Kegawatdaruratan III
Asidosis Metabolik Pada Diabetes Mellitus
Supriadi, S.Kp., MHS.
Oleh :
Annisa Khabba Latifa
NIM. SR112050529
KELAS 4A | S1 KEPERAWATAN
ASIDOSIS METABOLIK
A. Pengertian
Asidosis metabolik merupakan suatu keadaan kehilangan basa atau terjadi penumpukan
asam. Keadaan ini ditandai dengan adanya penurunan pH kurang dari 7,35 dan HCO 3
kurang dari 22 mEq/L.
B. Klasifikasi
Asidosis metabolik dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama:
Asidosis metabolik dengan anion gap yang tinggi
Pada asidosis metabolik ini ditandai oleh penurunan kadar HCO3- plasma tetapi
C. Etiologi
1. Asidosis metabolik dengan anion gap yang tinggi
a. Laktasidosis
Syok sirkulasi
Hipoksia berat
Hipoglikemia akibat diabetes mellitus, alkohol, gagal hati
b. Ketoasidosis
Ketoasidosis diabetes
Ketoasidosis alkohol
Starvasi
c. Gagal ginjal
Akut atau kronis
d. Asam-asam eksogenus
Asam salisilat, metil alkohol
2. Asidosis metabolik dengan anion gap yang normal (Hiperkloremik)
Penyebab asidosis metabolik dengan celah anion normal terdiri dari penyakit ginjal
yang menimbulkan pembuangan bikarbonat (asidosis tubulus ginjal), obat-obatan
tertentu (asetazolamid), gelung ileum dengan stasis, diare, atau fistula pancreas.
D. Manifestasi Klinis
Pada asidosis ringan, gejala penyakit yang mendasari asidosis metabolik dapat
menyembunyikan bukti klinis yang langsung. Tanda dan gejala tersebut meliputi:
1. Sakit kepala dan letargi yang kemudian berlanjut menjadi keluhan mau pingsan,
depresi SSP, pernapasan kussmaul (ketika paru-paru mencoba melakukan kompensasi
dengan menhembus keluar CO2), hipotensi, stupor, dan (jika keadaannya sangat berat
serta tidak teratasi) koma dan kematian
2. Gangguan GI yang menyertai yang menimbulkan anoreksia, nausea, vomitus, diare
dan mungkin pula dehidrasi
3. Kulit yang hangat dan tampak kemerahan (flushing), yang disebabkan oleh penurunan
respons vaskuler terhadap stimuli saraf simpatik yang peka terhadap perubahan pH
4. Napas yang berbau manis (bau seperti aseton) akibat katabolisme lemak dan ekskresi
aseton yang menumpuk melalui paru-paru. Keadaan ini disebabkan oleh diabetes
mellitus yang mendasari terjadinya asidosis metabolik
Lipogenesis
Lipolisis
Ketogenesis
Memproduksi ion H+
pH dan HCO3-
Asidosis Metabolik
Patofisiologi
Defisiensi insulin akan menurunkan proses lipogenesis dan mempercepat proses
lipolisis. Sebagai akibatnya, kadar asam lemak bebas (FFA [Fatty Free Acid]) plasma menjadi
dua kali lipat. Dengan alasan yang tidak diketahui, pasien diabetes mengalami kenaikan kadar
glukagon plasma yang konstan kendati ketika terjadi hiperglikemia yang sangat berat.
Keadaan ini turut menimbulkan mobilisasi asam lemak bebas. Asam lemak bebas
memberikan energi pada jaringan yang sensitive-insulin dan kelaparan sel-glukosa seperti
otot skeletal.
Namun demikian, mobilisasi asam lemak bebas mengakibatkan pembentukan keton
bodies. Keton mengganggu keseimbangan asam basa tubuh dengan memproduksi ion
hidrogen sehingga pH menjadi turun, dan semakin banyak ion hidrogen diproduksi, kadar
bikarbonat (HCO3-) plasma semakin berkurang karena digunakan sebagai buffer dan asidosis
metabolik dapat terjadi. Asidosis mengakibatkan pernapasan yang cepat dan dalam (dispnea,
pernapasan kusmaull). Napas pasien akan berbau aseton. Urin menjadi sangat asam.
Pencegahan Primer, Sekunder dan Tersier
a. Pencegahan Primer