
- Jadwal Pengiriman peralatan yang menunjukkan lokasi asal dari semua
peralatan yang tercamtum dalam daftar peralatan yang diusulkan dalam
penawaran bersama dengan usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan
peralatan dilapangan.
- Setiap Perubahan pada peralan maupun personil yang diusulkan dalam
penawaran harus memperoleh dari direksi pekerjaan
- Membuat jadwal kemajuan yang lengkap dalam format bagan balok (bar
chart) yang menunjukkan tiap kegiatan mobilisasi utama dan suatu kurva
kemajuan untuk yang menyatakan persentase kemajuan mobilisasi.
Pengukuran dan Pembayaran Kemajuan Mobilisasi oleh Direksi Teknik
pekerjaan atas dasar jadwal kemajuaan mobilisasi yang lengkap dan telah
disetujui, Mobilisasi dibayar atas dasar Lump Sum menurut jadwal pembayaran
dibawah, pemabayaran dibagi dalam 3 (tiga) tahap;
PT. BINA HARAPAN
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN RUAS JALAN TJ.
REDEP - TALISAYAN
PT. BINA HARAPAN akan menyediakan perlengkapan dan pelayanan kerja untuk
melindungi karyawan, direksi pekerjaan dan pengguna jalan yang melalui daerah
konstruksi termasuk lokasi sumber bahan dan rute pengangkutan. Adapun peralatan dan
bahan yang kami sediakan untuk mengendalikan resiko K3, sebagai berikut :
1. Peralatan Safety
Safety Shoes
Helm Safety
Sarung Tangan
Dan Rompi
2. Bahan
Rambu panah berkedip
Rambu suar berkedip portable
Rambu tetap informasi pengalihan/pengaturan lalu lintas
Rambu portable informasi pengalihan/pengaturan lalu lintas
PT. BINA HARAPAN
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN RUAS JALAN TJ.
REDEP - TALISAYAN
3. JEMBATAN SEMENTARA
Metode Sondir
Metode sounding/sondir terdiri dari penekanan suatu tiang pancang untuk meneliti
penetrasi atau tahanan gesernya. Alat pancang dapat berupa suatu tiang bulat atau pipa
bulat tertutup dengan ujung yang berbentuk kerucut dan atau suatu tabung pengambil
PT. BINA HARAPAN
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN RUAS JALAN TJ.
REDEP - TALISAYAN
contoh tanah, sehingga dapat diperkirakan (diestimasi) sifat-sifat fisis pada strata dan
lokasi dengan variasi tahanan pada waktu pemancangan alat pancang itu. Metoda ini
berfungsi untuk eksplorasi dan pengujian di lapangan. Uji ini dilakukan untuk
mengetahui elevasi lapisan keras (Hard Layer) dan homogenitas tanah dalam arah
lateral. Hasil Cone Penetration Test disajikan dalam bentuk diagram sondir yang
mencatat nilai tahanan konus dan friksi selubung, kemudian digunakan untuk
menghitung daya dukung pondasi yang diletakkan pada tanah tersebut.
Di Indonesia alat sondir sebagai alat tes di lapangan yang sangat terkenal karena di
negara ini banyak dijumpai tanah lembek (misalnya lempung) hingga kedalaman yang
cukup besar sehingga mudah ditembus dengan alat sondir. Di dunia penggunaan Sondir
ini semakin populer terutama dalam menggantikan SPT untuk test yang dilakukan pada
jenis tanah liat yang lunak dan untuk tanah pasir halus sampai tanah pasir sedang/kasar.
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui perlawanan penetrasi konus (qc),
hambatan lekat (fs) tanah dan friction ratio (rf) untuk memperkirakan jenis tanah yang
diselidiki.
5. Menekan stang luar sampai kedalaman baru, penekanan stang dilakukan sampai
setiap kedalaman tambahan sebanyak 20 cm.
6. Melakukan hal yang sama dengan langkah kerja di atas sampai pembacaan
manometer tiga kali berturut-turut menunjukkan nilai 150 kg/cm 2 dan jika
penekanan mesin sondir sudah mencapai maksimalnya atau dirasa telah mencapai
tanah keras, maka pengujian ini dapat dihentikan.
7. Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini adalah 2 minggu.
8. GALIAN BIASA
a. Sebelum kami mengerjakan pekerjaan galian biasa kami terlebih dahulu membuat
request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
b. Semua peralatan dan kelengkapan untuk menggali dan mengangkut tanah hasil galian
disediakan terlebih dahulu.
c. Pelaksana Lapangan membawa gambar kerja untuk mengarahkan pada mandor yang
selanjutnya diteruskan kepada para pekerja agar dalam pelaksanaan ini tidak
melenceng dari gambar.
d. Galian dilakukan dengan menggunakan excavator ukuran bucket sesuai dengan
keperluan dan kondisi di lapangan.
e. Pastikan lokasi bebas untuk maneuver alat dan tidak diperkenankan orang terlalu
dekat.
f. Galian dikerjakan dengan hati-hati agar tidak tidak merusak konstruksi/struktur tanah
bawah yang digali.
g. Lakukan finishing akhir untuk persiapan dan trimming dengan menggunakan bucket
excavator agar hasil galian aman dan padat.
h. Untuk daerah yang curam buat trap untuk menghindari longsoran.
i. Pelaksana Lapangan selalu mengawasi para pekerja yang sedang berlangsung
sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan cepat dan efisien.
PT. BINA HARAPAN
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN RUAS JALAN TJ.
REDEP - TALISAYAN
j. Selama pekerjaan ini berlangsung buat dokumentasi dan selalu adakan pengecekan
terhadap dimensi galian biasa tersebut.
9. GALIAN BATU
a. Sebelum kami mengerjakan pekerjaan galian biasa kami terlebih dahulu membuat
request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
b. Semua peralatan dan kelengkapan untuk menggali dan mengangkut batu hasil galian
disediakan terlebih dahulu.
c. Pelaksana Lapangan membawa gambar kerja untuk mengarahkan pada mandor yang
selanjutnya diteruskan kepada para pekerja agar dalam pelaksanaan ini tidak
melenceng dari gambar.
d. Galian dilakukan dengan menggunakan excavator ukuran bucket sesuai dengan
keperluan dan kondisi di lapangan.
e. Pastikan lokasi bebas untuk maneuver alat dan tidak diperkenankan orang terlalu
dekat.
f. Galian dikerjakan dengan hati-hati agar tidak tidak merusak konstruksi/struktur tanah
bawah yang digali.
PT. BINA HARAPAN
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN RUAS JALAN TJ.
REDEP - TALISAYAN
g. Lakukan finishing akhir untuk persiapan dan trimming dengan menggunakan bucket
excavator agar hasil galian aman dan padat.
h. Untuk daerah yang curam buat trap untuk menghindari longsoran.
i. Pelaksana Lapangan selalu mengawasi para pekerja yang sedang berlangsung
sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan cepat dan efisien.
j. Selama pekerjaan ini berlangsung buat dokumentasi dan selalu adakan pengecekan
terhadap dimensi galian biasa tersebut.
c. Padatkan tanah yang telah dihampar dengan menggunakan Motor Greder dan cek
elevasi tanah tersebut agar tidak melenceng dari gambar kerja.
d. Lakukan opname pekerjaan antara surveyor dan foreman.
d. Dump truk menuju ke lokasi pekerjaan dan menghampar agregat dengan motor
greder.
e. Kemudian membasahi hamparan agregat dengan water tank sebelum dipadatkan
dengan tandem roller.
f. Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapikan hamparan dengan
menggunakan alat bantu.
g. Pastikan spesifikasi sesuai dengan gambar rencana.
g. Selalu melakukan pengecekan pada saat proses pekerjaan, agar tidak lepas dari
perencanaan.
18. BETON MUTU SEDANG FC20 MPA (K-250) TERDIRI ; BARRIER, TROTOAR,
STOPPER, PLAT INJAK, ABUTMENT, PILE CAP, WING WALL, BETON
PENGANGKUR GUARDRAIL, PONDASI SUMURAN, BOX
a. Melakukan pekerjaan persiapan dengan mengecek lokasi bebas dari gangguan saat
proses pekerjaan.
b. Mempersiapkan peralatan kerja.
c. Bahan material yang digunakan semen, pasir, krikil dan air.
d. Dicampur dan diaduk menjadi beton dengan menggunakan concrete mixer.
e. Cor atau tuang beton kedalam bekisting yang telah disiapkan.
f. Untuk menjaga mutu beton, maka dilakukan curing agar kuat beton didapat sesuai
rencana.
g. Selalu melakukan pengecekan pada saat proses pekerjaan, agar tidak lepas dari
perencanaan.
19. BETON MUTU RENDAH FC15 MPA (K-175) ABUTMENT UNTUK LANTAI
KERJA
a. Melakukan pekerjaan persiapan dengan mengecek lokasi bebas dari gangguan saat
proses pekerjaan.
b. Mempersiapkan peralatan kerja.
c. Bahan material yang digunakan semen, pasir, krikil dan air.
d. Dicampur dan diaduk menjadi beton dengan menggunakan concrete mixer.
e. Cor atau tuang beton kedalam bekisting yang telah disiapkan.
f. Untuk menjaga mutu beton, maka dilakukan curing agar kuat beton didapat sesuai
rencana.
g. Selalu melakukan pengecekan pada saat proses pekerjaan, agar tidak lepas dari
perencanaan.
20. BETON SIKLOP FC15 MPA (K-175) TERDIRI DARI BETON ISI K-175
PT. BINA HARAPAN
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN RUAS JALAN TJ.
REDEP - TALISAYAN
j. Tiang pancang ditandai dan dipotong/digergaji sesuai elevasi yang sudah ditentukan.
k. Pastikan mengambil gambar dokumentasi pada saat proses pekerjaan.