Balanced Scorecard
Balanced Scorecard
1. Perspektif keuangan
Menjelaskan konsekuensi ekonomi tindakan yang diambil dalam
tiga perspektif lain. Sasaran perpektif keuangan masing-masing perusahaan berbeda,
namun tetap berkaitan dengan laba. Ukuran dalam perspektif ini :
2. Perspektif Pelanggan
Mendefinisikan segmen pasar dan pelanggan dimana unit bisnis akan bersaing.
Terdapat dua kelompok ukuran yaitu generik dan faktor pendorong kinerja.
3. Perspektif bisnis internal
Menjelaskan proses internal yang diperlukan untuk memberikan nilai pada
pelanggan dan pemilik.
Selain itu, menurut paham penulis ada beberapa faktor lain yang memicu
implementasi balanced scorecard. faktor persaingan global menuntut perusahaan mampu
menunjukkan keunggulannya kepada pangsa pasar dan konsumen atas produk yang ia
hasilkan. Perusahaan harus mampu mempertahankan kinerja, meningkatkan kemampuan dan
dapat merumuskan strategi yang tepat untuk menyesuaikan perencanaan strategi dengan
perubahan-perubahan lingkungan bisnis yang selalu dinamis. Untuk itu, perusahaan harus
memiliki sebuah alat pengukuran yang tepat untuk mengukur kinerja dari waktu ke waktu
Maka balanced scorecard menjadi suatu alternatif manajemen perusahaan untuk diterapkan.
1. Keseimbangan antara pengukuran ekstern untuk pemegang saham dan pelanggan dan
pengukuran intern dari proses bisnis intern, inovasi dan proses pembelajaran dan
pertumbuhan.
2. Keseimbangan antara pengukuran hasil dari usaha masa lalu dan pengukuran yang
mendorong kinerja masa mendatang.
3. Keseimbangan anatara unsur obyektivitas, yaitu pengukuran berupa hasil kuantitatif
yang diperoleh secara mudah, dan unsur subyektivitas, yaitu pengukuran pemicu
kinerja yang membutuhkan pertimbangan.
Jadi, dari uraian konsep diatas, dapat penulis simpulkan bahwa Balanced
Scorecard merupakan suatu metode pengukuran kinerja manajemen perusahaan
yang melibatkan beberapa ukuran strategis yang berlainan baik bersifat keuangan maupun
non-keuangan yang bertujuan untuk menyeimbangkan pengukuran secara koheren yang
diharapkan mampu mengevaluasi kinerja perusahaan dan meningkatkan kemampuan untuk
pencapaian tujuan. Balanced scorecard menjadi salah satu pilihan perusahaan untuk
mengukur kinerja dan mengetahui tingkat kemampuan organisasi atau perusahaan yang
akurat dan efektif dibandingkan dengan sistem pengukuran tradisional yang hanya
menggunakan ukuran finansial, sehingga mempermudah pihak manajemen dalam mengambil
keputusan yang tepat.
Jadi sistem balanced scorecard merupakan suatu sistem yang memang menjadi solusi
bagi perusahaan yang ingin mengukur kinerja perusahaannya dengan hasil yang akurat dan
komprehensif, karena keunggulan dan kelebihan dari sistem ini jauh lebih lengkap
dibandingkan dengan sistem tradisional yang hanya mengukur tingkat kemampuan finansial
saja.
Jadi dari data diatas sangat jelas bahwa sistem balanced scorecard menjadi suatu
alternatif bagi perusahaan untuk melaksanakan pengukuran kinerja, dimana kelebihan-
kelebihan yang dimiliki sistem ini jauh lebih lengkap dan akurat dibandingkan sistem
tradisional. Hal ini sudah dibuktikan dengan hasil penelitian Cahyo Halim Isttiqlal pada
perbankan Syariah (2009), Fatmawati Sukesti di Universitas Muhammadiyah Semarang,
Andie Tri Purwanto dalam penelitiannya pada Lingkungan hidup (SDA). Semua
hasil penelitian mereka menyatakan keefektifan dan eksistensi penggunaan balanced
scorecard sebagai alat ukur yang komprehensif dan sesuai dengan lingkungan bisnis saat
sekarang.
Di dalam manajemen strategik, ada dua tahapan penting yaitu tahapan perencanaan
dan implementasi. Posisi balanced scorecard awalnya berada pada tahap implementasi.
Fungsi balanced scorecard di sini hanya sebagai alat ukur kinerja secara komprehensif
kepada para eksekutif dan memberikan feedbacktentang kinerja manajemen. Dampak dari
keberhasilan penerapan balanced scorecard memicu para eksekutif untuk
menggunakan balanced scorecard pada tahapan perencanaan strategik. Mulai saat
itu, balanced scorecard tidak lagi digunakan sebagai alat ukur kinerja namun berkembang
menjadi sistem manajemen strategik.
Dalam kaitannya dengan perencanaan, balanced scorecard memungkinkan
perusahaan untuk dapat mengintegrasikan antara perencanaan strategik dengan penyusunan
anggaran tahunan. Dalam menetapkan target jangka pendek untuk pengukuran strategik,
manajer sekaligus harus juga meramalkan target untuk jangka panjang.. dengan demikian
anggaran tahunan yang dibuat oleh perusahaan akan mencerminkan rencana perusahaan yang
sesuai dengan strategi bersaing perusahaan.
BSC merupakan suatu inovasi pengukuran kontemporer yang memberikan
pengukuran secara menyeluruh terhadap kinerja strategik perusahaan sehingga sistem ini
menjadi inti dalam manajemen strategik yang tujuannya mengarah kepada pengambilan
keputusan strategik oleh manajer dan pihak intern perusahaan
Perusahaan yang inovatif menggunakan balanced scorecard sebagai sebuah sistem
manajemen strategis untuk mengelola strategi jangka panjang. Perusahaan menggunakan
fokus pengukuran ini untuk menghasilkan proses manajemen penting (Kaplan & Norton,
Anonim, 2009) :
Peranan balanced scorecard menjadi inti atau utama dalam sistem manajemen
strategik dikarenakan adanya kontribusi BSC dalam perumusan dan perencanaan strategik.
Ini merupakan suatu alat mutakhir dalam menterjemahkan strategi perusahaan ke dalam
aktivitas operrasional perusahaan. Dengan menerapkan BSC perusahaan tidak saja berfikir
jangka pendek namun juga disibukkan dalam pencapaian tujuan jangka menengah maupun
jangka panjang. BSC merupakan pengenjatawahan halhal strategik kepada seluruh tingkatan
organisasi. BSC dipakai bukan hanya untuk komunikasi strategi, tetapi juga untuk
manajemen strategi.
Jadi dapat di simpulkan bahwa sistem balanced scorecard merupakan salah satu alat
pengukuran yang menjadi inti dari manajemen strategik karena kemampuan dan keunggulan
yang dimilikinya mampu memberikan keberhasilan dalam menjalankan strategi perusahaan
secara jangka panjang. Sistem balanced scorecard dalam tahap perencanaan dan
implementasi mampu memberikan kontribusi yang besar terhadap pencapaian visi dan
strategi perusahaan.