KRITISI JURNAL
Dalam kehidupan kita tentu tidak lepas dari masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang
dihadapi tentunya harus memiliki manajemen yang baik. Dan dalam hal ini, pemerintah turut
campur tangan di bawahi oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes). Sebagai suatu lembaga yang
jawab akan hal ini. Kemenkes selaku pembuat kebijakan kesehatan juga perlu melakukan
analisis terhadap setiap kebijakan kesehatan yang dibuat supaya derajat kesehatan di Indonesia
Analisis Kebijakan Kesehatan, terdiri dari 3 kata yang mengandung arti atau dimensi
yang luas, yaitu analisa atau analisis, kebijakan, dan kesehatan. Analisa atau analisis, adalah
penyelidikan terhadap suatu peristiwa (seperti karangan, perbuatan, kejadian atau peristiwa)
untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya, sebab musabab atau duduk perkaranya. Kebijakan
adalah rangkaian dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu
pekerjaan kepemimpinan, dan cara bertindak (tentag organisasi, atau pemerintah); pernyataan
cita-cita, tujuan, prinsip, atau maksud sebagai garis pedoman untuk manajemen dalam usaha
mencapai sasaran tertentu. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.
Jadi, analisis kebijakan kesehatan adalah pengunaan berbagai metode penelitian dan
argumen untuk menghasilkan dan memindahkan informasi yang relevan dengan kebijakan
sehingga dapat dimanfaatkan ditingkat politik dalam rangka memecahkan masalah kebijakan
kesehatan.
A. Rumusan Masalah
Dalam jurnal ini yang menjadi topik masalahnya adalah Perkembangan struktur sosio-
demografi penduduk dan infrastruktur kota depok yang pesat berpengaruh terhadap masalah
hubungan struktur dan proses terhadap hasil pelayanan puskesmas, kepuasan pelanggan.
C. Tempat dan waktu penelitian
Di rumah responden pada bulan maret 2004, dalam wilayah kerja enam puskesmas kecamatan di
Kota Depok
D. Populasi
Semua penduduk yang bermukim diwilayah kerja puskesmas kecamatan se-kota Depok
E. Sampel
300 Rumah tangga yang tersebar disetiap kelurahan wilayah kerja masing-masing puskesmas
perbaikan adalah kelengkapan sarana , sedangkan untuk atribut proses adalah waktu tunggu
pendaftaran.
I. Landasan Teori
Di jurnal ini belum dijelaskan secara mendalam teori-teori yang mendukung
tentang mutu pelayanan kesehatan, puskesmas, dan pelayanandan permasalahan yang ada.
Dimana Pengertian mutu atau kualitas layanan kesehatan bersifat multi dimensi, yaitu mutu
menurut jasa pelayanan kesehatan (pasien dan keluarganya), menurut penyelenggara pelayanan
kesehatan (pihak insititusi dan petugas pemberi layanan kesehatan) serta menurut penyandang
Pengertian Puskesmas
ungsi Puskesmas
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama, yaitu pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan
kesehatan masyarakat.
Pengertian Pelayanan
Karakteristik Pelayanan menurut Norman (1991;14) dalam Sari (1998) adalah sebagai
berikut:
a. Sifat tidak dapat diraba dari pelayanan sangat berlawanan dari sifat nyata dari barang jadi.
b. Pelayanan itu pada kenyataannya terdiri dari tindakan nyata dan merupakan pengaruh yang
sifatnya adalah tindakan sosial. Sementara kontrol dan manajemen dari tindakan sosial ini lebih
c. Produksi dan konsumsi dari pelayanan tidak bisa dipisahkan secara nyata, karena pada
Karakteristik lain daripada jasa (Pelayanan) dikemukakan oleh Tjiptono (1998 ; 15-18)
meliputi :
a. Intangibility
Konsep intangible memiliki dua pengertian (Berry dalam Enis dan Cox, dalam Tjiptono,
1998;16), yaitu:
2. Sesuatu yang tidak mudah didefinisikan, diformulasikan, atau dipahami secara rohaniah.
b. Inseparability
Bahwa service biasanya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara
bersamaan.
c. Variability
Service bersifat sangat variabel karena merupakannon standarizet output artinya banyak variasi
bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan dan dimana service tersebut dihasilkan.
Ada tiga faktor yang menyebabkan variabelitas kualitas service (Bovee, Houston, dan Thill,
d. Perishability
Service merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak bisa disimpan. Service berasal
dari orang-orang, bukan dari perusahaan. Tanpa memberi nilai pada diri sendiri, karyawan tidak
punya arti. Harga diri yang tinggi adalah unsur yang paling mendasar bagi keberhasilan
organisasi yang menyediakan jasa pelayanan apapun. Jika para karyawan merasa enak tentang
dirinya sendiri dan kepada atasannya, pandangan positif seperti ini akan menular kepada para
pelanggan. Rasa peduli yang ditunjang oleh semangat kerjasama dari manajemen tingkat puncak
sampai pada tingkat operasional merupakan kunci utama perusahaan jasa dalam memberikan
pelayanan yang berkualitas. Pada hakekatnya everybody is a service provider pada deskripsi
yang harus dilakukan yaitu mengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi,
informasi dan edukasi (KIE), pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat dan
generasi muda, dan peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Untuk mewujudkan
kebijakan program lingkungan sehat maka harus diterapkan penyediaan sarana air bersih dan
sanitasi dasar, pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan, pengendalian dampak resiko
Hasil penelitian yang didapatkan sudah sesuai dengan tujuan yang di inginkan yaitu telah
membahas tentang mutu pelayanan puskesmas dan hubungan struktur dan proses terhadap hasil
pelayanan puskesmas, kepuasan pelanggan. Dari jurnal memang kualitas pelayanan pihak
puskesmas kepada pelanggan memang sudah cukup baik, tetapi tidak ditemukan adanya masalah
kota depok yang pesat berpengaruh terhadap masalah kesehatan yang semakin kompleks.
Saran yang terbaik untuk pihak puskesmas untuk lebih baik lagi harusnya tetap
menjalankan kebijakan program upaya kesehatan dan pelayanan kesehatan yang harus diterapkan
yaitu :pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya, pengadaan,
peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya, pengadaan
peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial, peningkatan pelayanan
kesehatan dasar yang mencakup sekurang-kurangnya promosi kesehatan, kesehatan ibu dan
anak, keluarga berencana, dan penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan. Adapun
lainnya
3. Penanggulangan gizi lebih
4. Peningkatan surveilans gizi
5. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
miskin
3. Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit
Definisi Pelayanan Kesehatan - Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep yang digunakan
dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. definisi pelayanan kesehatan
menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo adalah sebuah sub sistem pelayanan kesehatan yang
tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif( peningkatan kesehatan )
dengan sasaran masyarakat. Sedangkan menurut Levey dan Loomba (1973), Pelayanan
Kesehatan Adalah upaya yang diselenggarakan sendiri/secara bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan mencembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan peroorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat.
definisi pelayanan kesehatan menurut Depkes RI (2009) adalah setiap upaya yang
diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan, keluarga, kelompok dan atupun masyarakat. Sesuai dengan batasan seperti di atas,
mudah dipahami bahwa bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang ditemukan banyak
macamnya. Karena kesemuanya ini ditentukan oleh:
4. A.LATAR BELAKANG
5. Dalam program 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu periode kedua, Presiden RI
menetapkan 45 program penting yang akan dijalankan di seluruh tanah air berkaitan
dengan pembangunan sektoral dan regional.
Dari 45 program ini telah dipilih 15 program unggulan, dimana kesehatan masuk dalam
program ke 12. Landasan kerja pembangunan kesehatan pada Kabinet Indonesia Bersatu
ke-2 ini, akan memperhatikan tiga tagline penting yaitu change and continuity;
debottlenecking, acceleration, and enhancemen; serta unity, together we can
Sejak dilantik menjadi Menteri Kesehatan, dr. Endang R. Sedyaningsih, MPH, Dr. PH.
telah menetapkan program jangka pendek 100 hari dan program jangka menengah tahun
2010 2014 yang disusun dalam sebuah rencana strategis Depkes.
8. Maksud dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah
manajemen
9. 1. .Tujuan Umum
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah akan membahas masalah kebijakan
kebijakan pemerintah dalam bidang kesehatan
11. Tujuan khusu dalam penulisan makalah ini adalah akan membahas masalah-masalah:
a. Dasar-hukum Gerakan pembangunan berwawasan kesehatan
b. Perubahan paradigm system pelayanan kesehatan
c. Oragnisasi depkes
d. Visi, misi depkes
e. Strategi depkes
13. Adapun ruang lingkup penulisan makalah ini adalah hanya akan membahas maslah
kebijakan pemerintah dalam bidang kesehatan, terutama perubahan paradigm pelayanan
kesehatan, visi, misi dan strategi depkes.
14. BAB II
PEMBAHASAN
18. Gerakan pembangunan berwawasan kesehatan adalah inisiatif semua komponen bangsa
dalam menetapkan perencanaan pembangunan selalu berorientasi untuk mengedapankan
upaya promotif dan preventif pada masalah kesehatan, walaupun bukan berarti
mengesampingkan kegiatan kuratif.
Gerakan tersebut berlaku untuk semua komponen bangsa yang harus berpartisipasi secara
aktif baik yang berupa kegiatan individu, keluarga, kelompok masyarakat, instansi
pemerintah ataupun swasta. Promotif yang dimaksud adalah suatu upaya untuk
meningkatkan status kesehatan dan menjaganya dari semua kemungkinan-kemingkinan
yang menyebabkan timbulnya penyakit dan masalah kesehatan. Kegiatan tersebut bisa
berupa meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan, menjaga kebugaran tubuh,
mengatur menu seimbang termasuk didalamnya kegiatan rekreasi dan pembinaan mental
spiritual
Kegiatan preventif dapat dilaksanakan dengan cara mencegah dan menghindari
timbulnya penyakit dan masalah kesehatan lain. Kegiatan ini bisa berupa pemberian
imunisasi, perbaikan lingkungan ( hygiene dan sanitasi )baik perorangan, perumahan,
industri rumah tangga maupan indistri perusahaan. Kegiatan preventif juga diulakukan
untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas juga kereta api dan keselamatan kerja
terhadap seluruh pekerja termasuk pekerja perusahaan. Pada tingkat perusahaan dan
departemen dampak lingkungan dengan kegiatan analisa dampak lingkungan ( AMDAL)
Pada departemen yang terkait misalkan Departemen Pertanian harus dipikirkan juga
bagaimana mencegah dan mengurangi terjadinya dampak insectisida terhadap
penggunanya.
Contoh yang lain : misal pada kegiatan industri perusahaan, jadi semua industri
perusahaan dalam mengolah produknya harus sudah memikirkan dampak lingkungan
utamanya terhadap pengolahan polutan (limbah produksi) sehingga memenuhi batas
ambang kesehatan yang ditentukan
19. C.Pembangunan Berwawasan Kesehatan
1. Promotif
Meningkatkan pengetahuan
Menjaga stamina tubuh
Menu seimbang
2. Preventif
Imunisasi
Hygiene
Lingkungan
Amdal
Taat lalu lintas
Keselamatan kerja
3. Kuratif
Pengobatan
Rehabilitasi
20. STRATEGI
1. Menggerakan dan memberdayakan masyarakat
2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas
3. Meningkatkan system survey lens, monitoring, dan informasi kesehatan
4. Meningkatkan pembiayaan kesehatan
22. Sejak dilantik menjadi Menteri Kesehatan, dr. Endang R. Sedyaningsih, MPH, Dr. PH.
telah menetapkan program jangka pendek 100 hari dan program jangka menengah tahun
2010 2014 yang disusun dalam sebuah rencana strategis Depkes.
Visi Rencana Strategis yang ingin dicapai Depkes adalah Masyarakat Yang Mandiri dan
Berkeadilan. Visi ini dituangkan menjadi 4 misi yaitu :
24. Visi dan Misi ini akan diwujudkan melalui 6 Rencana Strategi Tahun 2010 2014, yaitu:
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam
pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, bermutu dan berkeadilan, serta
berbasis bukti,: dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif
3. MEningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan
jaminan social kesehatan nasional
4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang merata dan
bermutu
5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan
serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat
kesehatan dan makanan
6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdayaguna dan
berhasilguna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggung jawab.
25. JAMPERSAL
Menteri Kesehat an akhirnya mengeluarkan petunjuk teknis (juknis) mengenai jaminan
persalinan (jampersal). Juknis ini tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia nomor 631/Menkes/per/ iii/2011 Tentang Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan.
Diterbitkannya Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan ini untuk digunakan sebagai acuan
penyelenggaraan program Jaminan Persalinan. Petunjuk Teknis ini merupakan bagian tak
terpisahkan dari Pedoman Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).
Petunjuk Teknis ini telah disusun bersama-sama secara lintas sektor dan lintas program
serta masukan dari ikatan profesi dan pelaksana program di daerah. Kepada semua pihak
yang memberikan kontribusinya saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.
Semoga petunjuk teknis ini bermanfaat dalam mendukung upaya kita untuk mewujudkan
masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.
Sebagaimana diketahui, dalam rangka mempercepat pencapaian tujuan pembangunan
kesehatan nasional serta Millennium Development Goals (MDGs), pada tahun 2011
Kementerian Kesehatan meluncurkan kebijakan jampersal.
Dari beberapa pencapaian tujuan pembangunan kesehatan nasional serta MDGs,
pihaknya menghadapi berbagai hal yang multi kompleks seperti masalah budaya,
pendidikan masyarakat, pengetahuan, lingkungan, kecukupan fasilitas kesehatan,
sumberdaya manusia dan lainnya.
Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
tantangan yang lebih sulit dicapai dibandingkan target MDGs lainnya
Oleh karena itu, upaya penurunan AKI tidak dapat lagi dilakukan dengan intervensi biasa,
diperlukan upaya-upaya terobosan serta peningkatan kerjasama lintas sektor untuk
mengejar ketertinggalan penurunan AKI agar dapat mencapai target MDGs.
Salah satu faktor yang penting adalah perlunya meningkatkan akses masyarakat terhadap
persalinan yang sehat dengan cara memberikan kemudahan pembiayaan kepada seluruh
ibu hamil yang belum memiliki jaminan persalinan.
Jaminan Persalinan ini diberikan kepada semua ibu hamil agar dapat mengakses
pemeriksaan persalinan, pertolongan persalinan, pemerikasaan nifas dan pelayanan KB
oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan sehingga pada gilirannya dapat menekan
angka kematian ibu dan bayi.
26. JAMKESMAS
27. Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) adalah program pelayanan kesehatan gratis
bagi masyarakat miskin yang sebelumnya disebut Asuransi Kesehatan untuk Masyarakat
Miskin (Askeskin).
Program yang dimulai pada tahun 2008 ini dilanjutkan pada tahun 2009 karena (menurut
pemerintah) terbukti meningkatkan akses rakyat miskin terhadap layanan kesehatan
gratis. Program itu nantinya terintegrasi atau menjadi bagian dari Sistem Jaminan Sosial
Nasional yang bertujuan memberi perlindungan sosial dan kesehatan bagi seluruh lapisan
masyarakat. Jika Sistem Jaminan Sosial Nasional(SJSN) efektif diterapkan di Indonesia,
program Jamkesmas akan disesuaikan dengan sistem itu. Salah satunya, pengaturan
proporsi iuran pemerintah pusat dan daerah untuk pembiayaan pemeliharaan kesehatan
rakyat miskin.
o
30. 4. Promotif
Meningkatkan pengetahuan
Menjaga stamina tubuh
Menu seimbang
5. Preventif
Imunisasi
Hygiene
Lingkungan
Amdal
Taat lalu lintas
Keselamatan kerja
6. Kuratif
Pengobatan
Rehabilitasi
31. STRATEGI
5. Menggerakan dan memberdayakan masyarakat
6. Meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas
7. Meningkatkan system survey lens, monitoring, dan informasi kesehatan
8. Meningkatkan pembiayaan kesehatan
40. PENUTUP
41. KESIMPULAN