Patofisiologi Hipertensi
Patofisiologi Hipertensi
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Hipertensi adalah peninggian tekanan darah di atas normal. Ini
kongestif (CHF).
B. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk menjelaskan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi atau istilah kedokteran
menjelaskan hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi gangguan
pada mekanisme pengaturan tekanan darah (Mansjoer, 2000 : 144).
abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus menerus
darah sistolik 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik 90 mmHg
(ignatavicius,1994).
B. Etiologi
ini.
a. Genetik: individu yang mempunyai riwayat keluarga dengan
berkembangnya hipertensi.
e. Gaya hidup: merokok dan konsumsi alkohol dapat meningkatkan
2. Hipertensi sekunder.
a. Penggunaan kontrasepsi hormonal (estrogen)
jantung) diperoleh dari perkalian antara stroke volume dengan heart rate
tekanan darah antara lain sistem baro reseptor arteri, pengaturan volume
dalam aorta dan dinding ventrikel kiri. Baroreseptor ini memonitor derajat
Bila tubuh mengalami kelebihan garam dan air, tekanan darah meningkat
ambang tekanan pada ginjal dalam mengekskresikan garam dan air akan
dan III mempunyai aksi vasokonstriktor yang kuat pada pembuluh darah
tekanan darah.
Sekresi renin tidak tepat diduga sebagai penyebab meningkatnya
napas dan dispnea, dan/ atau gejala uremia. Tekanan darah diastolik >115
mmHg, dengan rentang tekanan diastolik antara 130-170 mmHg.
dan stroke.
D. Manifestasi Klinis
Peninggian tekanan darah kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala
darah, gejala yang timbul dapat berbeda-beda. Biasanya tanpa gejala atau
bersifat spesifik, misalnya sakit kepala atau pusing. Gejala lain yang sering
jantung, infark miokardium, stroke atau gagal ginjal. Namun deteksi dini
mortalitas. Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa
F. Komplikasi
Meningkatnya tekanan darah seringkali merupakan satu-satunya
tanpa gejala dan baru timbul gejala setelah komplikasi pada organ sasaran
hipertensi essensial.
Pada survei hipertensi di Indonesia tercatat gejala-gejala pusing,
pola makan. beberapa kasus hipertensi erat kaitannya dengan gaya hidup
dalam dua kategori pengobatan dan pencegahan tekanan darah yang tinggi
kurang dari 140/90 pada pasien tanpa penyakit diabetes dan penyakit
ginjal kronik dan kurang dari 130/90 pada pasien dengan penyakit diatas.
Berbagai macam strategi pengobatan penyakit jantung hipertensi :
1. Pengaturan Diet
Berbagai studi menunjukkan bahwa diet dan pola hidup
per hari.
b. Diet tinggi potassium, dapat menurunkan tekanan darah tapi
koroner.
e. Tidak mengkomsumsi Alkohol.
2. Olahraga Teratur
Olahraga teratur seperti berjalan, lari, berenang, bersepeda
tekanan darah.
3. Penurunan Berat Badan
Pada beberapa studi menunjukkan bahwa obesitas