Booklet Pengelolaan Limbah B3 Di Perkantoran PDF
Booklet Pengelolaan Limbah B3 Di Perkantoran PDF
PROVINSI
JAWA BARAT
4. Berdasarkan Kategori
5. Berdasarkan Sumber
LIMBAH B3 Re Use
Recycle
Reduce
Pemerintah No.
Pasal 3 :
Setiap penghasil
limbah Bahan
berbahaya dan
beracun (B3)
wajib mengelola Apakah Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) itu ?
limbah B3 yang Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun adalah Sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengan-
dihasilkannya dung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau merusakkan
lingkungan hidup dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lain.
3
Bahaya Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Berdasarkan Kategori
Limbah B3 kategori I merupakan Limbah B3 yang berdampak akut dan langsung, contoh : obat-obatan
kadaluarsa, accu bekas, debu asbes, limbah laboratorium, pestisida/DDT, jarum suntik bekas dan lain-
lain.
Limbah B3 kategori II merupakan Limbah B3 yang memiliki efek tunda & berdampak tidak langsung,
5
Berdasarkan Sumber
1) Limbah B3 dari sumber tidak spesifik adalah limbah B3 yang pada umumnya berasal bukan dari proses utamanya,
tetapi berasal dari kegiatan pemeliharaan alat, pencuciaan, pengemasan dan lain-lain contohnya: Debu dan fiber
asbes asbes putih, Lead scrap, Kemasan bekas B3, Minyak pelumas bekas, Limbah elektronik termasuk lampu TL,
Sludge IPAL, Kain majun bekas (used rags) dan lain-lain.
2) Limbah B3 dari sumber spesifik adalah Limbah B3 sisa proses suatu industri atau kegiatan yang secara spesifik
dapat ditentukan.
3) Limbah B3 dari B3 kadaluwarsa, B3 yang tumpah, B3 yang tidak memenuhi spesifikasi produk yang akan dibuang,
dan bekas kemasan B3
Limbah B3 dari bekas kemasan B3 Sand Foundry dari Industri peleburan baja Oli bekas dari sumber tidak spesifik
6
identifikasi & pencatatan
Pelaporan Penyimpanan
Pengelolaan limbah B3 adalah rangkaian kegiatan
yang mencakup pengurangan, penyimpanan,
pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pen-
golahan dan penimbunan limbah B3. Pengelolaan
limbah B3 bertujuan untuk mencegah dan me-
nanggulangi pencemaran dan/atau kerusakan ling-
kungan hidup yang diakibatkan oleh limbah B3 serta
Pengangkutan
melakukan pemulihan kualitas lingkungan yang su-
dah tercemar sehingga sesuai fungsinya kembali. Pengelolaan
7
Limbah bahan berbahaya dan beracun yang dihasilkan dari kegiatan perkantoran pada umumnya sedikit sehing-
ga pengelolaannya sering terabaikan dan pengelolaanya disatukan dengan sampah domestik padahal berdasarkan Undang
-Undang 32 Tahun 2009, setiap penghasil limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) wajib mengelola limbah B3 yang
dihasilkannya sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku.
Pengelolaan limbah B3 dari kegiatan perkantoran sama dengan dari kegiatan lainnya yaitu meliputi :
1. Tahapan pertama yang harus dilakukan adalah melakukan identifikasi terhadap sumber
yang berpotensi menghasilkan limbah B3. Kegiatan yang berpotensi menghasilkan limbah
B3 adalah :
2. Melakukan pencatatan terhadap jenis limbah B3 yang dihasilkan (jenis limbah B3 sesuai
dengan hasil identifikasi) ke dalam log book.
9
CONTOH LIMBAH B3 DARI KEGIATAN DOMESTIK (RUMAH TANGGA & PERKANTORAN )
10
Ketentuan teknis
Tempat
Penyimpanan
Sementara limbah
B3 mengacu
kepada Kepdal No.
01/1995 tentang
Tata cara
penyimpanan dan
pengumpulan
limbah B3.
Tentang Simbol
dan Label Limbah
B3.
KETENTUAN TEKNIS TPS LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN 12
1. Bagian luar bangunan diberi papan nama dan diberi simbol limbah B3 sesuai dengan karakteristik limbah B3 yang disimpan;
2. Limbah B3 terlindung dari hujan dan sinar matahari;
3. Bangunan memiliki sistem ventilasi;
4. Bangunan dilengkapi dengan saluran dan bak penampung tumpahan (jika menyimpan limbah B3 cair);
5. Sistem penyimpanan menggunakan sistem blok / sel yang dipisahkan masing-masing blok/sel dipisahkan gang/tanggul;
6. Lokasi Penyimpanan Limbah B3 bebas banjir dan tidak rawan bencana (dapat direkayasa dengan teknologi untuk perlin-
dungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
7. lokasi Penyimpanan Limbah B3 berada di dalam penguasaan Setiap Orang yang menghasilkan limbah B3 tersebut/Tanah hal
milik;
8. kemasan/limbah limbah B3 diberi alas/pallet;
9. Pengemasan limbah B3 dilakukan sesuai dengan bentuk dan karakteristik limbah B3 dan mampu mengungkung limbah B3
untuk tetap berada dalam kemasan;
10. Pengemasan limbah B3 dilengkapi dengan simbol label limbah B3 dengan Label paling sedikit memuat keterangan mengenai
nama limbah B3, identitas penghasil limbah B3, tanggal dihasilkan limbah B3 dan tanggal pengemasan limbah B3;
11. kondisi kemasan limbah B3 bebas karat, tidak bocor dan tidak meluber;
12. Memiliki logbook/catatan untuk mendata/mencatat keluar masuk limbah limbah B3 yang memuat sumber, nama, jumlah
dan karakteristik limbah B3, pelaksanaan penyimpanan dan pengelolaan lanjutan;
13. Dilengkapi dengan SOP tanggap darurat dan SOP Penyimpanan ;
14. Dilengkapi dengan alat pemadam api dan penanggulangan keadaan darurat lain yang sesuai ;
15. Serta tersedia fasilitas P3K yang mudah dijangkau.
13
KETENTUAN TEKNIS TPS LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
Papan nama, symbol limbah B3 Saluran ceceran, system sel, dan tanggul Pallet dan symbol dan label pada kemasan
limbah B3
mengacu kepada
Peraturan
Menteri
Lingkungan Hidup
Nomor 14 Tahun
2013 Tentang
Limbah B3.
15
SIMBOL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PADA KEMASAN
B. Kemasan Limbah B3 wajib dilekati Label Limbah B3 dan Simbol Limbah B3.
C. Label Limbah B3 paling sedikit meliputi keterangan mengenai :
1. Nama Limbah B3;
2. Identitas Penghasil Limbah B3;
3. Tanggal dihasilkannya Limbah B3; dan Tanggal Pengemasan Limbah B3.
16
4. Jika limbah B3 yang disimpan di TPS limbah B3 sudah mencukupi atau akan habis masa sim-
pannya maka segera menyerahkan limbah B3 yang disimpan ke pihak ketiga yang berizin.
Perpindahan / pergerakan limbah B3 yang dilakukan oleh pihak ke-3 dilengkapi dengan dokumen manifest limbah
B3
Pihak yang melakukan pengelola limbah B3 memperoleh salinan dokumen manifest limbah B3 sesuai dipersyarat-
kan
Untuk pengangkut limbah B3, kendaraan yang digunakan sesuai dengan rekomendasi dari KLH
Pengangkutan limbah B3 telah mendapatkan rekomendasi pengangkutan limbah B3 dari KLHK dan izin
pengangkutan limbah B3 dari Kementerian Perhubungan
Jenis limbah B3 yang diangkut sesuai dengan rekomendasi dan izin pengangkutan limbah B3 yang dimiliki
Rute dan wilayah pengangkutan limbah B3 sesuai dengan rekomendasi dan izin pengangkutan limbah B3
18
5. Menyimpan bukti penyerahan limbah B3 yang telah diangkut atau diserahkan kepada pihak keti-
ga. Bukti tersebut berupa Manifest salinan #2, salinan #3 dan salinan #7.
Maksimal
Jumlah
Tanggal Masuk Penyimpanan s/d Tanggal Keluar Jumlah Limbah
No. Jenis Limbah B3 Masuk Sumber Limbah B3 Limbah B3 Tujuan Penyerahan
Limbah B3 tanggal (t=0+90hr, Limbah B3
Masuk
180+90hr,180hr)
Total 1 Total 0
24
PERATURAN-PERATURAN TERKAIT PENGELOLAAN LIMBAH B3
PERATURAN TENTANG
PermenLH
Pemanfaatan Limbah B3
02/2008
PermenLH
Pengelolaan Limbah di Pelabuhan
05/2009
PermenLH
Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah B3
18/2009
25
PERATURAN
Contoh Log Book Limbah B3 TENTANG
PermenLH
NSPK (Norma, Standar, Prosedur, Kriteria) Pengelolaan Limbah B3
30/2009
PermenLH
Tata Cara Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3
33/2009
PermenLH
Simbol dan Label Limbah B3
14/2013
Kep. Ka. Bapedal Nomor : Kep- 01/ Tata Cara & Persyaratan Teknis Penyimpanan & Pengumpulan Limbah
BAPEDAL/09/1995 B3
Kep. Ka. Bapedal Nomor : Kep- 04/ Tata Cara Penimbunan Hasil Pengolahan, Persyaratan Lokasi Bekas
BAPEDAL/09/1995 Pengolahan dan Lokasi Penimbunan Limbah B3