Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia Prasekolah
Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia Prasekolah
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional serta individu mempunyai peran masing-masing yang
merupakan bagian dari keluarga (Friedman: 1998). Keluarga sebagai pranata social terkecil
dalam masyarakat dan Negara selalu mencuri perhatian baik kalangan pimpinan atau tokoh
informasi maupun pemerintah. Banyak kejadian merisaukan sekarang ini, seperti kenakalan
remaja, kasus gizi kurang, selalu dikaitkan dengan makin kurang berfungsinya pranata
keluarga, antara lain dalam memfasilitasi tumbuh kembang anak dan menanamkan nilai-nilai
Anak merupakan bagian dari keluarga, sering dikatakan sebagai potret atau gambaran
dari orang tuanya saat masih kecil. Namun tidaklah demikian karena anak merupakan
individu tersendiri yang tumbuh dan berkembang secara unik dan tidak dapat diulang setelah
usia bertambah.
Pada anak usia prasekolah, anak mengalami lompatan kemajuan yang menakjubkan.
Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional. Anak usia prasekolah ini
sedang dalam proses awal pencarian jati dirinya. Beberapa prilaku yang tidak ada, sekarang
muncul.
1
Secara fisik dan psikis usia ini adalah usia yag rentan berbagai penyakit dan
menimbulkan masalah yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak jika kondisi
kesehatan anak tidak ditangani secara baik oleh praktisi kesehatan dan juga usaha-usaha
dalam menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. Perawat dapat menbantu keluarga
optimal.
Suatu peran penting keluarga terkait dengan perawatan anak adalah peran
pengasuhan (parenting role), yang sama dalam menjalankan peran ini keluarga sangat
dipengaruhi oleh faktor usia orang tua, keterlibatan ayah atau suami dala pengasuhan anak,
latar belakang pendidikan orang tua, pengalaman sebelumnya dalam mengasuh anak, stress
yang dialami orang tua, dan hubungan suami istri. Berkaitan dengan perawatan anak di rumah
sakit, keluarga punya tugas adaptif, yaitu meneriama kondisi anak, mengelola kondisi anak,
ada,mendidik anggota keluarga yang lain tentang kondisi anak yang sedang sakit, dan
2
B. TUJUAN
anak prasekolah.
prasekolah.
4 Mahasiswa mampu menjelaskan masalah-masalah pada anak usia prasekolah.
5 Mahasiswa mampu menjelaskan bimbingan selama fase prasekolah.
6 Mahasiswa mampu menjelaskan asuhan keperawatan keluarga dengan anak
prasekolah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
A. Konsep Keluarga
1 Definisi keluarga
a) Friedman (1998)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama
perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama
dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal
jalur keturunan.
d) Burgess dan Locke (1992)
Keluarga adalah unit sosial terkecil dari individu-individu yang diikat oleh
kasus keluarga luas terlihat adanya nenek atau kakek dengan cucu.
e) Reisner (1980)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih
4
Fugsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang
kebutuhan psikososial.
b) Fungsi sosialisasi
c) Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber
daya manusia.
d) Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan
tempat tinggal.
5
f) Controls
1) Mempertahankan control social
2) Adanya pembagian kerja
3) Penempatan dan menggunakan sumber daya yang ada
3 Dimensi dasar struktur keluarga
Menurut Friedman struktur keluarga terdiri atas:
a) Pola dan proses komunikasi
Pola interaksi keluarga yang berfungsi:
1) Bersifat terbuka dan jujur
2) Selalu menyelesaikan konflik keluarga
3) Berpikiran positif
4) Tidak mengulang-ulang isu dan pendapat sendiri
b) Struktur peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi
3) Reward power
4) Coercive power
5) Affective power
d) Nilai nilai keluarga
Nilai merupakan suatu system, sikap dan kepercayaan yang secara sadar
peraturan.
Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan
6
Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi,
7
Perkembangan adalah pertambahan kemampuan struktur dan
fungsi tubuh yang lebih komleks dalam pola yang teratur dan dapat
1998).
Berat badan anak meningkat kira-kira 2,5 kg per tahun, berat rata-
rata pada usia 5 tahun adalah kira-kira 21 kg, hampir 6 kali berat
menjadi dua kali lipat panjang lahir pada usia 4 tahun,dan berada
kurus. Kepala sudah mencapai 90% dari ukuran orang dewasa pada
8
(b) Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri, seperti
fase falik. Selama fase ini, genitalia menjadi area yang menarik dan area
Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu
9
didasari sifat egosentris. Pemikiran di dominasi oleh apa yang dilihat,
datang.
2) Intuitive thuoght ( 4-6 tahun )
Anak mampu bermasyarakat namun masih belum mampu berpikir
prekonvensional. Anak belajar baik dan buruk, benar dan salah melalui
kebaikan
2 Tugas perkembangan anak usia prasekolah
a) Personal / sosial
1) Upaya untuk menciptakan diri sendiri seperti orang tuanya, tetapi
mandiri
2) Menggali lingkungan atas hasil prakarsanya
3) Membanggakan, mempunyai perasaan yang tidak dapat dirusak
4) Keluarga merupakan kelompok utama
5) Kelompok meningkat kepentingannya
6) Menerima peran sesuai jenis kelaminnya
7) Agresif
10
b) Motorik
1) Meningkatnya kemampuan bergerak dan koordinasi jadi lebih
mudah
2) Mengendarai sepeda dengan dua atau tiga roda
3) Melempar bola, tetapi sulit uintuk menangkapnya
c) Bahasa dan kognitif
1) Egosentrik
2) Ketrampilan bahasa makin baik
3) Mengajukan banyak pertanyaan; bagaimana, apa, dan mengapa?
4) Pemecahan masalah sederhana: menggunakan fantasi untuk
perkembangan anak.
4 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang
11
Pola pertumbuhan dan perkembangan secara normal antara anak yang satu dengan
yang lainnya pada akhirnya tidak selalu sama, karena dipengaruhi oleh interaksi
kembang, yaitu:
a) Genetika
1) Perbedaan ras, etnis, atau bangsa
2) Keluarga,
Ada keluarga yang cenderung mempunyai tubuh gemuk atau
perawakan pendek
3) Umur
Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap yang
laki.
5) Kelainan kromosom
Dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan, misalnya sindrom
down.
b) Pengaruh hormone
Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa prenatal, yaitu saat janin
berumur empat bulan. Pada saat itu terjadi pertumbuhan yang cepat.
12
2) Mekanis, posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat
anggota keluarga baru (adik). Anak merasa tidak diperhatikan lagi oleh
c) Bahaya fisik
13
1) Kecelakaan
Kecelakaan terjadi akibat keinginan anak untuk bermain yang
kegiatan fisik. Jika hal ini terjadi bisa berkembang menjadi masa
malu.
2) Keracunan
Pada dasarnya usia prasekolah suka mencoba segala sesuatu yang
Hal ini terutama sering ditemukan pada anak-anak yang berumur 3-4
14
tahun, karena mereka belum bisa membedakan antara khayalan dan
kenyataan.
Teror dimalam hari adalah suatu keadaan dimana sesaat setelah tertidur
anak setengah terbangun dengan kecemasan yang luar biasa. Anak tidak
anak bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan-jalan. Teror dimalam hari
dan tidur sambil berjalan biasanya berlangsung selama tidur dalam (Non
REM) dan terjadi dalam 3 jam pertama setelah anak tertidur. Tiap episode
hari sifatnya dramatis karena anak menjerit-jerit dan panik, keadaan ini
Untuk anak yang susah tidur bisa dilakukan beberapa tindakan berikut:
1) Ajak anak kembali ketempat tidurnya.
2) Berikan cerita yang pendek.
3) Tawari untuk ditemani oleh boneka atau selimut kesayangannya.
4) Gunakan lampu redup.
f) Masalah Pelatihan Buang Air (Toileting)
Pelatihan buang air besar biasanya mulai dilakukan pada saat anak
berumur 2-3 tahun, sedangkan pelatihan buang air kecil dilakukan pada
umur 3-4 tahun. Pada umur 5 tahun, kebanyakan anak sudah dapat
15
Cara terbaik untuk menghindari masalah pelatihan buang air (toilet
kakus).
4) Anak mampu mengikuti petunjuk atau aturan lesan yang
sederhana.
6 Bimbingan anak selama fase prasekolah
a) Usia 3 tahun
1) Persiapkan orang tua untuk peningkatan ketertarikan anak dalam
TK.
3) Tekankan tentang pentingnya pengaturan waktu.
4) Anjurkan orang tua untuk menawarkan pilihan-pilihan ketika anak
sedang ragu/bimbang.
5) Perubahan pada anak usia 3.5 tahun : anak akan menjadi kurang
dari kegelisahan emosi anak dan rasa takut anak kehilangan kasih
16
7) Ingatkan orang tua tentang keseimbangan yang telah dicapai pada
usia 3 tahun akan berubah menjadi tingkah laku yang agresif pada
usia 4 tahun.
8) antisipasi tentang adanya perubahan nafsu makan, seleksi makanan
anak.
9) Tekankan tentang perlunya perlindungan dan pendidikan untuk
mencegah cedera.
b) Usia 4 tahun
1) Persiapkan pada tingkah laku anak yang lebih agresif, termasuk
mengejutkan.
2) Eksplorasi perasaan orang tua berkenaan dengan tingkah laku
anak.
3) Masukkan anak ke TK
4) Persiapkan untuk peningkatan keingintahuan anak tentang seks
5) Tekankan tentang pentingnya menanamkan disiplin pada anak
6) Anjurkan orang tua untuk melatih anak berenang jika belum
d) Usia 6 tahun
Pada usia ini anak sudah memasuki masa sekolah.
7 Stimulasi bermain untuk tumbuh kembang anak
a) Definisi bermain
Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk
media yang baik untuk belajar karena bermain, anak akan berkata-kata
17
(berkomunikasi), belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan,
lain:
1) Perkembangan sensori-motorik
2) Perkembangan intelektual
3) Perkembangan social
4) Perkembangan kreativitas
5) Perkembangan kesadaran diri
6) Perkembangan moral
7) Bermain sebagai terapi
c) Tujuan bermain
Melalui fungsi yang terurai diatas pada prinsipnya bermain mempunyai
dengan baik.
4) Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stress karena sakit dan
18
tidak dapat dihindarkan sebagai mana juga yang dialami orang
d) Alat dan jenis permainan yang cocok untuk anak usia prasekolah (3-6 th)
Sejalan dengan tumbuh kembangnya anak prasekolah mempunyai
kemampuan motorik kasar dan halus yang lebih matang daripada anak
usia toddler.
Anak sudah lebih aktif, kreatif dan imajinatif. Demikian juga kemampuan
bahasanya. Anak juga sudah mampu memainkan peran orang tertentu yang
dipilih anak prasekolah. Untuk itu jenis alat permainan yang diberikan
pada anak, misal: sepeda, mobil-mobilan, alat olah raga, berenang dan
19
Sama halnya dengan anak usia toddler, anak prasekolah mengalami pertumbuhan
makanan ringan atau kudapan diantara waktu makan tersebut. Susu cukup
terlalu banyak berharap anak dapat melakukannya dengan tertib dan rapi.
20
d) Fasilitasi anak untuk mencoba jenis makanan baru. Makanan baru tidak
21
BAB III
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Hari/Tanggal : Selasa,08-03-2011
Mahasiswa : Kelompok 9
A. Data Umum
1. Nama KK : Tn.R
2. Umur : 26 tahun
3. Alamat : Kuprik
4. Pekerjaan KK : Supir
5. Pendidikan : SMA
6. Komposisi keluarga
a) Istri
1) Nama : Ny. A
2) Umur : 24 tahun
3) Pendidikan : SMA
4) Pekerjaan : Wiraswasta
b) Anak
No
NamNama Jenis Hubunga Umur Pendidi Status imunisasi Ket
Kela n dgn kan BCG Polio DPT Hepat Camp
min KK itis ak
1. An.D Pr Anak 5 thn TK 0
kandung kecil
22
2. An. T Lk Anak 4 bln - -
kandung
Genogram
keterangan:
7. Tipe keluarga : Tradisional Nuclear, yaitu terdiri dari bapak, ibu, dan anak (2 orang),
23
Penghasilan keluarga selain untuk membiayai hidup sehari-hari juga untuk
dikarenakan berhenti minum ASI dan disambung minum susu formula hingga
Pada usia 2,5 anak pernah kambuh kembali dan dirawat di puskesmas, tetapi
karena anak tidak sembuh sembuh sehingga orang tua cemas dan membawa ke
menyebabkan anak panas. Setelah usia 4 tahun hingga sekarang ( 5 tahun ) klien
24
d) Anak T (anak ke 2)
Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat dan rawat inap di
Rumah Sakit.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Tn. R mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan . Saat dikaji Tn.R dalam
ASI dengan susu formula dan demam berdarah.Keluarga mengatakan anak mendapat
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Luas rumah yang ditempati 24 meter/kubik (lebar , panjang ) terdiri dari ruang tamu,
ruang tengah, ruang keluarga, 4 kamar tidur,dapur, kamar mandi dan WC. Tipe
cukup, sinar matahari masuk melalui jendela dan ventilasi. Sumber air minum yang
digunakan dari sumur. Air yang digunakan untuk air minum juga dari sumur. WC-nya
tidak memiliki septik tank (WC cemplung). Status rumah adalah milik pribadi.
Ventilasi rumah cukup, atap rumah terbuat dari seng. Penerangan pada malam hari
menggunakan listrik, cara memasak makanan dan air minum menggunakan kompor.
25
Tempat pembuangan sampah dipekarangan rumah kemudian dibakar. Keadaan
halaman rumah banyak ditumbuhi rumput dan keluarga mengatakan jarang membuka
8 6 4 3
9 1
7 5 2
10
Keterangan Denah :
1. Ruang tamu
2. Ruang tengah
11 3. Kamar 1
4. Kamar 2
5. Ruang keluarga
6. Kamar 3
7. Ruang makan
8. Kamar 4 ( ruang shalat keluarga )
9. Dapur
10. Kamar mandi
11. WC
26
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Tetangga depan dan samping kanan hubungannya baik dengan keluarga Tn.R dan
juga warga dari lingkungan Tn.R akrab kepada tetangga sebelah kanan dan kiri.
pagi sampai jam 16.00 wit sebagai supir.Sedangkan Ny.A membantu suaminya
Indonesia.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Tn.R bertanggung jawab berperan sebagai kepala keluarga yang harus bertanggung
jawab terhadap keluarga.Ny.A berperan sebagai ibu rumah tangga yang juga
mengurus anak-anaknya.
27
Sebagai anggota masyarakat, mencari nafkah dengan pekerjaan menjadi
supir mobil.
b) Ny. A
1) Formal
Sebagai ibu rumah tangga, istri, dan anak.
2) Informal
Masih aktif menjadi anggota masyarakat, sering mengikuti acara pengajian
2) Informal
Belum ada.
4. Nilai dan Norma Keluarga
Nilai dan norma yang berlaku dukeluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang di
dia,seperti cara memanggil kakak, paman, bibi, tante, dan teman sebayanya. Baik di
jika anak mengalami panas tinggi, karena menurut orang tua anak mempunyai
28
KB,yang awalnya menggunakan KB jenis pil namun karena tidak cocok diganti
5. Fungsi ekonomi
Menurut pengakuan keluarga, penghasilan saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan
keluarga. Bahkan dapat sedikit membantu kebutuhan kuliah adiknya. Tetapi keluarga
sebelumnya.
b) Jangka panjang
Keluarga ingin memasukkan anaknya ke les privat bahasa inggris, tetapi
penyakit yang pernah diderita anaknya masa lalu dapat kambuh kembali.
3. Strategi koping yang digunakan
Jika anaknya sakit, orang tua selalu membawa anaknya ke puskesmas. Dan jika ada
masalah dalam keluarga suami dan istri selalu mendiskusikan masalah tanpa
melibatkan anak-anak.
29
RR : 20x/m
SB : 37,1
b) Ny. A
TD :100/60
ND :72x/m
RR :20x/m
SB :37,0
c) An. D
ND : 94x/m
SB : 36,5
RR : 22x/m
d) An. T
ND : 96x/m
SB : 36,5
RR : 24x/m
2 Head to toe
a) Tn.R (kepala keluarga)
1) Kepala
Rambut dan kulit kepala
Inspeksi:rambut ikal,kulit bersih
Mata
Inspeksi:kudua mata simetris,konjungtiva tidak pucat,sclera tidak
icterik.
Palpasi:tidak ada nyeri tekan,tekanan bola mata tidak tinggi.
Hidung
Inspeksi:hidung simetris,tidak ada secret,tidak ada korpal,tidak ada
pembesaran polip.
Palpasi:tidak ada nyeri tekan
Mulut dan faring
Inspeksi:tidak ada stomatis,tidak ada karies gigi,tidak ada gigi
30
Palpasi:tidak ada nyeri tekan,tidak ada fraktur pada tilang iga
Perkusi:terdengar resonan pada paru dan redup pada jantung.
Auskultasi:terdengar vesikuler
4) Abdomen
Inspeksi tidak ada nodul,tidak acites.
Auskultasi:suara peristaltic terdengar
Perkusi:terdengar timpani pada usus,dan redup pada hati dan ginjal.
Palpasi:tidak ada nyeri tekan,tidak ada pembesaran hati dan limpa.
5) Ekstermitas
Inspeksi:anggota gerak lengkap,tidak ada luka,bekas jahitan,tidak ada
icterik.
Palpasi:tidak ada nyeri tekan,tekanan bola mata tidak tinggi.
- Hidung
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada korpal, tidak
31
Auskultasi : suara peristaltic terdengar 25x/menit
Perkusi : terdengar tympani pada usus, dan redup pada hati dan ginjal.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati dan ginjal.
Genetalia
Tidak ada keluhan.
5) Ekstremitas
Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak
tidak ikterik.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tekanan bola mata tidak tinggi.
- Hidung
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada pembesaran
polip.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
32
Auskultasi : suara peristaltic terdengar 25x/menit
Perkusi : terdengar tympani pada usus, dan redup pada hati dan ginjal.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati dan ginjal.
Genetalia
Tidak ada keluhan.
5) Ekstremitas
Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak
tidak ikterik.
- Hidung
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada korpal, tidak
3) Dada
Inspeksi : bentuk normochest, tidak ada nodul.
4) Abdomen
Inspeksi : tidak ada nodul, tidak acites.
Auskultasi : suara peristaltic terdengar 5x/menit
Perkusi : terdengar tympani pada usus, dan redup pada hati dan ginjal.
5) Ekstremitas
Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak
H. Harapan Keluarga
33
1. Persepsi Terhadap Masalah
Keluarga memandang masalah sebagai sesuatu yang wajar dalam sebuah rumah
tangga, namun dalam kesehatan anak, keluarga sangat memperhatikan hal tersebut.
Keluarga mengerti perubahan kesehatan anak misalnya anak panas tinggi karena
menurut keluarga anak pernah menderita sakit DBD. Jadi keluarga selalu waspada.
2. Harapan Terhadap Masalah
Tn. R dan Ny. A menginginkan agar kesehatan anaknya tetap terjaga dan sehingga
anaknya tidak kambuh dengan penyakit yang pernah diderita, dan anaknya dapat
I. Pengkajian Fokus
1 Stimulasi apa yang diberikan oleh keluarga terhadap anak
Ny.A memberikan stimulus pada An.D dengan memperingatkan waktu sesuai jam
dan kegiatan yang telah diberikan agar bisa dibiasakan dalam kebiasaan sehari-
hari. Orang tua memberikan gambar-gambar, angka dan huruf huruf yang
ditempel di dinding untuk belajar anak, serta di belikan sepeda, anak sudah dapat
mengendarai.
2 Sudahkan anak mengikuti Play Group
An.D tidak mengikuti play group dan langsung dimasukkan di taman kanak-kanak
(TK). Karena orang tua beralasan tempat play group jaraknya jauh dari tempat
kecuali Tn R hanya memiliki waktu setelah pulang dari kerja jam 16.00 hingga
anak pada orang lain ataupun memiliki pengasuh selain orang tua.
34
5 Kemampuan apa yang telah dimiliki anak saat ini
a) Personal / sosial
1) Anak sering meniru meniru gaya seperti ibunya seperti berdandan,
2) Sering ikut ikut ibunya saat mencuci piring atau baju,
3) Selalu mengikuti perintah yang diberikan oleh ayah dan ibunya,
4) Mudah akrab dengan semua orang, baik yang sudah dikenal
memasak,
3) Anak lebih sering berteriak jika dia tidak bisa melakukan sesuatu,
4) Anak sudah bisa mengenal warna,
d) Ketakutan
Anak trauma atau menangis jika melihat orang jatuh atau kecelakaan,
35
Keluarga menginginkan jumlah anaknya cukup dua, dalam pembagian tugas
keluarga antara ayah dan ibu saling bekerja sama saat salah satu membutuhkan
J. Analisa Data
mengatakan
langsung membawa
anaknya ke
puskesmas.
DO :
36
nampak berantusias
dalam menanggapi
keadaan kesehatan
anaknya.
DS : Resiko ketidakmampuan
nutrisi adalah
makan sehari-hari
DO
Anak berumur 5
tahun
37
BB : 18 kg, TB : 110
cm
Anak makan nasi +
lauk, habis porsi
jika nafsu makannya
sedang menurun.
di jalanan
Ny A mengatakan
menggunakan alat
dapur
DO
An D sudah dapat
mengendarai sepeda
sendiri
Tempat kerja Ny A
38
dekat dengan jalan
raya
Tidak terdapat
pembatas atau pagar
di depan rumah
K. Skoring
perawatan pada perubahan yang akan terjadi pada status kesehatan anaknya
39
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 2/3 x 1 = 2/3 2/3 Keluarga
Skala:
Krisis mencemaskan tentang
kekambuhan penyakit
menjadi masalah
keluarga
2. Kemungkinan masalah 2/2 x 2 = 2 2 Kecemasan klien
a
3. Potensial masalah 2/3 x 1= 2/3 2/3 Masalah yang dialami
d
dapat dicegah dapat dicegah atau
Skala : i
Cukup diatasi oleh klien, dan
n
keluarga Nampak
y
antusias dalam
a
menanggapi kesehatan
anaknya.
prasekolah.
ditanggulangi akan
menyebabkan penurunan
kepada An. D
41
Dicegah dicegah cukup karena
pengolahan makanan
Z dengan penurunan
pemasukan nutrisi.
42
3. Resiko cedera fisik pada anak b/d ketidakmampuan keluarga memodifikasi
L. Prioritas Masalah
1. Kecemasan orang tua berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memberi
perawatan pada perubahan yang akan terjadi pada status kesehatan anaknya.
2. Resiko cedera fisik pada anak b/d ketidakmampuan keluarga memodifikasi
43
3. Resiko terjadinya gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An.
anak prasekolah
1. 08-03-
2011 Kecemasan orang Tujuan umum: 1. Anjurkan 1. Dengan
44
menghadapi
masalah
3. Anjurkan
menyebabkan memikirkan
kecemasan masalah
kesehatan masyarakat.
1. Anjurkan orang
tua atau
keluarga untuk
2.
selalu
08-03-
11 mengawasi
45
kegiatan anak
khususnya
bermain yang
dapat
membahayakan
fisik.
2. Anjurkan
Kebutuhan nutrisi
keluarga untuk
anak terpenuhi
memberikan
dengan kriteria
tempat
khususnya terjadi
tersendiri untuk
peningkatan berat
bermain anak.
badan 3. Anjurkan
keluarga
menjauhkan
atau menyimpan
peralatan yang
dapat
membahayakan
anak
4. Anjurkan
Resiko terjadinya
keluarga
gangguan nutrisi
membuat
dan kebutuhan
pembatas atau
tubuh pada An. D
pagar depan
46
b/d rumah agar anak
mengenali 1. Anjurkan
memiliki tidak
anak. melainkan
2. Berikan
bermain.
lingkungan
yang nyaman
dan menarik
meningkat
nafsu
3. Anjurkan untuk
makannya dan
perhatikan
tidak terfokus
waktu makan
pada bermain.
anak
47
3. Biasanya anak
biasa ia
makan.
N. Pelaksanaan / Implementasi
mengungkapkan kecemasan.
48
stressor yang menyebabkan kecemasan.
membahayakan fisik.
membahayakan anak
49
3. Menganjurkan untuk perhatikan waktu
makan anak
gizi seimbang
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
50
c) Perawat sebagai pelaksana
d) Perawat sebagai pengawas kesehatan
e) Perawat sebagai konsultan
f) Perawat sebagai kolaborasi
g) Perawat sebagai fasilitator
h) Perawat sebagai penemu kasus
i) Perawat sebagai modifikasi lingkungan
5. Pertumbuhan dan perkembangan anak prasekolah
a) Pertumbuhan
Berat badan anak meningkat kira-kira 2,5 kg per tahun, berat rata-rata pada usia 5
tahun adalah kira-kira 21 kg, hampir 6 kali berat badan lahir. Prasekolah
bertumbuh 2-3 inci per tahun, panjang menjadi dua kali lipat panjang lahir pada
usia 4 tahun.
b) Perkembangan
1) Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan semakin
falik.
d) Perkembangan psikososial ( Eric Ericson )
Fase perkembangan psikososial pada anak usia prasekolah adalah inisiatif vs
rasa bersalah.
e) Perkembangan kognitif ( Jean Piaget )
Fase berkembangan kognitif anak usia prasekolah adalah fase praoperasional.
f) Perkembangan Moral ( Kahlberg )
Fase perkembangan moral pada anak usia prasekolah memasuki fase
prekonvensional.
6. Tugas perkembangan anak usia prasekolah
a) Personal / sosial
1) Upaya untuk menciptakan diri sendiri seperti orang tuanya, tetapi
mandiri
2) Menggali lingkungan atas hasil prakarsanya
3) Membanggakan, mempunyai perasaan yang tidak dapat dirusak.
51
4) Keluarga merupakan kelompok utama
5) Kelompok meningkat kepentingannya
6) Menerima peran sesuai jenis kelaminnya
7) Agresif
b) Motorik
1) Meningkatnya kemampuan bergerak dan koordinasi jadi lebih mudah
2) Mengendarai sepeda dengan dua atau tiga roda
3) Melempar bola, tetapi sulit uintuk menangkapnya
c) Bahasa dan kognitif
1) Egosentrik
2) Ketrampilan bahasa makin baik
3) Mengajukan banyak pertanyaan; bagaimana, apa, dan mengapa?
4) Pemecahan masalah sederhana: menggunakan fantasi untuk memahami,
mengatasi masalah.
d) Ketakutan
1) Pengrusakan diri
2) Dikebiri
3) Gelap,Ketidaktahuan
4) Objek bayangan, tak dikenal.
7. Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah
a) Membantu anak untuk bersosialisasi
b) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain
perkembangan anak.
B. SARAN
52
1. Bagi mahasiswa makalah ini dapat dijadikan acuan untuk mendapatkan informasi
petunjuk dalam pelayanan asuhan keperawatan yang sesuai dengan teori yang ada.
3. Bagi keluarga yang memiliki anak prasekolah dapat mengerti proses pertumbuhan
DAFTAR PUSTAKA
Internet, http:// www. Dcolzs.blogspot.com, tanggal 01 maret 2011 jam 20.10 WIT,
asuhan keperawatan dengan anak prasekolah
Internet, http:// www. Umitrastikes.blogspot.com, tanggal 01 maret 2011 jam 20.10 WIT,
asuhan keperawatan keluarga denagn anak balita dan prasekolah
Supartini yupi. 2004. Konsep dasar keperawatan anak : buku kedokteran, EGC, jakarta
53