Anda di halaman 1dari 9

Definisi Balance Scorecard

Balanced Scorecard merupakan sistem manajemen strategis yang menterjemahkan


visi dan strategi suatu organisasi kedalam tujuan dan ukuran operasional. (Hansen Mowen,
2003)
Balance Scorecard adalah sistem manajemen strategis yang mendefinisikan sistem
akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi. Balance scorecard menerjemahkan misi
dan strategi organisasi dalam tujuan operasional dan ukuran kinerja dalam empat
perspektif, (Veithzal Rivai, 2009:612) yaitu:

1. Perspektif keuangan
Menjelaskan konsekuensi ekonomi tindakan yang diambil dalam
tiga perspektif lain. Sasaran perpektif keuangan masing-masing perusahaan berbeda,
namun tetap berkaitan dengan laba. Ukuran dalam perspektif ini :

2. Perspektif Pelanggan
Mendefinisikan segmen pasar dan pelanggan dimana unit bisnis akan bersaing.
Terdapat dua kelompok ukuran yaitu generik dan faktor pendorong kinerja.
3. Perspektif bisnis internal
Menjelaskan proses internal yang diperlukan untuk memberikan nilai pada
pelanggan dan pemilik.

4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (infrastruktur) mendefinisikan


kemampuan yang diperlukan oleh organisasi untuk memperoleh pertumbuhan jangka
panjang dan perbaikan.(Hansen, Mowen, 2006:509)

Jadi dari beberapa pengertian yang dikemukakan diatas, penulis berkesimpulan


bahwa Balance Scorecard merupakan suatu metode pengukuran kinerja modern dalam
manajemen perusahaan yang menggunakan kartu skor dengan penyeimbangan ukuran
berdasarkan keuangan dan non keuangan, seperti ukuran pada pelanggan dan pangsa pasar
dan kemampuan internal dalam menumbuhkan usahanya yang bersifat jangka
panjang. Balance Scorecardmenjadi sebuah sistem manajemen strategis untuk
menterjemahkan misi dan strategi perusahaan untuk mengetahui, mengontrol dan
mengevaluasi kinerja perusahaannya sekarang dan untuk masa depan.

Faktor yang Memacu Perusahaan Mengimplementasikan Balance Scorecard


Mengimplementasikan suatu perencanaan yang telah disusun merupakan suatu
pekerjaan yang tidak mudah, bahkan mungkin lebih sulit dibandingkan dengan merumuskan
perencanaan balanced scorecard. Ada beberapa hal yang dapat memicu perusahaan dalam
mengimplementasikan balanced scorecarddiantaranya adanya keterbatasan tentang ukuran
yang spesifik dalam sistem manajemen tradisional, yaitu (Veithzal Rivai, 2009:608) :
1. Cost : Zaman sekarang konsumen sangat kritis, perkembangan teknologi semakin
cept, dan tingkat persaingan yang sangat ketat sehingga biaya tidak lagi menjadi satu-
satunya atribut persaingan. Ada atribut-atribut kompetitif lainnya yang jauh lebih
penting dari biaya, seperti kualitas, delivery, pelayanan pelanggan dan lain
sebagainya.
2. Productivity : Secara konvensional, produktivitas didefinisikan sebagai rasio antara
total output dengan total input.
3. Profitability : Mengukur kinerja perusahaan yang menyeluruh dengan cara
menggunakan profitabilitas tidak bermanfaat lagi karena sifatnya yang berjangka
pendek.

Selain itu, menurut paham penulis ada beberapa faktor lain yang memicu
implementasi balanced scorecard. faktor persaingan global menuntut perusahaan mampu
menunjukkan keunggulannya kepada pangsa pasar dan konsumen atas produk yang ia
hasilkan. Perusahaan harus mampu mempertahankan kinerja, meningkatkan kemampuan dan
dapat merumuskan strategi yang tepat untuk menyesuaikan perencanaan strategi dengan
perubahan-perubahan lingkungan bisnis yang selalu dinamis. Untuk itu, perusahaan harus
memiliki sebuah alat pengukuran yang tepat untuk mengukur kinerja dari waktu ke waktu
Maka balanced scorecard menjadi suatu alternatif manajemen perusahaan untuk diterapkan.

Tujuan Balance Scorecard


Balanced Scorecard memberikan kerangka yang komprehensif untuk
menterjemahkan visi dan misi perusahaan sehingga dapat menggambarkan aspek-aspek
pengukur kinerja organisasi secara menyeluruh. Tujuan dari pengukuran kinerja
dalam dengan metode balance scorecard bukan hanya penggabungan dari ukuran-ukuran
keuangan dan non keuangan yang ada, melainkan merupakan hasil dari suatu proses atas
bawah berdasarkan misi dan strategi sebuah divisi. Misi dan strategi tersebut harus dapat
diterjemahkan dalam tujuan dan pengukuran yang lebih nyata. Kata balance disini bertujuan
untuk menekankan adanya peneyeimbangan antara beberapa faktor dalam pengukuran yang
dilakukan,

1. Keseimbangan antara pengukuran ekstern untuk pemegang saham dan pelanggan dan
pengukuran intern dari proses bisnis intern, inovasi dan proses pembelajaran dan
pertumbuhan.
2. Keseimbangan antara pengukuran hasil dari usaha masa lalu dan pengukuran yang
mendorong kinerja masa mendatang.
3. Keseimbangan anatara unsur obyektivitas, yaitu pengukuran berupa hasil kuantitatif
yang diperoleh secara mudah, dan unsur subyektivitas, yaitu pengukuran pemicu
kinerja yang membutuhkan pertimbangan.

Jadi, dari uraian konsep diatas, dapat penulis simpulkan bahwa Balanced
Scorecard merupakan suatu metode pengukuran kinerja manajemen perusahaan
yang melibatkan beberapa ukuran strategis yang berlainan baik bersifat keuangan maupun
non-keuangan yang bertujuan untuk menyeimbangkan pengukuran secara koheren yang
diharapkan mampu mengevaluasi kinerja perusahaan dan meningkatkan kemampuan untuk
pencapaian tujuan. Balanced scorecard menjadi salah satu pilihan perusahaan untuk
mengukur kinerja dan mengetahui tingkat kemampuan organisasi atau perusahaan yang
akurat dan efektif dibandingkan dengan sistem pengukuran tradisional yang hanya
menggunakan ukuran finansial, sehingga mempermudah pihak manajemen dalam mengambil
keputusan yang tepat.

Perkembangan Terkini Implementasi Balance Scorecard


Implementasi merupakan rangkaian aktifitas dan pekerjaan yang dibutuhkan untuk
mewujudkan perencanaan balanced scorecard yang telah disusun manajemen sebagai alat
ukur kinerja.
Sejak satu dekade terakhir, banyak organisasi atau perusahaan secara umum
mengetahui keunggulan penerapan balance scorecard sebagai alat pengukuran kinerja
perusahaan yang lebih akurat dibandingkan dengan alat ukur lainnya. Diantaranya
penerapan balance scorecard tidak hanya dapat diimplementasikan pada perusahaan bisnis,
tetapi juga pada perusahaan atau organisasi nirlaba atau organisasi publik. Organisasi publik
bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat bukan untuk mendapatkan
keuntungan. Organisasi ini dapat mengukur efektivitas dan efisiensinya dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat menggunakan pengukuran kinerja sistem balance scorecard.
Beberapa langkah awal mengimplementasikan balanced scorecard yaitu :

1. Memperjelas visi dan strategis perusahaan


Visi oleh Veithzal Rivai (2009) yaitu gambaran kondisi yang akan diwujudkan
oleh perusahaan di masa mendatang. Sedangkan strategi secara sederhana dapat
diartikan sebagai cara-cara yang dapat digunakan perusahaan untuk menjalankan
misinya, meraih visinya atau tujuan-tujuannya
2. Mengembangkan sasaran strategi
3. Meluncurkan inisiatif strategi lintas bisnis
4. Membimbing setiap divisi mengembangkan setiap strateginya masing-masing,
konsisten dengan yang dimiliki perusahaan.

Balanced scorecard digunakan untuk menyeimbangkan usaha dan perhatian


manajemen kepada kinerja keuangan dan non keuangan, serta kinerja jangka pendek dan
kinerja jangka panjang. Balanced scorecardditujukan untuk memperbaiki sistem pengukuran
kinerja manajemen.(Mulyadi, 2001)
Balanced scorecard merupakan alat ukur terhadap kinerja manajemen dengan ukuran
aspek keuangan dan non keuangan. Berdasarkan pendekatan balanced scorecard, kinerja
keuangan yang dihasilkan oleh manajemen merupakan akibat diwujudkannya kinerja dalam
pemuasan kebutuhan konsumen, pelaksanaan proses bisnis internal yang produktif dan
efektivitas biaya dan pembangunan personel yang produktif dan berkomitmen.
Implementasi balanced scorecard dapat diterapkan tidak hanya pada perusahaan
bisnis (profit oriented) tetapi juga organisasi nirlaba atau publik, artinya sama-sama
memberikan suatu hasil pengukuran kinerja yang komprehensif dan koheren bagi masing-
masing perusahaan, dan mampu meningkatkan efektifitas kinerja sehingga menjadikan
perusahaan dapat bertahan dalam persaingan global.

Keunggulan Balance Scorecard


Veithzal Rivai (2013:627) dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan mengatakan bahwa keunggulan penerapan balanced scorecard dalam sebuah
perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Mensinergikan strategi dengan indikator kunci di semua lini organisasi


Dengan balanced scorecard, memungkinkan pengukuran kinerja pada semua
lini bisnis bahkan sampai pada individu/person dari lini bisnis tersebut dapat mengerti
dan bertanggungjawab serta bagaimana hubungannya terhadap kesuksesan organisasi
secara keseluruhan.
2. Mengukur serta mengatur kinerja bisnis lebih efektif
Balanced scorecard memberikan kemudahan bagi manajemen untuk
memonitor hingga ke semua lini bisnis supaya dapat berjalan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan dan mengidentifikasi ancaman masalah yang muncul atau
peluang bisnis yang baru.
3. Memudahkan feedback dan komunikasi strategis
Balanced scorecard dapat memudahkan komunikasi serta sharinginformasi
antar lini bisnis sehingga permasalahan yang muncul dapat sedini mungkin
diidentifikasi serta dapat juga mengidentifikasi peluang bisnis di masa depan.

Menurut Mulyadi (2001:18:24), keunggulan metode balanced scorecard memiliki


keunggulan :
1. Komprehensif. Balanced scorecard memperluas perspektif yang dicakup dalam
prencanaan strategis, dari yang sebelumnya hanya terbatas pada perspektif keuangan,
meluas ketiga perspektif yang lain.. Perluasan ini menghasilkan manfaat yaitu :
menjanjikan kinerja keuangan yang berlipat ganda dan berjangka panjang serta
membuat perusahaan mampu untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompleks.
2. Kohern. Balanced scorecard mewajibkan personel untuk membangun hubungan
sebab akibat diantara berbagai sasaran strategis yang dihasilkan dalam perencanaan
strategis. Setiap sasaran strategis yang ditetapkan dalam perspektif non keuangan
harus memiliki hubungan kausal dengan sasaran keuangan. Sehingga secara tidak
langsung dapat memotivasi personel untuk bertanggung jawab dalam mencari inisiatif
strategi yang bermanfaat untuk menghasilkan kinerja keuangan.
3. Seimbang. Keseimbangan sasaran strategis yang dihasilkan oleh sistem perencanaan
strategis penting untuk menghasilkan kinerja keuangan dalam jangka panjang. Semua
perspektif dalam balanced scorecard harus diperlakukan secara seimbang.
4. Terukur. Balanced Scorecard mengukur sasaran-sasaran strategis yang sulit untuk
diukur, seperti sasaran non-keuangan.

Jadi sistem balanced scorecard merupakan suatu sistem yang memang menjadi solusi
bagi perusahaan yang ingin mengukur kinerja perusahaannya dengan hasil yang akurat dan
komprehensif, karena keunggulan dan kelebihan dari sistem ini jauh lebih lengkap
dibandingkan dengan sistem tradisional yang hanya mengukur tingkat kemampuan finansial
saja.

Adanya sistem pengukuran kinerja baru seperti balanced scorecardmerupakan inovasi


baru yang mampu melengkapi alat ukur kinerja perusahaan. Sebelumnya telah ada sistem
tradisional dimana alat ukur hanya didasarkan pada ukuran keuangan saja, terfokus kepada
data keuangan seperti biaya-biaya, produktivitas, sales for employee dan lain sebagainya.
Maka muncullah metode balanced scorecard sebagai suatu pengukuran yang lebih akuran
dan efektif dalam pengukuran kinerja manajemen perusahaan. Adapun perbedaan diantara
kedua sistem ini seperti terlihat dalam tabel :

Balance Scorecard Sebagai Inti Sistem Manajemen Strategik

Manajemen Tradisional Manajemen Balanced Scorecard


1. Pengendalian melalui anggaran 1. Umpan balik dan pembelajaran
2. Berfokus pada fungsi-fungsi dalam 2. Berfokus pada tim fungsional silang
3. Pengukuran kinerja terintegrasi yang
orgnisasi
3. Mengabaikan pengukuran kinerja atau berdasarkan hubungan sebab akibat
4. Infomasi fungsional silang dan
pengukuran kinerja dilakukan secara
disebarluaskan ke seluruh fungsi dalam
terpisah
4. Informasi fungsional tunggal organisasi
Tabel Perbedaan Sistem Tradisional dengan Balanced Scorecard

Jadi dari data diatas sangat jelas bahwa sistem balanced scorecard menjadi suatu
alternatif bagi perusahaan untuk melaksanakan pengukuran kinerja, dimana kelebihan-
kelebihan yang dimiliki sistem ini jauh lebih lengkap dan akurat dibandingkan sistem
tradisional. Hal ini sudah dibuktikan dengan hasil penelitian Cahyo Halim Isttiqlal pada
perbankan Syariah (2009), Fatmawati Sukesti di Universitas Muhammadiyah Semarang,
Andie Tri Purwanto dalam penelitiannya pada Lingkungan hidup (SDA). Semua
hasil penelitian mereka menyatakan keefektifan dan eksistensi penggunaan balanced
scorecard sebagai alat ukur yang komprehensif dan sesuai dengan lingkungan bisnis saat
sekarang.
Di dalam manajemen strategik, ada dua tahapan penting yaitu tahapan perencanaan
dan implementasi. Posisi balanced scorecard awalnya berada pada tahap implementasi.
Fungsi balanced scorecard di sini hanya sebagai alat ukur kinerja secara komprehensif
kepada para eksekutif dan memberikan feedbacktentang kinerja manajemen. Dampak dari
keberhasilan penerapan balanced scorecard memicu para eksekutif untuk
menggunakan balanced scorecard pada tahapan perencanaan strategik. Mulai saat
itu, balanced scorecard tidak lagi digunakan sebagai alat ukur kinerja namun berkembang
menjadi sistem manajemen strategik.
Dalam kaitannya dengan perencanaan, balanced scorecard memungkinkan
perusahaan untuk dapat mengintegrasikan antara perencanaan strategik dengan penyusunan
anggaran tahunan. Dalam menetapkan target jangka pendek untuk pengukuran strategik,
manajer sekaligus harus juga meramalkan target untuk jangka panjang.. dengan demikian
anggaran tahunan yang dibuat oleh perusahaan akan mencerminkan rencana perusahaan yang
sesuai dengan strategi bersaing perusahaan.
BSC merupakan suatu inovasi pengukuran kontemporer yang memberikan
pengukuran secara menyeluruh terhadap kinerja strategik perusahaan sehingga sistem ini
menjadi inti dalam manajemen strategik yang tujuannya mengarah kepada pengambilan
keputusan strategik oleh manajer dan pihak intern perusahaan
Perusahaan yang inovatif menggunakan balanced scorecard sebagai sebuah sistem
manajemen strategis untuk mengelola strategi jangka panjang. Perusahaan menggunakan
fokus pengukuran ini untuk menghasilkan proses manajemen penting (Kaplan & Norton,
Anonim, 2009) :

1. Memperjelas dan menterjemahkan visi dan strategi


Proses Scorecard dimulai dengan tim manajemen puncak yang bersama-sama
bekerja menerjemahkan strategi unit bisnis kedalam berbagai tujuan strategis yang
spesifik (empat perspektif ukuran scorecard)
2. Mengkomunikasikan dan mengaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategi
Tujuan dari ukuran strategis balanced scorecard dikomunikasikan ke seluruh
organisasi melalui surat edaran, papan buletin, video dan bahkan secara elektronis
melalui jaringan kommputer. Hal ini untuk menginformasikan kepada pekerja
mengenai berbagai tujuan penting yang harus dicapai agar strategi perusahaan
berhasil.
3. Merencanakan menetapkan sasaran dan menyelaraskan berbagai inisiatif strategis
Pada eksekutif senior harus menentukan sasaran bagi berbagai
ukuran scorecard yang harus mencerminkan adanya perubahan dalam kinerja unit
bisnis. Sasaran-sasaran ini dapat berasal dari berbagai sumber. Sasaran untuk
pelanggan seharusnya berasal dari upaya untuk memenuhi atau melampaui ekspektasi
pelanggan.
4. Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis
Balanced scorecard memungkinkan manajer memantau dan menyesuaikan
pelaksanaan strategis, dan jika perlu membuat perubahan-perubahan mendasar
terhadap strategi itu sendiri, hal ini mendorong timbulnya proses penetapan visi dan
strategi baru dimana tujuan dalam berbagai perspektif ditinjau ulang, diperbaharui dan
diganti agar sesuai dengan pandangan terkini mengenai hasil strategis dan pendorong
kinerja yang dibutuhkan untuk periode mendatang. (Kaplan & Norton dalam jurnal
Friska)

Peranan balanced scorecard menjadi inti atau utama dalam sistem manajemen
strategik dikarenakan adanya kontribusi BSC dalam perumusan dan perencanaan strategik.
Ini merupakan suatu alat mutakhir dalam menterjemahkan strategi perusahaan ke dalam
aktivitas operrasional perusahaan. Dengan menerapkan BSC perusahaan tidak saja berfikir
jangka pendek namun juga disibukkan dalam pencapaian tujuan jangka menengah maupun
jangka panjang. BSC merupakan pengenjatawahan halhal strategik kepada seluruh tingkatan
organisasi. BSC dipakai bukan hanya untuk komunikasi strategi, tetapi juga untuk
manajemen strategi.
Jadi dapat di simpulkan bahwa sistem balanced scorecard merupakan salah satu alat
pengukuran yang menjadi inti dari manajemen strategik karena kemampuan dan keunggulan
yang dimilikinya mampu memberikan keberhasilan dalam menjalankan strategi perusahaan
secara jangka panjang. Sistem balanced scorecard dalam tahap perencanaan dan
implementasi mampu memberikan kontribusi yang besar terhadap pencapaian visi dan
strategi perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai